Assalaamu’alaikum,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Ta’ala. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad Shallalllahu ‘alaihi wasallam, beserta umatnya hingga akhir zaman. Jadi ceritanya begini, selama hari Sabtu dan Minggu kemarin kawan-kawan baru saya dari Chiang Mai University (CMU) telah mengikuti serangkaian agenda di Nglanggeran. Saya kira mereka sangat antusias dan puas karena berbagai kegiatan seperti workshop batik, pergi ke pantai, bonfire, dan lain sebagainya telah mereka lahap. Tibalah saatnya mereka memasuki awal pekan di Yogyakarta State University (YSU).
Senin, 2 September 2013 adalah kali pertama hari masuk kuliah untuk semester ini. Berhubung ini hari pertama kuliah semester 5 atau tahun ketiga saya, ada slogan baru untuk saya “Semester baru harus tambah greget, biar hasilnya greget”. Saya yakin ini menjadi tagline yang menggugah semua kalangan mahasiswa. Bahwa saat awal semester seperti ini harus ‘start’ dengan semangat juang tinggi dan ‘planning’ terbaik, bukankah demikian ya ? Maka dari itu, dengan slogan utama semester ini, besar harapan saya agar proses pembelajaran dan prestasi saya lebih baik, syukur-syukur bisa maksimal. Saya juga boleh kan bersemangat di awal semester ini agar selalu menanamkan optimistik pada diri saya ? 🙂
Hari Senin ini, kampus tampak mulai rame. Para mahasiswa baru mulai menghiasi sudut Fakultas Ilmu Sosial. Parkiran FIS pun mulai penuh dan sesak karena memang terlalu sempit. Kelas pun mulai terisi oleh wajah-wajah yang baru saja liburan panjang. Namun, pagi itu saya masih setia menemani kawan-kawan CMU yang akan mengikuti workshop angklung dan gamelan di FBS UNY. Pagi itu juga dalam suasana ala persahabatan, saya mengajak mereka bersama-sama dengan volunteer untuk ke FBS. Kebetulan saya mendapat jatah di ruang lab kerawitan. Saya dan beberapa kawan akan belajar gamelan, sesuatu yang jarang saya pelajari. Setelah selesai, kami ke Student Center UNY untuk mengikuti diskusi bersama kawan-kawan BEM KM UNY.
Sekitar Pkl 11.30 WIB kami mengajak teman-teman CMU untuk makan siang di sekitar garden cafe, foodcourt, dan di warung kampus. Ternyata mereka suka dengan masakan-masakan Indonesia. Terbukti, semua makanan yang sudah dipesan habis semua (ya iyalah). Sekitar Pkl 13.00 WIB mereka mengikuti workshop pencak silat di FIK sampai sekitar Pkl 16.00 WIB. Mereka akhirnya kembali ke hotel UNY sore harinya.
Sore hari itu, saya ke Prambanan bersama mas Martono untuk membeli tiket sendratari Ramayana, ternyata sudah tutup. Kami kembali ke hotel dan ada sedikit insiden, motor saya terkunci di dalam parkir perpus. Dengan segala bantuan mbak Tiwi (staf KUIK) akhirnya berhasil dikeluarka tanpa lapor satpam (ada trik rahasia). Malamnya saya pulang dan istirahat total karena super perlu suplai tenaga baru.
Selasa, 3 September 2013 adalah hari ke-7 para mahasiswa CMU di UNY. Hari ini kami telah mengunjungi Kompleks Ratu Boko. Objek ini terletak di sekitar Prambanan, merupakan situs peninggalan purbakala yang berdiri sejak abad ke-8. Hari ini ada 30 mahasiswa, 4 staff CMU, saya, 3 mahasiswa IPS, dan dari pihak FIS. Sesampainya di sana, pemandangan indah sungguh memukau mata, subhanallah. Saya tertegun melihat keelokan Jogjakarta dari atas Boko. Ini juga kali pertamanya saya datang ke sini, sangat menarik. Kami sempat memakai kain seperti jarik sebelum masuk ke ‘gate’. Sesampainya di dalam, kami mendapat penjelasan dari para dosen IPS. Ini jua kali pertamanya saya benar-benar harus selalu stand by untuk menerjemahkan bahasa dari dosen ke bahasa Inggris, harus mulai terbiasa. Dengan moto “Ujug-ujug” “Mboh piye carane” pokoknya saya harus berusaha bisa, wajib mencoba. Saya yakin jika sudah terbiasa akan bisa berbahasa Inggris, bukankah demikian ? Ya
Kami menyusuri kompleks Ratu Boko, dari gerbang utama, bangunan utama, dan keputren. Ada juga kolam-kolam yang aneh. Mengapa ? Mengapa ada air yang muncul di atas bukit yang sangat gersang ini ? Dari mana datangnya ? Ini sebuah misteri ilmiah yang sudah dibuktikan, namun ada saja masyarakat yang percaya dengan hal ‘magic’ di sana. Wahwah…
Setelah itu adalah jam makan siang, kebetulan saya masih ‘nyawal’ jadinya tetap menjaga adab puasa 🙂 Setelah makan, kami kembali ke bus untuk pergi ke dusun binaan, dusun Plempoh, binaannya FIS UNY. Di sana ada lab IPS juga. Saya memandu rombongan, kami berkeliling dusun, melihat aktivitas sosial masyarakat di sini. Ada yang sedang bertani, ada yang sedang menjemur kacang, jagung, dan ada yang sedang duduk-duduk di depan teras rumah. Suasana khas pedesaan begitu terasa. Nah, apalagi waktu ditawari masuk oleh salah satu warga. Kami diminta mampir dan malah disuguhi berbagai hidangan seperti ‘telo goreng’, ‘kedelai rebus’, dan beberapa makanan camilan. Teman-teman CMU merasa “enak” sekali deh pokonya, sambil senyum-senyum suka dan ketagihan dengan makanan tersebut. Setelah panjang lebar bercerita, kami pamitan dan menuju pendopo warga. Di sana, dilangsungkan upacara penutupan bersama kepala dukuh dan panitia. Subhanallah, berkesan sekali…saya lagi-lagi wajib menerjemahkan setiap kalimat pidato Pak Aris sebagai kepala dusun Plempoh. Akhirnya kami pamitan juga dan kembali ke bus UNY untuk pulang. Sampai tulisan ini saya ketik, kawan-kawan CMU ditemani 3 tutor sedang menyaksikan sendratari Ramayana di kompleks Candi Prambanan. Saya rasa ini kesekian kalinya kita berusaha memperkenalkan budaya Indonesia dan segala potensi yang ada untuk dinikmati khalayak orang luar negeri.
Hikmah yang bisa diambil dari Program Sit-In CMU-YSU sampai saat ini :
Di sini saya diberikan belajar untuk ‘bermanfaat bagi orang lain’ karena ini motto hidup dan spirit yang tiada henti dari saya. Saya bisa belajar manajemen dan kerja tim karena di sini saya ber-15 orang tergabung dalam Student Volunteer UNY 2013. Kita menjadi tahu apa yang baik dan kurang baik dari budaya asing, jadi tidak sekiranya mentah-mentah menerima budaya asing kan ? 🙂 Lalu, ada suatu kedewasaan bertanggung jawab yang semakin meningkat, akibat ujug-ujug dan serba on time tidak boleh telat. Semoga saja ada hikmah lain dari sit-in ini, dan bisa membuka wawasan kami di dunia internasional. Insya Allah, Allahu’alam…
Sampai bertemu di kisah selanjutnya.. salam inspiratif !
Wassalaamu’alaikum,