Berangkat dari Bandara Adisutjibto
Yogyakarta Pkl 06.25 WIB kami pun sampai di Bandara Soekarno Hatta Pkl 07.30
WIB. Masih cukup pagi namun riuh aktivitas di airport sudah ramai. Akhirnya
kami berenam langsung mencari land transportation. Ada dua mobil yang membawa
kami menuju Hotel Grand Kemang di daerah Jakarta Selatan. Kami sampai di venue
acara skitar Pkl 08.30 WIB dan langsung registrasi ulang. Tetiba di sana sudah
banyak peserta yang hadir. Mereka berbalutkan baju casual dan rapi-rapi semua.
Ya, pasti ini moment yang special untuk know each other. Ada satu kejutan pada
pagi itu. Saya akhirnya bertemu best brother Firmansyah Shidiq Wardhana,
pelajar Indonesia di University of Malaya. Pada saat mengikuti AUYS di Malaysia
akhir Januari 2015 kemarin saya menginap di asramanya. Yah, rasa kangen
akhirnya terobati. Saya sudah menganggap Firman saudara sendiri intinya.
Yogyakarta Pkl 06.25 WIB kami pun sampai di Bandara Soekarno Hatta Pkl 07.30
WIB. Masih cukup pagi namun riuh aktivitas di airport sudah ramai. Akhirnya
kami berenam langsung mencari land transportation. Ada dua mobil yang membawa
kami menuju Hotel Grand Kemang di daerah Jakarta Selatan. Kami sampai di venue
acara skitar Pkl 08.30 WIB dan langsung registrasi ulang. Tetiba di sana sudah
banyak peserta yang hadir. Mereka berbalutkan baju casual dan rapi-rapi semua.
Ya, pasti ini moment yang special untuk know each other. Ada satu kejutan pada
pagi itu. Saya akhirnya bertemu best brother Firmansyah Shidiq Wardhana,
pelajar Indonesia di University of Malaya. Pada saat mengikuti AUYS di Malaysia
akhir Januari 2015 kemarin saya menginap di asramanya. Yah, rasa kangen
akhirnya terobati. Saya sudah menganggap Firman saudara sendiri intinya.
Baiklah, ini kali pertama saya
bertemu dengan Putri Damayanti. She is a project officer for YLI Wave 7, who
always keep the news update for all participants. Putri ini yang selalu
menginformasikan kepada peserta apa saja yang harus kami siapkan menjelang
keberangkatan. Kemudian saya bertemu teman-teman baru yang sebelumnya baru
ngobrol via medsos. Ada Derry dari UI, Ryan dari Medan, Adi dari Makassar, dan
lain sebagainya. Mereka luar biasa deh pokoknya. After that, we have to take
the first picture to be published for the next year banner. Iya, akhirnya
diminta panitia buat foto wajah untuk dijadikan basis foto di banner tahun
depan, hehe.
bertemu dengan Putri Damayanti. She is a project officer for YLI Wave 7, who
always keep the news update for all participants. Putri ini yang selalu
menginformasikan kepada peserta apa saja yang harus kami siapkan menjelang
keberangkatan. Kemudian saya bertemu teman-teman baru yang sebelumnya baru
ngobrol via medsos. Ada Derry dari UI, Ryan dari Medan, Adi dari Makassar, dan
lain sebagainya. Mereka luar biasa deh pokoknya. After that, we have to take
the first picture to be published for the next year banner. Iya, akhirnya
diminta panitia buat foto wajah untuk dijadikan basis foto di banner tahun
depan, hehe.
