Jumat sore, 2 Mei 2014 hujan
mulai turun ketika saya dan Mas Ipung
menuju stasiun Lempuyangan. Kami bergegas untuk sampai di stasiun karena kereta
Bengawan tujuan Pasar Senen berangkat Pkl 16.33 WIB. Sesampainya di sana
ternyata sudah ada Fanizar dan Ryan Hananta, dua mahasiswa FT UNY yang
mempunyai mimpi kuliah S-2 di Belanda dan Jerman. Kami berempat saling sapa,
meskipun jarang sekali ketemu dan baru kenal beberapa waktu yang lalu ternyata
satu sama lain punya visi yang sama untuk rencana studi lanjut. Kami baru
berempat, masih menunggu Abi dari FIP dan Iqbal, teman sekelas saya yang masih
on the way katanya. Tiba-tiba Abi datang, kami tinggal menunggu Iqbal yang
sampai Pkl 16.28 WIB baru terlihat kepalanya. Dia basah kuyup, terbang dari
Moyudan nan jauh di sana dengan motor kerennya. “Sudah lengkap teman-teman?”
tanya saya kepada kelima sobat yang hebat-hebat itu. Berhubung sudah siap, kami
langsung cus ke kereta, tentunya dengan menyerahkan tiket dan KTP. Gerbong 3
kereta Bengawan menjadi tempat duduk ternyaman kami, ada beberapa remaja
muslimah dan bapak ibu beserta anaknya. Kereta pun berangkat, perjalanan menuju
European-Indonesia Scholarship Information Day dimulai. Bismillah, ini kali
ketiga saya ke Jakarta untuk awal tahun ini. Selama perjalanan kami berbincang
sana-sini, sampai kenal dengan dek Bagas, anak kelas 2 SD di Bekasi yang lucu
dan cerdas itu. Tidak lupa saya mengabari mamak di rumah kalau kami sudah
berangkat, sekaligus mohon doa agar perjalanan ini bermanfaat.
mulai turun ketika saya dan Mas Ipung
menuju stasiun Lempuyangan. Kami bergegas untuk sampai di stasiun karena kereta
Bengawan tujuan Pasar Senen berangkat Pkl 16.33 WIB. Sesampainya di sana
ternyata sudah ada Fanizar dan Ryan Hananta, dua mahasiswa FT UNY yang
mempunyai mimpi kuliah S-2 di Belanda dan Jerman. Kami berempat saling sapa,
meskipun jarang sekali ketemu dan baru kenal beberapa waktu yang lalu ternyata
satu sama lain punya visi yang sama untuk rencana studi lanjut. Kami baru
berempat, masih menunggu Abi dari FIP dan Iqbal, teman sekelas saya yang masih
on the way katanya. Tiba-tiba Abi datang, kami tinggal menunggu Iqbal yang
sampai Pkl 16.28 WIB baru terlihat kepalanya. Dia basah kuyup, terbang dari
Moyudan nan jauh di sana dengan motor kerennya. “Sudah lengkap teman-teman?”
tanya saya kepada kelima sobat yang hebat-hebat itu. Berhubung sudah siap, kami
langsung cus ke kereta, tentunya dengan menyerahkan tiket dan KTP. Gerbong 3
kereta Bengawan menjadi tempat duduk ternyaman kami, ada beberapa remaja
muslimah dan bapak ibu beserta anaknya. Kereta pun berangkat, perjalanan menuju
European-Indonesia Scholarship Information Day dimulai. Bismillah, ini kali
ketiga saya ke Jakarta untuk awal tahun ini. Selama perjalanan kami berbincang
sana-sini, sampai kenal dengan dek Bagas, anak kelas 2 SD di Bekasi yang lucu
dan cerdas itu. Tidak lupa saya mengabari mamak di rumah kalau kami sudah
berangkat, sekaligus mohon doa agar perjalanan ini bermanfaat.
Iqbal, Janu, mas Ipung, Abi, Ryan, Fanizar terimakasih para pejuang beasiswa |
Waktu di kereta berjalan terasa cepat
karena saya langsung tidur pada Pkl 19.30 WIB. Memang tubuh perlu sekali
istirahat karena Jumat itu aktivitas seharian full dan belum ada waktu
merebahkan diri. Tiba-tiba kereta sudah mendekati stasiun Pasar Senen. Tepat
Pkl 1.45 WIB kami berenam turun dan langsung menuju mushola. Tak lupa kami
sholat jamak maghrib-isya’ sebelum akhirnya istirahat. Ini kali pertamanya saya
tidur di stasiun bersama kelima teman saya dan ditemani nyamuk yang setia
mencubiti kulit hingga berbintik kemerahan. Alhamdulillah setelah istirahat
cukup akhirnya sudah masuk waktu Subuh. Kami bangun Pkl 04.30, bersih-bersih
diri dan sholat. Setelah itu, kami keluar stasiun, sempat salah pintu keluar
sehingga kami putar balik ke pintu awal. Langkah kami saat itu menuju pintu
keluar stasiun Senen untuk mencari sarapan pagi, jelas perut sudah keroncongan
sedari tadi malam. Saya makan nasi putih, sayur kentang, lauk telur goring dan
minum teh anget, lumayan seharga 10.000 masih bisa dijangkau. Setelah itu, kami
berjalan ke terminal Senen, kurang lebih 1 km kami menemukan halte
transJakarta. Tiket per orang 2 ribu rupiah, tujuan kami ke blok M makanya
transit ke halte Harmoni dulu untuk transit. By the way, Jakarta di pagi hari
sudah terlihat kesibukannya. Jalanan di ibukota sudah ramai, hiruk pikuk kota
metropolitan telah tampak, padahal saat itu masih sekitar jam 7.00. Dari
harmoni, kami kea rah blok M dan turun di halte Setiabudi. Namanya juga orang
baru, baru sadar kalau ternyata kami turun di dukuh atas 1 dan kurang 1 halte.
Akhirnya kami putuskan naik busway lagi dan turun di Setiabudi. Subhanallah,
hotel Le Meridien menjulan tinggi berdampingan dengan Grand Sahid Jakarta yang
beberapa waktu lalu saya kunjungi. Kami turun dan berjalan menuju Le Meridien,
tempat pameran European-Indonesia Scholarship Day. Tak lupa ambil foto dulu di
depan hotel, maklum orang ndeso semua ini. Sebelum masuk, ada security check
dulu. Saya santai aja karena nggak bawa senjata apapun atau amunisi apapun.
