Alhamdulillah, siang ini atas berkat rahmat Allah, saya telah tiba di
negeri jiran Malaysia. Rasanya baru kemarin saya bersama keluarga di
rumah. Rasanya baru kemarin ada mas Wildan, tamu Mapres Undip yang
menginap di rumah. Rasanya juga baru kemarin saya mendapat pengalaman
homestay di Australia. Waktu begitu cepat hingga Allah memberikan
kesempatan ini.
negeri jiran Malaysia. Rasanya baru kemarin saya bersama keluarga di
rumah. Rasanya baru kemarin ada mas Wildan, tamu Mapres Undip yang
menginap di rumah. Rasanya juga baru kemarin saya mendapat pengalaman
homestay di Australia. Waktu begitu cepat hingga Allah memberikan
kesempatan ini.
Baik, sebelum banyak yang pertanya mengapa
tiba-tiba anak ‘ndeso’ ini ke Malaysia akan saya ceritakan latar
belakangnya. Beberapa waktu ini saya tidak dapat lepas dari aktivitas
kuliah akhir (skripsi) dan aktivitas di GMB (Gerakan Mari Berbagi) yang
juka saya ceritakan perjalanannya akan sangat panjang. Sahabat dapat
membuka blog saya di www.muhammadjanu.blogspot.com
. Sekitar 2 bulan yang lalu saya mengetahui kalau akan ada kegiatan
ASEAN University Youth Summit yang intinya bertujuan untuk memberi
kesempatan pemuda-pemudi ASEAN bertemu dan berdialog khususnya berkaitan
dengan kegiatan youth volunteerism, kegiatan sosial masyarakat.
Selengkapnya ada di www.aseanyouths.net
. Saya tertarik untuk mengikuti kegiatan ini karena passion saya memang
di pendidikan, riset sosial, dan kegiatan berbau relawan sosial. Ini
tidak lain juga sedikit keseharian saya di GMB dan Omah Baca Karung
Goni.
tiba-tiba anak ‘ndeso’ ini ke Malaysia akan saya ceritakan latar
belakangnya. Beberapa waktu ini saya tidak dapat lepas dari aktivitas
kuliah akhir (skripsi) dan aktivitas di GMB (Gerakan Mari Berbagi) yang
juka saya ceritakan perjalanannya akan sangat panjang. Sahabat dapat
membuka blog saya di www.muhammadjanu.blogspot.com
. Sekitar 2 bulan yang lalu saya mengetahui kalau akan ada kegiatan
ASEAN University Youth Summit yang intinya bertujuan untuk memberi
kesempatan pemuda-pemudi ASEAN bertemu dan berdialog khususnya berkaitan
dengan kegiatan youth volunteerism, kegiatan sosial masyarakat.
Selengkapnya ada di www.aseanyouths.net
. Saya tertarik untuk mengikuti kegiatan ini karena passion saya memang
di pendidikan, riset sosial, dan kegiatan berbau relawan sosial. Ini
tidak lain juga sedikit keseharian saya di GMB dan Omah Baca Karung
Goni.

By the way, pertanyaan selanjutnya dalah : bagaimana
prosedur daftarnya hingga menjadi peserta dan berangkat ? Sebenarnya
ini pertanyaan yang umum ditanyakan teman-teman. Bagaimana tiket
pesawatnya ? Biaya registrasi ? Alhamdulillah, saya ada rezeki yang
memang dari Allah. Secara spesifik saya tidak dapat menyebutkan. Di mana
ada usaha, Allah akan membukakan jalan.
prosedur daftarnya hingga menjadi peserta dan berangkat ? Sebenarnya
ini pertanyaan yang umum ditanyakan teman-teman. Bagaimana tiket
pesawatnya ? Biaya registrasi ? Alhamdulillah, saya ada rezeki yang
memang dari Allah. Secara spesifik saya tidak dapat menyebutkan. Di mana
ada usaha, Allah akan membukakan jalan.
