(Syair Imam Asy-Syafi’i)
Orang pandai dan beradab
tak ‘kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Pergilah ‘kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelahlelah berjuang
Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak, dia ‘kan keruh menggenang
Singa tak ‘kan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak ‘kan kena sasaran
Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam,
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman,
Orang-orang tak ‘kan menunggu saat munculnya datang
Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gahru tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan
Jika dibawa ke kota berubah mahal seperti emas
Bismillah, semoga diberikan jalan terbaik untuk bisa merantau, ke Belanda sana menimba ilmu, dan pulang ke tanah air untuk mengabdi untuk negeri 🙂
Bisa jadi ketemu si dia di sana… #aamiin