Sekilas hotelnya memang bagus dari luar, ternyata yang dalam juga bagus pula.
karena saya langsung tidur pada Pkl 19.30 WIB. Memang tubuh perlu sekali
istirahat karena Jumat itu aktivitas seharian full dan belum ada waktu
merebahkan diri. Tiba-tiba kereta sudah mendekati stasiun Pasar Senen. Tepat
Pkl 1.45 WIB kami berenam turun dan langsung menuju mushola. Tak lupa kami
sholat jamak maghrib-isya’ sebelum akhirnya istirahat. Ini kali pertamanya saya
tidur di stasiun bersama kelima teman saya dan ditemani nyamuk yang setia
mencubiti kulit hingga berbintik kemerahan. Alhamdulillah setelah istirahat
cukup akhirnya sudah masuk waktu Subuh. Kami bangun Pkl 04.30, bersih-bersih
diri dan sholat. Setelah itu, kami keluar stasiun, sempat salah pintu keluar
sehingga kami putar balik ke pintu awal. Langkah kami saat itu menuju pintu
keluar stasiun Senen untuk mencari sarapan pagi, jelas perut sudah keroncongan
sedari tadi malam. Saya makan nasi putih, sayur kentang, lauk telur goring dan
minum teh anget, lumayan seharga 10.000 masih bisa dijangkau. Setelah itu, kami
berjalan ke terminal Senen, kurang lebih 1 km kami menemukan halte
transJakarta. Tiket per orang 2 ribu rupiah, tujuan kami ke blok M makanya
transit ke halte Harmoni dulu untuk transit. By the way, Jakarta di pagi hari
sudah terlihat kesibukannya. Jalanan di ibukota sudah ramai, hiruk pikuk kota
metropolitan telah tampak, padahal saat itu masih sekitar jam 7.00. Dari
harmoni, kami kea rah blok M dan turun di halte Setiabudi. Namanya juga orang
baru, baru sadar kalau ternyata kami turun di dukuh atas 1 dan kurang 1 halte.
Akhirnya kami putuskan naik busway lagi dan turun di Setiabudi. Subhanallah,
hotel Le Meridien menjulan tinggi berdampingan dengan Grand Sahid Jakarta yang
beberapa waktu lalu saya kunjungi. Kami turun dan berjalan menuju Le Meridien,
tempat pameran European-Indonesia Scholarship Day. Tak lupa ambil foto dulu di
depan hotel, maklum orang ndeso semua ini. Sebelum masuk, ada security check
dulu. Saya santai aja karena nggak bawa senjata apapun atau amunisi apapun.
Sekilas hotelnya memang bagus dari luar, ternyata yang dalam juga bagus pula.
Fanizar, Ryan, Janu di depan Le Meridien |
Ketika keenam pemburu beasiswa
ini sampai di ruang Sasono Mulyo, apa yang terjadi ????? Kosong ! Belum ada
panitia atau siapa yang jadi event organizer. Terkejut juga kami datang jam
7.30 WIB padahal acara baru dimulai jam 9.00 WIB, kepagian kali ya ? Tidak
apa-apa, kami langsung menaruh tas di deretan nomor dua, berharap dan berdoa
agar acara hari ini sukses. Sambil menunggu panitia untuk registrasi, biasalah
kalau akhirnya ambil foto-foto dulu. Beberapa menit kemudian, terlihat antrean
panjang untuk registrasi online. Setelah registrasi, saya diberi gelang kertas
sebagai tanda peserta EU Scholarship Info Day.
ini sampai di ruang Sasono Mulyo, apa yang terjadi ????? Kosong ! Belum ada
panitia atau siapa yang jadi event organizer. Terkejut juga kami datang jam
7.30 WIB padahal acara baru dimulai jam 9.00 WIB, kepagian kali ya ? Tidak
apa-apa, kami langsung menaruh tas di deretan nomor dua, berharap dan berdoa
agar acara hari ini sukses. Sambil menunggu panitia untuk registrasi, biasalah
kalau akhirnya ambil foto-foto dulu. Beberapa menit kemudian, terlihat antrean
panjang untuk registrasi online. Setelah registrasi, saya diberi gelang kertas
sebagai tanda peserta EU Scholarship Info Day.
Beberapa film tentang Erasmus
Mundus Awarded diputar di ruangan, kami bergeser ke kursi depan karena peserta
ternyata mulai membludak. Sesuai prediksi, hari ini ada sekitar 500an mungkin
pesertanya, padahal ruangan hanya menyediakan seat 300 kursi. Namanya juga Indonesia,
para peserta memilih untuk lesehan di karpet demi mengikuti rangkaian acara.
Tiba-tiba seorang ibu-ibu, beliau namanya bu Destriani Nugroho, itu lho admin
group fb Erasmus Mundus. Saya juga tahu info acara ini dari beliau dan akhirnya
bisa ketemu hari ini, Alhamdulillah. Bu Destriani menyapa peserta dengan
hangat, mengajak seorang MC bernama mbak Ira. Mbak Ira ini adalah alumni
program Erasmus Mundus, alumni UGM yang kuliah master salah satunya di
University of Groningen (RUG). Mbak Ira pun berkenalan dan memotivasi peserta
untuk menyimak baik-baik apa saja yang disampaikan di acara ini. Turut memberi
sambutan, Pak Muhammad Mahduh dari Kementerian Keuangan dan Mr. Cholin Sharow
dari perwakilan Uni Eropa. Kedua tokoh ini memberi sambutan tentang besarnya
peluang beasiswa bagi pemuda-pemuda terbaim maupun masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan Uni Eropa telah banyak bekerja
sama dalam penyediaan beasiswa untuk mempersiapkan putra-putri terbaik
Indonesia demi masa depan yang lebih baik. Mr Cholin dalam sambutannya juga
mengungkapkan dukungan penuh Uni Eropa dalam mendukung pendidikan di Indonesia
demi mencapai kualitas manusia di masa depan.
Mundus Awarded diputar di ruangan, kami bergeser ke kursi depan karena peserta
ternyata mulai membludak. Sesuai prediksi, hari ini ada sekitar 500an mungkin
pesertanya, padahal ruangan hanya menyediakan seat 300 kursi. Namanya juga Indonesia,
para peserta memilih untuk lesehan di karpet demi mengikuti rangkaian acara.
Tiba-tiba seorang ibu-ibu, beliau namanya bu Destriani Nugroho, itu lho admin
group fb Erasmus Mundus. Saya juga tahu info acara ini dari beliau dan akhirnya
bisa ketemu hari ini, Alhamdulillah. Bu Destriani menyapa peserta dengan
hangat, mengajak seorang MC bernama mbak Ira. Mbak Ira ini adalah alumni
program Erasmus Mundus, alumni UGM yang kuliah master salah satunya di
University of Groningen (RUG). Mbak Ira pun berkenalan dan memotivasi peserta
untuk menyimak baik-baik apa saja yang disampaikan di acara ini. Turut memberi
sambutan, Pak Muhammad Mahduh dari Kementerian Keuangan dan Mr. Cholin Sharow
dari perwakilan Uni Eropa. Kedua tokoh ini memberi sambutan tentang besarnya
peluang beasiswa bagi pemuda-pemuda terbaim maupun masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan Uni Eropa telah banyak bekerja
sama dalam penyediaan beasiswa untuk mempersiapkan putra-putri terbaik
Indonesia demi masa depan yang lebih baik. Mr Cholin dalam sambutannya juga
mengungkapkan dukungan penuh Uni Eropa dalam mendukung pendidikan di Indonesia
demi mencapai kualitas manusia di masa depan.