Sebenarnya ada
alasan lain mengapa saya ingin menghadiri kegiatan ini : ilmu,
networking, pengalaman, dan tentunya silaturahmi. Jujur, saya sangat
mengharapkan perjumpaan saya dengan sahabat lama yang sudah terpisah 6
tahun. Semoga tanggal 30 Januari bisa ketemu di Kuala Lumpur. Baik,
setelah persiapan fix, mulai dari mental dan material, alhamdulillah
kemarin Minggu jam 11.45 WIB dari bandara Adisutjibto Yogyakarta saya
berangkat. Nah, ini dia lika-liku mulai ada. Ketika di bandara saya
tidak lepas dari sifat ‘ndeso’ saya. Di sana itu saya mau bayar airport
tax saja sampai lupa. Alhasil ya meskipun datang awal untuk check ini
malah bayar tax belakangan.
alasan lain mengapa saya ingin menghadiri kegiatan ini : ilmu,
networking, pengalaman, dan tentunya silaturahmi. Jujur, saya sangat
mengharapkan perjumpaan saya dengan sahabat lama yang sudah terpisah 6
tahun. Semoga tanggal 30 Januari bisa ketemu di Kuala Lumpur. Baik,
setelah persiapan fix, mulai dari mental dan material, alhamdulillah
kemarin Minggu jam 11.45 WIB dari bandara Adisutjibto Yogyakarta saya
berangkat. Nah, ini dia lika-liku mulai ada. Ketika di bandara saya
tidak lepas dari sifat ‘ndeso’ saya. Di sana itu saya mau bayar airport
tax saja sampai lupa. Alhasil ya meskipun datang awal untuk check ini
malah bayar tax belakangan.

Ketika mau naik pesawat AA,
saya jalan menuju pesawat nan megah dan besar, maklum baru 3x ini naik
pesawat sehingga bayangan naik pesawat itu masih terkesan ‘wah’. Sampai
di pesawat saya dapat tempat duduk tengah, di antara 2 bapak-bapak. Eh,
pesawat mau lepas landas malah pengin ke belakang (toilet). Saya pun
terpaksa menahan sampai tiba di Kuala Lumpur, entah mengapa saya saat
itu enggan untuk pindah tempat.
saya jalan menuju pesawat nan megah dan besar, maklum baru 3x ini naik
pesawat sehingga bayangan naik pesawat itu masih terkesan ‘wah’. Sampai
di pesawat saya dapat tempat duduk tengah, di antara 2 bapak-bapak. Eh,
pesawat mau lepas landas malah pengin ke belakang (toilet). Saya pun
terpaksa menahan sampai tiba di Kuala Lumpur, entah mengapa saya saat
itu enggan untuk pindah tempat.
Setibanya di Kuala
Lumpur, astaghfirullah…ternyata barang bawaan saya cukup berat. Baru
terasa pas mau sholat di mushola saya harus membawanya ke sana-sini,
bahkan ke kamar mandi pun saya bawa. Kuala Lumpu International Airport
memang bandaranya cukup ramai, tapi masih ramai Soeta. Setelah sholat,
saya kemudian mencari 2 teman saya yaitu May dan Shinta, mereka juga
dari UNY. Setelah sekian lama mencari akhirnya kami ketemu di dekat
loket skybus. Gembirany bukan kepalang karena ketemu tema sekampus. Kami
akhirnya naik bis menuju KL Central. Nah, di KL Central ini banyak
kejadian memalukan dan memilukan. Kami berulang kali salah alamat,
maksudnya salah tempat, salah lift, salah lantai, dan masih banyak
kesalahan mencari jalan. Saking ribetnya dan bawaan koper cukup berat,
akhirnya kami memutuskan untuk makan siang. Setelah sekian lama hunting
makan, akhirnya masuk ke warung penyet. Alhamdulillah, akhirnya bisa
makan juga. Setalah makan, kami pun menuju stasiun kereta, menunggu
kereta ke Arau Station. Ngantuk berat, kaki mulai lelah, tetap semangat
masih membara untuk segera sampai ke Universiti Utara Malaysia. Jam 10
malam kami berangkat naik kereta. Dengan 23 ringgit kami naik kereta,
perjalanan cukup panjang sampai jam 8 pagi. Sebenarnya di kereta juga
sifat ‘ndeso’ saya asih kelihatan. Ketika membuka pintu kereta saja
bingung, sudah berusaha sekuat tenaga eh ternyata tinggal pencet tombol.
