Alhamdulillah,
segala puji syukur bagi Allah Ta’ala, yang senantiasa memberi nikmat sehat dan
nikmat waktu luang. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada teladan
kita, Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.
segala puji syukur bagi Allah Ta’ala, yang senantiasa memberi nikmat sehat dan
nikmat waktu luang. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada teladan
kita, Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.
Apa
kabar sahabat ? Semoga engkau selalu sehat dan dalam lindungan Allah Ta’ala.
Saya saat ini akan berbagi kisah hari ini, Selasa 22 Oktober 2013. Pagi tadi suasana rumah saya di Sleman tampak
seperti biasa, semua anggota keluarga mempunyai aktivitas masing-masing dan
tinggal saya sendiri di rumah. Kebetulan, setiap hari Selasa saya free tidak ada jadwal kuliah. Meskipun
demikian, saya merasa tetap tidak ada libur karena selalu saya gunakan waktu luang
untuk melakukan sesuatu yang produktif.
kabar sahabat ? Semoga engkau selalu sehat dan dalam lindungan Allah Ta’ala.
Saya saat ini akan berbagi kisah hari ini, Selasa 22 Oktober 2013. Pagi tadi suasana rumah saya di Sleman tampak
seperti biasa, semua anggota keluarga mempunyai aktivitas masing-masing dan
tinggal saya sendiri di rumah. Kebetulan, setiap hari Selasa saya free tidak ada jadwal kuliah. Meskipun
demikian, saya merasa tetap tidak ada libur karena selalu saya gunakan waktu luang
untuk melakukan sesuatu yang produktif.
Mas
Anies Baswedan adalah salah satu alumni angkatan 1989 yang kini menjadi figur
teladan bagi masyarakat Indonesia. Mas Anies sebenarnya masuk SMADA tahun 1985
dan lulus baru 1989 karena satu tahun mengikuti program AFS di Amerika Serikat.
Sebagaimana sahabat tahu, mas Anies adalah rektor Universitas Paramadina dan
pendiri Gerakan Indonesia Mengajar. Sejak masa SMA nya, mas Anies sudah aktif
dalam organisasi. Pada tahun 1985, ketika kelas X terpilih menjadi ketua OSIS
se-Indonesia. Sebenarnya beliau terpilih menjadi ketua OSIS SMADA, namun karena
masih kelas X ternyata belum boleh menduduki amanah itu.
Anies Baswedan adalah salah satu alumni angkatan 1989 yang kini menjadi figur
teladan bagi masyarakat Indonesia. Mas Anies sebenarnya masuk SMADA tahun 1985
dan lulus baru 1989 karena satu tahun mengikuti program AFS di Amerika Serikat.
Sebagaimana sahabat tahu, mas Anies adalah rektor Universitas Paramadina dan
pendiri Gerakan Indonesia Mengajar. Sejak masa SMA nya, mas Anies sudah aktif
dalam organisasi. Pada tahun 1985, ketika kelas X terpilih menjadi ketua OSIS
se-Indonesia. Sebenarnya beliau terpilih menjadi ketua OSIS SMADA, namun karena
masih kelas X ternyata belum boleh menduduki amanah itu.
Tenda
yang kokok, panggung di pusat lapangan upacara menjadi saksi Studium Generale
tadi. Siswa-siswa SMADA, para guru, beberapa alumni, dan tamu undangan telah
bersiap menyambut mas Anies. Ya, acara telah dimulai ketika saya sampai sana. Suasana
tampak hangat dan khusyuk karena ini adalah peristiwa langka. Saya pun
bersemangat untuk mengikuti acara motivasi ini, berharap nanti bisa bersalaman
dengan mas Anies dan didoakan agar suatu kelak bisa mengikuti jejak beliau. Ya,
mas Anies adalah inspirator saya selama ini. Dengan kesederhanaan beliau,
kepedulian beliau terhadap pendidikan di Indonesia telah mengetuk hati saya
untuk ikut serta turun tangan. Berikut ini nasihat-nasihat mas Anies yang saya
catat.
yang kokok, panggung di pusat lapangan upacara menjadi saksi Studium Generale
tadi. Siswa-siswa SMADA, para guru, beberapa alumni, dan tamu undangan telah
bersiap menyambut mas Anies. Ya, acara telah dimulai ketika saya sampai sana. Suasana
tampak hangat dan khusyuk karena ini adalah peristiwa langka. Saya pun
bersemangat untuk mengikuti acara motivasi ini, berharap nanti bisa bersalaman
dengan mas Anies dan didoakan agar suatu kelak bisa mengikuti jejak beliau. Ya,
mas Anies adalah inspirator saya selama ini. Dengan kesederhanaan beliau,
kepedulian beliau terhadap pendidikan di Indonesia telah mengetuk hati saya
untuk ikut serta turun tangan. Berikut ini nasihat-nasihat mas Anies yang saya
catat.
Masa
muda, apalagi masa-masa SMA adalah masa yang tak akan terlupakan. Masa ini
menjadi kunci akan jadi apa kita nanti. Seperti pengalaman mas Anies ketika
SMA, meskipun sangat aktif dalam organisasi, namun tetap memegang teguh
prestasi. “Anda melupakan prestasi saat ini, pintu terpenting akan tertutup,”
nasihat mas Anies. Modal untuk menjalani hidup bukanlah NEM, yang penting
adalah leadership, etika, dan kedisiplinan. Jadi, aktif di organisasi itu harus
diiringi dengan nilai di kelas yang bagus. Mumpung masih muda, manfaatkan
waktumu, jangan dibuat untuk menganggur. Carilah teman baik, lakukan sesuatu
dan berlelah-lelahlah dalam kebaikan.
muda, apalagi masa-masa SMA adalah masa yang tak akan terlupakan. Masa ini
menjadi kunci akan jadi apa kita nanti. Seperti pengalaman mas Anies ketika
SMA, meskipun sangat aktif dalam organisasi, namun tetap memegang teguh
prestasi. “Anda melupakan prestasi saat ini, pintu terpenting akan tertutup,”
nasihat mas Anies. Modal untuk menjalani hidup bukanlah NEM, yang penting
adalah leadership, etika, dan kedisiplinan. Jadi, aktif di organisasi itu harus
diiringi dengan nilai di kelas yang bagus. Mumpung masih muda, manfaatkan
waktumu, jangan dibuat untuk menganggur. Carilah teman baik, lakukan sesuatu
dan berlelah-lelahlah dalam kebaikan.
mas Anies disambut Tonti Smada |
Mas
Anies Baswedan ternyata sewaktu SMA juga mengikuti TONTI (pleton inti). Beliau
bercerita juga, seragam kebesaran KANTI (nama saat ini) juga didesain bersama
teman-temannya saat itu. “SMA 2 selalu menjadi pemenang,” kata beliau.
Sebenarnya untuk apa harus berlelah-lelah ikut KANTI dan ikut organisasi,
bahkan selalu pulang sore ? Tanpa disadari itu merupakan latihan ketangguhan agar
tidak mudah untuk menyerah. Pada saat latihan KANTI sampai sore dan kepanasan,
untuk apa sih ini semua ? “Begitu Anda dihadapkan masalah, itulah cara kita
bisa belajar berfikir sistematis,” nasihat beliau.
Anies Baswedan ternyata sewaktu SMA juga mengikuti TONTI (pleton inti). Beliau
bercerita juga, seragam kebesaran KANTI (nama saat ini) juga didesain bersama
teman-temannya saat itu. “SMA 2 selalu menjadi pemenang,” kata beliau.
Sebenarnya untuk apa harus berlelah-lelah ikut KANTI dan ikut organisasi,
bahkan selalu pulang sore ? Tanpa disadari itu merupakan latihan ketangguhan agar
tidak mudah untuk menyerah. Pada saat latihan KANTI sampai sore dan kepanasan,
untuk apa sih ini semua ? “Begitu Anda dihadapkan masalah, itulah cara kita
bisa belajar berfikir sistematis,” nasihat beliau.
Selanjutnya,
mas Anies menjelaskan tiga resep untuk para kawula muda saat ini, khususnya
siswa-siswi SMADA. Kepemimpinan itu harus, maka ikutlah organisasi sekolah.
Tidak cukup skill itu, Anda juga harus bisa menulis, bisa saja menulis di blog,
ataupun di media lainnya. Tulislah aktivitas siang ini (baru saya tulis),
langsung tuliskanlah. “Kalau Anda bisa menulis, itulah kunci kompetisi di masa
depan,” nasihat beliau. Lalu, belajarlah bahasa internasional. Bahasa
internasional berbeda dengan bahasa asing. Itu semua untuk membuka wawasan kita
di dunia internasional.
mas Anies menjelaskan tiga resep untuk para kawula muda saat ini, khususnya
siswa-siswi SMADA. Kepemimpinan itu harus, maka ikutlah organisasi sekolah.
Tidak cukup skill itu, Anda juga harus bisa menulis, bisa saja menulis di blog,
ataupun di media lainnya. Tulislah aktivitas siang ini (baru saya tulis),
langsung tuliskanlah. “Kalau Anda bisa menulis, itulah kunci kompetisi di masa
depan,” nasihat beliau. Lalu, belajarlah bahasa internasional. Bahasa
internasional berbeda dengan bahasa asing. Itu semua untuk membuka wawasan kita
di dunia internasional.
Beberapa
aktivitas Mas Anies yang siang tadi ditemani oleh mas Danang (ketuas OSIS
angkatan mas Anies) adalah berbagi kegiatan di OSIS, pengelolaan Program Tanah
Merdeka (TVRI) melalui kepenulisannya, hingga pernah menjadi bagian dari kru
majalah PERSADA (Smada Journalist Club). Kata beliau, akibatnya sering tidur di
sekolah pada hari Sabtu atau Minggu karena aktif mengelola kegiatan-kegiatan.
Setelah itu, beliau memberikan tugas 2 berupa membuat CV untuk masa depan 2033.
Tuliskan : alamat Anda, pekerjaan, publikasi apa saja yang telah berhasil
diterbitkan. Sebuah tantangan yang harus dicoba. “Anak muda menuliskan masa
depan, orang tua menuliskan masa lalu. Anda menulis mimpi, bekerja keras untuk
melampaui mimpi-mimpi itu.”
aktivitas Mas Anies yang siang tadi ditemani oleh mas Danang (ketuas OSIS
angkatan mas Anies) adalah berbagi kegiatan di OSIS, pengelolaan Program Tanah
Merdeka (TVRI) melalui kepenulisannya, hingga pernah menjadi bagian dari kru
majalah PERSADA (Smada Journalist Club). Kata beliau, akibatnya sering tidur di
sekolah pada hari Sabtu atau Minggu karena aktif mengelola kegiatan-kegiatan.
Setelah itu, beliau memberikan tugas 2 berupa membuat CV untuk masa depan 2033.
Tuliskan : alamat Anda, pekerjaan, publikasi apa saja yang telah berhasil
diterbitkan. Sebuah tantangan yang harus dicoba. “Anak muda menuliskan masa
depan, orang tua menuliskan masa lalu. Anda menulis mimpi, bekerja keras untuk
melampaui mimpi-mimpi itu.”
