Fenomena yang terjadi di kampus saat ini
adalah adanya mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Kecenderungan
mahasiswa yang malas dan lebih banyak menghabiskan waktu di kos/rumah
menyebabkan tidak tergalinya bakat dan potensi mahasiswa melalui Unit Kegiatan
Mahasiswa. “Yang dicari oleh mahasiswa kupu-kupu itu sebenarnya apa ? Apakah
hanya IPK dan nilai akademik ? Kalau memang hanya itu, amat sangat
disayangkan,”Alfiana Fajarina, alumnus Farmasi UGM. Menurut Alfiana, justru
dengan usia yang masih muda, mahasiswa dituntut untuk memiliki softskill atau
kecakapan hidup yang banyak. “IPK tidak bisa menjamin sukses tidanya seseorang
dan alangkah lebih baik jika akademik bagus dan nonakademik juga
bagus,”tambahnya. Alfiana menambahkan, bahwa mengikuti organisasi ataupun UKM
itu menjadi hal yang penting karena bisa membentuk mental dan kepribadian
mahasiswa. Selain skill organisasinya yang didapat, mahasiswa juga akan
mendapatkan pengalaman yang luar biasa guna menyiapkan untuk masa depan. Senada
dengan pernyataan Alfiana, Muhammad Saiful Umam, mahasiswa Teknik Industri UGM
mengatakan, “Karena dengan ikut UKM, kita tidak hanya mengenal teman-teman satu
jurusan maupun fakultas, tapi bisa mengenal dan bekerja sama dengan temen-teman
se-UGM. yang didapatkan sama seperti organisasi pada umumnya. Kita bisa
mengenal karakter orang lain, melatih kerja sama, mengasah jiwa kepemimpinan,
dan menggali sofa skill,” tuturnya.
adalah adanya mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Kecenderungan
mahasiswa yang malas dan lebih banyak menghabiskan waktu di kos/rumah
menyebabkan tidak tergalinya bakat dan potensi mahasiswa melalui Unit Kegiatan
Mahasiswa. “Yang dicari oleh mahasiswa kupu-kupu itu sebenarnya apa ? Apakah
hanya IPK dan nilai akademik ? Kalau memang hanya itu, amat sangat
disayangkan,”Alfiana Fajarina, alumnus Farmasi UGM. Menurut Alfiana, justru
dengan usia yang masih muda, mahasiswa dituntut untuk memiliki softskill atau
kecakapan hidup yang banyak. “IPK tidak bisa menjamin sukses tidanya seseorang
dan alangkah lebih baik jika akademik bagus dan nonakademik juga
bagus,”tambahnya. Alfiana menambahkan, bahwa mengikuti organisasi ataupun UKM
itu menjadi hal yang penting karena bisa membentuk mental dan kepribadian
mahasiswa. Selain skill organisasinya yang didapat, mahasiswa juga akan
mendapatkan pengalaman yang luar biasa guna menyiapkan untuk masa depan. Senada
dengan pernyataan Alfiana, Muhammad Saiful Umam, mahasiswa Teknik Industri UGM
mengatakan, “Karena dengan ikut UKM, kita tidak hanya mengenal teman-teman satu
jurusan maupun fakultas, tapi bisa mengenal dan bekerja sama dengan temen-teman
se-UGM. yang didapatkan sama seperti organisasi pada umumnya. Kita bisa
mengenal karakter orang lain, melatih kerja sama, mengasah jiwa kepemimpinan,
dan menggali sofa skill,” tuturnya.
Staff ahli Bidang Penalaran WR III
UNY, Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd mengatakan, “UKM merupakan salah satu bentuk
komitmen UNY untuk memfasilitasi potensi mahasiswa agar lebih berkembang dan
bisa menorehkan prestasi.” Menurutnya, UNY telah memberikan pelayanan terbaik
bagi para mahasiswa melalu kegiatan mahasiswa, baik dari bidang akademik dan
nonakademik dan secara intensif berusaha mengubah paradigma mahasiswa yang
hanya kuliah pulang-kuliah pulang menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi
dan mengembangkan minat bakat.
