Modernisasi
Melumpuhkan Esensi Sumpah Pemuda
Melumpuhkan Esensi Sumpah Pemuda
oleh : Janu
Muhammad/P.Geografi UNY 2011
Muhammad/P.Geografi UNY 2011
(LOMBA BLOG HIMA ADP UNY
2012)
2012)
“Sudah sekitar 84
tahun peristiwa Sumpah Pemuda berlalu. Peristiwa agung itu adalah tonggak awal
berdirinya bangsa Indonesia. Para pemuda menyatakan ikrarnya untuk melawan
kekejaman kaum kolonial. Kemerdekaan pun akhirnya dapat kita raih, namun
modernisasi rupanya sedang berusaha melumpuhkan semangat pemuda abad 21 ini.”
tahun peristiwa Sumpah Pemuda berlalu. Peristiwa agung itu adalah tonggak awal
berdirinya bangsa Indonesia. Para pemuda menyatakan ikrarnya untuk melawan
kekejaman kaum kolonial. Kemerdekaan pun akhirnya dapat kita raih, namun
modernisasi rupanya sedang berusaha melumpuhkan semangat pemuda abad 21 ini.”
Tanggal 28 Oktober 2012 kemarin
merupakan momentum berharga bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal itu, bangsa
Indonesia diingatkan oleh sebuah peristiwa penting yang telah mengubah zaman
penindasan menuju zaman kebangkitan, yaitu peristiwa Sumpah Pemuda. Sumpah
Pemuda merupakan sebuah awal kebangkitan negeri ini dengan tertuangnya tiga ikrar
para pemuda Indonesia dalam naskah yang
ditulis oleh Muhammad Yamin. Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa pada
tanggal 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia dilahirkan. Proses kelahiran ini
merupakan buah dari perjuangan rakyat Indonesia yang selama ratusan tahun
tertindas oleh kaum kolonialis pada saat itu. Kondisi ketertindasan inilah yang
mendorong para pemuda untuk membulatkan tekad demi mengangkat martabat bangsa
Indonesia menuju gerbang kemerdekaan Indonesia.
merupakan momentum berharga bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal itu, bangsa
Indonesia diingatkan oleh sebuah peristiwa penting yang telah mengubah zaman
penindasan menuju zaman kebangkitan, yaitu peristiwa Sumpah Pemuda. Sumpah
Pemuda merupakan sebuah awal kebangkitan negeri ini dengan tertuangnya tiga ikrar
para pemuda Indonesia dalam naskah yang
ditulis oleh Muhammad Yamin. Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwa pada
tanggal 28 Oktober 1928, bangsa Indonesia dilahirkan. Proses kelahiran ini
merupakan buah dari perjuangan rakyat Indonesia yang selama ratusan tahun
tertindas oleh kaum kolonialis pada saat itu. Kondisi ketertindasan inilah yang
mendorong para pemuda untuk membulatkan tekad demi mengangkat martabat bangsa
Indonesia menuju gerbang kemerdekaan Indonesia.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Muhammad Yamin pada
secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunarjo sedang
berpidato pada sesi terakhir kongres sambil berbisik kepada Soegondo : Ik heb een
eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi
yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini). Soegondo membubuhi tanda setuju pada
secarik kertas tersebut kemudian dijelaskan secara jelas oleh Muhammad Yamin. Ikrar Sumpah
Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) :
secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunarjo sedang
berpidato pada sesi terakhir kongres sambil berbisik kepada Soegondo : Ik heb een
eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi
yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini). Soegondo membubuhi tanda setuju pada
secarik kertas tersebut kemudian dijelaskan secara jelas oleh Muhammad Yamin. Ikrar Sumpah
Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) :
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar Sumpah Pemuda
yang dibacakan di Jalan Kramat Raya 106 atau di sebuah rumah pondokan untuk
pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong merupakan
janji setia perjuangan pemuda Indonesia. Dalam tiga kalimat tersebut kita bisa
mengambil intisari yaitu kebulatan tekad putra-putri Indonesia dalam membela
tanah air, berbangsa, dan berbahasa Indonesia. Ini adalah sebuah spirit baru
yang lahir dari para generasi muda Indonesia yang pada saat itu mempelopori
pergerakan dan kebangkitan nasional demi tercapainya kemerdekaan. Tentu tidak mudah
bagi para pemuda untuk berani mengambil tindakan tegas dalam rangka melawan
penjajah.