Alhamdulillah kami datang paling awal, dapat seat pertama |
Dan kegiatan ini menjadi saksi perjalanan mimpi saya ke depan |
Mbak Ira (Alumni EM, Pak Mahduh,…,bu Destri admin Erasmus) |
Mr Cholin dalam Sambutannya |
Pihak LPDP yang diwakili oleh Pak
Mahduh menyebutkan bahwa setiap tahunnya adal lebih dari 1000 beasiswa hyang
diberikan, tahun 2013 ada 1555 penerima beasiswa LPDP yang meliputi beasiswa
kuliah dan riset. Pak Mahduh pun melanjutkan penjelasan apa itu beasiswa LPDP ?
LPDP adalah singkatan dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan di bawah Kemnetrian
Keuangan RI. LPDP adalah lembaga khusus yang menyediakan beasiswa untuk studi
lanjut maupun riset. LPDP dibentuk atas inisiasi Bu Sri Mulyani yang tahun 2010
menjadi Menkeu, tujuannya untuk menyiapkan pemimpin masa depan Indonesia. Jadi,
memang melalui LPDP, setiap penerima beasiswa diharapkan menjadi pemimpin
dimanapun berada. Beasiswa ini dibuka sepanjang tahun, sebanyak 3 kali aplikasi
per tahunnya untuk semua sektor/bidang ilmu. Atas kerjasama Kemdikbud,
Kemnekeu, dan Kemenag, beasiswa ini mempunyai 4 misi : menyiapkan pemimpin,
menyiapkan riset inovatif, rehabilitasi fasilitas pendidikan, dan menyiapkan
pendanaan pendidikan bagi generasi selanjutnya. Ada 4 program beasiswanya :
beasiswa master dan doctor, beasiswa thesis dan disertasi, beasiswa afirmasi
(kebutuhan khusus, wilayah tertentu), dan yang paling baru adalah Presidential
Scholarship. Untuk tahapannya yaitu berkas secara umum bisa dilihat di web
LPDP. Untuk syarat program magister : usia maksimal 35 tahun, skor TOEFL 550
(IBT 79) IELTAS 6,5 TOEIC 750 untuk luar negeri. IPK S1 minimal 3,00 untuk S2,
sanggup menyelesaikan magister paling lama 2 tahun. Ada LoA tidak bisa
menggantikan syarat TOEFL/IELTS dan IPK. Jadi memang penekanannya kita tidak
harus diterima dulu di universitas tertentu. Setelah itu ada interview,
Leadership Group Discussion, program kepemimpinan untuk rekonfirmasi hasil
wawancara, dan hasil akhir. “Wherever You Go, LPDP always Ready and no
limitation”. Memang beasiswa ini jumlahnya besar, bahkan hampir semua kebutuhan
penerima beasiswa tercover semua, termasuk jika punya istri maupun anak
(maksimal 1 anak 1 istri) untuk asuransinya. LPDP membiayai semua jurusan namun
prioritasnya untuk jurusan teknik, bisnis, pertanian, akuntansi, hokum, dan
agama. “Follow your passion, LPDP will help you” kata Pak Mahduh. Bedanya kalau
untuk Presidential Scholarship itu sudah harus punya LoA dari salah satu 50
universitas yang menjadi target versi LPDP. Jadi ya memang mereka yang IPK di
atas 3,5 dan IELTS di atas 7 yang prioritas mendapat presidential scholarship,
yang penting LoA dari universitasnya. Misalnya sudah diterima di Oxford,
lampirkan LoA dan berkas lainnya. Sebagai bocoran nih, tahun 2013 skema
penerima beasiswa adalah 40% fresh graduate, artinya peluang bagi lulusan muda
terbuka lebar. Yang tidak boleh mendaftar adalah dosen yang sudah punya NIDN.
Jika gagal dalam wawancara misalnya bulan Maret 2014, boleh mendaftar kembali
minimal 6 bulan setelah itu untuk persiapan/evaluasi pelamar. Ada beberapa
kasus misalnya kalau kita diterima Erasmus Mundus namun tidak mendapatkan
beasiswanya bolehkah mendaftar LPDP ? Boleh, namun prosedur tetap sama seperti
yang regular. Ada tambahan : darimana sumber dana LPDP yang jumlahnya besar
sekali itu ? Pada intinya bersumber dari pajak, pajak apapun di Indonesia. Jadi
jangan khawatir kalau LPDP tidak pernah kekurangan dana beasiswa. Pak Mahduh
mengakhiri presentasi dengan sesi pertanyaan dan mendapat antusias terbesar
dari peserta yang hadir. Info lengkap silakan search di google : beasiswa LPDP
RI.
Mahduh menyebutkan bahwa setiap tahunnya adal lebih dari 1000 beasiswa hyang
diberikan, tahun 2013 ada 1555 penerima beasiswa LPDP yang meliputi beasiswa
kuliah dan riset. Pak Mahduh pun melanjutkan penjelasan apa itu beasiswa LPDP ?