UNY, Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd mengatakan, “UKM merupakan salah satu bentuk
komitmen UNY untuk memfasilitasi potensi mahasiswa agar lebih berkembang dan
bisa menorehkan prestasi.” Menurutnya, UNY telah memberikan pelayanan terbaik
bagi para mahasiswa melalu kegiatan mahasiswa, baik dari bidang akademik dan
nonakademik dan secara intensif berusaha mengubah paradigma mahasiswa yang
hanya kuliah pulang-kuliah pulang menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi
dan mengembangkan minat bakat.
Ia menambahkan, UNY telah berusaha
membangun Unit Kegiatan Mahasiswa melalui tiga strategi yaitu : Man, Material,
dan Method. Man berarti adanya
pembina UKM yang mendampingi mereka. Menurutnya, peran ini sangat penting
karena maju tidaknya sebuah kegiatan mahasiswa juga tergantung pada didikan pembinanya.
Kedua, melalui material. “Dari segi
pendanaan/finansial, UNY sangat mensupport mahasiswa yang mau mengembangkan
diri, sudah ada dana khusus dari kemahasiswaan,” tuturnya. Ketiga, yaitu dengan
method atau cara. Kualitas dan daya saing antar UKM dalam berprestasi juga
didukung oleh cara pembinaan yang tepat sehingga hasilnya akan maksimal. Jika
man, material, dan method sudah berjalan, maka bukan tidak mungkin prestasi
besar akan ditorehkan oleh setiap mahasiswa.
membangun Unit Kegiatan Mahasiswa melalui tiga strategi yaitu : Man, Material,
dan Method. Man berarti adanya
pembina UKM yang mendampingi mereka. Menurutnya, peran ini sangat penting
karena maju tidaknya sebuah kegiatan mahasiswa juga tergantung pada didikan pembinanya.
Kedua, melalui material. “Dari segi
pendanaan/finansial, UNY sangat mensupport mahasiswa yang mau mengembangkan
diri, sudah ada dana khusus dari kemahasiswaan,” tuturnya. Ketiga, yaitu dengan
method atau cara. Kualitas dan daya saing antar UKM dalam berprestasi juga
didukung oleh cara pembinaan yang tepat sehingga hasilnya akan maksimal. Jika
man, material, dan method sudah berjalan, maka bukan tidak mungkin prestasi
besar akan ditorehkan oleh setiap mahasiswa.
Kendala-kendala yang dihadapi di
lapangan ada berbagai macam. “Biasanya kendala itu muncul dari mahasiswa
sendiri, mereka yang terlalu aktif di UKM dan tidak bisa mengatur waktu dengan
baik akan berdampak pada nilai akademiknya yang turun,” jelasnya. Menurutnya,
ini jauh lebih baik daripada menjadi mahasiswa yang setiap hari hanya berada di
kelas kemudian langsung pulang ke rumah atau ke kos. Banyak nilai plus yang
didapatkan melalui UKM, diantaranya nilai kemandirian, nila semangat menjadi
mahasiswa, nilai kompetisi sehat, bahkan skill organisasi pun diasah melalui
kegiatan-kegiatannya. “Di UNY, UKM berperan sebagai wadah mahasiswa untuk
mengembangkan bakat dan potensinya agar terus berprestasi secara akademik dan
nonakademik, harapannya tidak ada lagi mahasiswa kupu-kupu lagi,” pesannya.
lapangan ada berbagai macam. “Biasanya kendala itu muncul dari mahasiswa
sendiri, mereka yang terlalu aktif di UKM dan tidak bisa mengatur waktu dengan
baik akan berdampak pada nilai akademiknya yang turun,” jelasnya. Menurutnya,
ini jauh lebih baik daripada menjadi mahasiswa yang setiap hari hanya berada di
kelas kemudian langsung pulang ke rumah atau ke kos. Banyak nilai plus yang
didapatkan melalui UKM, diantaranya nilai kemandirian, nila semangat menjadi
mahasiswa, nilai kompetisi sehat, bahkan skill organisasi pun diasah melalui
kegiatan-kegiatannya. “Di UNY, UKM berperan sebagai wadah mahasiswa untuk
mengembangkan bakat dan potensinya agar terus berprestasi secara akademik dan
nonakademik, harapannya tidak ada lagi mahasiswa kupu-kupu lagi,” pesannya.
