Minggu 24 Mei 2014 langit tampak cerah. Burung-burung di atas pepohonan, matahari mulai memperlihatkan kegagahannya. Ups, jam sudah menunjukkan angka 6.30, saya harus bergegas mandi dan berangkat ke kampus. Ada yang tahu ? Hari ini saya akan goweesss….yei (sambil loncat-loncat).
Sepeda ungu punya adek siap menemani saya ke kampus, siap-siap perjalanan panjang sekitar 17 km.
Ketika di perjalanan, banyak saya temui kejadian yang tidak biasa ditemui saat ke kampus pakai motor. Coba deh lihat, banyak ibu-ibu atau simbah-simbah yang naik “onthel”. Timbul pertanyaan : lho biasanya anak-anak mahasiswa sok gengsi nih ye kalau ke kampus pakai onthel ? Ada yang bilang “nggak jaman” ada yang bilang “sepeda mah buat nenek-nenek”. Lho, memangnya kita tidak malu ya ? Coba pertanyaannya dibalik, kenapa masih muda udah boros-boros pakai motor? Apa nggak malu sama yang nenek-nenek ? Hhehehe, beberapa pikiran yang melintas saat di jalan.
Ya kalau dilihat-lihat di jalan ternyata tidak senyaman yang saya bayangkan. Banyak polusi, belum ada jalur khusus sepeda, dan selalu kaget ketika bunyi klakson tiba-tiba menyambar…jreenggg… Kira-kira Pkl 07.10 WIB saya sampai kampus dan langsung memarkir sepeda. Alhamdulillah, jarak 17 km sekitar 45 menit, saya rasa sama seperti ketika saya naik motor.
Sekitar Pkl 7.30 acara pun dimulai. Saya dan Wahyu berada di posisi kedua, setelah Oemar Bakri. Kami berkeliling seputar jalan gejayan ke utara, lalu ke barat dan sampai ke jalan kaliurang. Sampai perempatan jakal yang di utara UGM ambil kiri, sampailah ke start awal Taman Pancasila FIS UNY.
Nah, setelah gowes lalu dikasih konsumsi, alhamdulillah. Kami dihibur oleh hiburan lagu dan akhirnya duduk mendengarkan diskusi bincang lingkungan. Ye ternyata Ebi yang jadi pembicara, teman sekelas sendiri. Satunya lagi dari Koalisi Pemuda Hijau (Kophi) Yogyakarta. Namanya Lalu. Bincang liingkungan dimoderatori oleh mas Qori.
Pembahasisannya seputar tema lingkungan (ya iya dong) seperti Ruang Terbuka Hijau dan lain-lain. Menarik dan mendapat apresiasi peserta karena lebih banyak sharing. Kalau beberapa yang saya tangkap adalah masalah minimnya RTH di Kota Yogyakarta, apalagi kampus UNY. Berbeda sekali dengan kampus ISI tempat Lalu kuliah, di sana rindang-rindang pohonnya. Sampai ada suatu rekomendasi bahwa ketika pembangunan menjadi prioritas utama, harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan RTH yang minimal 30% itu, betul ?
Tidak lupa ada doorprize menarik yang disediakan, saya dapat voucher diskon makan di Garden Cafe UNY karena menjawab pertanyaan : kapan hari lingkungan hidup? Ya jawabannya 5 Juni :3 Dan sore itu setelah acara selesai saya sempatkan ambil gambar di samping Taman Pancasila, tempat yang di perjalanan gowes #1 dulu itu.
Hampir lupa nih, maklum baru agak eror nulis cerita malem ini, mumpung ingat. Beberapa pelajaran dari gowes ke#2 ke kampus ini adalah :
- Target sudah terpenuhi karena pernah janji akan gowes sebelum lulus
- Sebenarnya lebih dari itu, saya nggak akan ekstrem menjual motor lalu ke kampus naik sepeda untuk menerapkan nilai cinta lingkungan. Setidaknya ada usaha kecil yang bisa saya lakukan ini.
- Terinspirasi dari budaya ketika di Belanda, para mahasiswa terbiasa ke kampus dengan bersepeda. Lebih nyaman, lebih ramah lingkungan, dan lebih hemat energi fosil.
- Ada moment dan romantika tersendiri ketika menikmati perjalanan menggunakan sepeda.
- Buat yang sampai sekarang belum sadar pentingnya keselamatan lingkungan, yuk mulai dari hal yang paling kecil seperti diet kantong plastik kita terapkan.
“Perubahan besar berawal dari perubahan kecil dan itu dari diri kita ini.”
Best moment in Eindhoven, Netherlands