Sesi Perkenalan : Ada Ryan UNAND, Yusuf UNPAD, Ajie NUS |
Anyway, delegasi Jogja tadi ada
saya, Erwin, Adien, Astri, Ayu, Riza, dan Zuma akhirnya menyebar untuk kenalan
dengan peserta lain. Yang paling jauh menurut saya adalah Puteri, dia terbang
dari University of Melbourne Australia. Ada juga Herdi dan Nurul yang sedang exchange
dari Jepang. Top 60 participants bisa dikatakan dari berbagai kampus dan
provinsi di Indonesia. Baiklah, ada Mrs. Tuty sebagai Head of Foundation yang
sudah menginstruksikan peserta untuk masuk ruangan. Saya duduk di meja 8,
bentuknya lingkaran. Di setiap meja ada sekitar 7-8 peserta. Langsung saja
kenalan, ada Adit dari Binus, Derry dari UI, Furqon dari UB, Najla dari UI, lainnya saya lupa. Ye…sangat senang untuk
bertemu mereka! Ketika melihat profil mereka di buku yang di buku profil,
rasanya diri ini hanya sebutir debu. Ya, saya menyadari hal ini sejak awal
ketika dinyatakan lolos YLI. Masih belum percaya kok bisa ya ? Yah, hanya bisa
bersyukur dan bersyukur.
saya, Erwin, Adien, Astri, Ayu, Riza, dan Zuma akhirnya menyebar untuk kenalan
dengan peserta lain. Yang paling jauh menurut saya adalah Puteri, dia terbang
dari University of Melbourne Australia. Ada juga Herdi dan Nurul yang sedang exchange
dari Jepang. Top 60 participants bisa dikatakan dari berbagai kampus dan
provinsi di Indonesia. Baiklah, ada Mrs. Tuty sebagai Head of Foundation yang
sudah menginstruksikan peserta untuk masuk ruangan. Saya duduk di meja 8,
bentuknya lingkaran. Di setiap meja ada sekitar 7-8 peserta. Langsung saja
kenalan, ada Adit dari Binus, Derry dari UI, Furqon dari UB, Najla dari UI, lainnya saya lupa. Ye…sangat senang untuk
bertemu mereka! Ketika melihat profil mereka di buku yang di buku profil,
rasanya diri ini hanya sebutir debu. Ya, saya menyadari hal ini sejak awal
ketika dinyatakan lolos YLI. Masih belum percaya kok bisa ya ? Yah, hanya bisa
bersyukur dan bersyukur.
Semi Final di game 2, Ajie VS Janu, Ajie yang menang :3 |
Agenda hari pertama ini menurut
saya akan sangat padat. Mulai dari coffe break, welcome and introduction to
YLI, dan berbagai acara inti seperti : The Archipelago Economy: Unleashing
Indonesia’s potential, Breaking Down The Problem – Defining & Structuring,
untuk sesi pertama sebelum ishoma. Pada saat opening, saya mulai khawatir
bagaimana nanti saya harus berargumen dengan Bahasa Inggris. Ya, semua agenda
serba in English. So I must adapt the situation. Mau tidak mau saya harus
berani ngomong pakai Bahasa Inggris. Oh tidakk….saya masih belum fasih.
Akhirnya, keadaanlah yang memaksa saya untuk lebih konsentrasi, mendengarkan
apa yang disampaikan para pembicara.
saya akan sangat padat. Mulai dari coffe break, welcome and introduction to
YLI, dan berbagai acara inti seperti : The Archipelago Economy: Unleashing
Indonesia’s potential, Breaking Down The Problem – Defining & Structuring,
untuk sesi pertama sebelum ishoma. Pada saat opening, saya mulai khawatir
bagaimana nanti saya harus berargumen dengan Bahasa Inggris. Ya, semua agenda
serba in English. So I must adapt the situation. Mau tidak mau saya harus
berani ngomong pakai Bahasa Inggris. Oh tidakk….saya masih belum fasih.
Akhirnya, keadaanlah yang memaksa saya untuk lebih konsentrasi, mendengarkan
apa yang disampaikan para pembicara.
