“Romadhon tiba, Romadhom tiba, Romadhon
tiba…
tiba…
Marhaban Ya Romadhon, Marhaban ya
Romadhon”
Romadhon”
Petikan lirik di atas adalah
bagian senandung Romadhon yang dibawakan oleh Opick. Bulan Romadhon, bulan yang
ditunggu-tunggu kehadirannya. Bulan yang dirindukan malam 1000 bulannya. Bulan
yang dirindukan shalat tarawih berjamaahnya. Segala puji bagi Allah, yang telah
memberikan kesempatan waktu untuk merasakan keberkahan bulan Romadhon 1435 H.
Betapa harus bersyukurnya saya tahun ini bisa mengikuti secara full puasa di
Indonesia. Tahun lalu masih ingatkah, puasa 19 jam selama 10 hari di negeri
kincir angin yang suasananya jelas sangat berbeda.
bagian senandung Romadhon yang dibawakan oleh Opick. Bulan Romadhon, bulan yang
ditunggu-tunggu kehadirannya. Bulan yang dirindukan malam 1000 bulannya. Bulan
yang dirindukan shalat tarawih berjamaahnya. Segala puji bagi Allah, yang telah
memberikan kesempatan waktu untuk merasakan keberkahan bulan Romadhon 1435 H.
Betapa harus bersyukurnya saya tahun ini bisa mengikuti secara full puasa di
Indonesia. Tahun lalu masih ingatkah, puasa 19 jam selama 10 hari di negeri
kincir angin yang suasananya jelas sangat berbeda.
Romadhon tahun ini meninggalkan
jejak-jejak kehidupan di relung hati yang terdalam. Romadhon yang kini telah
meninggalkan kita telah mengukir beberapa memori yang akan menjadi saksi
perjalanan hidup saya di dunia. Saya berharap ini bukan Romadhon terakhir,
semoga esok bertemu kembali. Barangkali saya lupa untuk menuliskannya sejak
pertemuan kita di bulan Romadhon. Namun tidaklah mengapa setidaknya tulisan
refleksi ini akan menjadi sebuah hikmah untuk mengevaluasi diri, bersyukur,
serta berbagi kepada rekan maupun saudara-saudara saya lainnya.
jejak-jejak kehidupan di relung hati yang terdalam. Romadhon yang kini telah
meninggalkan kita telah mengukir beberapa memori yang akan menjadi saksi
perjalanan hidup saya di dunia. Saya berharap ini bukan Romadhon terakhir,
semoga esok bertemu kembali. Barangkali saya lupa untuk menuliskannya sejak
pertemuan kita di bulan Romadhon. Namun tidaklah mengapa setidaknya tulisan
refleksi ini akan menjadi sebuah hikmah untuk mengevaluasi diri, bersyukur,
serta berbagi kepada rekan maupun saudara-saudara saya lainnya.
Romadhon tahun ini terasa special
dengan hadirnya program Kuliah Kerja Nyata serta Praktik Pengalaman Lapangan
Universitas Negeri Yogyakarta. Berkat Allah lah, saya ditempatkan di kelompok
52 yang berlokasi di Dusun Sumber, Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Untuk
gambaran lokasi, dusun ini terdiri dari
6 RT dan 2 RW yang terpisah di Sumber dan Pakeran, bersebelahan dengan
SMA Negeri 1 Minggir. Dusun ini termasuk kategori daerah yang perlu mendapat
dukungan dalam hal pembangunan. Indeksi Pembangunan Manusia di sini belum bisa
disejajarkan dengan masyarakat di mana saya tinggal, melihat pemuda-pemudi yang
kuliah saja jarang. Saya tentunya dibersamai oleh kawan-kawan hebat satu tim,
17 teman PPL dan 11 teman KKN. Mereka yang masuk dalam tim KKN 52 adalah Ali,
Candra, Linda, Heni, Nika, Binarti, Sherly, Ade, Ratri, Mela, dan Genes. Jika
dilihat, hanya ada 2 laki-laki dalam satu kelompok, sungguh tantangan besar
bagi kami. Saya kebetulan diamanahi sebagai ketua KKN PPL.
