Foto di Depan Kampus University of Birmingham (dokumen pribadi) |
Saya masih ingat perjalanan udara
dari Jogja ke Jakarta pada akhir November hingga awal Desember 2019. Saat itu,
saya bersama istri dan anak pertama kami yang belum genap 1 tahun mendapat
undangan kegiatan dari Kemenpora. Kami bertemu 24 pasangan muda inspiratif dan
berprestasi dari penjuru Indonesia.
Bersyukur dan senang, tentunya. Betapa
tidak, semua dibiayai oleh penyelenggara, bahkan malam finalnya disiarkan di stasiun
televisi swasta. Bagi kami yang dari kampung, momen itu tidak akan terlupakan. Dua
tahun setelah status ‘alumni Pasangan Muda Inspiratif dan berprestasi 2019’ tersemat
kepada kami, komunikasi dengan rekan-rekan tetap terawat. Pastinya, kami
harapkan ada acara reunion pada tahun 2020.
Kegiatan Pasangan Muda Inspiratif & Berprestasi 2019 (sumber : dokumen Kemenpora) |
Rencana reunian tatap muka ternyata belum memungkinkan untuk diadakan. Pandemi Covid-19 yang dinyatakan masuk
di Indonesia sejak 2 Maret 2020 telah menggagalkan setiap pertemuan fisik. Reuniannya tertunda, kami ganti secara virtual.
Covid-19 telah membawa perubahan besar dalam berbagai sendi
kehidupan, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain
sebagainya. Semua serba dilaksanakan secara virtual, belajar di rumah, ibadah
di rumah, bahkan saya pun bekerja dari rumah. Saya masih ingat, betapa repotnya
jika mengajar siswa dari rumah. Tidak hanya kendala koneksi, keterbatasan
interaksi saat pembelajaran adalah tantangan bagi saya sebagai guru saat itu. Teman-teman merasakannya juga?
Mengajar dan Mengisi Acara Virtual di Sekolah (sumber : dokumen pribadi) |
Kalau lihat lingkungan sekitar,
nyatanya Covid-19 telah melumpuhkan sendi-sendi ekonomi. Nah, sebuah kajian berjudul ‘Impact of Covid-19 on Child Poverty and Mobility in Indonesia’ yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta UNICEF mengungkapkan, guncangan akibat pandemi dialami oleh semua kelompok umur, remaja dan anak-anak yang paling menanggung beban secara khusus karena penurunan pendapatan keluarga. Sebanyak 33 persen penduduk Indonesia adalah anak di bawah 18 tahun, namun mereka menyumbang sekitar 40% sebagai ‘kelompok miskin baru’ pada tahun 2020 akibat pandemi. Saya amati beberapa tetangga saya akhirnya ‘dirumahkan’ dan beralih ke profesi baru. Hal itu berimbas kepada kondisi ekonomi keluarga mereka.
Semua aktivitas di luar rumah dibatasi, demi keselamatan jiwa. Tempat-tempat wisata juga menyembunyikan hidungnya. Malangnya, pandemi juga melumpuhkan
mimpi-mimpi rekan saya yang ingin studi di luar negeri. Mereka terpaksa belajar jarak jauh di tengah keterbatasan kondisi. Saya bersyukur, waktu
itu pulang dari Inggris 2017 belum ada pandemi, sehingga sempat belajar
langsung di kampus luar negeri.
Jumlah kasus di
Indonesia per 10 Oktober 2021 menurut https://covid19.go.id/ mencapai 4.227.932. Kesedihan makin memuncak tatkala sebagian dari kita kehilangan orang-orang
tersayang, termasuk saya. “Ya Allah, semoga pandemi segera berakhir dan kami bisa hidup normal kembali”, doa saya waktu itu.
Harapan itu masih ada. Yang Maha Kuasa pasti memberi jalan terang untuk setiap masalah yang dihadapi.
