Esensi semangat menghargai jasa para pahlawan kini tak sepenuhnya tercermin pada diri setiap pemuda zaman sekarang. Semangat itu kian meredup semenjak peristiwa agung 28 Oktober 1928 bagi bangsa Indonesia. Pada saat itu terpampang jelas semangat dan ikrar para pemuda negeri ini yang mengaku : berbangsa satu bangsa Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia, dan bertanah air satu tanah air Indonesia. Sumpah pemuda yang tertuang pada secarik kertas putih atas goresan tinta Muhammad Yamin dan disodorkan kepada Soegondo adalah bukti otentik keberanian pemuda untuk membela bangsa Indonesia. Pemuda Indonesia yang saat itu berkumpul dan bersatu menyatakan tekad bulatnya untuk bangkit dari penindasan kolonial Belanda melalui kongres keduanya.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan spirit baru bagi bangsa Indonesia, bahwa kita bisa merdeka, dan terbebas dari belenggu penjajah. Sumpah Pemuda adalah momentum dimana tonggak-tonggak sejarah bangsa ini telah mulai dibangun, di mana peristiwa-peristiwa besar akan menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda adalah ikrar, ikrar untuk persatuan pemuda Indonesia yang membela tanah airnya, membela bahasa Indonesia.
Namun, kini semangat itu mulai meredup ketika pada usianya yang ke 67 tahun bangsa Indonesia mengalami banyak cobaan. Era 2012 ini Indonesia dihadapkan pada permasalahan yang serius. Globalisasi telah memakan sendi-sendi persatua bangsa, terlebih moral generasi muda Indonesia. Degradasi moral pemuda bisa kita lihat ketika peristiwa berdarah beberapa minggu yang lalu terjadi. Peristiwa tawuran pelajar, bahkan tawuran antar mahasiswa di Indonesia merupakan bukti menurunnya semangat menghargai jasa para pahlawan yang telah membangun negeri ini.
Peristiwa itu seharusnya menjadi cermin dan introspeksi bagi pemuda Indonesia bahwa bangsa ini bukan butuh orang-orang yang hanya membuat onar dimana-mana. Bangsa ini tidak butuh pemuda yang hanya mabuk-mabukan. Bangsa ini tidak butuh pemuda pemudi yang suka pakai narkoba. Bangsa ini tidak butuh pemuda pemudi dengan gaya hidup orang-orang Barat. Bahkan bangsa ini tidak butuh pemuda pemudi yang suka kehidupan glamour dan meninggalkan budaya asli Indonesia. Tetapi, Indonesia butuh yang namanya pemuda dengan budi pekerti baik, pemuda yang mau menghargai jasa pahlawannya, pemuda yang memegang prinsip persatuan bangsa, pemuda yang tidak malu akan budaya asli Indonesia, dan pemuda yang berjuang memajukan bangsa Indonesia.
Jadi, makna Sumpah Pemuda zaman sekarang seharusnya bisa jadi renungan kita semua. Bahwa dulu Indonesia susah untuk dibangun, tetapi apa kita sekarang masih tinggal diam tanpa ada sesuatu yang hisa kita berikan untuk bangsa ini ?
Dirgahayu Pemuda Indonesia !
Yogyakarta, 28 Oktober 2012 8:32 WIB
Janu Muhammad