LPDP adalah singkatan dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan di bawah Kemnetrian
Keuangan RI. LPDP adalah lembaga khusus yang menyediakan beasiswa untuk studi
lanjut maupun riset. LPDP dibentuk atas inisiasi Bu Sri Mulyani yang tahun 2010
menjadi Menkeu, tujuannya untuk menyiapkan pemimpin masa depan Indonesia. Jadi,
memang melalui LPDP, setiap penerima beasiswa diharapkan menjadi pemimpin
dimanapun berada. Beasiswa ini dibuka sepanjang tahun, sebanyak 3 kali aplikasi
per tahunnya untuk semua sektor/bidang ilmu. Atas kerjasama Kemdikbud,
Kemnekeu, dan Kemenag, beasiswa ini mempunyai 4 misi : menyiapkan pemimpin,
menyiapkan riset inovatif, rehabilitasi fasilitas pendidikan, dan menyiapkan
pendanaan pendidikan bagi generasi selanjutnya. Ada 4 program beasiswanya :
beasiswa master dan doctor, beasiswa thesis dan disertasi, beasiswa afirmasi
(kebutuhan khusus, wilayah tertentu), dan yang paling baru adalah Presidential
Scholarship. Untuk tahapannya yaitu berkas secara umum bisa dilihat di web
LPDP. Untuk syarat program magister : usia maksimal 35 tahun, skor TOEFL 550
(IBT 79) IELTAS 6,5 TOEIC 750 untuk luar negeri. IPK S1 minimal 3,00 untuk S2,
sanggup menyelesaikan magister paling lama 2 tahun. Ada LoA tidak bisa
menggantikan syarat TOEFL/IELTS dan IPK. Jadi memang penekanannya kita tidak
harus diterima dulu di universitas tertentu. Setelah itu ada interview,
Leadership Group Discussion, program kepemimpinan untuk rekonfirmasi hasil
wawancara, dan hasil akhir. “Wherever You Go, LPDP always Ready and no
limitation”. Memang beasiswa ini jumlahnya besar, bahkan hampir semua kebutuhan
penerima beasiswa tercover semua, termasuk jika punya istri maupun anak
(maksimal 1 anak 1 istri) untuk asuransinya. LPDP membiayai semua jurusan namun
prioritasnya untuk jurusan teknik, bisnis, pertanian, akuntansi, hokum, dan
agama. “Follow your passion, LPDP will help you” kata Pak Mahduh. Bedanya kalau
untuk Presidential Scholarship itu sudah harus punya LoA dari salah satu 50
universitas yang menjadi target versi LPDP. Jadi ya memang mereka yang IPK di
atas 3,5 dan IELTS di atas 7 yang prioritas mendapat presidential scholarship,
yang penting LoA dari universitasnya. Misalnya sudah diterima di Oxford,
lampirkan LoA dan berkas lainnya. Sebagai bocoran nih, tahun 2013 skema
penerima beasiswa adalah 40% fresh graduate, artinya peluang bagi lulusan muda
terbuka lebar. Yang tidak boleh mendaftar adalah dosen yang sudah punya NIDN.
Jika gagal dalam wawancara misalnya bulan Maret 2014, boleh mendaftar kembali
minimal 6 bulan setelah itu untuk persiapan/evaluasi pelamar. Ada beberapa
kasus misalnya kalau kita diterima Erasmus Mundus namun tidak mendapatkan
beasiswanya bolehkah mendaftar LPDP ? Boleh, namun prosedur tetap sama seperti
yang regular. Ada tambahan : darimana sumber dana LPDP yang jumlahnya besar
sekali itu ? Pada intinya bersumber dari pajak, pajak apapun di Indonesia. Jadi
jangan khawatir kalau LPDP tidak pernah kekurangan dana beasiswa. Pak Mahduh
mengakhiri presentasi dengan sesi pertanyaan dan mendapat antusias terbesar
dari peserta yang hadir. Info lengkap silakan search di google : beasiswa LPDP
RI.
Presentasi selanjutnya adalah dari Uni Italia.
Sebenarnya semua bisa diakses di www.universitaly.it
. Italia terkenal untuk warisan sejarah-artistik dan sastra yang luas dan
merupakan negara fashion serta desain. Sektor teknologi dan mesin seperti
produknya mobil Ferari, Fiat, dan Pirelli menjadi unggulan Italia, juga bidang
kedirgantaraannya. Yang saya tangkap adalah bahwa negara Italia tidak hanya
fokusi dalam hal studi desain/fashion, bisnis, ataupun teknologi. Di Italia
juga tersedia banyak program unggulan. Negeri dengan bendera warna merah putih
hijau ini menawarkan berbagai beasiswa, salah satunya masuk skema Erasmus
Mundus misalnya kalau ingin sekolah di University Milano. Yang membedakan
sistem seleksi beasiswa di Italia dengan negara lainnya adalah adanya daftar
online, tes tertulis, dan wawancara, standar untuk TOEFL/IELTS tergantung
permintaan universitas karena memang bahasa pengantarnya tidak semua berbahas
Inggris. Jadi memang perlu kursus bahasa Italia dulu. Tipas mendapatkan
beasiswa dari pemerintah Italia : mendapatkan LoA dari universitas, tambah
bagus kemampuan bahasa Italia tambah besar kemungkinan dapat beasiswa. Penerima
beasiswa akan mendapat sekitar 700 euro per bulan, asuransi, dan biaya universitas
gratis. Waktu aplikasi : maret/april. Akan dapat makan di kantin kampus dengan
potongan 50%, biaya asrama gratis, tidak ada biaya kuliah. Tertarik ? Silakan
kirimemail ke Indonesia@uni-italia.it
untuk informasi dan berkasnya. Bisa juga akses www.uni-italia.it
Sebenarnya semua bisa diakses di www.universitaly.it
. Italia terkenal untuk warisan sejarah-artistik dan sastra yang luas dan
merupakan negara fashion serta desain. Sektor teknologi dan mesin seperti
produknya mobil Ferari, Fiat, dan Pirelli menjadi unggulan Italia, juga bidang
kedirgantaraannya. Yang saya tangkap adalah bahwa negara Italia tidak hanya
fokusi dalam hal studi desain/fashion, bisnis, ataupun teknologi. Di Italia
juga tersedia banyak program unggulan. Negeri dengan bendera warna merah putih
hijau ini menawarkan berbagai beasiswa, salah satunya masuk skema Erasmus
Mundus misalnya kalau ingin sekolah di University Milano. Yang membedakan
sistem seleksi beasiswa di Italia dengan negara lainnya adalah adanya daftar
online, tes tertulis, dan wawancara, standar untuk TOEFL/IELTS tergantung
permintaan universitas karena memang bahasa pengantarnya tidak semua berbahas
Inggris. Jadi memang perlu kursus bahasa Italia dulu. Tipas mendapatkan
beasiswa dari pemerintah Italia : mendapatkan LoA dari universitas, tambah
bagus kemampuan bahasa Italia tambah besar kemungkinan dapat beasiswa. Penerima
beasiswa akan mendapat sekitar 700 euro per bulan, asuransi, dan biaya universitas
gratis. Waktu aplikasi : maret/april. Akan dapat makan di kantin kampus dengan
potongan 50%, biaya asrama gratis, tidak ada biaya kuliah. Tertarik ? Silakan
kirimemail ke Indonesia@uni-italia.it
untuk informasi dan berkasnya. Bisa juga akses www.uni-italia.it
Presentasi selanjutnya oleh
Campus France. Campus France adalah bagian dari IFI sebagai satu-satunya
lembaga yang mendapat legalitas untuk menerbitkan sertifikat bahasa Prancis
sebagai syarat studi ke sana. Campus France membantu segala urusan ketika kita
ingin kuliah ke Prancis. Di Indonesia, IFI ada di beberapa kota seperti
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan. Kenapa harus sekolah di
Prancis ? Ada beberapa alasan di antaranya : peringkat ke 3 sebagai negara
penerima siswa asing di dunia, terletak di jantung Eropa, inovasi pada
penelitian dan teknolodi, dll. Pada umumnya para pelajar Indonesia yang sekolah
di Prancis 80% adalah biaya sendiri karena pembiayaannya yang katanya murah dan
cukup membayar per tahun. Contohnya untuk S2 cukup membayar 254 euro per tahun.
Banyak kemudahan dalam belajar terutama di 13 kampus negeri. Bagaimana
membiayai studi di Prancis ? Tersedia sekitar 300 beasiswa, terbuka sepanjang
tahun, bidang sains, sosial, politik, dan teknik, pendaftaran online. Kita bisa
mengajukan berkas pendaftaran beasiswa dari Pemerintah Prancis yang akan
mengcover : asuransi sosial, biaya pendaftaran, visa, dan akses tempat tinggal.
Info lengkap silakan kunjungi : www.beasiswa.ifi-id.com
Campus France. Campus France adalah bagian dari IFI sebagai satu-satunya
lembaga yang mendapat legalitas untuk menerbitkan sertifikat bahasa Prancis
sebagai syarat studi ke sana. Campus France membantu segala urusan ketika kita
ingin kuliah ke Prancis. Di Indonesia, IFI ada di beberapa kota seperti
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan. Kenapa harus sekolah di
Prancis ? Ada beberapa alasan di antaranya : peringkat ke 3 sebagai negara
penerima siswa asing di dunia, terletak di jantung Eropa, inovasi pada
penelitian dan teknolodi, dll. Pada umumnya para pelajar Indonesia yang sekolah
di Prancis 80% adalah biaya sendiri karena pembiayaannya yang katanya murah dan
cukup membayar per tahun. Contohnya untuk S2 cukup membayar 254 euro per tahun.
Banyak kemudahan dalam belajar terutama di 13 kampus negeri. Bagaimana
membiayai studi di Prancis ? Tersedia sekitar 300 beasiswa, terbuka sepanjang
tahun, bidang sains, sosial, politik, dan teknik, pendaftaran online. Kita bisa
mengajukan berkas pendaftaran beasiswa dari Pemerintah Prancis yang akan
mengcover : asuransi sosial, biaya pendaftaran, visa, dan akses tempat tinggal.
Info lengkap silakan kunjungi : www.beasiswa.ifi-id.com
Selanjutnya, DAAD Jerman
menyuguhkan beragam beasiswa. DAAD adalah organisasi independen yang terbentuk
dari beberapa perguruan tinggi. Anggotanya ada 236 universitas dan institute
penelitian, kantor pusat di Bonn Jerman, 15 perwakilan luar negeri salah
satunya di Indonesia, sekitar 70.000 penerima beasiswa setiap tahun. Sebenarnya
ada beberapa info beasiswanya, salah satunya yaitu :Program Beasiswa Reguler : Development-Related
Postgraduate Courses. Syarat-syaratnya : lulusan S1 dan S2 dengan pengalaman
kerja minimal 2 tahun terhitung SEJAK LULUS S1 dan MASIH BEKERJA pada saat
mendaftar beasiswa, usia maksilam 36 tahun, program studi dan universitas
penyelenggara sudah ditentukan DAAD (lihat di web), saat mengirim beasiswa usia
ijazah maksimal diperoleh 6 tahun sebelumnya, lulus S1 dengan IPK minimal 2,75
atau lulus S2 dengan IPK minimal 3,00, TOEFL IBT minimal 80 atau IELTS minimal
6,0. Aplikasi rangkap 2 dan deadline sesuai ketentuan perguruan tinggi.
Komponen beasiswa yang diberikan : tunjangan biaya perjalanan, kursus bahasa
Jerman di Jerman, tunjangan hidup berupa uang saku bulanan, tunjangan biaya
studi dan penelitian, tunjangan keluarga serta asuransi. Info lengkap : www.daadjkt.org
menyuguhkan beragam beasiswa. DAAD adalah organisasi independen yang terbentuk
dari beberapa perguruan tinggi. Anggotanya ada 236 universitas dan institute
penelitian, kantor pusat di Bonn Jerman, 15 perwakilan luar negeri salah
satunya di Indonesia, sekitar 70.000 penerima beasiswa setiap tahun. Sebenarnya
ada beberapa info beasiswanya, salah satunya yaitu :Program Beasiswa Reguler : Development-Related
Postgraduate Courses. Syarat-syaratnya : lulusan S1 dan S2 dengan pengalaman
kerja minimal 2 tahun terhitung SEJAK LULUS S1 dan MASIH BEKERJA pada saat
mendaftar beasiswa, usia maksilam 36 tahun, program studi dan universitas
penyelenggara sudah ditentukan DAAD (lihat di web), saat mengirim beasiswa usia
ijazah maksimal diperoleh 6 tahun sebelumnya, lulus S1 dengan IPK minimal 2,75
atau lulus S2 dengan IPK minimal 3,00, TOEFL IBT minimal 80 atau IELTS minimal
6,0. Aplikasi rangkap 2 dan deadline sesuai ketentuan perguruan tinggi.
Komponen beasiswa yang diberikan : tunjangan biaya perjalanan, kursus bahasa
Jerman di Jerman, tunjangan hidup berupa uang saku bulanan, tunjangan biaya
studi dan penelitian, tunjangan keluarga serta asuransi. Info lengkap : www.daadjkt.org
Presentasi selanjutnya dari
Belanda….NESO Indonesia J
Ada yang belum tahu apa itu NESO ? Apakah makanan yang bulat-bulat dari daging
itu ? Itu bakso, atau yang ada kuahnya ? Itu soto… NESO adalah singkatan dari
Netherland Education Support Office (kalau tidak salah). Presentasinya
dibawakan oleh Mr. Mervin (kalau gak salah lagi) yang itu lho, tinggi pakai
kacamata dan mohon maaf kepalanya… **tak. Nah, why study Holland ? What is the
different from Holland and others country ? Yes, bicycle ! Apa yang pertama
kali teman-teman ingat tentang Belanda ? Kincir angin ? Tulip ? Keju ? Sepeda ?
