Jadi ceritanya kita sudah di penghujung tahun 2013. Kalau boleh saya katakan, tahun 2013 berjalan sangat cepat dengan berbagai manfaat. Baru tahun ini saya punya sebuah resolusi yang tertulis nyata, ‘My Dream List’. Ia menjadi tumpuan target-target yang harus dicapai selama kurun waktu setahun ini.
Tahun 2013 meninggalkan jejek-jejak penuh semangat, yang menjadi pemacu untuk tetap melangkah menjemput cita-cita. Rekam jejak saya di tahun ini insyaAllah lebih terarah. Bukan bermaksud menyombongkan diri, jadikan tulisan ini sebagai refleksi dan motivasi. Masih ingatkan ? Pada awal Januari 2013 saya kali pertamanya mengikuti kegiatan level nasional dengan label ‘National Youth Conference’ di Jakarta. Saya pertama kalinya bertemu kawan-kawan super inspiratif di Jakarta, Monas, bundaran HI. Pertama kalinya kenal sosok kang Fauzi Achmad Zaky Amirullah, pemuda inspiratif yang sekarang menduduki amanah ketua KMKL ITB. Saya berdoa untuk kang Zaky semoga kelak menjadi pemimpin Indonesia yang amanah. Dengan logat ‘sunda’ dan kekhasannya dalam menulis menjadi inspirasi tersendiri bagi saya. Untung aja dulu pas naik angkot saya sempat minta nomor hape ya ? Inilah manfaat adanya pertemuan yang tetap terus terjaga silaturrahiimnya.
Setelah itu, sekitar bulan Februari kalau tidak salah, saya diberi kesempatan mengikuti Indonesia Kita#1. Penyelenggaranya adalah Ambassador of Indonesian Culture and Tourism. Kita diseleksi dan terpilihlah sekian nama yang bertemu di Bandung dan katanya mau ke Pulau Biawak. Saya saat itu mulai mengenal : mas Bagus Putra (saat ini jadi Pengajar Muda), Tendi Darisman (yang selalu posting jalan2 ke luar negeri), ada Ryan Ciputra ITS, siapa lagi ya? terlalu banyak sebenarnya untuk disebutkan.
Pada bulan yang sama pula, saya mulai berjuang untuk bisa ke Belanda dalam program Summer School. Ya, semua berawal dari situ. Bulan Mei menjadi bulan bersejarah karena pertama kalinya saya menerima penghargaan Prestasi Mahasiswa UNY di auditorium. Saya satu ruangan dengan orang-orang hebat di kampus UNY. Mereka sudah keliling di berbagai wilayah untuk mengharumkan UNY. Kalau tidak salah ada 499 penghargaan yang diraih mahasiswa. Pertengahan Mei-akhir saya dua kali ke ITS Surabaya, ikut Young Engineers and Scientists Summit dan Youth Environmental Leader Summit. Satu kali dalam seminggu saya ke sana, nginep di asrama haji Surabaya. Itu kali pertamanya juga saya ke kota pahlawan. Saya dipertemukan dengan orang-orang hebat di YES dan YELS, rata-rata adalah para mapres, peraih gelar juara LKTI, PIMNAS, Exchange, dan lain-lain. Saya mulai membuka mata ‘oh ternyata berkegiatan di luar kampus lebih mendatangkan pengalaman baru dan mereka sungguh menginspirasi’, kata saya dalam hati.
Sejak saat itu, saya juga mulai ‘serius’ untuk memperjuangkan Summer School sampai ulan Juli akhirnya diberikan keputusan terbaik oleh Allah. Pertama kalinya naik pesawat, pertama kalinya ke Eropa, pertama kalinya ‘nekat’ ke luar negeri. Ternyata memang dengan bermimpi semangat itu tetap menyala. Kalau di cek di postingan bulan Juli, pasti liputan kegiatan Summer School di Utrecht ada di sana. Masih nggak nyangka, pertama kalinya puasa 19 jam di negeri yang mayoritas nonmuslim.
Lanjut ya? Bulan Agustus itu, awal perjalanan saya menjadi koordinator student volunteer di Kantor Internasional UNY. Bulan itu juga agenda terpadat di UKMF Penelitian SCREEN. Saya sadar, bahwa sesibuk-sibuknya kita dan sepusing-pusingnya kita saat itu, nyatanya Allah memberikan jalan kok, sampai kita masih tersenyum lebar saat ini. Jadi tetaplah bersyukur. Bulan September kemarin saya dan teman-teman SV meladeni mahasiswa Thailang yang sedang sit in di UNY. Mereka dari Chiang Mai University, ini kali pertama saya menjadi koordinator kegiatan sit in internasional. Ya kemampuan bahasa Inggris sambil dilatih kan ya ?