“Berbeda dengan di UNY, Universitas
Sanata Dharma (USD) telah menerapkan sistem kredit poin 2 yaitu sistem
pemberian poin plus bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi, UKM, kejuaraan,
dan prestasi lain sehingga setiap mahasiswa wajib mengumpulkan poin minimal 12
untu syarat pendadaran skripsi,” kata Bapak Didik, pembantu Wakil Rektor III
USD Yogyakarta. Menurutnya, dengan sistem tersebut akan memicu mahasiswa untuk
mengambil kegiatan-kegiatan positif yang berguna untuk memajukan prestasi
kampus. “Di sini setiap mahasiswa juga didorong untuk memiliki soft skill yang
jelas melalui 21 UKM yang tersedia di USD,” tegasnya.
Sanata Dharma (USD) telah menerapkan sistem kredit poin 2 yaitu sistem
pemberian poin plus bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi, UKM, kejuaraan,
dan prestasi lain sehingga setiap mahasiswa wajib mengumpulkan poin minimal 12
untu syarat pendadaran skripsi,” kata Bapak Didik, pembantu Wakil Rektor III
USD Yogyakarta. Menurutnya, dengan sistem tersebut akan memicu mahasiswa untuk
mengambil kegiatan-kegiatan positif yang berguna untuk memajukan prestasi
kampus. “Di sini setiap mahasiswa juga didorong untuk memiliki soft skill yang
jelas melalui 21 UKM yang tersedia di USD,” tegasnya.
Menurutnya, mahasiswa kini dituntut
untuk aktif mengembangkan dirinya. USD telah menyediakan ruang bagi mahasiswa
yang mempunyai hobi seperti kesenian, paduan suara, olahraga, pers, dan lain
sebagainya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa. Prestasi sudah banyak ditorehkan
oleh para mahasiswa, namun di satu sisi masih banyak juga mahasiswa yang belum
sama sekali tertarik mengikuti kegiatan mahasiswa. “Hal ini terjadi biasanya
karena minat mahasiswa yang masih kurang atau karena banyak yang khawatir akan
mendapatkan nilai jelek di kelas,” paparnya. Tidak jarang juga, akhirnya ada
UKM yang bisa ditutup karena tanpa peminat atau peserta. “Sebenarnya sudah diberikan
pendamping yang bisa melayani mereka,” tegasnya. Namun, hal itu sekali lagi
dikembalikan pada keaktifan mahasiswa agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
bisa bermanfaat bagi kampus maupun masyarakat sekitar.
untuk aktif mengembangkan dirinya. USD telah menyediakan ruang bagi mahasiswa
yang mempunyai hobi seperti kesenian, paduan suara, olahraga, pers, dan lain
sebagainya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa. Prestasi sudah banyak ditorehkan
oleh para mahasiswa, namun di satu sisi masih banyak juga mahasiswa yang belum
sama sekali tertarik mengikuti kegiatan mahasiswa. “Hal ini terjadi biasanya
karena minat mahasiswa yang masih kurang atau karena banyak yang khawatir akan
mendapatkan nilai jelek di kelas,” paparnya. Tidak jarang juga, akhirnya ada
UKM yang bisa ditutup karena tanpa peminat atau peserta. “Sebenarnya sudah diberikan
pendamping yang bisa melayani mereka,” tegasnya. Namun, hal itu sekali lagi
dikembalikan pada keaktifan mahasiswa agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
bisa bermanfaat bagi kampus maupun masyarakat sekitar.
Janu Muhammad/Pendidikan Geografi
UNY
UNY
Diani Kurnia/Ilmu Komunikasi UIN
Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga