Apa
kabar para inspirator ? Semoga dalam lindungan Allah dan dalam hati
yang selalu bersyukur. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah,
Tuhan semesta alam yang selalu memberikan nikmat sehat dan waktu luang
sehingga di tengah kesibukan ini, saya masih diberi kesempatan untuk
menulis cerita sederhana ini. Tulisan ini akan mengulas perjalanan Janu
Muhammad ketika diberi kesempatan silaturrahim di kampus Depok, yang
selalu berjas kuning yaitu Universitas Indonesia.
Saya jadi ingat status fb tgl 9 Maret kemarin yang bunyinya :
Pemuda itu optimis, bukan pesimis
Pemuda itu semangat, bukan hanya mengeluh
Pemuda itu mau maju, bukan hanya ikut-ikutan pendahulu
Pemuda itu berkarya, bukan hanya mau terima jadi
Pemuda itu visioner, bukan hanya melihat masa lalu
Pemuda itu mau berbagi, bukan hanya meminta
Pemuda itu pemimpin, bukan hanya mau dipimpin
Pemuda itu kita, kita untuk masa depan Indonesia
Semangat pagi inspirator, selamat berkarya dan turun tangan membangun negeri ^^
#RefleksiMahasiswaEsSatu
Status
di atas adalah refleksi hari terakhir mengikuti kegiatan Petrogasdays
(PGD) UI 2014. Petrogasdays adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan
oleh Ikatan Mahasiswa Departemen Teknik Kimia UI yang dibagi menjadi
empat kegiatan yaitu : International Student Conference, Chemical
Product Design Competition (CPDC), Debate Competition, dan Seminar.
Tahun ini tema yang diangkat adalah “Comprehending Oil and Gas Industry
One Step Closer to Self-Supporting Nation”. Alhamdulillah saya diberi
kesempatan untuk mengikuti International Student Conference setelah
lolos paper penelitian dengan judul “Analysis of Public Participation in Biogas Processing in Gamping Market Yogyakarta Through Social and Economic Perspective”. PGD Student Conference
dibagi menjadi tiga sub tema, ada Alternative Resources, Technology
Process, dan Social-Economic. Paper saya termasuk ke dalam sub tema
social-economic. Awalnya adalah seleksi abstrak, lalu diambillah 10
peserta dari masing-masing sub tema untuk melanjutkan ke tahap full
paper. Perlu diketahui, bahwa PGD adalah kegiatan prestisius dari UI
karena ini adalah penyelenggaraan yang sudah ke-8 kali (semoga tidak
lupa). Tidak heran, bahwa seleksi paper juga ketat.
Kaum muda itu berkarya…
Kamis,
6 Maret 2014 saya mengikuti praktikum Sistem Informasi Geografi jam
8.00 lalu pada jam 09.00 izin ke asisten dosen karena saya sudah selesai
duluan dan ingin cepat-cepat ke gerai XL untuk menghadiri undangan
sebagai moderator bidang Pendidikan di Youth Summit, International
Leader Festival. Saya bertemu dan berdiskusi dengan 10 komunitas
pendidikan di Yogyakarta sampai jam 15.00 WIB. Kemudian saya izin pamit
dan melanjutkan tugas ke kampus UNY. Saya terlebih dahulu Ashar di
Masjid Mujahidin dan langsung meluncur ke lantai 3 Student Center UNY.
Sore itu, saya dan keluarga besar UKM-UKMF Penelitian UNY mengadakan
openhouse dan sudah menjadi amanah saya untuk mewakili UKMF Penelitian
SCREEN, Fakultas Ilmu Sosial. Saya izin pulang Pkl 16.35 dan perjalanan
sekitar 45 menit sampai rumah tercinta. Kemudian saya bersiap untuk
packing barang-barang karena kereta saya berangkat Pkl 18.37. Tepat Pkl
17.50 saya pamit keluarga untuk melakukan perjalanan ke UI, kampus yang
selama ini menjadi impian untuk dikunjungi. Ada hal fatal yang terjadi,
flash disk saya tidak ada, padahal semua data (separuh nyawa :p) ada di
flash. “Ya Allah, ini tantangan pertama saya menuju UI”. Semua data ada
di sana, belum sempat di back up. Ya inilah, sifat pelupa saya kambuh.
