Malam itu akhirnya datang juga.
Setelah sekian lama menanti pengumuman hasil SNMPTN Undangan, tiba juga
keputusannya. Saya diantar bapak ke warnet dekat SMP N 1 Sleman, almamater saya
dulu. Di warnet itu tempatnya sangat sempit, bahkan saya dapat computer yang
kurang baik. Harus di restart dulu dan saya mulai membuka website SNMPTN.
Setelah memasukkan kode, akhirnya…jreng jreng. Selamat Anda diterima di…bla bla
bla. Saya diterima di Pendidikan Geografi UNY. Di satu sisi saya lega akhirnya
dapat kampus negeri dan di sisi lain saya sedih……berat rasanya. Sejak malam
pengumuman itu sampai pagi, saya sulit tidur dan sempat meneteskan air mata.
Betapa tidak, universitas yang saya idam-idamkan (sebut saja UGM) belum
menerima lamaran saya. Ya Allah, padahal sudah optimis akan masuk Geografi UGM
atau Biologi. Ternyata Allah menghendaki saya di UNY. Kampus yang menerima saya
ini memang belum sefamiliar kampus sebelah yang selalu jadi rebutan. Ditambah
lagi…puluhan siswa SMA N 2 Yogyakarta yang diterima lewat jalur Undangan,
semuanya diterima di UGM kecuali saya ! Oh Ya Allah, berat rasanya malam itu
untuk membuka hati dan pikiran.
Setelah sekian lama menanti pengumuman hasil SNMPTN Undangan, tiba juga
keputusannya. Saya diantar bapak ke warnet dekat SMP N 1 Sleman, almamater saya
dulu. Di warnet itu tempatnya sangat sempit, bahkan saya dapat computer yang
kurang baik. Harus di restart dulu dan saya mulai membuka website SNMPTN.
Setelah memasukkan kode, akhirnya…jreng jreng. Selamat Anda diterima di…bla bla
bla. Saya diterima di Pendidikan Geografi UNY. Di satu sisi saya lega akhirnya
dapat kampus negeri dan di sisi lain saya sedih……berat rasanya. Sejak malam
pengumuman itu sampai pagi, saya sulit tidur dan sempat meneteskan air mata.
Betapa tidak, universitas yang saya idam-idamkan (sebut saja UGM) belum
menerima lamaran saya. Ya Allah, padahal sudah optimis akan masuk Geografi UGM
atau Biologi. Ternyata Allah menghendaki saya di UNY. Kampus yang menerima saya
ini memang belum sefamiliar kampus sebelah yang selalu jadi rebutan. Ditambah
lagi…puluhan siswa SMA N 2 Yogyakarta yang diterima lewat jalur Undangan,
semuanya diterima di UGM kecuali saya ! Oh Ya Allah, berat rasanya malam itu
untuk membuka hati dan pikiran.
Hari kedua pasca pengumuman itu
saya ke sekolah dan mendapati…teman-teman lain yang turut merasa sedih! Ya,
sedih karena belum mendapatkan kampus untuk kuliah, termasuk gagal di jalur
undangan. Wajar saja, mereka pilihannya tinggi-tinggi sih, ada yang Kedokteran
UGM dan UNS. Kalau saya ya harus melihat kemampuan diri. Saya mulai berpikir
rasional (sebelumnya masih pakai hati mungkin ya) ternyata saya lebih beruntung
karena sudah diterima di universitas negeri. Apalagi di UNY, yang terkenal
sangat terjangkau (SPP per semester saya 705.000 dan uang gedung 6,6 juta)
adalah rasa syukur yang akhirnya terucap mulai saat itu. Alhamdulillah…
saya ke sekolah dan mendapati…teman-teman lain yang turut merasa sedih! Ya,
sedih karena belum mendapatkan kampus untuk kuliah, termasuk gagal di jalur
undangan. Wajar saja, mereka pilihannya tinggi-tinggi sih, ada yang Kedokteran
UGM dan UNS. Kalau saya ya harus melihat kemampuan diri. Saya mulai berpikir
rasional (sebelumnya masih pakai hati mungkin ya) ternyata saya lebih beruntung
karena sudah diterima di universitas negeri. Apalagi di UNY, yang terkenal
sangat terjangkau (SPP per semester saya 705.000 dan uang gedung 6,6 juta)
adalah rasa syukur yang akhirnya terucap mulai saat itu. Alhamdulillah…
Akhirnya saya bulatkan tekad
untuk mengambil kuliah di UNY dan secara resmi terdaftar sebagai Mahasiswa Baru
(Maba) geografi. Setelah registrasi ulang di auditorium, saatnya persiapan
OSPEK. Tahu kan ya OSPEK itu Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. Saya mulai
mengikuti kabar-kabar terbaru seputar OSPEK UNY. Sempat timbul inisiatif membuat
grup facebook Kamilah Cendekiawan Muda (KCM) 2011 dan berhasil mengumpulkan
lebih dari 30 mahasiswa untuk berdiskusi seputar OSPEK. Saat itu benar-benar
masih cupu, eh beraninya mengundang Mas Taat dan Mas Avi, keduanya ketua OSPEK
fakultas. Barangkali sifat inisiatif saya mulai muncul.