dengan hadirnya program Kuliah Kerja Nyata serta Praktik Pengalaman Lapangan
Universitas Negeri Yogyakarta. Berkat Allah lah, saya ditempatkan di kelompok
52 yang berlokasi di Dusun Sumber, Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Untuk
gambaran lokasi, dusun ini terdiri dari
6 RT dan 2 RW yang terpisah di Sumber dan Pakeran, bersebelahan dengan
SMA Negeri 1 Minggir. Dusun ini termasuk kategori daerah yang perlu mendapat
dukungan dalam hal pembangunan. Indeksi Pembangunan Manusia di sini belum bisa
disejajarkan dengan masyarakat di mana saya tinggal, melihat pemuda-pemudi yang
kuliah saja jarang. Saya tentunya dibersamai oleh kawan-kawan hebat satu tim,
17 teman PPL dan 11 teman KKN. Mereka yang masuk dalam tim KKN 52 adalah Ali,
Candra, Linda, Heni, Nika, Binarti, Sherly, Ade, Ratri, Mela, dan Genes. Jika
dilihat, hanya ada 2 laki-laki dalam satu kelompok, sungguh tantangan besar
bagi kami. Saya kebetulan diamanahi sebagai ketua KKN PPL.
Fokus utama KKN kami sampai 17 September 2014 ke depan adalah
pembentukan POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) yang menitikberatkan
pemaksimalan fungsi keluarga dalam 4 pilar utama : pendidikan, kesehatan,
lingkungan hidup, dan kewirausahaan. Intinya, kami membentuk forum POSDAYA yang
akan mewadahi seluruh elemen organisasi di dusun Sumber, mulai dari keterlibatan
pemuda, bapak-bapak, ibu-ibu PKK, maupun dari takmir masjid dan organisasi
masyarakat yang lain. Alhamdulillah, puji syukur kami dipertemukan masyarakat
yang plural dan religious. Komposisinya hampir seimbang, setengah dari jumlah
penduduk adalah muslim dan nonmuslim. Inilah sebuah makna ‘indahnya perbedaan’.
pembentukan POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) yang menitikberatkan
pemaksimalan fungsi keluarga dalam 4 pilar utama : pendidikan, kesehatan,
lingkungan hidup, dan kewirausahaan. Intinya, kami membentuk forum POSDAYA yang
akan mewadahi seluruh elemen organisasi di dusun Sumber, mulai dari keterlibatan
pemuda, bapak-bapak, ibu-ibu PKK, maupun dari takmir masjid dan organisasi
masyarakat yang lain. Alhamdulillah, puji syukur kami dipertemukan masyarakat
yang plural dan religious. Komposisinya hampir seimbang, setengah dari jumlah
penduduk adalah muslim dan nonmuslim. Inilah sebuah makna ‘indahnya perbedaan’.