Sepak bola ? Warna orange ? Amsterdam ? ada lagi ? Ya, semua itu benar. Belanda
yang pernah menjajah Indonesia selama 350 tahun memiliki sistem pendidikan
unggul dan menjadi impian saya kelak insyaAllah. Studi di Belanda serasa home
sweet home, banyak dijumpai suasana Indonesia di sana. Ketika kita membulatkan
niat untuk studi di Belanda, perlu banyak persiapan agar nantinya sukses
diterima kuliahnya dan beasiswanya. Ada banyak pilihan universitas dengan lebih
dari 1000 program, misalnya ada Delft University of Technology, Leiden
University, Utrecht University, Amsterdam University dll. Belanda terkenal
dengan inovasi, ide, pioneer, dan toleransi budayanya terhadap masyarakat
internasional. Sesuai moto NESO : Open to International Mind, dengan harapan
bisa membuka wawasan pelajar Indonesia di dunia internasional. Hayo sebutkan
tokoh Indonesia yang pernah studi di Belanda ? Yap, bung Hatta. Beliau pernah
studi di Erasmus Rotterdam dan mendirikan Persatuan Pelajar Indonesia di
Belanda. So, what to do ? 1. Search for study programme at www.studyfinder.nl download and complete
application at the university website, prepare required documents (academic
transcript, motivation statement, two recommendation letters, IELTS/TOEFL
certificate, CV, send all documents to chosen university, and good luck for
your Letter of Acceptance (LoA). Setelah itu kita bisa apply beasiswa LPDP,
Beasiswa Unggulan, STUNED, Orange Tulip Scholarship, Netherland Fellowship
Programme (NFP) dll ( silakan search di gooogle atau klik www.nesoindonesia.or.id ) bisa juga
buka www.ppibelanda.org . So, the
conclusion of 5 Is of SiH : interactive, independent, innovative,
international, Indonesian.
Belanda….NESO Indonesia J
Ada yang belum tahu apa itu NESO ? Apakah makanan yang bulat-bulat dari daging
itu ? Itu bakso, atau yang ada kuahnya ? Itu soto… NESO adalah singkatan dari
Netherland Education Support Office (kalau tidak salah). Presentasinya
dibawakan oleh Mr. Mervin (kalau gak salah lagi) yang itu lho, tinggi pakai
kacamata dan mohon maaf kepalanya… **tak. Nah, why study Holland ? What is the
different from Holland and others country ? Yes, bicycle ! Apa yang pertama
kali teman-teman ingat tentang Belanda ? Kincir angin ? Tulip ? Keju ? Sepeda ?
Sepak bola ? Warna orange ? Amsterdam ? ada lagi ? Ya, semua itu benar. Belanda
yang pernah menjajah Indonesia selama 350 tahun memiliki sistem pendidikan
unggul dan menjadi impian saya kelak insyaAllah. Studi di Belanda serasa home
sweet home, banyak dijumpai suasana Indonesia di sana. Ketika kita membulatkan
niat untuk studi di Belanda, perlu banyak persiapan agar nantinya sukses
diterima kuliahnya dan beasiswanya. Ada banyak pilihan universitas dengan lebih
dari 1000 program, misalnya ada Delft University of Technology, Leiden
University, Utrecht University, Amsterdam University dll. Belanda terkenal
dengan inovasi, ide, pioneer, dan toleransi budayanya terhadap masyarakat
internasional. Sesuai moto NESO : Open to International Mind, dengan harapan
bisa membuka wawasan pelajar Indonesia di dunia internasional. Hayo sebutkan
tokoh Indonesia yang pernah studi di Belanda ? Yap, bung Hatta. Beliau pernah
studi di Erasmus Rotterdam dan mendirikan Persatuan Pelajar Indonesia di
Belanda. So, what to do ? 1. Search for study programme at www.studyfinder.nl download and complete
application at the university website, prepare required documents (academic
transcript, motivation statement, two recommendation letters, IELTS/TOEFL
certificate, CV, send all documents to chosen university, and good luck for
your Letter of Acceptance (LoA). Setelah itu kita bisa apply beasiswa LPDP,
Beasiswa Unggulan, STUNED, Orange Tulip Scholarship, Netherland Fellowship
Programme (NFP) dll ( silakan search di gooogle atau klik www.nesoindonesia.or.id ) bisa juga
buka www.ppibelanda.org . So, the
conclusion of 5 Is of SiH : interactive, independent, innovative,
international, Indonesian.
Presentasi selanjutnya dari
Chevening Scholarship (United Kingdom). Belajar di Inggris seperti di Oxford ?
Manchester ? London ? Siapa mau ? Pasti semuanya mau. Saya kaget pas penyaji
Chevening menanyakan ke peserta, ternyata banyak sekali yang pengin kuliah di
Inggris….. Sebenarnya saya kurang begitu paham dengan penjelasan beasiswa ini
tapi coba saya uraikan sekilas. Beasiswa Chevening ini adalah beasiswa dari
pemerintah Inggris yang kini sudah berusia 30 tahun. What does Chevening Scholarship cover ? Tuition fee, A living allowance
at a set rate (just for one individual), an economy class return airfare to the
UK, additional grants to cover essential expenditure. Some scholarships cover
part of the cost of studying in the UK, i.e. tuition fees only or allowance
only. Beasiswa ini termasuk besar banget… Yang saya tahu tujuannya untuk
menyiapkan pemimpin dan orang-orang yang akan berpengaruh di kemudian hari.
Contoh penerima beasiswanya Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara). Info lengakap
silakan googling Chevening Scholarship.
Chevening Scholarship (United Kingdom). Belajar di Inggris seperti di Oxford ?
Manchester ? London ? Siapa mau ? Pasti semuanya mau. Saya kaget pas penyaji
Chevening menanyakan ke peserta, ternyata banyak sekali yang pengin kuliah di
Inggris….. Sebenarnya saya kurang begitu paham dengan penjelasan beasiswa ini
tapi coba saya uraikan sekilas. Beasiswa Chevening ini adalah beasiswa dari
pemerintah Inggris yang kini sudah berusia 30 tahun. What does Chevening Scholarship cover ? Tuition fee, A living allowance
at a set rate (just for one individual), an economy class return airfare to the
UK, additional grants to cover essential expenditure. Some scholarships cover
part of the cost of studying in the UK, i.e. tuition fees only or allowance
only. Beasiswa ini termasuk besar banget… Yang saya tahu tujuannya untuk
menyiapkan pemimpin dan orang-orang yang akan berpengaruh di kemudian hari.
Contoh penerima beasiswanya Ahmad Fuadi (Negeri 5 Menara). Info lengakap
silakan googling Chevening Scholarship.
Presentasi selanjutnya adalah
dari Sweden, jreng jreng….. Siapa yang pengin ke Swedia ? Saya ! Ya, semua juga
mau kalau diberi kesempatan belajar di Swedia hehe. Swedia, secara geografis
terletak di Erpa bagian utara, dekat dengan kutub. Negerinya indah, bersih,
environmentalis banget, cocok untuk liburan dan pegang salju, atau lihat
pengolahan sampah di sana ? Ya, semua akan terjawab ketika kita bisa kuliah di
sana, misalnya di Lund University atau Chalmers University of Technology dll.