Akhirnya saya berangkat dengan sedikit cemas karena presentasi juga
belum dibuat. Sesampainya di stasiun saya langsung parker motor dan
masuk kereta dengan tepat waktu di gerbong 1 nomor 1A.
Kaum muda itu optimis…bukan pesimis,
Perjalanan
ke Jakarta sekitar 10 jam, sampai di stasiun Jatinegara jam 04.30 an
dan langsung sholat Subuh berjamaah di mushola. Setelah itu saya
dihubungi LO kak Azizah dan Ariny agar naik kereta listrik kea rah
Bogor. Saya beli tiket 8000 rupiah dan masuk KRL sampai stasiun Tanjung
Barat, ini kali pertama saya naik kereta listrik, Alhamdulillah nyaman
(seperti waktu di Belanda). Saya sampai di Tanjung Barat sekitar jam
06.30 dan di sana sudah ada Ariny bersama pak sopir. Kami menunggu
peserta lain dan ternyata tak kunjung datang, padahal sebentar lagi
acara dimulai. Keputusannya, saya langsung diantar ke asrama LPMP
(Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) DKI Jakarta dan masuk kamar 12. Yang
benar saja, tidak ada waktu untuk mandi. “Astaghfirullah,” pagi itu pun
saya langsung ganti batik dan jam 08.05 langsung menuju kampus UI. Yeey,
Alhamdulillah sudah sampai kampus kuning dan disambut dengan kenalan
dengan Bintang dan Febri dari ITS. Mereka juga peserta conference. Kami
langsung ke venue dan jam-jam itu grand opening. Setelah opening, ada
workshop atau talkshow bersama para orang penting seperti Pak Sholeh
dari kementerian ESDM, Pak Ruli dari SKK Migas, Pak Hadan dari Bapenas,
Pak Mulyana dari Pertamina, dan satunya lagi saya lupa. Pada intinya
membahas tentang energy. Oiya, saat itu saya mulai kenal dengan mas Edo
dan Darma (UPN Yogyakarta), mas Ayub dari UGM, mas Febrian dari UNDIP,
dan lainnya, termasuk mas Hangga yang sempat kenal di facebook, ada Bayu
dan Visya juga dari UNJ. Selain itu, ada juga Maryam dari Bangladesh,
Rawiyah dari Brunei, Fu Hong dari Vietnam, dan Raja dari Thailand.
Mereka adalah peserta international untuk event PGD conference 2014.
Bahasa Inggrispun sudah harus dipraktekkan karena ini levelnya
internasional.
Kaum muda itu visioner, bukan hanya melihat masa lalu..,
Baik,
siang harinya setelah sholat Jumat kami diajak ke Perpustakaan UI,
tempat yang sangat modern dan unik. Bangunannya unik, ada kaca, dan
bukit rumpu di belakang dengan sekitar 7 lantai. Di depan perpustakaan
ada telaga/waduknya UI, di depannya ada rektorat. Ini dia tempat yang
sejak dulu ingin saya kunjungi. Lanjut ke acara di dalam yaitu workshop
bersama Pak Eko Hariadi dari SKK Migas. Beliau banyak berdiskusi seputar
kondisi migas di Indonesia. Ya lumayan memprihatinkan ketika melihat
fakta negara kita kaya akan minyak dan gas namun miskin kemandirian.