Semenjak pelepasan KKN PPL
tanggal 1 Juli 2014, kami bersama Dosen Pembimbing Lapangan Bu Nur Rohmah
Muktiani, M.Pd (dosen FIK) segera mengurus penyerahan mahasiswa KKN di
Kecamatan Minggir. Saya sebagai pelayan telah bertemu dengan bapak-bapak
pemangku kebijakan di wilayah ini, seperti Pak Sukapsir sebagai lurah
Sendangmulyo, pak carik, dan perangkat Kecamatan Minggir. Tantangan saat itu
adalah tentang kesabaran dan keikhlasan untuk menjadikan program awal KKN ini
sebagai salah satu bagian dari jalan meraih pahala Romadhon. Paska penyerahan,
kami dipertemukan dengan dua orang tua baru (baca : keluarga pak dukuh). Adalah
Pak Wasit dan Bu Wiwin, dua sosok yang menjadi panutan bagi kami. Beliaulah
yang menyediakan kebutuhan tempat di rumahnya sebagai posko KKN 52. Saya
belajar betul dari Pak Wasit, sosok pak dukuh yang sangat rendah hati, sabar,
bijaksana, dan penuh dedikasi dalam mengabdi. Kesederhanaan beliau terpancarkan
melalui nasihat-nasihat yang bijak, juga dari kesabaran bu Wiwin yang
senantiasa ‘ngemong’ atau membimbing kami untuk menyesuaikan diri di masyarakat
dan menepis adanya ‘culture shock’ atau homesick. Keluarga ini mempunyai dua
putra, dek Dimas dan Rizal, dua saudara yang tidak pernah lepas dari yang
namanya ‘ribut’. Bisa dimaklumi karena mereka laki-laki, setidaknya pasti ada
saja pertengkaran entah pagi, sore, atau malam.
tanggal 1 Juli 2014, kami bersama Dosen Pembimbing Lapangan Bu Nur Rohmah
Muktiani, M.Pd (dosen FIK) segera mengurus penyerahan mahasiswa KKN di
Kecamatan Minggir. Saya sebagai pelayan telah bertemu dengan bapak-bapak
pemangku kebijakan di wilayah ini, seperti Pak Sukapsir sebagai lurah
Sendangmulyo, pak carik, dan perangkat Kecamatan Minggir. Tantangan saat itu
adalah tentang kesabaran dan keikhlasan untuk menjadikan program awal KKN ini
sebagai salah satu bagian dari jalan meraih pahala Romadhon. Paska penyerahan,
kami dipertemukan dengan dua orang tua baru (baca : keluarga pak dukuh). Adalah
Pak Wasit dan Bu Wiwin, dua sosok yang menjadi panutan bagi kami. Beliaulah
yang menyediakan kebutuhan tempat di rumahnya sebagai posko KKN 52. Saya
belajar betul dari Pak Wasit, sosok pak dukuh yang sangat rendah hati, sabar,
bijaksana, dan penuh dedikasi dalam mengabdi. Kesederhanaan beliau terpancarkan
melalui nasihat-nasihat yang bijak, juga dari kesabaran bu Wiwin yang
senantiasa ‘ngemong’ atau membimbing kami untuk menyesuaikan diri di masyarakat
dan menepis adanya ‘culture shock’ atau homesick. Keluarga ini mempunyai dua
putra, dek Dimas dan Rizal, dua saudara yang tidak pernah lepas dari yang
namanya ‘ribut’. Bisa dimaklumi karena mereka laki-laki, setidaknya pasti ada
saja pertengkaran entah pagi, sore, atau malam.
Perjalanan KKN ibaratkan mencari
sebuah jati diri, di mana saya hidup dan bisa menyesuaikan diri. Pun demikian,
kami belajar untuk membuang jauh-jauh egoism yang ada, melempar jauh-jauh sifat
manja, mengubur dalam-dalam rasa malas. Kami seperti baru hidup, di tengah
masyarakat yang multi cultural, sangat berbeda dengan apa yang selama ini kami
lihat di kampong halaman. Kami mengenal, saling menyapa, dan membaur di tengah
masyarakat, termasuk memasukkan diri di dunia anak-anak. Taman Pendidikan Al
Qur’an, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas sore menjelang
berbuka puasa. Ivan, Ipul, Adam, Ghozi, Reihan, Angga, beberapa nama yang kini
ada di kepala. Mereka anak-anak penuh semangat untuk terus mengaji. Merekalah lilin-lilin
inspirasi yang tidak akan padam. Kami belajar, bermain, bahkan bercanda bersama
sore-sore menjelang Maghrib itu. Rabb, betapa rindunya kami dengan
moment-moment itu.