Uniknya, sistem pendidikan di Swedia benar-benar mendapat dukungan penuh dari
pemerintah. Bagi penduduk lokal, sekolah dari SD sampai perguruan tinggi itu
gratis. Bagi orang luar ? Jangan khawatir, tersedia banyak beasiswa mulai dari
Erasmus Mundus maupun beasiswa dari pemerintah Swedia. Caranya ? Simpel tidak
riber, kita bisa apply kuliah sekaligus apply beasiswa. Central application
system and program database : www.universityadmissions.se
Program beasiswa tersedia banyak mulai dari insitusi pemerintah atau
universitas, coba dibuka ya : www.studyinsweden.se/scholarships
atau pengin tahu acara PPI Swedia ? Buka yuk www.ppiswedia.se
dari Sweden, jreng jreng….. Siapa yang pengin ke Swedia ? Saya ! Ya, semua juga
mau kalau diberi kesempatan belajar di Swedia hehe. Swedia, secara geografis
terletak di Erpa bagian utara, dekat dengan kutub. Negerinya indah, bersih,
environmentalis banget, cocok untuk liburan dan pegang salju, atau lihat
pengolahan sampah di sana ? Ya, semua akan terjawab ketika kita bisa kuliah di
sana, misalnya di Lund University atau Chalmers University of Technology dll.
Uniknya, sistem pendidikan di Swedia benar-benar mendapat dukungan penuh dari
pemerintah. Bagi penduduk lokal, sekolah dari SD sampai perguruan tinggi itu
gratis. Bagi orang luar ? Jangan khawatir, tersedia banyak beasiswa mulai dari
Erasmus Mundus maupun beasiswa dari pemerintah Swedia. Caranya ? Simpel tidak
riber, kita bisa apply kuliah sekaligus apply beasiswa. Central application
system and program database : www.universityadmissions.se
Program beasiswa tersedia banyak mulai dari insitusi pemerintah atau
universitas, coba dibuka ya : www.studyinsweden.se/scholarships
atau pengin tahu acara PPI Swedia ? Buka yuk www.ppiswedia.se
Erasmus Mundus atau yang saat ini
dikenal Erasmus+
dikenal Erasmus+
Kuliah di Eropa menjadi mimpi
bagi saya untuk mencari ilmu di negeri orang dan mimpi ‘merantau’ sejak kecil.
Eropa yang menawarkan kualitas pendidikan terbaik menjadi destinasi tempat
belajar dengan universitas-universitas terbaik dan sistem pendidikan unggul
ditambah dengan nilai plus menjelajahi benua biru. Ingin kuliah di lebih dari 2
negara menjadi mudah ketika kita diterima menjadi recipient of Erasmus Mundus
Scholarship, beasiswa prestisius yang nilai rupiahnya tidak bisa dibayangkan
lagi. Bisa jadi, kita meneri 15 juta biaya hidup untuk sebulan, kaget ? Apalagi
ketika kurs euro semakin naik. Kita bisa kuliah di Belanda, Jerman, Belgia,
Prancis, Swedia dan 28 negara Uni Eropa lainnya. Singkatnya, kita bisa
menjelajahi banyak negara di Eropa, ada lho yang sampai mendapat 7 universitas
penyelenggara. Peserta beasiswa Erasmus+
yaitu : lulusan S1 sederajat dari universitas manapun untuk mendaftar program
S2 Erasmus+ masters courses di Eropa, 1-2 tahun. Kemudian untuk
Scholar-akademisi/peneliti untuk melakukan tugas mengajar, penelitian, atau
kegiatan ilmiah pada E+MC maksimum 3 bulan. Persyaratan beasiswanya :
bagi saya untuk mencari ilmu di negeri orang dan mimpi ‘merantau’ sejak kecil.
Eropa yang menawarkan kualitas pendidikan terbaik menjadi destinasi tempat
belajar dengan universitas-universitas terbaik dan sistem pendidikan unggul
ditambah dengan nilai plus menjelajahi benua biru. Ingin kuliah di lebih dari 2
negara menjadi mudah ketika kita diterima menjadi recipient of Erasmus Mundus
Scholarship, beasiswa prestisius yang nilai rupiahnya tidak bisa dibayangkan
lagi. Bisa jadi, kita meneri 15 juta biaya hidup untuk sebulan, kaget ? Apalagi
ketika kurs euro semakin naik. Kita bisa kuliah di Belanda, Jerman, Belgia,
Prancis, Swedia dan 28 negara Uni Eropa lainnya. Singkatnya, kita bisa
menjelajahi banyak negara di Eropa, ada lho yang sampai mendapat 7 universitas
penyelenggara. Peserta beasiswa Erasmus+
yaitu : lulusan S1 sederajat dari universitas manapun untuk mendaftar program
S2 Erasmus+ masters courses di Eropa, 1-2 tahun. Kemudian untuk
Scholar-akademisi/peneliti untuk melakukan tugas mengajar, penelitian, atau
kegiatan ilmiah pada E+MC maksimum 3 bulan. Persyaratan beasiswanya :
- Tidak
harus memiliki pengalaman kerja, pengalaman kerja bisa menjadi nilai tambah - Sudah
lulus S1 untuk aplikasi S2 - Mengirim
formulir-formulir aplikasi pendaftaran - Tidak
ada batasan umur - Cara mendaftar di beasiswa
Erasmus+ ???
Dokumen yang harus dikirimkan ke
universitasnya :
- Formulir
aplikasi - Daftar
riwayat hidup - Ijazah
dan nilai akademik (dilegalisir) -
Surat
motivasi -
Surat
rekomendasi - Kemampuan
bahasa
Dokumen-dokumen
harus diterima sebelum deadline. Boleh daftar di maksimum 3 program Erasmus+.
Kirim aplikasi ke universitas, tidak perlu ke Uni Eropa. Tanpa tes tertulis,
kadang-kadang ada wawancara lewat telpon/skype. Aplikasi dibuka mulai September-Desember.
Info lengkap teman-teman bisa googling : Erasmus Mundus J
harus diterima sebelum deadline. Boleh daftar di maksimum 3 program Erasmus+.
Kirim aplikasi ke universitas, tidak perlu ke Uni Eropa. Tanpa tes tertulis,
kadang-kadang ada wawancara lewat telpon/skype. Aplikasi dibuka mulai September-Desember.
