Berawal dari informasi yang saya dapatkan di akun instagram PLUT DIY, jadi ceritanya dua hari ini saya berkunjung ke Festival UMKM Sembada yang berlangsung di Halaman Parkir Rumah Dinas Bupati Sleman dari tanggal 24-25 Oktober 2019. Pamerannya meriah karena ada sekitar 80 stand UMKM yang berpartisipasi. Ditambah lagi ada berbagai talkshow yang sangat edukatif.
Tujuan saya kali ini tidak hanya sekadar membeli produk-produk unggulan UMKM di DIY, tetapi juga untuk mengenal lebih dekat SiBakul Beringharjo. Penasaran apa itu SiBakul Beringharjo? Tulisan ini akan mengulas lebih lengkap hadirnya SiBakul Beringharjo di lingkungan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta. Selamat membaca.
Seringkali para pemodal atau investor kesulitan mencari data pelaku UKM rintisan yang sedang mencari modal. Belum tersajinya data UMKM dalam sebuah sistem menjadi masalah yang harus dipecahkan. Imbasnya, para pelaku UMKM tidak dapat berkembang pesat karena kesulitan permodalam tadi. Ditambah lagi, ketika belum resmi terdaftar di dinas terkait, UMKM tersebut akan sulit mengakses kesempatan yang diberikan dinas, berupa pembinaan, demo product, dan lain sebagainya. Sayang, kan?
Seringkali para pemodal atau investor kesulitan mencari data pelaku UKM rintisan yang sedang mencari modal. Belum tersajinya data UMKM dalam sebuah sistem menjadi masalah yang harus dipecahkan. Imbasnya, para pelaku UMKM tidak dapat berkembang pesat karena kesulitan permodalam tadi. Ditambah lagi, ketika belum resmi terdaftar di dinas terkait, UMKM tersebut akan sulit mengakses kesempatan yang diberikan dinas, berupa pembinaan, demo product, dan lain sebagainya. Sayang, kan?
Dinas Koperasi dan UMKM DIY dan PLUT-KUMKM DIY sangat paham dengan kebutuhan pendataan Kelompok Usaha Kecil Menengah (KUMKM) agar lebih terintegrasi. Lahirlah terobosan baru, SiBakul Beringharjo yang merupakan jingle baru dan akronim dari Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha Berdaya Saing Khas Orang Jogja. Penamaan ini sangat unik dan mudah diingat. Dari brosur yang saya dapatkan, dapat saya ketahui bahwa sistem ini merupakan program inovatif untuk tatakelola Koperasi dan UMKM terpadu. Terdiri dari apa saja sistemnya? Ada dua macam, sistem database dan klastering/pengelompokan untuk pembinaan yang tepat, efektif, sesuai kebutuhan dan berkelanjutan.
Dinas UMKM DIY memahami betul akan pentingnya pembinaan UMKM, di mana dengan sistem SiBakul Beringharjo ini diharapkan dapat menyelaraskan kegiatan yang dilakukan oleh setiap UMKM dengan perkembangan revolusi industri 4.0. Arahnya memang kepada digitalisasi, sehingga besar harapannya agar dapat meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM.
Lalu bagaimana strategi yang diterapkan SiBakul Beringharjo untuk pembinaan UMKM DIY itu sendiri? Ada empat cara:
- Pendataan UMKM yang terintegrasi. Melalui beberapa isian formulir yang ada, dapat diketahui informasi terbaru tentang profil UMKM.
- Sistem klastering UMKM, yakni pengelompokan UMKM berdasarkan jenis usahanya agar lebih mudah dilakukan pembinaan.
- Kurikulum UMKM, adanya pedoman atau panduan baku yang dapat diimplementasikan oleh pelaku UMKM.
- Aplikasi tatakelola UMKM, kemajuan UMKM dapat didukung dengan pengembangan aplikasi ini agar lebih feasible diakses semua kalangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Dinas Koperasi dan UKM DIY sedang melakukan pembaharuan database UMKM yang tersebar di wilayah DIY. Targetnya, tidak lain adalah terhimpunnya informasi dari pelaku UMKM akan kebutuhan yang urgent dapat dibantu oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY sebagai langkah tepat untuk dilakukan pembinaan secara berkala. Apabila Anda ataupun ada UKM yang direkomendasikan, dapat mengisi formulir update data UMKM DIY 2019 pada tautan : http.bit.ly/dataumkmdiy
Memang sudah tepat apa yang diprogramkan Dinas Koperasi & UKM DIY ini. Selain bertujuan untuk pengumpulan data dan pembinaan, SiBakul Beringharjo juga dapat memberikan kontribusi signifikan agar UMKM di DIY memiliki daya saing lebih tinggi lagi.