Kita masih tergantung import asing dan belum berani “mengolah milik
sendiri”. Setelah itu, kami sholat Ashar di masjid UI. Sebelumnya, saya
ketemu mbak Fatin dari GMB, kami ngobrol ngalor ngidul. Beberapa relasi
saya di UI saya temui. Setelah Ashar, saatnya technical meeting untuk
besok. Dag dig dug, TM selesai dan kami menuju ke depan perpus untuk
sekadar ambil gambar. Alhamdulillah ketemu mas Nuzul dan Windiyani,
rekan Gerakan Mari Berbagi. Kami berbincang tentang project GMB dan
lain-lain. Setelah Maghrib, kami kembali ke asrama dengan Aerobus yang
disediakan panitia. Sesampainya di kamar, saya langsung buka laptop dan
sholat, dan akhirnya terlelap. Saya bangun jam 2 pagi dan langsung
membuat presentasi sampai Subuh tiba tanpa tidur lagi. Paginya, acara
intipun tiba, jreng-jreng…conference dimulai. Saya dan 6 rekan subtema
social-economic di ruang atas perpustakaan, masing-masing presentasi 15
menit dan QA 5 menit. Ini kali pertamanya oral presentation pakai bahasa
Inggris,hmmm. Saya mendapat urutan ke-4, saking asyikya tanya jawab
akhirnya waktu habis. Saya melihat presentasi semua teman di sini bagus
dan sudah berstandar internasional.
Pemuda itu mau maju, tidak hanya mengikuti pendahulu…,
Acara
presentasi selesai, dilanjutkan dengan pembuatan mock up. Panitia
membagi ke dalam 6 tim dan saya satu tim dengan Rawiyah, Bintang, dan
Hangga…wah wah ketemu lagi. Clue nya adalah : ada suatu negara Alfa yang
punya potensi migas namun belum tereksplore dnegan baik. Tugas kami
adalah mendesain modelnya dengan bahan seperti kardus, spidol, kertas
putih. Kami pun membuat Alfa Island dengan aneka ragam potensi
pengolahan migas dampai ke distrik negara yang menuju modern.
Yee..akhirnya jadi. Sore nya kami menuju Jakarta Tour dan naik kereta
KRL.
Wow, sampai Kota Tua Jakarta, beragam fenomena unik
tersedia di sini, mulai dari bangunan museum sampai street art. Banyak
sekali yang bermalam minggu di sini, sampai-sampai tidak ada space untuk
duduk. Nah, ini dia kerjaan panitia untuk memberi games aneh-aneh. Kami
diberikan clue tiap kertas dan harus menemukan benda itu kemudian foto
bersama.
Setelah keliling bersama Fu Hong, Febrian, dan Bintang
akhirnya kami akhiri games nya dan masih ada 4/5 tugas tersisa. Hari
yang sangat menyenangkan dan cuku menguras tenaga. Sekitar jam 9 kami
pulang ke asrama melalui stasiun Jakarta Kota. Tiba-tiba ada
insiden…brok! Febri jatuh hampir ke rel kereta, dia muntah. “Ya Allah,
lindungi dia ya Rabb”. Febri yang sejak tadi terlihat pucat akhirnya
muntah dan jatuh tersungkur. Kami segera menolong dan memberikan
pertolongan pertama. Dia sepertinya kecapean, saya sempat melihat selalu
sedang mengerjakan laporan praktikum. Kami semua menolongnya dan saya
pinjamkan jas biru UNY untuk Febri agar tidak masuk angin. Selang
beberapa menit kemudian, kami terpaksa mengangkat Febri ke taksi karena
kondisinya yang semakin melemah. Alhamdulillah, akhirnya dia sudah
dibawa ke asrama malam itu. Kami lalu pulang dengan angkot, saya duduk
di depan Raja yang dari Thailand dan ngobrol ngalor ngidul. Sesampainya
di asrama langsung bersih diri dan sholat.
Minggu, 9 Maret
2014 adalah hari terakhir bersama PGD Family. Pagi itu kami ada Chamber
Meeting dilanjutkan Pleno Meeting. Chamber meeting adalah pembahasan
diskusi yang didahului dengan diberikannya tema dari panitia yaitu
tentang Global Warming. Kami dari chamber Social-Economic menyoroti
tentang deforestation dan upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk
mencegah dampak yang lebih besar dari global warming. Tanpa niat apapun,
teman-teman menunjuk saya sebagai “The Leader of Social-Economic
Chamber”. Ya Allah, padahal ini baru pertama kalinya saya ikut chamber
meeting dan saya bukan anak teknik. Ternyata bukan karena latar belakang
dari jurusan apa saya, namun itulah yang dipercayakan dari teman-teman.