Info lengkap teman-teman bisa googling : Erasmus Mundus J
Untuk presentasi terakhir itu dari beasiswa unggulan, teman-teman
bisa mencoba search langsung yaaa Beasiswa Unggulan Indonesia, saya kira sama kok hasil penjelasannya karena
memang itu terus yang dijelaskan. Setelah penjelasan beasiswa, ada talh show
dengan Mbak Dini Fitria yang pernah menjelajahi berbagai negara di Eropa,
pernah juga melakukan peliputan di Prancis, Brazil, Belanda, Jerman, dll. Saya
tertarik sekali membaca novel yang beliau tulis. Selepas mengikuti presentasi,
kami erenam pergi ke ruang sebelah untuk menyaksikan stand-stand penyedia
beasiswa. Sayangnya penuh sekali, brosur-brosur juga sudah habis namun
sebenarnya isinya sama dengan yang ada di websitenya kok J Nah, itu tadi
petualangan kami di Hotel Le Meridien dalam acara European-Indonesia
Scholarships Information Day. Setelah itu kami berenam berpisah (ingat film
negeri 5 menara). Ryan Hananta yang ingin sekolah di Jerman akhirnya ke tempat
temannya, Fanizar yang ingin kuliah di Belanda juga iya, mas Ipung yang ingin
kuliah di University of Amsterdam pun iya. Tinggal saya, Abi, dan Iqbal yang
tersisa. Kami naik busway kea rah Juanda, sholat Maghrib dan Isya’ di Masjid
Istiqlal dan menginap di rumah Paman saya di Asrama Markas Besar Angkatan
Darat, dekat Halte Slamet Riyadi Jakarta Timur. Minggu paginya kami melepas
penat ke Ancol, berkeliling Ancol dank e pantai tentunya. Alhamdulillah, syukur
kepada Allah atas kesempatan berharga ini. Siang harinya kami pulang ke Yogyakarta
bersama kereta Krakatau.
bisa mencoba search langsung yaaa Beasiswa Unggulan Indonesia, saya kira sama kok hasil penjelasannya karena
memang itu terus yang dijelaskan. Setelah penjelasan beasiswa, ada talh show
dengan Mbak Dini Fitria yang pernah menjelajahi berbagai negara di Eropa,
pernah juga melakukan peliputan di Prancis, Brazil, Belanda, Jerman, dll. Saya
tertarik sekali membaca novel yang beliau tulis. Selepas mengikuti presentasi,
kami erenam pergi ke ruang sebelah untuk menyaksikan stand-stand penyedia
beasiswa. Sayangnya penuh sekali, brosur-brosur juga sudah habis namun
sebenarnya isinya sama dengan yang ada di websitenya kok J Nah, itu tadi
petualangan kami di Hotel Le Meridien dalam acara European-Indonesia
Scholarships Information Day. Setelah itu kami berenam berpisah (ingat film
negeri 5 menara). Ryan Hananta yang ingin sekolah di Jerman akhirnya ke tempat
temannya, Fanizar yang ingin kuliah di Belanda juga iya, mas Ipung yang ingin
kuliah di University of Amsterdam pun iya. Tinggal saya, Abi, dan Iqbal yang
tersisa. Kami naik busway kea rah Juanda, sholat Maghrib dan Isya’ di Masjid
Istiqlal dan menginap di rumah Paman saya di Asrama Markas Besar Angkatan
Darat, dekat Halte Slamet Riyadi Jakarta Timur. Minggu paginya kami melepas
penat ke Ancol, berkeliling Ancol dank e pantai tentunya. Alhamdulillah, syukur
kepada Allah atas kesempatan berharga ini. Siang harinya kami pulang ke Yogyakarta
bersama kereta Krakatau.
Alhamdulillah, banyak manfaat yang bisa didapat dan harus
dibagikan ke teman-teman. Jadi, ada beberapa hikmah dari acara in :
dibagikan ke teman-teman. Jadi, ada beberapa hikmah dari acara in :
- Kuliah
di luar negeri menjadi motivasi bagi para pemburu beasiswa untuk merasakan
atmosfer yang ebrbeda dengan sistem pendidikan di luar negeri seperti di Eropa. - Hal
pertama yang harus ditumbuhkan ketika ingin sekolah ke luar negeri dengan
beasiswa yaitu NIAT LURUS dan TULUS. Mari kita niatkan untuk ibadah dan
menuntut ilmu. - Tidak
cukup dengan niat, perlu persiapan panjang dan matang mulai dari persiapan
mental spiritual sampai ke persiapan berkas aplikasi, kita bisa membuat grand
desain perjalanan meraih beasiswa. - Beberapa
penerima beasiswa mengatakan bahwa “Berjuanglah terus, tetap semangat ketika
Anda mengalami kegagalan, setidaknya Anda mendapatkan pelajaran berharga untuk
persiapan seleksi selanjutnya.” - Persiapan
TOEFL/IELTS sampai mencapai skor yang ditargetkan bisa dilakukan jauh-jauh hari
sehingga hasilnya insyaAllah akan maksimal. - Apabila
memerlukan rekomendasi professor, segeralah mengontak ke universitas yang akan
dituju. - Berbagilah
semangat, informasi dan komunikasi dengan para pejuang pemburu beasiswa, jangan
sungkan untuk berbagi. Harus kita ingat bahwa makna berbagi akan terasa ketika ilmu
kita bisa disharingkan dengan orang-orang di sekitar kita. - Setelah
usaha maksimal, langkah terakhir adalh berdoa kepada Allah Ta’ala. Restu orang
tua juga sangat perlu sahabat - Ketika
sudah diterima, manfaatkan waktu untuk fokusi belajar, penelitian,
mengembangkan wawasan internasional melalui organisasi PPI. - Jangan
lupa pulang ke Indonesia untuk mengabdi untuk negeri
InsyaAllah, semoga kita diberikan petunjuk untuk menjemput
cita-cita kuliah di luar negeri. Mungkin saat ini kita baru bisa bermimpi dan
melakukan langkah kecil ini. Saya yakin sepenuhnya, Allah akan memberikan yang
terbaik untuk setiap niat baik kita. Mohon doanya sahabat, semoga Allah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi mahasiswa di Utrecht
University, Netherlands dengan beasiswa. Sukses untuk sahabat pejuang beasiswa
sekalian, semoga bisa saling berbagi dan memotivasi. Semangat #studyabroad !
Maaf ya sahabat apabila ada khilaf.
cita-cita kuliah di luar negeri. Mungkin saat ini kita baru bisa bermimpi dan
melakukan langkah kecil ini. Saya yakin sepenuhnya, Allah akan memberikan yang
terbaik untuk setiap niat baik kita. Mohon doanya sahabat, semoga Allah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi mahasiswa di Utrecht
University, Netherlands dengan beasiswa. Sukses untuk sahabat pejuang beasiswa
sekalian, semoga bisa saling berbagi dan memotivasi. Semangat #studyabroad !
Maaf ya sahabat apabila ada khilaf.
Man Jadda Wajada ! Mamak, bapak…janu pulang lagi ke
rumah…semoga suatu saat bisa merantau kembali ke Belanda
rumah…semoga suatu saat bisa merantau kembali ke Belanda
#RefleksiMahasiswaEsSatu
Kereta Krakatau, 4 Mei 2014 Pkl 17.10 WIB
Perjalanan Pulang ke Yogyakarta
Janu Muhammad
Pejuang Master of Human Geography and Planning,
Utrecht University Netherlands
1 Comment. Leave new
sungguh menginspirasi sekali mas janu, semoga dimudahkan study nya mas.