yang dibacakan di Jalan Kramat Raya 106 atau di sebuah rumah pondokan untuk
pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong merupakan
janji setia perjuangan pemuda Indonesia. Dalam tiga kalimat tersebut kita bisa
mengambil intisari yaitu kebulatan tekad putra-putri Indonesia dalam membela
tanah air, berbangsa, dan berbahasa Indonesia. Ini adalah sebuah spirit baru
yang lahir dari para generasi muda Indonesia yang pada saat itu mempelopori
pergerakan dan kebangkitan nasional demi tercapainya kemerdekaan. Tentu tidak mudah
bagi para pemuda untuk berani mengambil tindakan tegas dalam rangka melawan
penjajah.
Perjuangan pemuda melalui
Sumpah Pemuda dilanjutkan dengan adanya keikutsertaan generasi tua dalam
pendirian organisasi nasional seperti Budi Utomo, Serikat Islam, Indisje
Partij, dan lain sebagainya. Pegerakan ini merupakan upaya dari bidang politik,
ekonomi, pertahanan, sosial, budaya, agama, dan lain-lain demi tercapainya
kemerdekaan Indonesia. Tantangan pun datang silih berganti, mulai dari
kepemimpinan kolonial Belanda sampai kepemimpinan Jepang yang mempekerjakan
rakyat Indonesia melalui program tanam paksa. Penindasan dan penghinaan kepada
kaum pribumi adalah hal yang biasa. Rakyat kelaparan, kemiskinan merajalela,
bahkan kematian ada di mana-mana. Kondisi tersebut mengakibatkan penderitaan
yang berkepanjangan hingga akhirnya timbul pergolakan di berbagai daerah.
Namun, dengan semangat persatuan bangsa dan tetes keringat untuk mengusir
penjajah, bangsa ini bisa merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sumpah Pemuda dilanjutkan dengan adanya keikutsertaan generasi tua dalam
pendirian organisasi nasional seperti Budi Utomo, Serikat Islam, Indisje
Partij, dan lain sebagainya. Pegerakan ini merupakan upaya dari bidang politik,
ekonomi, pertahanan, sosial, budaya, agama, dan lain-lain demi tercapainya
kemerdekaan Indonesia. Tantangan pun datang silih berganti, mulai dari
kepemimpinan kolonial Belanda sampai kepemimpinan Jepang yang mempekerjakan
rakyat Indonesia melalui program tanam paksa. Penindasan dan penghinaan kepada
kaum pribumi adalah hal yang biasa. Rakyat kelaparan, kemiskinan merajalela,
bahkan kematian ada di mana-mana. Kondisi tersebut mengakibatkan penderitaan
yang berkepanjangan hingga akhirnya timbul pergolakan di berbagai daerah.
Namun, dengan semangat persatuan bangsa dan tetes keringat untuk mengusir
penjajah, bangsa ini bisa merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Peristiwa Sumpah
Pemuda adalah peristiwa besar dan mengandung keajaiban-keajaiban. Keajaiban itu
dapat dilihat dari tempat dan waktu terjadinya. Dari tempat terjadinya di rumah
nomer 106 mengandung 7 keajaiban, seperti jumlah angkanya (1 + 0 + 6 = 7). Tahun
1928 mengandung makna satu nusa, satu bangsa. Terdiri 1900 dan 28. Tahun 1900
itu satu nusa. Penjelasannya yaitu 1 + 9 = 10 dan angka 10 sama dengan angka
satu. Angka 28 juga satu, satu bangsa ( 2 + 8 = 10 ) dan bulan Oktober, bulan
kesepuluh, satu bahasa. Tanggal 28 juga sepuluh, satu negara Republik
Indonesia. Jadi waktu terjadinya sumpah pemuda itu mengandung makna Satu nusa,
Satu bangsa, satu bahasa dan satu bentuk negara yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Tanggal 28 yang mempunyai makna tentang bentuk negara NKRI
itu juga sesuai dengan nama gang-nya yaitu gang Kenari yang berarti Kesatuan
Negara Republik Indonesia. Gang artinya jalan sempit dan keadaan gang itu
bermacam-macam. Tapi yang dituju adalah gang Kenari. Juga nama jalannya yaitu
Kramat Raya, Kramat-Kemulyaan, Raya-besar. Menuju kemulyaan yang besar bukan
jalan kehinaan. Ini adalah makna filosofis mengenai waktu terjadinya Sumpah
Pemuda.
