Istilah
umum ‘pertanian’ berarti kegiatan menanam tanaman yang nantinya menghasilkan
sesuatu yang dapat dipanen, dan kegiatan pertanian merupakan campur tangan
manusia terhadap tetumbuhan asli dan daur hidupnya. Dalam pertanian modern
campur tangan ini semakin jauh dalam bentuk masukan bahan kimia pertanian,
termasuk : pupuk kimia, pestisida, dan bahan pembenah tanah lainnya.
Bahan-bahan tersebut mempunyai peranan yang cukup besar dalam meningkatkan
produksi tanaman. Akan tetapi, apabila dua istilah “pertanian alami” dan “pertanian
organik” kita kaji lebih mendalam, maka pengertiannya berbeda.
umum ‘pertanian’ berarti kegiatan menanam tanaman yang nantinya menghasilkan
sesuatu yang dapat dipanen, dan kegiatan pertanian merupakan campur tangan
manusia terhadap tetumbuhan asli dan daur hidupnya. Dalam pertanian modern
campur tangan ini semakin jauh dalam bentuk masukan bahan kimia pertanian,
termasuk : pupuk kimia, pestisida, dan bahan pembenah tanah lainnya.
Bahan-bahan tersebut mempunyai peranan yang cukup besar dalam meningkatkan
produksi tanaman. Akan tetapi, apabila dua istilah “pertanian alami” dan “pertanian
organik” kita kaji lebih mendalam, maka pengertiannya berbeda.
Istilah
yang pertama “pertanian alami” mengisyaratkan kekuatan alam mampu mengatur
pertumbuhan tanaman, sedang campur tangan manusia tidak diperlukan sama sekali.
Istilah yang kedua “pertanian organik” yaitu pertanian dengan campur tangan
manusia lebih intensif untuk memanfaatkan lahan dan berusaha meningkatkan hasil
berdasarkan prinsip daur ulang yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat
(Sutanto, 1997a).
yang pertama “pertanian alami” mengisyaratkan kekuatan alam mampu mengatur
pertumbuhan tanaman, sedang campur tangan manusia tidak diperlukan sama sekali.
Istilah yang kedua “pertanian organik” yaitu pertanian dengan campur tangan
manusia lebih intensif untuk memanfaatkan lahan dan berusaha meningkatkan hasil
berdasarkan prinsip daur ulang yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat
(Sutanto, 1997a).
Istilah
pertanian organik menghimpun seluruh imajinasi petani dan konsumen yang secara
serius dan bertanggung jawab menghindarkan bahan kimia dan pupuk yang bersifat
meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang
sehat. Mereka juga berusaha untuk menghasilkan produksi tanaman yang
berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah menggunakan sumber daya
alami seperti mendaur-ulang limbah pertanian. Dengan demikian, pertanian
organik merupakan suatu gerakan “kembali
ke alam”.
pertanian organik menghimpun seluruh imajinasi petani dan konsumen yang secara
serius dan bertanggung jawab menghindarkan bahan kimia dan pupuk yang bersifat
meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang
sehat. Mereka juga berusaha untuk menghasilkan produksi tanaman yang
berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah menggunakan sumber daya
alami seperti mendaur-ulang limbah pertanian. Dengan demikian, pertanian
organik merupakan suatu gerakan “kembali
ke alam”.
Prinsip
ekologi dalam pertanian organik dapat dipilahkan sebagai berikut :
ekologi dalam pertanian organik dapat dipilahkan sebagai berikut :
1. Memperbaiki
kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman, terutama pengelolaan
bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah.
kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman, terutama pengelolaan
bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah.
2. Optimalisasi
ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui fiksasi nitrogen, penyerapan
hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui fiksasi nitrogen, penyerapan
hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.
3. Membatasi
kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan cara mengelola
iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi.
kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan cara mengelola
iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi.
4. Membatasi
terjadinya kehilangan hasil panen akibat hama dan penyakit dengan melaksanakan
usaha preventif melalui perlakuan yang aman.
terjadinya kehilangan hasil panen akibat hama dan penyakit dengan melaksanakan
usaha preventif melalui perlakuan yang aman.
5. Pemanfaatan
sumber genetika (plasma nutfah) yang saling mendukung dan bersifat sinergisme
dengan cara mengombinasikan fungsi keragaman sistem pertanaman terpadu.
sumber genetika (plasma nutfah) yang saling mendukung dan bersifat sinergisme
dengan cara mengombinasikan fungsi keragaman sistem pertanaman terpadu.
Referensi
: Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian
Organik. Yogyakarta: Kanisius.
: Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian
Organik. Yogyakarta: Kanisius.