sebuah jati diri, di mana saya hidup dan bisa menyesuaikan diri. Pun demikian,
kami belajar untuk membuang jauh-jauh egoism yang ada, melempar jauh-jauh sifat
manja, mengubur dalam-dalam rasa malas. Kami seperti baru hidup, di tengah
masyarakat yang multi cultural, sangat berbeda dengan apa yang selama ini kami
lihat di kampong halaman. Kami mengenal, saling menyapa, dan membaur di tengah
masyarakat, termasuk memasukkan diri di dunia anak-anak. Taman Pendidikan Al
Qur’an, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas sore menjelang
berbuka puasa. Ivan, Ipul, Adam, Ghozi, Reihan, Angga, beberapa nama yang kini
ada di kepala. Mereka anak-anak penuh semangat untuk terus mengaji. Merekalah lilin-lilin
inspirasi yang tidak akan padam. Kami belajar, bermain, bahkan bercanda bersama
sore-sore menjelang Maghrib itu. Rabb, betapa rindunya kami dengan
moment-moment itu.
Pemuda, menjadi bagian terpenting
dalam sebuah masyarakat. Kegiatan kami selama KKN antara lain adalam
mendampingi aktivitas pemuda, baik di Sumber maupun Pakeran. Alhamdulillah,
insyaAllah untuk memeriahkan 17 Agustus besok telah disiapkan aneka macam
lomba, yang dengan tujuan utama sebagai wadah persatuan di antara para warga.
Saya pun melihat potensi besar dari aktivitas bapak-bapak. Di sini ada usaha
pemancingan ikan yang siap dibuka. Potensinya luar biasa, tinggal kami akan
segera mendampingi melalui pelatihan manajemen usaha. Dari para ibu PKK, kami
pun turut mendampingi di forum (baca : arisan). Selendang berwarna hasil karya
para ibu telah terbuat, melalui program kerja pelatihan batik Jumputan. Kabar
gembiranya, artikel dari kegiatan ini dimuat di website UNY (applause yang
meriah yaa).
dalam sebuah masyarakat. Kegiatan kami selama KKN antara lain adalam
mendampingi aktivitas pemuda, baik di Sumber maupun Pakeran. Alhamdulillah,
insyaAllah untuk memeriahkan 17 Agustus besok telah disiapkan aneka macam
lomba, yang dengan tujuan utama sebagai wadah persatuan di antara para warga.
Saya pun melihat potensi besar dari aktivitas bapak-bapak. Di sini ada usaha
pemancingan ikan yang siap dibuka. Potensinya luar biasa, tinggal kami akan
segera mendampingi melalui pelatihan manajemen usaha. Dari para ibu PKK, kami
pun turut mendampingi di forum (baca : arisan). Selendang berwarna hasil karya
para ibu telah terbuat, melalui program kerja pelatihan batik Jumputan. Kabar
gembiranya, artikel dari kegiatan ini dimuat di website UNY (applause yang
meriah yaa).
Selain aktivitas selama KKN, kami
tidak lepas dari aktivitas PPL di SMA Negeri 1 Minggir. Ada tambahan personel
lagi selain 11 orang yang telah saya sebutkan. Mereka adalah Yuli, Yusuf,
Tarmi, Yota, Amor, dan Yuni. Ke 17 teman saya ini lah yang selalu memberi semangat
serta motivasi selama 3 minggu pertama KKN PPL. Kami disuguhkan dengan program
penerimaan peserta didik baru yang penuh dengan bahagia, haru, dan bahkan
sedih. Bahagia ketika bertemu wajah-wajah calon peserta didik yang nantinya
akan kami ajar di kelas, haru dan sedih ketika pengumuman itu terpampang di
layar putih hasil sorotan proyektor LCD. Tidak sedikit yang akhirnya menangis,
melihat nama putra-putrinya belum diterima di sekolah ini. Saya tidak kuasa
melihat keharuan yang terpancar, karena sejak awal saya kebetulan yang
mengoperasikan tampilan di layar. Benar-benar moment yang menguji mentalitas
diri, teringat 3 tahun lalu ketika nama saya masuk dalam deretan 10 besar
teratas penerimaan siswa di SMA Negeri 2 Yogyakarta, jauh memang rentang
nilainya jika dibandingkan di sekolah ini. Hampir semuanya saat itu nilai
rata-rata siswa baru di atas angka 9, lha di sini ? Harus sabar melihat
kenyataan di sekolah yang letaknya paling ujung barat Sleman. Hampir lupa,
beberapa guru yang dengan bijak dan sabar membimbing kami yaitu Pak Harto
(kepsek), pak Doni, pak Wicak, pak Hari, Pak Daliman, dan lain sebagainya.