Pemuda adalah peristiwa besar dan mengandung keajaiban-keajaiban. Keajaiban itu
dapat dilihat dari tempat dan waktu terjadinya. Dari tempat terjadinya di rumah
nomer 106 mengandung 7 keajaiban, seperti jumlah angkanya (1 + 0 + 6 = 7). Tahun
1928 mengandung makna satu nusa, satu bangsa. Terdiri 1900 dan 28. Tahun 1900
itu satu nusa. Penjelasannya yaitu 1 + 9 = 10 dan angka 10 sama dengan angka
satu. Angka 28 juga satu, satu bangsa ( 2 + 8 = 10 ) dan bulan Oktober, bulan
kesepuluh, satu bahasa. Tanggal 28 juga sepuluh, satu negara Republik
Indonesia. Jadi waktu terjadinya sumpah pemuda itu mengandung makna Satu nusa,
Satu bangsa, satu bahasa dan satu bentuk negara yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Tanggal 28 yang mempunyai makna tentang bentuk negara NKRI
itu juga sesuai dengan nama gang-nya yaitu gang Kenari yang berarti Kesatuan
Negara Republik Indonesia. Gang artinya jalan sempit dan keadaan gang itu
bermacam-macam. Tapi yang dituju adalah gang Kenari. Juga nama jalannya yaitu
Kramat Raya, Kramat-Kemulyaan, Raya-besar. Menuju kemulyaan yang besar bukan
jalan kehinaan. Ini adalah makna filosofis mengenai waktu terjadinya Sumpah
Pemuda.
Sudah sekitar 84
tahun peristiwa Sumpah Pemuda berlalu. Peristiwa agung itu adalah tonggak awal
berdirinya bangsa Indonesia. Para pemuda menyatakan ikrarnya untuk melawan
kekejaman kaum kolonial. Kemerdekaan pun akhirnya dapat kita raih, namun
modernisasi rupanya sedang berusaha melumpuhkan semangat pemuda abad 21 ini. Modernisasi
adalah sebuah cobaan bagi para generasi muda. Seperti apa yang disampaikan pada
ramalan Jayabaya, akan ada suatu zaman di mana negeri ini akan kacau balau.
Para pemudanya tidak lagi bangga terhadap jati dirinya. Hal ini bisa kita lihat
dari berbagai kasus yang melibatkan kaum muda Indonesia, seperti tawuran di
perguruan tinggi beberapa bulan kemarin. Belum lagi dengan kasus tawuran
pelajar hingga menyebabkan korban meninggal.
tahun peristiwa Sumpah Pemuda berlalu. Peristiwa agung itu adalah tonggak awal
berdirinya bangsa Indonesia. Para pemuda menyatakan ikrarnya untuk melawan
kekejaman kaum kolonial. Kemerdekaan pun akhirnya dapat kita raih, namun
modernisasi rupanya sedang berusaha melumpuhkan semangat pemuda abad 21 ini. Modernisasi
adalah sebuah cobaan bagi para generasi muda. Seperti apa yang disampaikan pada
ramalan Jayabaya, akan ada suatu zaman di mana negeri ini akan kacau balau.
Para pemudanya tidak lagi bangga terhadap jati dirinya. Hal ini bisa kita lihat
dari berbagai kasus yang melibatkan kaum muda Indonesia, seperti tawuran di
perguruan tinggi beberapa bulan kemarin. Belum lagi dengan kasus tawuran
pelajar hingga menyebabkan korban meninggal.
Sungguh
memprihatinkan ketika esensi Sumpah Pemuda itu lumpuh. Para pemuda abad 21 ini
kurang peduli dengan keadaan Indonesia. Kasus kriminal dan lain sebagainya seakan
menjadi potret pemuda saat ini dan tidak bisa mengimbangi peran pemuda sebagai agen of change bagi bangsa Indonesia.