Cerita
kenangan mas Anies SMA antara lain : ketika masih SMA dulu mengendarai vespa
untuk pergi ke kampus. Teman-teman di A11 yang nakal-nakal namun sangat
berprestasi, dan inspirasi-inspirasi lain yang menjadi hikmah sejarah. Lalu,
tibalah sesi tanya jawab oleh peserta, antara lain : Aviciena, Habibi,
Reinaldo, dan lain-lain. Ada yang menanyakan bagaimana manajemen waktu, cara
biar tidak labil, jalan menjadi pemimpin, semuanya berhasil membuka mata dan
hati. Mas Anies menjawab : mengatur waktu tidak ada rumusnya. Yang terpenting
Anda yakin sekolah dan pertemanan mendapat perhatian. Jalan menjadi pemimpin
itu tidak langsung lurus, bahkan bisa berliku-liku. Apakah kita berhak menjadi
pemimpin ? Siapakah pemimpin itu ? Pemimpin memang harus amanah, bijaksana,
bertanggung jawab, dan lain-lain. Namun, syarat utamanya adalah : bila Anda
diikuti, seperti seorang yang tiba-tiba menjadi imam karena ada makmum yang
mengikutinya. Pikiran dan perbuatan membuat Anda ikut. Bukan hanya menjadi
pejabat. Anda bisa saja menjadi ketua OSIS, namun belum tentu menjadi pemimpin
karena tidak ada yang mengikuti langkah Anda. Pemimpin di Indonesia membutuhkan
integritas. Jalannya boleh lika-liku namun caranya harus lurus.
kenangan mas Anies SMA antara lain : ketika masih SMA dulu mengendarai vespa
untuk pergi ke kampus. Teman-teman di A11 yang nakal-nakal namun sangat
berprestasi, dan inspirasi-inspirasi lain yang menjadi hikmah sejarah. Lalu,
tibalah sesi tanya jawab oleh peserta, antara lain : Aviciena, Habibi,
Reinaldo, dan lain-lain. Ada yang menanyakan bagaimana manajemen waktu, cara
biar tidak labil, jalan menjadi pemimpin, semuanya berhasil membuka mata dan
hati. Mas Anies menjawab : mengatur waktu tidak ada rumusnya. Yang terpenting
Anda yakin sekolah dan pertemanan mendapat perhatian. Jalan menjadi pemimpin
itu tidak langsung lurus, bahkan bisa berliku-liku. Apakah kita berhak menjadi
pemimpin ? Siapakah pemimpin itu ? Pemimpin memang harus amanah, bijaksana,
bertanggung jawab, dan lain-lain. Namun, syarat utamanya adalah : bila Anda
diikuti, seperti seorang yang tiba-tiba menjadi imam karena ada makmum yang
mengikutinya. Pikiran dan perbuatan membuat Anda ikut. Bukan hanya menjadi
pejabat. Anda bisa saja menjadi ketua OSIS, namun belum tentu menjadi pemimpin
karena tidak ada yang mengikuti langkah Anda. Pemimpin di Indonesia membutuhkan
integritas. Jalannya boleh lika-liku namun caranya harus lurus.
Inilah
petikan yang sangat menyentuh :
petikan yang sangat menyentuh :
“Anda
tidak boleh terbang jika dipuji dan tidak boleh tumbang saat dicaci.” Ambillah
tanggungjawab, jangan takut dikritik. Mas Anies Baswedan kemudian bercerita
perjalanannya ketika menjadi peserta konvensi Demokrat. “Apakah warga biasa
seperti saya tidak boleh turun tangan dan ikut andil melunasi janji kemerdekaan
ini ?” Biarlah orang mencaci dan mengkritik dengan langkah saya, namun
ketahuilah bahwa kita harus segera melunasi janji kemerdekaan Indonesia.
tidak boleh terbang jika dipuji dan tidak boleh tumbang saat dicaci.” Ambillah
tanggungjawab, jangan takut dikritik. Mas Anies Baswedan kemudian bercerita
perjalanannya ketika menjadi peserta konvensi Demokrat. “Apakah warga biasa
seperti saya tidak boleh turun tangan dan ikut andil melunasi janji kemerdekaan
ini ?” Biarlah orang mencaci dan mengkritik dengan langkah saya, namun
ketahuilah bahwa kita harus segera melunasi janji kemerdekaan Indonesia.
Kemudian
ada salah satu siswa yang menanyakan tentang ‘fokus’ terhadap tujuan. Bagaimana
caranya ? Mas Anies menjawab, “Buatlah Curriculum Vitae masa depan, focus, dan
kerja keras meraih target itu.” Jika Anda yang saat ini sedang bersekolah,
tulislah mata pelajaran di kamar dan tulis nilainya, tutur mas Anies yang juga merupakan
alumni UGM ini. Lalu tiba-tiba muncul pertanyaan tentang otak kanan dan otak
kiri. Mas Anies kemudian memberikan kuis, bagi yang bisa menjawab maka akan
mendapatkan reward foto bersama dan akan di tweet oleh beliau. Pertanyaan satu,
8 x 7 = …. Pertanyaan dua, tuliskan sebuah kalimat yang bernada. Jawabannya
adalah : untuk pertanyaan pertama semua siswa yang di SMA 2, SMA 3, di Tokyo,
Amerika, semuanya menjawab bahwa 8 x 7 = 56, namun untuk pertanyaan kedua pasti
jawabannya berbeda-beda. Nah, bisa kita buktikan bahwa pertanyaan pertama
membutuhkan otak kiri untuk menjawabnya. Sedangkan pertanyaan kedua,
membutuhkan otak kanan yang memang harus berkreasi, bukan imitasi seperti soal
pertama. Lalu bersambung di pertanyaan seputar pendidikan karakter. Anak-anak
kita disiapkan menjawab 8 x 7, artinya hanya imitasi dan tidak mau berkreasi.
Kalau siswa SMA 2 ingin berhasil, modali dengan pertanyaan ke-2.
ada salah satu siswa yang menanyakan tentang ‘fokus’ terhadap tujuan. Bagaimana
caranya ? Mas Anies menjawab, “Buatlah Curriculum Vitae masa depan, focus, dan
kerja keras meraih target itu.” Jika Anda yang saat ini sedang bersekolah,
tulislah mata pelajaran di kamar dan tulis nilainya, tutur mas Anies yang juga merupakan
alumni UGM ini. Lalu tiba-tiba muncul pertanyaan tentang otak kanan dan otak
kiri. Mas Anies kemudian memberikan kuis, bagi yang bisa menjawab maka akan
mendapatkan reward foto bersama dan akan di tweet oleh beliau. Pertanyaan satu,
8 x 7 = …. Pertanyaan dua, tuliskan sebuah kalimat yang bernada. Jawabannya
adalah : untuk pertanyaan pertama semua siswa yang di SMA 2, SMA 3, di Tokyo,
Amerika, semuanya menjawab bahwa 8 x 7 = 56, namun untuk pertanyaan kedua pasti
jawabannya berbeda-beda. Nah, bisa kita buktikan bahwa pertanyaan pertama
membutuhkan otak kiri untuk menjawabnya. Sedangkan pertanyaan kedua,
membutuhkan otak kanan yang memang harus berkreasi, bukan imitasi seperti soal
pertama. Lalu bersambung di pertanyaan seputar pendidikan karakter. Anak-anak
kita disiapkan menjawab 8 x 7, artinya hanya imitasi dan tidak mau berkreasi.
Kalau siswa SMA 2 ingin berhasil, modali dengan pertanyaan ke-2.
Mas
Anies adalah tipe orang yang suka bekerja bersama people daripada paper. Beliau
sangat aktif menggerakkan orang-orang untuk turun tangan, sewaktu SMA juga
berteman dengan anak-anak geng yang akhirnya berhasil beliau tobatkan setelah
diajak masuk OSIS. Dari yang awalnya siswa nakal, akhirnya menjadi panutan
karena memang tuntutan di OSIS. Mas Anies bercerita juga, manusia itu
sebenarnya tidak hanya memili satu peran. Ibarat beliau saat ini, ketika di
rumah akan menjadi seorang suami dan ayah bagi anak-anak. Ketika di Paramadina
akan menjadi seorang rektor. Ketika di masyarakat akan menjadi warga yang baik.
Ketika di sinipun akan menjadi kakak alumni yang berusaha memotivasi adik-adik.
Ingat, kalau kita selama ini hanya membayangkan satu peran, maka selamanya itu
Anda.