tidak lepas dari aktivitas PPL di SMA Negeri 1 Minggir. Ada tambahan personel
lagi selain 11 orang yang telah saya sebutkan. Mereka adalah Yuli, Yusuf,
Tarmi, Yota, Amor, dan Yuni. Ke 17 teman saya ini lah yang selalu memberi semangat
serta motivasi selama 3 minggu pertama KKN PPL. Kami disuguhkan dengan program
penerimaan peserta didik baru yang penuh dengan bahagia, haru, dan bahkan
sedih. Bahagia ketika bertemu wajah-wajah calon peserta didik yang nantinya
akan kami ajar di kelas, haru dan sedih ketika pengumuman itu terpampang di
layar putih hasil sorotan proyektor LCD. Tidak sedikit yang akhirnya menangis,
melihat nama putra-putrinya belum diterima di sekolah ini. Saya tidak kuasa
melihat keharuan yang terpancar, karena sejak awal saya kebetulan yang
mengoperasikan tampilan di layar. Benar-benar moment yang menguji mentalitas
diri, teringat 3 tahun lalu ketika nama saya masuk dalam deretan 10 besar
teratas penerimaan siswa di SMA Negeri 2 Yogyakarta, jauh memang rentang
nilainya jika dibandingkan di sekolah ini. Hampir semuanya saat itu nilai
rata-rata siswa baru di atas angka 9, lha di sini ? Harus sabar melihat
kenyataan di sekolah yang letaknya paling ujung barat Sleman. Hampir lupa,
beberapa guru yang dengan bijak dan sabar membimbing kami yaitu Pak Harto
(kepsek), pak Doni, pak Wicak, pak Hari, Pak Daliman, dan lain sebagainya.
Beberapa pengalaman baru selama
KKN PPL puasa ini adalah : menjadi imam sholat tarawih (untuk pertama kalinya
dalam sejarah), mengisi kultum serta khutbah di masyarakat, mengajar TPA dengan
adik-adik yang super kreatif (baca : nakal), pertama kalinya menjadi motivator
di kelas ketika Masa Orientasi Siswa, sampai pada pengalaman ‘teman’ baru yang tak terlihat di posko KKN, apapaun semuanya serba baru. Saya belajar, bersama rekan-rekan satu
tim yang luar biasa dedikasinya. Terimakasih untuk pembelajaran di awal KKN PPL
ini. Sungguh, ini kesempatan Romadhon penuh berkah yang telah mempertemukan
kita.
KKN PPL puasa ini adalah : menjadi imam sholat tarawih (untuk pertama kalinya
dalam sejarah), mengisi kultum serta khutbah di masyarakat, mengajar TPA dengan
adik-adik yang super kreatif (baca : nakal), pertama kalinya menjadi motivator
di kelas ketika Masa Orientasi Siswa, sampai pada pengalaman ‘teman’ baru yang tak terlihat di posko KKN, apapaun semuanya serba baru. Saya belajar, bersama rekan-rekan satu
tim yang luar biasa dedikasinya. Terimakasih untuk pembelajaran di awal KKN PPL
ini. Sungguh, ini kesempatan Romadhon penuh berkah yang telah mempertemukan
kita.