Singkat cerita, ada Rawiyah dan Mas Edo yang juga merupaka “The Leader”
dari chamber lain. Kami melanjutkan diskusinya secara serempak dalam
Pleno Meeting dan mulailah merumuskan deklarasi. Sempat lama sekali
untuk menyamakan persepsi, namun saya berusaha untuk menengahi antara
Rawiyah dan mas Edo. Finally, we have conclusion that we will declare by
three persons (me, mas Edo, Rawiyah) tonight. Setelah itu kami
mengikuti seminar dari ExonMobil sampai sore.
Perjalanan
menuju Hotel Grand Sahid untuk mengikuti gala diner dan closing dimulai.
Kami menuju daerah Sudirman dan sampai sana sekitar Pkl 18.40 lalu
saya, Visya, dan Febri menuju masjid untuk sholat. Setelah itu
mengikuti gala diner dan penutupan. Alhamdulillah pokoknya kenyang dan
membuat dahaga deh sajiannya. Setekah itu ada pengumuman CPDC yang
diraih ITB sebagai juara 1 disusul dari Vietnam dan UGM. Untuk debate
diraih oleh tim UGM disusul ITB. Setelah pengumuman debat saatnya
pembacaan declaration oleh Janu, Edo, dan Rawiyah di depan stage. Kami
membaca naskah dan mencermati dalam-dalam. Stelah itu pengumuman best
speaker conference. Untuk international student conference, best speaker
diraih oleh Melly (Politeknik Sriwijaya) untuk alternative resources,
Mas Edo (UPN) untuk technology process, dan Bintang (STAN) untuk
social-economic, selamaatttt!!! Saya pun segera pulang, berpamitan ke
panitia. Perjalanan selanjutnya adalah menuju stasiun Pasar Senen dan
pulang ke Yogyakarta.
Satu hal lagi : ketika PGD ini saya ketemu
mbak Fitri Rahmi (SMADA Yogyakarta 2010) beliau juara 3 CPDC dan ketemu
lagi dengan Indriani Pratiwi (SMADA 2011) yang ikut debat. Jadi ada 3
alumni SMADA yang reunian 🙂
Hikmah : saya bersyukur bisa
bertemu sosok pemuda internasional dengan optimisme tinggi. Mereka
adalah orang-orang terpilih yang mempunyai tanggung jawab untuk
mengimplementasikan apa yang sudah dipresentasikan kepada masyarakat
luas. Kita ini mahasiswa muda yang mempunyai peran penting membangun
negeri. Bukan lagi menunggu peran orang tua untuk menyelamatkan bangsa
ini, namun kaum muda juga berinisiasi untuk membangun negeri ini.
Saya
sadar ini hanya sekilas tulisan, tetapi inilah saksi perjalanan saya
selama tiga hari di UI. Terimakasih sangat untuk Kak Azizah, Ariny,
Prima, Andreas, dan seluruh panitia. Tak lupa terimakasih sekali atas
semangatnya mas Edo,mas Febrian,Bintang,Febri,Tryas, mas Darma,Raja,Fu
Hong,Anita,Maryam,Rawiyah,Melly,Arif,dll. Semoga kita bisa bertemu lagi
untuk membuat Indonesia tersenyum.
Pengalaman hari ini
adalah guru terbaik untuk bekal hari esok. Menjadi bagian dari PGD 2014
adalah batu pijakan untuk menambah relasi, pengetahuan, dan
international mind tentunya. InsyaAllah kita optimis bahwa masa depan
Indonesia akan lebih baik dengan optimisme para kaum muda dalam
membangun negeri.
Sekian share perjalanan PGD, semoga ada hikmah yang bisa diambil. Man Jadda Wajada 🙂
Wassalaamu’alaikum…
Janu Muhammad
Geography Education Student’s, Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University
Pelayan UKMF Penelitian SCREEN FIS UNY
Member of Gerakan Mari Berbagi
InsyaAllah Studi Master of Human Geography and Planning, Utrecht University, Netherlands 2015