Peningkatan kinerja UMKM dapat dilihat dari empat tolak ukur, yaitu:
Pertama, adalah produktivitas KUMKM, yakni menyangkut seberapa produktif UMKM tersebut dapat menghasilkan produknya secara berkesinambungan. Banyak faktor yang berpengaruh, modal usaha atau resource menjadi basic thing yang menentukan. Selanjutnya adalah nilai tambah KUMKM, berupa nilai lebih yang dapat menjadi differensiasi UMKM tersebut dengan yang lain. Untuk mendapatkan loyal customer tentunya perlu adanya brand dan inovasi agar grafik penjualannya selalu naik.
Ketiga, adalah soal kualitas kerja yang bisa dilihat dari SDM yang bekerja di KUMKM tersebut. Terakhir, adalah daya saing, bagaimana UMKM tersebut dapat bersaing dengan produk unggulannya, baik di tingkat lokal, nasional, dan global. Mulai dari pendataan sampai ke digital marketing adalah beberapa langkah jitu agar UMKM melesat lebih cepat dan memiliki ketahanan (endurance) lebih kuat.
Festival Sembada 2019 begitu semarak dengan berbagai rangkaian kegiatan, dari expo produk lokal sampai ada sesi talkshow dari inovator bisnis yang telah sukses go global. Tentunya, ini adalah langkah tepat Pemda DIY dan Pemkab Sleman untuk terus mendorong kemajuan produk lokal agar mendapat tempat di tengah masyarakat. Acaranya ramai dan yang unik adalah ketika hari Kamis saya menjumpai para peserta mengenakan pakaian Jawa. Luar biasa semangatnya.
Sumber foto:
Website Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kabupaten Sleman
Di tempat terpisah, juga terselenggara pembukaan Festival Sembada 2019 yang kian meriah dengan diluncurkannya SiBakul Beringharjo oleh Diskop UKM DIY. Turut terlantun jingle SiBakul yang dibawakan oleh beberapa ASN Sleman.
Di panggung Festival Sembada juga tersaji hiburan yang menyemarakkan pagelaran produk makanan, souvenir, pakaian, batik, dan lain sebagainya.
Nah, berhubung saya suka sekali dengan abon, langsung saja saya menuju sebuah stand di dekat pintu masuk. Saya membeli produk dari Kecamatan Kalasan, yaitu Abon Nabati dari Kluweh dan Tabella Abon dari pepaya. Setelah icip-icip ternyata enak juga, tanpa pengawet buatan. Hasil UMKM binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah, Kabupaten Sleman ini telah beberapa kali berpartisipasi di pameran produk. Bu Tati sebagai owner Tabella Catering merasa senang dan terbantu dengan adanya acara ini. Harapannya, produknya dapat lebih dinikmati masyarakat luas dan memiliki pelanggan lebih banyak. Jika Anda berminat, bisa menghubungu ke 085228488149 atau datang langsung ke Dusun Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Total belanjaan saya hari itu sebesar Rp 40.000,00.
Bukti transaksi membeli Abon Nabati (20.000) dan Tabella Abon (20.000)
Untuk mendengar testimoni beliau, mari simak video singkat berikut ini.
Dengan diselenggarakannya Festival Sembada 2019 ini menjadi titik awal mengenalkan SiBakul Beringharjo, agar para pelaku UMKM lebih paham dan sadar, serta tidak segan untuk mendaftarkan usahanya di Diskop UKM DIY serta PLUT DIY. Maju UMKM DIY, Yogyakarta istimewa!
Tulisan ini adalah karya asli penulis, diikutsertakan dalam Lomba Blog Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2019, telah dibagikan di media sosial instagram @janu_muhammad. Sumber foto dan video adalah dokumentasi penulis yang telah diolah. Semoga bermanfaat.