Ibarat pepatah, habis gelap
terbitlah terang. Pandemi telah memasuki tahun ke-2. Sejak awal 2021 terlihat
titik terang. Inovasi berupa vaksin dan penerapan PPKM di berbagai wilayah
telah membawa kita ke fase kenormalan baru. Perilaku adaptif adalah kuncinya, agar kita
segera merdeka dari pandemi. Menurut data Kementerian Kesehatan per 10 Oktober 2021, sebanyak 48,11% masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, sementara 27,62% dari target 208 juta jiwa telah melakukan vaksinasi dosis kedua. Saya sudah divaksin sejak Mei 2021 dan mendapatkan 2 sertifikat vaksin. Rekan-rekan apakah sudah? Semoga sudah vaksin ya. Ini upaya kita bersama untuk memutus mata rantai Covid-19.
Data Vaksinasi di Indonesia per 10 Oktober 2021 (sumber : Kemenkes RI) |
Saya percaya, meski sekarang masih dalam kondisi pandemi, mimpi dan harapan
tidak boleh mati. Apalagi, saat ini kondisi bisa kita katakan lebih baik dari 2020 karena kasus Covid-19 kian turun, semakin memberi semangat untuk merdeka dari pandemi.
Teriring harapan baru yang ingin saya wujudkan
saat merdeka dari pandemi nanti.
Beraktivitas di luar rumah secara
leluasa adalah harapan utama, mulai dari aktivitas di tempat kerja, berolahraga kalistenik secara bebas di luar, serta mengajak keluarga berkunjung ke perpustakaan daerah.
Dulu sebelum ada Covid-19, saya rutin mengajak anak dan istri ke perpustakaan
Sleman dan DIY untuk sekadar baca-baca dan bermain. Kalau berkunjung langsung,
Ahmad, anak kami lebih senang. Ternyata sudah dua tahun kami menunda kunjungan
ke sana karena pandemi. Sabar ya.
Kenangan Saat Kalistenik di Bandung (sumber : dokumen pribadi) |
Harapan selanjutnya adalah
mengajak keluarga untuk liburan di sekitar Yogyakarta. Kenapa di Jogja saja?
Selain wisatanya sudah lengkap, juga hemat biaya! Saya ingin sekali ke pantai
untuk mengenalkan anak tentang laut dan isinya. Selama pandemi ini, hanya bisa
baca-baca buku dan menonton video tentang laut. Semoga saat kondisi sudah
normal, kita bisa ke pantai ya Nak.
Ketiga, harapan saya adalah bisa
mengisi acara seminar dan training tentang kepemudaan, beasiswa, ataupun
manajemen organisasi seperti sebelum pandemi. Menghadiri acara offline bersama
mahasiswa adalah kegiatan yang saya tunggu-tunggu. Senang rasanya jika ada
kesempatan sharing ke anak muda agar saya tetap muda juga. Dari kurun waktu 2012-2021
ini, sekitar 200 acara offline maupun online telah saya bersamai.
Semua karena adanya kesempatan.
Ingin Mengisi Acara Offline Lagi (sumber : dokumen panitia) |
Harapan selanjutnya adalah bertemu dengan
para siswa di sekolah. Selama pandemi, aktivitas belajar
dilaksanakan di rumah, sebagian siswa ada yang terkendala. Harapan ketika
pandemi sudah pergi, kami bisa kembali bertemu dan berinteraksi lewat
kegiatan-kegiatan sekolah. Sama halnya dengan siswa, saya yakin banyak mahasiswa yang menaruh harapan perkuliahan tatap muka, tak terkecuali para mahasiswa di UNPAR. Saya yakin protokol kesehatan ketat di UNPAR telah diberlakukan demi kenyamanan bersama.
UNPAR Siap Melawan Covid-19 (sumber : https://unpar.ac.id/) |
Kelima, saya ingin melanjutkan
usaha sayur online ‘Sayur Sleman’ dan memperluas wilayah pelayanan. Jadi, sejak
Mei 2020 saya menginisiasi Sayur Sleman, sebagai platform sayur online yang
membantu masyarakat belanja cukup dari rumah. Responnya positif, pesanan datang
dari berbagai daerah di Jogja, bahkan dari Jawa Tengah. Yang unik dari platform
ini, ada program sedekah sayur yang dirancang khusus untuk misi kemanusiaan. Hingga
kini, sedekah sayur telah menyalurkan donasi sebesar lebih dari 60 juta rupiah
dari ratusan donatur. Alhamdulillah, program gotong royong ini nyatanya
bermanfaat dan ingin saya teruskan lagi setelah pandemi usai.