Sungguh, inilah nikmat indah dari
Allah di bulan Romadhon 1435 H. Bertemu dengan keluarga baru, bertemu dengan
saudara baru, bertemu dengan masyarakat Minggir yang sederhana dan baik-baik.
Juga menjadi saksi perjalanan hidup, berkah Romadhon itu datang juga. Minggu
awal KKN PPL saya mendapat ‘hadiah’ dari Allah dengan kabar bahwa insyaAllah
November mendatang saya akan mengikuti homestay selama 3 minggu di Brisbane,
Australia bersama Gerakan Mari Berbagi. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.
Lebih dari 10x gagal di berbagai aplikasi dan Allah menggantinya dengan 1
jawaban, negeri kangguru di depan mata.
Allah di bulan Romadhon 1435 H. Bertemu dengan keluarga baru, bertemu dengan
saudara baru, bertemu dengan masyarakat Minggir yang sederhana dan baik-baik.
Juga menjadi saksi perjalanan hidup, berkah Romadhon itu datang juga. Minggu
awal KKN PPL saya mendapat ‘hadiah’ dari Allah dengan kabar bahwa insyaAllah
November mendatang saya akan mengikuti homestay selama 3 minggu di Brisbane,
Australia bersama Gerakan Mari Berbagi. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.
Lebih dari 10x gagal di berbagai aplikasi dan Allah menggantinya dengan 1
jawaban, negeri kangguru di depan mata.
Maka, sudah kah diri ini
bersyukur ? Ketika Romadhon yang penuh berkah ini ada kesibukan lain seperti
KKN, maka itulah cara Allah untuk menguji seberapa besar semangat kita untuk
tetap beribadah. Itulah tantangan Allah yang harus kita jawab. Rabb, sungguh
nikmatmu ini sangat indah. Hamba bersyukur bisa merangkai Romadhon tahun ini
dengan cinta-Mu. Saya tinggalkan sebuah jejak Romadhon ini, yang akan menjadi
saksi hidup, menjadi jejak penuh hikmah bagi bulan-bulan setelahnya.
bersyukur ? Ketika Romadhon yang penuh berkah ini ada kesibukan lain seperti
KKN, maka itulah cara Allah untuk menguji seberapa besar semangat kita untuk
tetap beribadah. Itulah tantangan Allah yang harus kita jawab. Rabb, sungguh
nikmatmu ini sangat indah. Hamba bersyukur bisa merangkai Romadhon tahun ini
dengan cinta-Mu. Saya tinggalkan sebuah jejak Romadhon ini, yang akan menjadi
saksi hidup, menjadi jejak penuh hikmah bagi bulan-bulan setelahnya.
Buka puasa bersama yang akan dirindukan |
Maka, izinkan saya untuk
berterima kasih kepada-Mu, kepada orang-orang baik yang telah menjadi bagian
hidup saya. Kepada mamak bapak yang selalu saya rindukan. Kepada sudara-saudara
perjuangan di manapun berada, berikanlah cinta-Mu untuk mereka, berkahilah hidup
mereka. Sesungguhnya hanya Engkaulah sebaik-baik Rabb yang memberikan
pertolongan. Di penghujung Romadhon pun saya berdoa, semoga dipertemukan dengan
Romadhon tahun berikutnya, dan doa yang tidak pernah putus “Semoga Engkau
memberikan kesempatan bagi hamba untuk bisa belajar di Belanda atau Swedia.
Engkaulah yang Maha Besar, Engkaulah yang Maha Bijaksana mengatur hidup ini.”
Aamiin, semoga amal kebaikan kita
mendapat pahala dari Allah Ta’ala, dan semoga segala khilaf yang ada dimaafkan.
Taqobbalallahu minna waminkum 🙂
mendapat pahala dari Allah Ta’ala, dan semoga segala khilaf yang ada dimaafkan.
Taqobbalallahu minna waminkum 🙂
Sleman, 29 Juli 2014
Hamba perindu surge-Nya,
Janu Muhammad