Geografi yang mempunyai studi ilmu alam dan
juga ilmu sosial mempunyai banyak cabang, salah satunya adalah geografi
industri (industrial geography).
Selanjutnya, Daldjoeni (1992: 14) berpendapat bahwa geografi dalam tradisinya
yang kuno bergiat dalam penemuan dan perubahan kawasan-kawasan baru di
permukaan bumi, lalu hasilnya berupa aneka catatan yang akurat tentang itu
serta deskripsi mengenai persebaran berbagai gejala dan hakikat tempat-tempat.
Dalam geografi, industri dikaji secara mendalam melalui perspektif geografi
yang ada, dengan mencakup berbagai pendekatan dalam geografi.
juga ilmu sosial mempunyai banyak cabang, salah satunya adalah geografi
industri (industrial geography).
Selanjutnya, Daldjoeni (1992: 14) berpendapat bahwa geografi dalam tradisinya
yang kuno bergiat dalam penemuan dan perubahan kawasan-kawasan baru di
permukaan bumi, lalu hasilnya berupa aneka catatan yang akurat tentang itu
serta deskripsi mengenai persebaran berbagai gejala dan hakikat tempat-tempat.
Dalam geografi, industri dikaji secara mendalam melalui perspektif geografi
yang ada, dengan mencakup berbagai pendekatan dalam geografi.
Istilah industri
sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang
mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari
definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur
(manufacturing).Padahal, pengertian
industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang
ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial.
sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang
mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari
definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur
(manufacturing).Padahal, pengertian
industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang
ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial.
Karena merupakan
kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk
tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan
perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam
industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan
atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya,
pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan
baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin
besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin
beranekaragam jenis industrinya.
kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk
tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan
perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam
industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan
atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya,
pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan
baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin
besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin
beranekaragam jenis industrinya.
Menurut
Sandy (1972: 11) definisi geografi yang baik harus memenuhi kaidah-kaidah: (a)
syarat definisi, (b) dapata mencakup semua cabang geografi yang ada. Sedangkan
menurut Ginsburg (1988: 615) definisi geografi perlu memperhatikan adanya
unsur-unsur penduduk, tempat, pola, dan
proses. Beberapa definisi geografi telah disampaikan oleh banyak pakar geografi
yang dapat dicermati dan digunakan untuk mengetahui sesensi substansi geografi.
Berikut adalah beberapa definisi geografi.
Sandy (1972: 11) definisi geografi yang baik harus memenuhi kaidah-kaidah: (a)
syarat definisi, (b) dapata mencakup semua cabang geografi yang ada. Sedangkan
menurut Ginsburg (1988: 615) definisi geografi perlu memperhatikan adanya
unsur-unsur penduduk, tempat, pola, dan
proses. Beberapa definisi geografi telah disampaikan oleh banyak pakar geografi
yang dapat dicermati dan digunakan untuk mengetahui sesensi substansi geografi.
Berikut adalah beberapa definisi geografi.
1.
“Geography…a science concerned with
rational Development, and testing, of theories that explain and predict the
spatial distribution and location of various characteristics on the
surface of the earth” (Yeates, dalam Hagget, 1979: 601).
“Geography…a science concerned with
rational Development, and testing, of theories that explain and predict the
spatial distribution and location of various characteristics on the
surface of the earth” (Yeates, dalam Hagget, 1979: 601).
2.
“Geography is a chorographic science, that
is, one that is concerned with the nature of different Place, of the way
phenomena interact in Beach place to create areal differentiation” (Hartshorne, dalam Chisholm, 1975: 46).
“Geography is a chorographic science, that
is, one that is concerned with the nature of different Place, of the way
phenomena interact in Beach place to create areal differentiation” (Hartshorne, dalam Chisholm, 1975: 46).
3.
“Geography is the study of location and
arangements of phenomena an the surface of the earth and the processes that
generate these distribution” (Fielding, 1974: 5).
“Geography is the study of location and
arangements of phenomena an the surface of the earth and the processes that
generate these distribution” (Fielding, 1974: 5).
4.