Awal Mula Sayur Sleman dan Sedekah Sayur (sumber : dokumen pribadi) Profil Sayur Sleman (sumber : youtube.com) |
Keenam, saya dan istri ingin
mengadakan pertemuan untuk komunitas ‘Anajanu.id’, sebuah komunitas yang kami
inisiasi sejak 2019. Selama ini, ada 150 anggota dalam grup yang telah
berpartisipasi dalam berbagai diskusi WhatsApp seminar secara online. Topik
yang dibahas mulai dari kesehatan gigi, pola pengasuhan, perencanaan membuat
rumah, kisah inspiratif diaspora di luar negeri, hingga diskusi kesehatan
mental. Semoga suatu saat bisa bertemu satu sama lain untuk mengeratkan
silaturahmi.
Bonus Selama Pandemi (sumber: dokumen pribadi) |
Selanjutnya, saya ingin terus
mengembangkan berbagai keterampilan yang mendukung hobi saya dalam blogging dan
menulis. Pastinya ingin lebih produktif dan berprestasi lewat tulisan. Beberapa keterampilan yang ingin saya pelajari secara tatap muka
adalah tentang digital marketing, content creator, desain, dan komunikasi publik.
Meski selama ini bisa diadakan secara virtual, nyatanya yang Namanya interaksi
masih kurang optimal. Semoga ada kesempatan untuk belajar dari ahlinya
langsung.
Kedelapan, adalah harapan mulia saya
sekeluarga untuk bisa melaksanakan umroh. Umroh adalah salah satu cita-cita terbesar kami. Setidaknya bisa menabung dahulu untuk
persiapan umroh ke tanah suci. Semoga harapan ini terwujud, insyaAllah.
Harapan Umroh ke Tanah Suci (sumber : Imam Khairul) |
Dari mulai jualan sayur online, program sedekah sayur, mengadakan kelas WAminar online, mengajar online, dan aktivitas produktif selama pandemi semoga senantiasa memberi manfaat. Semoga saya terus memberikan inspirasi untuk orang-orang sekitar dan masyarakat luas. Teruntuk orang baik, dermawan yang selama ini telah berbagi sedekah sayur untuk warga di sekitar kami, terima kasih ya. Semoga masyarakat menjadi lebih tangguh dan segera bangkit roda ekonominya.
Untuk memupuk harapan-harapan
tadi, diperlukan persiapan secara optimal. Tentunya, disertai usaha kita untuk tetap menjalankan protokol kesehatan sehingga mata rantai Covid-19 segera terputus. Itulah tadi harapan-harapan baru saya saat merdeka dari pandemi, bagaimana dengan teman-teman? Semoga kita dapat mewujudkannya ya. Yuk merdeka dari pandemi!
Tulisan ini diterbitkan dalam rangka mengikuti Lomba Blog Ekspresi Parahyangan Kategori Umum bertema “Harapan Saat Merdeka dari Pandemi” yang diadakan oleh UNPAR. Tulisan adalah karya asli penulis. Semoga bermanfaat.
#LombaBlogUnpar #BlogUnparHarapan
https://ekspresiparahyangan.unpar.ac.id/ |
- Kemenkes RI. 2021. Data Covid-19 per 10 Oktober 2021. https://covid19.go.id/ diakses pada 11 Oktober 2021.
- Kemenkes RI. 2021. Vaksinasi Nasional. https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines diakses pada 11 Oktober 2021.
- Kemenkes RI. 2021. Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Tembus 100 Juta Orang. https://www.kemkes.go.id/article/view/21101100001/vaksinasi-covid-19-di-indonesia-tembus-100-juta-orang.html diakses pada 11 Oktober 2021.
- Profil Sayur Sleman. 2021. https://www.youtube.com/watch?v=R3JvyEriVUk diakses pada 11 Oktober 2021.
- Rahmadi, Dedi. Update Jumlah Vaksinasi di Indonesia per 10 Oktober 2021. https://www.merdeka.com/peristiwa/update-jumlah-vaksinasi-di-indonesia-per-10-oktober-2021.html diakses 11 Oktober 2021.
- UNICEF. 2021. Indonesia : Anak dan Remaja Mengalami Dampak Terberat dari Guncangan Ekonomi Akbibat Covid-19. https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/indonesia-anak-dan-remaja-mengalami-dampak-terberat-dari-guncangan-ekonomi-akibat diakses pada 11 Oktober 2021.
