Bismillah,
Segala puji syukur kehadirat Allah. Berkat Allah lah, pada hari ketiga ini saya bisa tetap bersyukur di setiap keadaan.
Jadi ceritanya hari ini adalah pengumuman jawara AIC 2013. Saya hari ini bangun cukup awal, dari pada teman-teman satu kamar, meski sudah sekitar Pkl 05.00 WIB sebenarnya. Saya bangun, langsung mandi dan menunaikan ibadah sholat Subuh. Saya mencoba menata hati yang sejak kemarin ‘agak’ galau. Ya, saya sedang galau memikirkan keputusan dewan juri. Saya dan Akhsin mencoba tawakal, kami sudah berusaha semampu kami. Memang cukup berat, kawan-kawan dari IPB, UGM, dll karya-karyanya sungguh luar biasa. Mereka menelurkan produk-produk sebagai inovasi diversifikasi pertanian. Sedangkan kami ? Kemampuan kami baru sebatas mengkritisi kebijakan pemerintah terkait revitalisasi kebijakan pertanian kedelai. Ya, kami baru bisa sampai tahap ini. Kami baru bisa sebatas memebrikan solusi dan rekomendasi, kami belum menelurkan suatu produk pertanian karena bukan basis kami.
![]() |
Semnas bersama direktur PT. Petrokimia |
Setelah sholat Subuh, saya bersiap untuk kegiatan hari ke-3 AIC UNAIR ini. Hari ini akan ada Seminar Nasional yang dihadiri menteri BUMN Republik Indonesia, Pak Dahlan Iskan. Siapa coba yang tidak kenal Bapak Dahlan Iskan ? 🙂 Saya pun belum pernah berjumpa dengan beliau, hanya bisa bermimpi agar suatu saat bisa bersalaman dengan beliau.
Hari ini juga, Allah menjawab mimpi itu. Saya bisa satu panggung bersama Pak Dahlan. Pada Pkl 11.30 WIB bertempat di lantai 5 rektorat UNAIR, kampus C saya bisa satu panggung dengan beliau. Pak Dahlan datang dengan senyum mudanya, menandakan semangat pak menteri yang selalu menggelora. Beliau memberikan sapaan hangat kepada kami, para peserta seminar. Beliau memantik kami dengan permasalahan kedelai yang akhir-akhir ini mencuat. Mengapa kita masih mengimpor kedelai ? tanya beliau. Siapa yang berani menjawab, khusu untuk kalian para mahasiswa silakan ke depan ! Spontanitas saya langsung tergerak, saya memberanikan diri maju ke depan. Hanya ada tiga orang, saya, Riyan kawan saya dari UniBraw, dan peserta semnas. Kami menyampaikan argumen berkaitan dnegan pertanyaan tadi. Saya menjawab bahwa, adanya impor kedelai disebebkan oleh : produktivitas kedelai loka yang rendah, menyempitnya lahan pertanian kedelai, dan mayoritas masih banyak petani gurem dengan lahan sempit. Riyan menjawab “Karena petani kita lebih memilih beras. Bayangkan saja, 1 hektar padi dan kedelai harga jualnya sangat tipis, justru menjanjikan beras. Oleh karena itu petani cenderung memilih untuk menenam kedelai.”
![]() |
Bersama Pak Dahlan Iskan |
Ternyata, apa yang dipikirkan Pak Dahlan sama dengan yang disampaikan Riyan, selamt untuk Riyan yang sudah menjawab dengan tepat. Sebenarnya saya juga nggak salah sih, hehehehe 🙂
Pak Dahlan memberikan senyuman kepada kami, memberikan nasihat kepada kami agar selalu berkarya untuk bangsa, mumpung masih muda. Saya tidak menyangka bisa satu panggung bersama beliau sekitar 15 menit. Ya, ini berkat Allah yang selalu bijaksana kepada hamba-hamba-Nya.
![]() |
Pak Dahlan dengan 5 peserta semnas, ada Sidiq (sebelah kanan beliau) |
![]() |
Akhsin dan Janu |
Saya tetap harus bersyukur dan berbagi, meski untuk kesempatan AIC kali ini belum bisa meraih 6 terbaik. Terbaik 1 diraih oleh tim dari UNS atas nama mas Ganjar dan Rahmat, disusul IPB, UGM, UNAIR, dan dua tim UB. Memang, mereka berasal dari universitas yang kategorinya di atas level UNY. Namun, saya bersyukur karena notabenenya UNY yang merupakan universitas kependidikan bisa sejejar satu finalis dengan universitas-universitas yang gradenya masuk 10 besar nasional, hanyak UNM yang berasal dari IKIP, sama seperti UNY.
Setelah seminar Ketahanan Pangan selesai, kami melanjutkan perjalanan fieldtrip ke Pusat Informasi Kota Surabaya, Mirota, Tugu Pahlawan, dan Jembatan Suramadu. Terimakasih atas pembelajaran hari ini, selamat untuk para jawara, tetaplah menjadi yang menginspirasi !
![]() |
Di tugu pahlawan (belakang patung) |
![]() |
Di Pusat Informasi Kota Surabaya |
#RefleksiMahasiswaEsSatu
Refleksi diri saya mengatakan :
Selama hari ini saya mendapatkan pelajaran akan bersyukur di setiap keadaan, perjuangan itu manis, persahabatan itu adalah jalan menyambung silaturahim, berpikir positif di setiap waktu, menyambung relasi dan komunikasi, dan tentunya menuntut ilmu dari manusia pembelajar itu harus setiap waktu.
Terimakasih untuk keluarga besar finalis Airlangga Ideas Competition 2013, panitia, peserta, UKMF Penelitian SCREEN, dan pastinya dekanat FIS UNY yang sudah mendukung saya dan Akhsin Rustam Aji. Terimakasih untuk kawan=kawan yang sudah menuliskan no.HP di buku kuning saya : Hendra (UNEJ), Rahmat dan Ganjar (UNS), Putri, Erlita, Ilima, Dwi (UAD), Jhyda, Asma, Andri (UNHAS), Desita, Dina (Polska), Ardhi, Mawardi, Hndi (IPB), Ibad, Aris (UNAIR), Ghufran (UGM), Andika, Hendra (UNDIP), Sidiq dan Riyan (UB).Ditunggu nih proyeknya Sidi sama Pak Dahlan Iskan 😀 Semoga tetap keep in touch !
Semoga juga ilmu-ilmunya bisa disharekan dan diwujudkan untuk kemajuan Indonesia !
Sampai jumpa di lain kesempatan yang lebih baik.
Asrama Haji Surabaya, 1 Desember 2013 Pkl 05.07 WIB
Hamba Perindu Surga-Nya,
Janu Muhammad