Akhirnya sampai di Abu Dhabi, UEA. Kami
transit untuk beberapa menit dan disambut oleh beberapa petugas keamanan. Bukan
untuk diinterogasi, namun diperiksa kelengkapan dokumenya, sekali lagi wajib
disiapkan. Para petugas di sini rata-rata orang timur tengah dengan logat
arabnya. Sembari menunggu waktu transit selesai, saya berkeliling di bandara,
bertemu dengan seorang pemuda seusia saya dari Cina kalau tidak salah. Kami
berbincang-bincang, entah nyambung atau tidak yang jelas saya ‘menjajal’ bahasa
Inggris saya, meski kami sama-sama ‘yes no yes no’. Sya sempat meminta tolong
untuk mengambilkan gambar melalui kamera pinjaman saya, maklum belum punya
kamera. Saya sempat bertanya dan merekam opini dia tentang Indonesia. Intinya,
dia suka Indonesia karena keramah tamahannya, betulkah demikian ? Kami pun
melanjutkan perjalanan menuju Schipool Amsterdam. Saya dengan penuh kesabaran
menanti hari esok, insyaAllah akan sangat indah, pertama kalinya bisa ke Eropa
dan belajar ke luar negeri. Selanjutnya, saya pun beristirahat dan menanti sarapan
pagi dari Garuda.
transit untuk beberapa menit dan disambut oleh beberapa petugas keamanan. Bukan
untuk diinterogasi, namun diperiksa kelengkapan dokumenya, sekali lagi wajib
disiapkan. Para petugas di sini rata-rata orang timur tengah dengan logat
arabnya. Sembari menunggu waktu transit selesai, saya berkeliling di bandara,
bertemu dengan seorang pemuda seusia saya dari Cina kalau tidak salah. Kami
berbincang-bincang, entah nyambung atau tidak yang jelas saya ‘menjajal’ bahasa
Inggris saya, meski kami sama-sama ‘yes no yes no’. Sya sempat meminta tolong
untuk mengambilkan gambar melalui kamera pinjaman saya, maklum belum punya
kamera. Saya sempat bertanya dan merekam opini dia tentang Indonesia. Intinya,
dia suka Indonesia karena keramah tamahannya, betulkah demikian ? Kami pun
melanjutkan perjalanan menuju Schipool Amsterdam. Saya dengan penuh kesabaran
menanti hari esok, insyaAllah akan sangat indah, pertama kalinya bisa ke Eropa
dan belajar ke luar negeri. Selanjutnya, saya pun beristirahat dan menanti sarapan
pagi dari Garuda.
Fajar di ufuk timur pun muncul, begitu indah
di atas awan. Sebentar lagi ternyata saya sampai di Amsterdam, Netherlands.
Tahukah Anda bahwa Belanda menyimpan banyak cerita dan inspirasi ? Belanda yang
saya lihat di awan menampakkan sector pertaniannya yang sangat teratur dan
maju. Ini bisa dilihat dari hasil pertaniannya seperti gandum, sayuran, dan
hasil lainnya yang berkualitas. Belanda juga dikenal dengan Negara di bawah
air, ini karena wilayah Belanda memang berada di bawah air. Namun, karena inovasi
yang terus berkembang, negara ini bisa mengolah air melalui kanal-kanal atau
saluran, mungkin akrab dengan sebutan polder. Banyak sekali kanal di sini,
ibarat saluran air yang tiada terputus.
di atas awan. Sebentar lagi ternyata saya sampai di Amsterdam, Netherlands.
Tahukah Anda bahwa Belanda menyimpan banyak cerita dan inspirasi ? Belanda yang
saya lihat di awan menampakkan sector pertaniannya yang sangat teratur dan
maju. Ini bisa dilihat dari hasil pertaniannya seperti gandum, sayuran, dan
hasil lainnya yang berkualitas. Belanda juga dikenal dengan Negara di bawah
air, ini karena wilayah Belanda memang berada di bawah air. Namun, karena inovasi
yang terus berkembang, negara ini bisa mengolah air melalui kanal-kanal atau
saluran, mungkin akrab dengan sebutan polder. Banyak sekali kanal di sini,
ibarat saluran air yang tiada terputus.
Alhamdulillah, akhirnya saya telah sampai di
Schipool International Airport, bandara terbesar di Belanda dan terkenal di
seluruh dunia. Saya bersyukur bisa sampai dengan selamat. Saya kemudian melapor
diri ke bagian imigrasi dan mengambil koper sesuai nomor bagasi. Kesan pertama
kali di Belanda adalah ‘keteraturan’, mulai dari system pelayanan, sistem transportasi,
dan tentunya keteraturan waktu. Sesuai petunjuk yang ada di hand book, saya
kemudian naik kereta menuju Utrecht Central Station (UC). Saya harus membeli
tiket kereta dahulu seharga sekitar 8 Euro untuk menuju ke UC. Stasiun kereta
di bawah tanah, jadi kita harus turun ke bawah dan menunggu kereta sesuai jalur
yang ada. Perlu diperhatikan bahwa kereta di sini sangat tepat waktu dengan system
modern, berbeda dengan di Indonesia yang mohon maaf masih selalu ‘telat’.
Pelajaran yang bisa saya ambil ketika di Schipool : jangan sungkan utnuk
bertanya karena orang-orang di sini sangat ramah dan mau membantu siapa saja.
Schipool International Airport, bandara terbesar di Belanda dan terkenal di
seluruh dunia. Saya bersyukur bisa sampai dengan selamat. Saya kemudian melapor
diri ke bagian imigrasi dan mengambil koper sesuai nomor bagasi. Kesan pertama
kali di Belanda adalah ‘keteraturan’, mulai dari system pelayanan, sistem transportasi,
dan tentunya keteraturan waktu. Sesuai petunjuk yang ada di hand book, saya
kemudian naik kereta menuju Utrecht Central Station (UC). Saya harus membeli
tiket kereta dahulu seharga sekitar 8 Euro untuk menuju ke UC. Stasiun kereta
di bawah tanah, jadi kita harus turun ke bawah dan menunggu kereta sesuai jalur
yang ada. Perlu diperhatikan bahwa kereta di sini sangat tepat waktu dengan system
modern, berbeda dengan di Indonesia yang mohon maaf masih selalu ‘telat’.
Pelajaran yang bisa saya ambil ketika di Schipool : jangan sungkan utnuk
bertanya karena orang-orang di sini sangat ramah dan mau membantu siapa saja.
bersambung….