- UNPAR. 2021. Antisipasi Covid-19, UNPAR Tingkatkan Pelaksanaan Protokol Kesehatan. https://unpar.ac.id/antisipasi-covid-19-unpar-tingkatkan-pelaksanaan-protokol-kesehatan/ diakses pada 11 Oktober 2021.
30 Comments. Leave new
Masyaallah hebat banget Mas Janu bisa sekolah di Luar Negeri. Dan segudang cita2nya yang sangat bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tapi untuk keluarga dan sekitar. Penasaran sm wa grupnya, membahas pola asuh? Adakah narsum di sana atau sekedar sharing2 mas? Boleh kita wa an nanti, ya. Tks Mas.
Halo Mbak Laila terima kasih sudah berkunjung. Wah boleh mba nanti kalau ada info WAminar terdekat insyaAllah bisa bergabung…
Wah semoga harapannya segera terwujud ya Mas Janu. Apalagi saat ini pandemi sudah mulai mereda, semoga segera benar-benar hilang virus ini dari muka bumi. Aamiin
Aamiin, terima kasih Mbak Etika sudah mampir ke sini.
MasyaAllah sangat menginspirasi sekali, Mas. Tidak salah Mas Janu dan Istri diberi penghargaan sebagai Pasangan Muda Inspiratif dan berprestasi. Bisa memakmurkan petani, memberdayakan masyarakat sekitar dan mengajak untuk berbagi. Sukses terus, ya, Mas. Barakallah
aamiin, terima kasih mbak. Doa yang sama juga untuk Mbak Nurul yak.
Sangat menginspirasi… Semoga besok dikemudian hari aku juga bisa menempuh pendidikan di luar negeri. Aamiin.
Aamiin mas Adit, SEMANGAT!
Covid memang mengubah berbagai sendi kehidupan. Salah satu yang paling terdampak adalah anak-anak. Mereka kehilangan masa-masa emasnya untuk belajar tatap muka dan bermain dengan teman sebaya.
Semoga segera normal lagi mbak dan anak-anak bisa tatap muka belajar di sekolah,hehe
Semoga keinginannya segera terwujud mas. Optimis, pandemi sebentar lagi usai.
aamiin, makasih mbak Elsa…
Sejak pandemi masuk ke Indonesia pada akhirnya, saya juga berharap bisa kembali normal. Padahal tahun 2020 udah punya banyak rencana mau jalan2, eh tapi ketahan sampe 2021. Sedih banget, semoga cepet kelar pandeminya.
Doa kita semua semoga kita segera merdeka dari pandemi mbak..terima kasih sudha berkunjung
Semoga pandemi segera hilang, jadi bisa jalan jalan hehe
Aamiin, wah benar sekali mas Thahir!
Waw, luar biasa aktfitas njenengan, sangat produktif skli, perlu di contoh ini.. hehe
siap mas, semangat berkarya pokoknya
Keren, keren banget kak,, jadi ngiri #ehhh.. Hehe
hehe, makasih mas Fahrul udah mampir
MasyaAllah keren sekali pengalamannya. Semoga bisa tercapai ya harapan serta doa-doanya.
Banyak harapan yang mungkin ingin disematkan semua orang pada masa pandemi ini. Semoga semuanya segera bisa kembali seperti semula
aamiin, terima kasih mbak
aamiin, terima kasih mbak
keren bat blognya mas. Saya suka tampilannya, enak dipandang, dan punya kesan bersih. Terkait harapan baru di masa pandemi, ya tetap fokus dan optmis memang kunci yang penting
terima kasih Mas Andri…
Sangat menginspirasi sekali ya, kak. Sukses untuk lombanya dan semoga pandemi segera berlalu.
aamiin, terima kasih mbak
aamiin, terima kasih mbak
waktu saya membaca artikel ini pemahaman saya semakin bertambah, artikel ini juga menimbulkan ide saya, mudah-mudahan artikel ini berkembang, jadi pemahaman saya ikut serta makin bertambah, mudah-mudahan penulis diberi kesehatan supaya dapat tetap menulis sebuah artikel sama bagusnya ini