Anies adalah tipe orang yang suka bekerja bersama people daripada paper. Beliau
sangat aktif menggerakkan orang-orang untuk turun tangan, sewaktu SMA juga
berteman dengan anak-anak geng yang akhirnya berhasil beliau tobatkan setelah
diajak masuk OSIS. Dari yang awalnya siswa nakal, akhirnya menjadi panutan
karena memang tuntutan di OSIS. Mas Anies bercerita juga, manusia itu
sebenarnya tidak hanya memili satu peran. Ibarat beliau saat ini, ketika di
rumah akan menjadi seorang suami dan ayah bagi anak-anak. Ketika di Paramadina
akan menjadi seorang rektor. Ketika di masyarakat akan menjadi warga yang baik.
Ketika di sinipun akan menjadi kakak alumni yang berusaha memotivasi adik-adik.
Ingat, kalau kita selama ini hanya membayangkan satu peran, maka selamanya itu
Anda.
Ada
pertanyaan yang menggelitik juga tadi. Kalau ada banyak orang tua siswa yang
tidak setuju dengan kesibukan siswa di organisasi bagaimana mas ? Beliau pun
menjawab demikian, “Organisasi itu jauh lebih penting, meski keduanya sama-sama
penting.” Siswa tidak hanya dididik untuk pandai secara kognitif, namun juga
skill atau keterampilan itu menjadi sangat penting. Contohnya saja para
maahsiswa. IP yang tinggi memang akan mengantarkan anaknya dalam wawancara
kerja. Namun, kepemimpinan, komunikasi, dan keterampilan akan mengantarkan
lulus wawancara. Selain itu, banyak juga fenomena : kuliah cepat akan mengukir
senyum saat wisuda. Namun, Anda selama kuliah sudah mengembangkan diri atau
tidak ?
pertanyaan yang menggelitik juga tadi. Kalau ada banyak orang tua siswa yang
tidak setuju dengan kesibukan siswa di organisasi bagaimana mas ? Beliau pun
menjawab demikian, “Organisasi itu jauh lebih penting, meski keduanya sama-sama
penting.” Siswa tidak hanya dididik untuk pandai secara kognitif, namun juga
skill atau keterampilan itu menjadi sangat penting. Contohnya saja para
maahsiswa. IP yang tinggi memang akan mengantarkan anaknya dalam wawancara
kerja. Namun, kepemimpinan, komunikasi, dan keterampilan akan mengantarkan
lulus wawancara. Selain itu, banyak juga fenomena : kuliah cepat akan mengukir
senyum saat wisuda. Namun, Anda selama kuliah sudah mengembangkan diri atau
tidak ?
Akhirnya,
saya bersyukur sekali karena hari ini bisa mendengarkan siraman motivasi dari
mas Anies. Selanjutnya, beliau kembali tersenyum-senyum menikmati nostalgia di
SMADA. Sebuah bingkai foto-foto SMA dari pihak sekolah menjadi kenangan
tersendiri untuk mas Anies dan mas Danang yang merupakan soulmate sampai kapan
pun. Benar-benar terharu juga ketika di awal acara tadi beliau berdua melepas
rindu lama yang memuncak dengan sebuah pelukan persahabatan. Yah, rasanya
seperti saudara yang tak akan terpisahkan.
saya bersyukur sekali karena hari ini bisa mendengarkan siraman motivasi dari
mas Anies. Selanjutnya, beliau kembali tersenyum-senyum menikmati nostalgia di
SMADA. Sebuah bingkai foto-foto SMA dari pihak sekolah menjadi kenangan
tersendiri untuk mas Anies dan mas Danang yang merupakan soulmate sampai kapan
pun. Benar-benar terharu juga ketika di awal acara tadi beliau berdua melepas
rindu lama yang memuncak dengan sebuah pelukan persahabatan. Yah, rasanya
seperti saudara yang tak akan terpisahkan.