untuk mengambil kuliah di UNY dan secara resmi terdaftar sebagai Mahasiswa Baru
(Maba) geografi. Setelah registrasi ulang di auditorium, saatnya persiapan
OSPEK. Tahu kan ya OSPEK itu Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus. Saya mulai
mengikuti kabar-kabar terbaru seputar OSPEK UNY. Sempat timbul inisiatif membuat
grup facebook Kamilah Cendekiawan Muda (KCM) 2011 dan berhasil mengumpulkan
lebih dari 30 mahasiswa untuk berdiskusi seputar OSPEK. Saat itu benar-benar
masih cupu, eh beraninya mengundang Mas Taat dan Mas Avi, keduanya ketua OSPEK
fakultas. Barangkali sifat inisiatif saya mulai muncul.
Temu Perdana KCM di Rektorat UNY
KCM dibentuk dengan maksud
sebagai wadah silaturahmi Maba 2011 dari berbagai fakultas, terutama untuk
menanyakan hal-hal seputar OSPEK. Sebelum diorientasi, dulu ada namanya BPIM,
pelayanan mahasiswa baru di Tampan Pancasila untuk mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ekonomi (FISE). Masih ingat di kepala saat mengunjungi stand
penelitian di UKMF Penelitian SCREEN. Banyak inspirasi dan motivasi yang saya
dapatkan agar kelak dapat memperdalam bidang penelitian selama di kampus.
sebagai wadah silaturahmi Maba 2011 dari berbagai fakultas, terutama untuk
menanyakan hal-hal seputar OSPEK. Sebelum diorientasi, dulu ada namanya BPIM,
pelayanan mahasiswa baru di Tampan Pancasila untuk mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ekonomi (FISE). Masih ingat di kepala saat mengunjungi stand
penelitian di UKMF Penelitian SCREEN. Banyak inspirasi dan motivasi yang saya
dapatkan agar kelak dapat memperdalam bidang penelitian selama di kampus.
Memori ketika OSPEK masih sangat
terkenang. Gelora semangat Maba di GOR, di fakultas, maupun di jurusan.
Sambutan hangat dengan inspirasi luar biasa ternyata mampu memompa semangat
saya untuk dapat kuliah yang bener di UNY. Satu pesan Bu Nurfina (wakil rektor)
yang saya jadikan acuan, “Kalian disini adalah mahasiswa pilihan, jangan lulus
lama-lama, coba bisa lulus cepat 3,5-4 tahun.”
terkenang. Gelora semangat Maba di GOR, di fakultas, maupun di jurusan.
Sambutan hangat dengan inspirasi luar biasa ternyata mampu memompa semangat
saya untuk dapat kuliah yang bener di UNY. Satu pesan Bu Nurfina (wakil rektor)
yang saya jadikan acuan, “Kalian disini adalah mahasiswa pilihan, jangan lulus
lama-lama, coba bisa lulus cepat 3,5-4 tahun.”
OSPEK UNY 2011
Mahasiswa baru identik dengan
gelora semangat hidup mahasiswa, identik dengan masa-masa awal mnegenal
idealism kampus dan segala gerakan yang ada di dalamnya. Inilah rasanya
awal-awal menjadi mahasiswa, ikut kegiatan ini itu, semuanya dicoba. Pada saat
itu saya belum menemukan ‘ruh’ dan passion mau dibawa kea rah mana diri ini ke
depannya.
gelora semangat hidup mahasiswa, identik dengan masa-masa awal mnegenal
idealism kampus dan segala gerakan yang ada di dalamnya. Inilah rasanya
awal-awal menjadi mahasiswa, ikut kegiatan ini itu, semuanya dicoba. Pada saat
itu saya belum menemukan ‘ruh’ dan passion mau dibawa kea rah mana diri ini ke
depannya.
Teman Seperjuangan di Gugus Sukarno
“Awalnya memang saya sangat kecewa diterima di kampus ini, namun pandangan pertama saya ketika mengikuti OSPEK mampu mengobati kekecewaan ini. Hanya bisa terus bersyukur dan bersyukur…”
Ke mana perjalanan saya selanjutnya ?