Pada sesi awal ini, materi lebih
menekankan pada unleashing Indonesia’s potential, kami diajak untuk membuka
mata, melihat bagaimana wajah Indonesia saat ini dan masa depan. Negeri yang
beribu-ribu pulau ini menyimpan kekayaan yang luar biasa. Namun juga menyimpan
masalah yang tidak kalah banyaknya sehingga sebagai young leaders, apa yang
bisa kita lakukan ? Tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga tugas
kita sebagai kaum muda untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini sesuai bidang
kita masing-masing. Pada sesi Breaking Down The Problem kami berusaha
mengerucutkan lebih sempit masalah yang tadi masih skala besar dan menguraikan
kembali apa sebenarnya spesifikasi masalah yang akan diselesaikan ?
menekankan pada unleashing Indonesia’s potential, kami diajak untuk membuka
mata, melihat bagaimana wajah Indonesia saat ini dan masa depan. Negeri yang
beribu-ribu pulau ini menyimpan kekayaan yang luar biasa. Namun juga menyimpan
masalah yang tidak kalah banyaknya sehingga sebagai young leaders, apa yang
bisa kita lakukan ? Tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga tugas
kita sebagai kaum muda untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini sesuai bidang
kita masing-masing. Pada sesi Breaking Down The Problem kami berusaha
mengerucutkan lebih sempit masalah yang tadi masih skala besar dan menguraikan
kembali apa sebenarnya spesifikasi masalah yang akan diselesaikan ?
Mulai menyampaikan argumen di forum |
Waktu ISHOMA pun tiba. Kami
kemudian menuju resepsionis untuk mengambil kunci kamar. Ada kejutan lagi,
ternyata saya satu kamar sama Jadug ! Ya, I really happy to hear that! Jadug
ini adalah best brother sejak kenal pertama akhir tahun 2014. Jadi ada cerita
unik antara kami. Dia itu ketua bakti sosial Pelajar Indonesia di NTU
Singapura. Nama acaranya PINTU PEDULI. Dia sudah 2x survey ke Omah Baca Karung
Goni yang saya kelola dan saya kenal betul Jadug ini. Sama-sama tidak tahu
kalau mendaftar YLI, akhirnya kami ketemu lagi dan satu kamar !!! Biasa aja
kali Jan, yak an bisa diskusi secara intens untuk persiapan baksos tanggal
29-31 Mei 2015 besok..! Terimakasih YLI yang sudah baik hati 🙂
kemudian menuju resepsionis untuk mengambil kunci kamar. Ada kejutan lagi,
ternyata saya satu kamar sama Jadug ! Ya, I really happy to hear that! Jadug
ini adalah best brother sejak kenal pertama akhir tahun 2014. Jadi ada cerita
unik antara kami. Dia itu ketua bakti sosial Pelajar Indonesia di NTU
Singapura. Nama acaranya PINTU PEDULI. Dia sudah 2x survey ke Omah Baca Karung
Goni yang saya kelola dan saya kenal betul Jadug ini. Sama-sama tidak tahu
kalau mendaftar YLI, akhirnya kami ketemu lagi dan satu kamar !!! Biasa aja
kali Jan, yak an bisa diskusi secara intens untuk persiapan baksos tanggal
29-31 Mei 2015 besok..! Terimakasih YLI yang sudah baik hati 🙂
Oke, setelah sholat Dzuhur, say
dan Jadug makan siang. Kami adalah 2 peserta terakhir yang hampir telat masuk
sesi 2. Ya, bahkan saya tidak sempat makan cukup karena sudah dipangggil MC.
Kalau Jadug mah dia tetap makan… :p Padahal makanannya masya Allah enak-enak
semua, maklum ya saya orang ndeso yang nyasar ikut YLI.hmmm
dan Jadug makan siang. Kami adalah 2 peserta terakhir yang hampir telat masuk
sesi 2. Ya, bahkan saya tidak sempat makan cukup karena sudah dipangggil MC.
Kalau Jadug mah dia tetap makan… :p Padahal makanannya masya Allah enak-enak
semua, maklum ya saya orang ndeso yang nyasar ikut YLI.hmmm
Lanjut ke sesi 2, materi
selanjutnya tentang Taking Actions to Solve The Problem – Prioritizing &
Action Plan. Oiya hampir lupa, YLI ini asik banget karena di pergantian acara
selalu ada games dan yel-yel. Yel-yelnya begini kalau tidak salah : when I say
young…you say leader…young, leader! When I say number…you say one…number, one!