Selanjutnya,
mas Anies berfoto bersama bapak ibu guru dan panitia. Beliau kemudian turun
panggung, Alhamdulillah saya bisa menyapa. “Pak Anies, bolehkah saya meminta
tanda tangan ?” Alhamdulillah, sebuah ikrar saya bertuliskan “Aku ingin menjadi
pendidik bagi bangsa Indonesia dan pemimpin masa depan” dibubuhi tanda tangan
mas Anies dan diberi kata ‘salut’ di atasnya. Saya bersyukur bisa menjabat
tangan beliau seraya memohon doa agar bisa mendapat kesempatan di IM dan
mendoakan beliau. Ya, sudah sekitar 3 tahun saya belum bisa bersalaman kembali
kepada beliau. Terakhir adalah ketika Lustrum IX SMADA. Mas Anies selanjutnya
melihat devile KANTI SMADA, memberi semangat layaknya pelatih, dan menyalami
satu per satu pasukan inti SMADA siang tadi sekitar Pkl 15.00 di lapangan
basket.
mas Anies berfoto bersama bapak ibu guru dan panitia. Beliau kemudian turun
panggung, Alhamdulillah saya bisa menyapa. “Pak Anies, bolehkah saya meminta
tanda tangan ?” Alhamdulillah, sebuah ikrar saya bertuliskan “Aku ingin menjadi
pendidik bagi bangsa Indonesia dan pemimpin masa depan” dibubuhi tanda tangan
mas Anies dan diberi kata ‘salut’ di atasnya. Saya bersyukur bisa menjabat
tangan beliau seraya memohon doa agar bisa mendapat kesempatan di IM dan
mendoakan beliau. Ya, sudah sekitar 3 tahun saya belum bisa bersalaman kembali
kepada beliau. Terakhir adalah ketika Lustrum IX SMADA. Mas Anies selanjutnya
melihat devile KANTI SMADA, memberi semangat layaknya pelatih, dan menyalami
satu per satu pasukan inti SMADA siang tadi sekitar Pkl 15.00 di lapangan
basket.
Satu
jam lebih dekat bersama mas Anies Baswedan ini merefleksikan diri saya untuk
teguh dalam meraih mimpi. Beliaulah inspirasi yang selama ini menguatkan langkah
untuk mendidik bangsa ini, turun tangan untuk menyalakan lilin. Tiga nasihat
beliau tadi : berorganisasilah, sukai menulis, dan belajarlah Bahasa Inggris
adalah amanat yang harus segera saya laksanakan. Tugas beliau agar kami segera
membuat CV 2033 dan menuliskan apa saja aktivitas yang didapat hari ini juga
menjadi PR bagi saya. Alhamdulillah, saya sudah mau memulainya dengan
menuliskan pengalaman hari ini. Semoga Allah Ta’ala memberkahi setiap langkah
kita dalam meraih mimpi, memimpin dengan cinta, dan membina dengan hati untuk
kemajuan bangsa ini, insya Allah.
jam lebih dekat bersama mas Anies Baswedan ini merefleksikan diri saya untuk
teguh dalam meraih mimpi. Beliaulah inspirasi yang selama ini menguatkan langkah
untuk mendidik bangsa ini, turun tangan untuk menyalakan lilin. Tiga nasihat
beliau tadi : berorganisasilah, sukai menulis, dan belajarlah Bahasa Inggris
adalah amanat yang harus segera saya laksanakan. Tugas beliau agar kami segera
membuat CV 2033 dan menuliskan apa saja aktivitas yang didapat hari ini juga
menjadi PR bagi saya. Alhamdulillah, saya sudah mau memulainya dengan
menuliskan pengalaman hari ini. Semoga Allah Ta’ala memberkahi setiap langkah
kita dalam meraih mimpi, memimpin dengan cinta, dan membina dengan hati untuk
kemajuan bangsa ini, insya Allah.
Terimakasih Mas Anies Baswedan untuk nasihat-nasihatnya hari ini. Semoga saya segera bisa
berjumpa Anda kembali 🙂
berjumpa Anda kembali 🙂
Kamar Inspirasi, 23 Oktober 2013 Pkl 00.26 WIB
Source Gambar : Akun FB Live Event Smada
Hamba Perindu Surga
Janu Muhammad