September, Oktober, dan November adalah tiga bulan prestasi. Baru kali ini saya bisa diberi kesempatan juara LKTI nasional, salah satu dream list 2013 lho. baru kali pertamanya mengikuti conference paper di UPI Bandung, baru pertamanya jadi seksi perlengkapan di pentas budaya internasional Global Culture Festival di GOR UNY. Baru pertama kalinya ke Universitas Airlangga, ke UNNES Semarang juga untuk studi banding penelitian. Kalau kita melihat ke belakang. Ternyata semuanya memang sebuah tantangan ‘mengatur waktu’ dan manajemen diri. Ya, saya katakan memang ‘saya banyak membolos’ kuliah, dengan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Bulan Desember, gedhe-gedhene sumber “pepatah orang Jawa”. Awal Desember diberi kesempatan presentasi paper geografi di UNWIDHA dan alhamdulillah bisa memberikan yang terbaik untuk kampus. Di bulan itu juga saya nekat ikut sosialisasi Erasmus Mundus di UGM, padahal hampir semuanya anak UGM lho yang hadir hehe, namanya juga mencari ilmu untuk persiapan kuliah S2 insyaAllah. Saya juga bergabung di Earth Hour Jogja dan Garuda Youth Community yang konsen di isu lingkungan. Oiya, di Bulan ini juga saya berjabat tangan dengan Pak Dahlan Iskan dan Mas Anies Baswedan. Saya pun membulatkan tekad untuk ikut turun tangan mendukung mas Anies. Pertama kalinya juga diamanahi menjadi koordinator katanya di region Yogyakarta dan bertemu orang-orang hebat, seperti mas Firman, mas Ardian, mas Niki, mas Haris, mbak Choi, dan lain-lain. Alhamdulillahdi ujung tahun semakin banyak kawan dan relasi, hingga buku ‘kuning’ saya semakin penuh dengan nomor hape baru 🙂 Terakhir, saya mau mengucapkan terimakasih untuk keluarga YERT 2013 Jogja, mas Lupet, mas Dandy, Tyas, Rasyid, Aven, Tata, Adi, Trias, Wia, Devi, Rina, Haryo, dll. Muda Mendidik Membangun Bangsa !
Terakhir, saya mencoba merefleksikan perjalanan selama satu tahun 2013. Refleksi mahasiwa es satu saya mengatakan bahwa kita wajib punya mimpi, kita wajib memperjuangkannya, kita wajib menjaga integritas serta idealisme sebagai mahasiswa. Kita ini mahasiswa yang potensial, yang harus mampu memberi manfaat kepada orang lain. Tuliskan dan jemputlah mimpi-mimpi itu karena kita hari esok adalah buah dari kita hari ini. Semoga tahun 2013 ini menjadi pelajaran untuk tetap ngaji, berprestasi, dan memberi manfaat kepada orang lain. “Man Jadda Wajada” kata bang Fuady sewaktu bertemu di GSP beberapa waktu yang lalu, terinspirasi juga oleh Muhammad Assad dalam petikan novel ‘Note from Qatar’. InsyaAllah 2014 akan lebih baik dan semangat lagi ! Terimakasih dan terimakasih saya ucapkan untuk kawan-kawan baru dan yang selalu memberikan inspirasi bagi saya di seluruh Indonesia dan dunia. Mohon maaf kalau selama ini saya berbuat salah ya. Salam hangat 🙂
Buat bapak, ibu, dan adek Isti semoga keluarga kita semakin diberi keberkahan Allah dan guyup rukun 🙂
Kamar Inspirasi, 1 Januari 2014
Hamba Pedamba Surga-Nya,
Janu Muhammad
4 Comments. Leave new
waa mas janu kereen 🙂
Semangat terus untuk menginspirasi
tetap semangat juga mbak Fitri….:-) matur nuwun sudah mampir
Barakallah mas jan, semoga makin menginspirasi
ditunggu sharing2 nya mas januu 😀
barokallah juga mas/mbak, wah ini dari siapa yaa ? hehe,,,,bisa sharing lewat fb atau sms 🙂