Geografi merupakan disiplin ilmu yang menganalisis variasi keruangan
dalam artian kawasan-kawasan (region) dan hubungan antara variabel-variabel
keruangan (Suharyono, dalam
Alexander, 1994: 12).
Geografi merupakan disiplin ilmu yang menganalisis variasi keruangan
dalam artian kawasan-kawasan (region) dan hubungan antara variabel-variabel
keruangan (Suharyono, dalam
Alexander, 1994: 12).
Selanjutnya, Widoyo
(2001: 81) berpendapat bahwa geografi
adalah ilmu yang menggunakan pendekatan holistik melalui kajian keruangan,
kewilayahan, ekologi, dan sistem, serta historis untuk mendeskripsikan dan
menganalisis struktur pola, fungsi, dan proses interrelasi, interaksi,
interdependensi, dan hubungan timbal balik dari serangkaian gejala, penampakan,
atau kejadian dari kehidupan manusia (penduduk), kegiatannya atay budi dayanya
dengan keadaan lingkungannya di permukaan bumi, sehingga dari kajian tersebut
dapat dijelaskan dan diketahui lokasi atau penyebaran, adanya persamaan dan
perbedaan wilayah dalam hal potensi, masalah, informasi geografi lainnya serta
dapat meramalkan informasi baru atas gejala geografi yang akan datang yang
selanjutnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
(2001: 81) berpendapat bahwa geografi
adalah ilmu yang menggunakan pendekatan holistik melalui kajian keruangan,
kewilayahan, ekologi, dan sistem, serta historis untuk mendeskripsikan dan
menganalisis struktur pola, fungsi, dan proses interrelasi, interaksi,
interdependensi, dan hubungan timbal balik dari serangkaian gejala, penampakan,
atau kejadian dari kehidupan manusia (penduduk), kegiatannya atay budi dayanya
dengan keadaan lingkungannya di permukaan bumi, sehingga dari kajian tersebut
dapat dijelaskan dan diketahui lokasi atau penyebaran, adanya persamaan dan
perbedaan wilayah dalam hal potensi, masalah, informasi geografi lainnya serta
dapat meramalkan informasi baru atas gejala geografi yang akan datang yang
selanjutnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
Ruang lingkup
kajian studi geografi adalah menjawab pertanyaan : apa (what) dalam arti struktur pola, fungsi, dan proses gejala,
penampakan atau kejadian di permukaan bumi; di mana (where) dalam arti situs (site).
Letak (lokasi) atau penyebaran (spatial
distribution) di permukaan bumi; berapa panjang (how long) sebuah sungai, jalan, berapa lebar (how wide), dan berapa tinggi (how
high); mengapa (why) dalam arti
korologi/keruangan dan penjelasan/deskripsi latar belakang dan pola hubungan
sebab akibat (causal) atau
interrelasi dan interaksi serangkaian gejala/kejadian atau motivasi manusia;
bagaimana (how) dalam arti penjelasan
suatu struktur pola, fungsi, dan proses gejala/kejadian atau solusi terhadap
suatu masalah yang berwujud rumusan saran kebijakan; kapan (when) dalam arti waktu lampau
(informasi), sekarang dan yang akan datang (peramalan/forecasting atau perencanaan); siapa (who) dalam arti sebagai objek penelitian atau pelaku (subject) suatu kejadian dan sekaligus
sebagai subjek yang bertanggung jawab dalam bentuk kelompok manusia, tidak
sebagai individu (terutama dalam bahasan geografi manusia, khususnya geografi
politik), kecuali behavioral geography.
kajian studi geografi adalah menjawab pertanyaan : apa (what) dalam arti struktur pola, fungsi, dan proses gejala,
penampakan atau kejadian di permukaan bumi; di mana (where) dalam arti situs (site).