Gamesnya selalu membuat peserta guling-guling nggak jelas, saking asik dan cozy
banget. Ok lanjut ya, jam 14.15-15.15 WIB ada sharing session bersama mas Hadi
Wenas. Beliau ini masih muda dan sudah sukses. Mas Hadi adalah CEO
MatahariMall.com. Salut, di tengah kesibukannya tetap mau berbagi motivasi
kepada kawula muda. Intinya, beliau mengajak peserta bagaimana perjalanan
hidupnya hingga menjadi seorang CEO. CEO tahu kan ? Pasti tahu lah 🙂
selanjutnya tentang Taking Actions to Solve The Problem – Prioritizing &
Action Plan. Oiya hampir lupa, YLI ini asik banget karena di pergantian acara
selalu ada games dan yel-yel. Yel-yelnya begini kalau tidak salah : when I say
young…you say leader…young, leader! When I say number…you say one…number, one!
Gamesnya selalu membuat peserta guling-guling nggak jelas, saking asik dan cozy
banget. Ok lanjut ya, jam 14.15-15.15 WIB ada sharing session bersama mas Hadi
Wenas. Beliau ini masih muda dan sudah sukses. Mas Hadi adalah CEO
MatahariMall.com. Salut, di tengah kesibukannya tetap mau berbagi motivasi
kepada kawula muda. Intinya, beliau mengajak peserta bagaimana perjalanan
hidupnya hingga menjadi seorang CEO. CEO tahu kan ? Pasti tahu lah 🙂
Thank you Mas Hadi Wenas |
Btw, di materi selanjutnya saya mulai
merasakan stress ketika mulai diminta mereview kembali Personal Leadership
Project (PLP). Jujur ya, saya mulai mengantuk karena tadi malam kan Cuma tidur
2 jam. Ya, tidak bisa dipungkiri raga ini ingins segera istirahat :v Apalagi
pas di sesi Stress testing my PLP using The McKinsey DSPA framework benar-benar
stress beneran kayaknya, hahahaha. Saya dan teman-teman memang dikenalkan
sistemnya McKinsey lewat DSPA (Defining, Structuring, Prioritizing &
Actioning). Ini yang biasanya digunakan McKinsey sebagai perusahaan konsultan
terbesar di dunia dalam melayani kliennya. Alhamdulillah, ilmu baru dan
semangat baru setelah melihat teman-teman yang semangatnya membludak di sore
ini. Satu sama lain saling menyampaikan PLP nya. Saya sendiri membuat PLP
tentang Karung Goni Learning Center.
merasakan stress ketika mulai diminta mereview kembali Personal Leadership
Project (PLP). Jujur ya, saya mulai mengantuk karena tadi malam kan Cuma tidur
2 jam. Ya, tidak bisa dipungkiri raga ini ingins segera istirahat :v Apalagi
pas di sesi Stress testing my PLP using The McKinsey DSPA framework benar-benar
stress beneran kayaknya, hahahaha. Saya dan teman-teman memang dikenalkan
sistemnya McKinsey lewat DSPA (Defining, Structuring, Prioritizing &
Actioning). Ini yang biasanya digunakan McKinsey sebagai perusahaan konsultan
terbesar di dunia dalam melayani kliennya. Alhamdulillah, ilmu baru dan
semangat baru setelah melihat teman-teman yang semangatnya membludak di sore
ini. Satu sama lain saling menyampaikan PLP nya. Saya sendiri membuat PLP
tentang Karung Goni Learning Center.
Prioritizing & Action Plan in a group |
Presentasi sama Adit dari Binus |
Setelah sesi inti selesai,
saatnya menerima kejutan dari panitia. Hi guys, tonight will be held a group
performance, so you have prepare it as well. What ??? Semua peserta syok….ini
kabar gembira atau duka ? :v Saya satu tim sama group 8 tadi dan…kami sedang
mencari idem au tampil apa ya nanti ?
saatnya menerima kejutan dari panitia. Hi guys, tonight will be held a group
performance, so you have prepare it as well. What ??? Semua peserta syok….ini
kabar gembira atau duka ? :v Saya satu tim sama group 8 tadi dan…kami sedang
mencari idem au tampil apa ya nanti ?
-to be continued-
Sumber foto : panitia YLI wave 7