Alhamdulillah, washalatuwassalamu’ala rasulillah, segala puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Semoga shalawat serta salam tetap tercurah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam.
Tidak seperti biasanya, kegiatan para guru di Sekolah Islam Al-Azhar Cairo Yogyakarta kali ini diisi dengan seminar motivasi, sebenarnya namanya kajian guru, hehe. Tema yang diangkat sangat menarik karena berkaitan dengan tugas sebagai guru.
Resep yang diberikan Drs. H.D. Iriyanti, MM, CFC sebegai berikut. Didiklah murid dengan cinta, yakni mendatangkan sikap peduli, berbagi, dan berkeadilan.
Pertama, kita memang harus mencintai pekerjaan sebagai guru. Kalau awalnya sudah cinta, nanti selanjutnya akan nyaman dengan apa yang dilakukan.
Kalau kita sering memberikan sesuatu yang positif kepada murid, sebagai motivasi, pujian, apresiasi, maka anak akan senang. InsyaAllah belajarnya tidak akan capek. Sebaliknya, kalau kita menggunakan kata-kata negatif maka menyebabkan cara berpikir turun ke bawah. Cara berpikirnya tidak akan jernih.
Membangun akhlak adalah prioritas utama sehingga murid akan menjadi generasi yang berkarakter baik. Akhlak adalah hidden curriculum yang sangat penting bagi pembentukan karakter murid. Mendidik dengan kreatif dan adaptif artinya memaksimalkan modalitas belajar.
Modalitas belajar dan efektivitasnya
Menggunakan modalitas auditorial sebagai sumber belajar ditambah dengan aspek visual sehingga terintegrasi.
Modalitas belajar kinestetik adalah yang paling menarik sehingga memacu siswa untuk bergerak. Kegiatan dengan kinestetilk akan terekam lebih lama di ingatan murid.
Selanjutnya, kaitannya dengan Daya Serap Belajar (DSB), gairah dan konsentrasi harus lebih besar daripada ketegangan.
Pada era normal baru, kita para guru perlu menerapkan tiga hal ini:
Pertama, dengan multi literasi. Kedua, hybrid learning, dengan berbagai teknologi yang ada, dari handphone, iPad dan sejenisnya. Terakhir dengan life long learning, yakni pembelajaran sepanjang waktu, dengan life skill terutama untuk para alumni yang kelak akan kembali ke almamater.
Membangun motivasi anak juga dapat dengan cerita, hal positif yang bisa kita berikan semangatnya untuk anak-anak.
Mendidik dengan hati memerlukan ketulusan para pendidik agar dapat all out. Mendidik dengan keteladanan memerlukan para guru yang mau terus belajar, mengevaluasi dan meningkatkan performa dalam mengajar.
Alhamdulillah, saya mendapatkan suntikan energi positif semangat hari ini. Semoga memberikan perubahan baik untuk diri saya dan para pendidik lainnya. insyaAllah, terima kasih Pak Iriyanto.
Be creative and inspiring
There will be no progress if you keep on doing things exactly the same way. (Masaki Imai)