Mari kita refleksikan diri kita untuk senantiasa bersyukur terhadap apa yang
telah Tuhan berikan kepada kita. Kita sudah merdeka tetapi kita sebenarnya
masih dijajah. Modernisasi dari berbagai bidang, mulai dari teknologi, ilmu
pengetahuan, mode pakaian, gaya hidup, sampai modernisasi makanan menjadi bumerang
jika kita tidak melakukan filterisasi.
memprihatinkan ketika esensi Sumpah Pemuda itu lumpuh. Para pemuda abad 21 ini
kurang peduli dengan keadaan Indonesia. Kasus kriminal dan lain sebagainya seakan
menjadi potret pemuda saat ini dan tidak bisa mengimbangi peran pemuda sebagai agen of change bagi bangsa Indonesia.
Mari kita refleksikan diri kita untuk senantiasa bersyukur terhadap apa yang
telah Tuhan berikan kepada kita. Kita sudah merdeka tetapi kita sebenarnya
masih dijajah. Modernisasi dari berbagai bidang, mulai dari teknologi, ilmu
pengetahuan, mode pakaian, gaya hidup, sampai modernisasi makanan menjadi bumerang
jika kita tidak melakukan filterisasi.
Seharusnya kita
sebagai generasi muda mampu memberikan sumbangsih dan kontribusi untuk negeri
ini. Indonesia memerlukan sosok generasi muda yang berguna, bukan generasi
tanpa guna. Modernisasi sejatinya mampu kita tepis dengan semangat terus
berkarya positif dan mengabaikan gaya hidup bangsa Barat yang memang tidak
sesuai dengan kearifan Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa hendaknya bisa
melakukan pembaharuan, meneladani semangat kaum muda ketika membangun bangsa
ini. Kita bisa menyumbangkan pemikiran, karya untuk negeri ini melalui prestasi
ataupun lainnya. Kita junjung semangat patriotisme, rasa cinta tanah air ini.
Kita bangga mempunyai bahasa persatuan, bahasa Indonesia dan senantiasa
melestarikan budaya lokal Indonesia. Bangsa ini tentu perlu generasi penerus
yang mau maju dan berkiprah untuk negeri. Pada akhirnya, esensi dari semangat
Sumpah Pemuda abad 21 ini akan jauh lebih baik walau harus menghadapi derasnya
arus modernisasi.
sebagai generasi muda mampu memberikan sumbangsih dan kontribusi untuk negeri
ini. Indonesia memerlukan sosok generasi muda yang berguna, bukan generasi
tanpa guna. Modernisasi sejatinya mampu kita tepis dengan semangat terus
berkarya positif dan mengabaikan gaya hidup bangsa Barat yang memang tidak
sesuai dengan kearifan Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa hendaknya bisa
melakukan pembaharuan, meneladani semangat kaum muda ketika membangun bangsa
ini. Kita bisa menyumbangkan pemikiran, karya untuk negeri ini melalui prestasi
ataupun lainnya. Kita junjung semangat patriotisme, rasa cinta tanah air ini.
Kita bangga mempunyai bahasa persatuan, bahasa Indonesia dan senantiasa
melestarikan budaya lokal Indonesia. Bangsa ini tentu perlu generasi penerus
yang mau maju dan berkiprah untuk negeri. Pada akhirnya, esensi dari semangat
Sumpah Pemuda abad 21 ini akan jauh lebih baik walau harus menghadapi derasnya
arus modernisasi.
Referensi :
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Nasiwan, dkk. 2010. Dari Kampus UNY untuk Indonesia Baru. Yogyakarta: Penerbit ARTI.
Keajaiban
Sumpah Pemuda Indonesia, http://duniapemuda.com/keajaiban-sumpah-pemuda-indonesia/
diunduh pada tanggal 14 November 2012 Pkl 23.55 WIB
Sumpah Pemuda Indonesia, http://duniapemuda.com/keajaiban-sumpah-pemuda-indonesia/
diunduh pada tanggal 14 November 2012 Pkl 23.55 WIB
2 Comments. Leave new
semangat …. Pemuda Muslim harapan Dunia!!!
Betul sekali Bung 😀 Pemuda harus Semangat berkarya 😀 Terimakasih mas Faruq atas kunjungannya,