Sampai-sampai malu dengan penumpang lain, maafkan sayaaa…
Lumpur, astaghfirullah…ternyata barang bawaan saya cukup berat. Baru
terasa pas mau sholat di mushola saya harus membawanya ke sana-sini,
bahkan ke kamar mandi pun saya bawa. Kuala Lumpu International Airport
memang bandaranya cukup ramai, tapi masih ramai Soeta. Setelah sholat,
saya kemudian mencari 2 teman saya yaitu May dan Shinta, mereka juga
dari UNY. Setelah sekian lama mencari akhirnya kami ketemu di dekat
loket skybus. Gembirany bukan kepalang karena ketemu tema sekampus. Kami
akhirnya naik bis menuju KL Central. Nah, di KL Central ini banyak
kejadian memalukan dan memilukan. Kami berulang kali salah alamat,
maksudnya salah tempat, salah lift, salah lantai, dan masih banyak
kesalahan mencari jalan. Saking ribetnya dan bawaan koper cukup berat,
akhirnya kami memutuskan untuk makan siang. Setelah sekian lama hunting
makan, akhirnya masuk ke warung penyet. Alhamdulillah, akhirnya bisa
makan juga. Setalah makan, kami pun menuju stasiun kereta, menunggu
kereta ke Arau Station. Ngantuk berat, kaki mulai lelah, tetap semangat
masih membara untuk segera sampai ke Universiti Utara Malaysia. Jam 10
malam kami berangkat naik kereta. Dengan 23 ringgit kami naik kereta,
perjalanan cukup panjang sampai jam 8 pagi. Sebenarnya di kereta juga
sifat ‘ndeso’ saya asih kelihatan. Ketika membuka pintu kereta saja
bingung, sudah berusaha sekuat tenaga eh ternyata tinggal pencet tombol.
Sampai-sampai malu dengan penumpang lain, maafkan sayaaa…
Pagi
ini sekitar Pkl 8.00 sampai di Arau Station. Kami dijemput panitia dan
langsung menuju registrasi menggunakan bus. Setelah registrasi kami
diberi kunci kamar untuk tidur di asarama putra. Ketika masuk kamar dan
menata ruangan saya pun tidak tahu bahwa ternyata kain sprei terselip di
belakang bantal. Ternyata belum terpasang dan saya baru sadar ketika
mengunjungi kamar teman-teman di lantai 3… Memang ya sifat ‘ndeso’
tidak bisa lepas dari anak penjual cabe ini :3 Tapi alhamdulillah jadi
berkesan…
ini sekitar Pkl 8.00 sampai di Arau Station. Kami dijemput panitia dan
langsung menuju registrasi menggunakan bus. Setelah registrasi kami
diberi kunci kamar untuk tidur di asarama putra. Ketika masuk kamar dan
menata ruangan saya pun tidak tahu bahwa ternyata kain sprei terselip di
belakang bantal. Ternyata belum terpasang dan saya baru sadar ketika
mengunjungi kamar teman-teman di lantai 3… Memang ya sifat ‘ndeso’
tidak bisa lepas dari anak penjual cabe ini :3 Tapi alhamdulillah jadi
berkesan…
Cerita bersambung segera ya, ini baru akan dimulai acaranya 🙂
Malaysia, 26 Januari 2015
Janu
1 Comment. Leave new
kak minta id line nya dong, saya mau tanya tentang jurusan pendidikan geografi karena insya Allah tahun ini saya mau nyambung kesana.