Letak (lokasi) atau penyebaran (spatial
distribution) di permukaan bumi; berapa panjang (how long) sebuah sungai, jalan, berapa lebar (how wide), dan berapa tinggi (how
high); mengapa (why) dalam arti
korologi/keruangan dan penjelasan/deskripsi latar belakang dan pola hubungan
sebab akibat (causal) atau
interrelasi dan interaksi serangkaian gejala/kejadian atau motivasi manusia;
bagaimana (how) dalam arti penjelasan
suatu struktur pola, fungsi, dan proses gejala/kejadian atau solusi terhadap
suatu masalah yang berwujud rumusan saran kebijakan; kapan (when) dalam arti waktu lampau
(informasi), sekarang dan yang akan datang (peramalan/forecasting atau perencanaan); siapa (who) dalam arti sebagai objek penelitian atau pelaku (subject) suatu kejadian dan sekaligus
sebagai subjek yang bertanggung jawab dalam bentuk kelompok manusia, tidak
sebagai individu (terutama dalam bahasan geografi manusia, khususnya geografi
politik), kecuali behavioral geography.
Di dalam ilmu
geografi terdapat adanya kajian geografi. “Kajian adalah
suatu bahasan yang mendalam mengenai sesuatu hal atau suatu bidang ilmu
tertentu berdasarkan pendekatan tertentu. Kajian geografi adalah suatu bahasan
yang mendalam mengenai ilmu geografi berdasarkan pendekatan tertentu. Kajian
tersebut dapat berupa kajian keruangan, kajian ekologi dan sistem, kajian
kompleks wilayah, dan kajian kesejarahan” (Widoyo, 2001: 70).
geografi terdapat adanya kajian geografi. “Kajian adalah
suatu bahasan yang mendalam mengenai sesuatu hal atau suatu bidang ilmu
tertentu berdasarkan pendekatan tertentu. Kajian geografi adalah suatu bahasan
yang mendalam mengenai ilmu geografi berdasarkan pendekatan tertentu. Kajian
tersebut dapat berupa kajian keruangan, kajian ekologi dan sistem, kajian
kompleks wilayah, dan kajian kesejarahan” (Widoyo, 2001: 70).
Geografi yang mempunyai studi ilmu alam dan
juga ilmu sosial mempunyai banyak cabang, salah satunya adalah geografi
industri (industrial geography).
Selanjutnya, Daldjoeni (1992: 14) berpendapat bahwa geografi dalam tradisinya
yang kuno bergiat dalam penemuan dan perubahan kawasan-kawasan baru di
permukaan bumi, lalu hasilnya berupa aneka catatan yang akurat tentang itu
serta deskripsi mengenai persebaran berbagai gejala dan hakikat tempat-tempat.
Dalam geografi, industri dikaji secara mendalam melalui perspektif geografi
yang ada, dengan mencakup berbagai pendekatan dalam geografi.
juga ilmu sosial mempunyai banyak cabang, salah satunya adalah geografi
industri (industrial geography).
Selanjutnya, Daldjoeni (1992: 14) berpendapat bahwa geografi dalam tradisinya
yang kuno bergiat dalam penemuan dan perubahan kawasan-kawasan baru di
permukaan bumi, lalu hasilnya berupa aneka catatan yang akurat tentang itu
serta deskripsi mengenai persebaran berbagai gejala dan hakikat tempat-tempat.
Dalam geografi, industri dikaji secara mendalam melalui perspektif geografi
yang ada, dengan mencakup berbagai pendekatan dalam geografi.
Istilah industri
sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang
mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari
definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur
(manufacturing).Padahal, pengertian
industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang
ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan
kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk
tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan
perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam
industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan
atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya,
pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan
baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin
besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin
beranekaragam jenis industrinya.
sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang
mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari
definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur
(manufacturing).Padahal, pengertian
industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang
ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan
kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk
tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan
perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam
industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan
atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya,
pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan
baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin
besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin
beranekaragam jenis industrinya.
Makalah geografi industri 2012
Alfandi, Widoyo. 2001. Epistemologi Geografi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Daldjoeni. 1992. Geografi
Baru. Bandung: Penerbit Alumni.
Baru. Bandung: Penerbit Alumni.
Fellmann, dkk. 2007. Human Geography. New York: Mc Graw Hill.
2 Comments. Leave new
terimah kasih banyak sangat membantu
Sama-sama…