“Katakanlah
(wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai
Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian
dan mengampuni dosa kalian”. (QS. Al Imron: 31)
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang tak
henti-hentinya mencurahkan cinta kepada hamba-hambaNya. Ba’da tahmid, sholawat
serta salam semoga tersampaikan kepada qudwah, suri teladan kita Nabi Muhammad
Shallallhu’alaihi Wasallam. Semoga kita senantiasa mengikuti ajaran beliau
dalam ketaatan melaksanakan sunnah-sunnahnya.
henti-hentinya mencurahkan cinta kepada hamba-hambaNya. Ba’da tahmid, sholawat
serta salam semoga tersampaikan kepada qudwah, suri teladan kita Nabi Muhammad
Shallallhu’alaihi Wasallam. Semoga kita senantiasa mengikuti ajaran beliau
dalam ketaatan melaksanakan sunnah-sunnahnya.
Ikhwah fillah, Alhamdulillah pada kesempatan yang inshaAllah
diridhoi Allah, hari Sabtu 1 Agustus 2015 telah terlaksana Kajian Akbar Nasihat
Ulama untuk Umat di Masjid Kampus UGM bersama Syaikh Prof. Dr. Anis Thahir
Jamal al Indunisy. Beliau adalah Guru Besar Ilmu Hadist Universitas Islam
Masjid dan juga pengajar di Masjid Nabawi. Mendengar nama beliau, seakan ada
darah Indonesia dari namanya. Ya, ayah beliau berasal dari Kroya (Cilacap) yang
kemudian hijrah ke kota suci. Beliau lahir di Makkah pada tahun 1378 H. Semoga
Allah senantiasa menjaga beliau dalam segala aktivitas dakwah Islam untuk umat
di manapun berada.
diridhoi Allah, hari Sabtu 1 Agustus 2015 telah terlaksana Kajian Akbar Nasihat
Ulama untuk Umat di Masjid Kampus UGM bersama Syaikh Prof. Dr. Anis Thahir
Jamal al Indunisy. Beliau adalah Guru Besar Ilmu Hadist Universitas Islam
Masjid dan juga pengajar di Masjid Nabawi. Mendengar nama beliau, seakan ada
darah Indonesia dari namanya. Ya, ayah beliau berasal dari Kroya (Cilacap) yang
kemudian hijrah ke kota suci. Beliau lahir di Makkah pada tahun 1378 H. Semoga
Allah senantiasa menjaga beliau dalam segala aktivitas dakwah Islam untuk umat
di manapun berada.
Sebelum kajian utama dimulai, terlebih dahulu diawali dengan
kajian pembuka oleh Ustadz Abu Sa’ad Muhammad Nurhuda, MA dengan tema “Jihad
Ulama di Jalan Ilmu”. Berikut saya tuliskan beberapa faedah utama dari
nasihat-nasihat beliau.
kajian pembuka oleh Ustadz Abu Sa’ad Muhammad Nurhuda, MA dengan tema “Jihad
Ulama di Jalan Ilmu”. Berikut saya tuliskan beberapa faedah utama dari
nasihat-nasihat beliau.
Jihad, dari asal katanya berarti mengorbankan
seluruh jiwa, raga, tenaga, baik berupa lisan maupun perbuatan untuk menebarkan
dakwah Islam. Jihad terbagi menjadi empat, salah satunya adalah Jihad melawan
hawa nafsu. Ini yang menjadi pembahasan utama dalam kajian ini. Tentu, jihad
melawan hawa nafsu tidak terlepas dari apa yang terus dilakukan para ulama.
seluruh jiwa, raga, tenaga, baik berupa lisan maupun perbuatan untuk menebarkan
dakwah Islam. Jihad terbagi menjadi empat, salah satunya adalah Jihad melawan
hawa nafsu. Ini yang menjadi pembahasan utama dalam kajian ini. Tentu, jihad
melawan hawa nafsu tidak terlepas dari apa yang terus dilakukan para ulama.
Ada empat macam, yakni :
- Dalam
rangka menuntut ilmu syar’I (sesuai pedoman Al Qur’an dan Al Hadist); - Dalam
rangka mengamalkan ilmu; - Dalam
rangka mendakwahkan ilmu yang bermanfaat serta amal sholih kepada manusia; - Dalam
rangka untuk bersabar pada implementasi tiga poin di atas.
Sebagai wujud ketaatan kepada Allah, hal mendasar yang harus
menjadi semangat bagi kaum muslimin adalah menuntut ilmu syar’i. Ibarat air
yang jatuh di atas batuan melalui tetesan-tetesannya sehingga mampu menggerus
batuan itu, seorang penuntut ilmu juga harus istiqomah apabila ingin mengharap
barokah dan ridho-Nya. Ini hal mendasar, bahwa ilmu adalah hal utama sebelum
beramal karena sesungguhnya tiada amal satupun yang diterima kecuali didasari
dengan ilmu yang benar sesuai Al Qur’an dan SunnahNya.
menjadi semangat bagi kaum muslimin adalah menuntut ilmu syar’i. Ibarat air
yang jatuh di atas batuan melalui tetesan-tetesannya sehingga mampu menggerus
batuan itu, seorang penuntut ilmu juga harus istiqomah apabila ingin mengharap
barokah dan ridho-Nya. Ini hal mendasar, bahwa ilmu adalah hal utama sebelum
beramal karena sesungguhnya tiada amal satupun yang diterima kecuali didasari
dengan ilmu yang benar sesuai Al Qur’an dan SunnahNya.
Menuntut ilmu adalah kewajiban yang paling mulia setelah
menyembah Alloh. Ustadz Abu Saat juga menceritakan betapa berat perjuangan pada
zaman dahulu untuk mendatangi majelis ilmu karena jarak yang amat jauh dan
hanya berjalan kaki. Bahkan, para ulama pada zaman dahulu sampai-sampai tidak
dapat membeli kertas untuk menulis, lupa makan hingga sakit karena begitu
seriusnya menulis kitab, sampai-sampai menangis karena mata yang tak
henti-hentinya melihat setiap huruf yang ditulis. MasyaAlloh, betapa mulianya
mereka dan apalah daya kita ini. Di zaman yang serba modern ini justru tidak
mudah melawan rasa mala situ, melawan kesenangan dunia yang hanya semu.
menyembah Alloh. Ustadz Abu Saat juga menceritakan betapa berat perjuangan pada
zaman dahulu untuk mendatangi majelis ilmu karena jarak yang amat jauh dan
hanya berjalan kaki. Bahkan, para ulama pada zaman dahulu sampai-sampai tidak
dapat membeli kertas untuk menulis, lupa makan hingga sakit karena begitu
seriusnya menulis kitab, sampai-sampai menangis karena mata yang tak
henti-hentinya melihat setiap huruf yang ditulis. MasyaAlloh, betapa mulianya
mereka dan apalah daya kita ini. Di zaman yang serba modern ini justru tidak
mudah melawan rasa mala situ, melawan kesenangan dunia yang hanya semu.
Pada akhir ceramah, beliau menyampaikan betapa beruntungnya kaum
muslimin yang senantiasa bersemangat menuntut ilmu kepada para ulama. Juga
mendoakan untuk para ulama, semoga Allah menguatkan dan memudahkan langkah
dalam menebarkan dakwah secara lembut seperti yang Rasulullah ajarkan.
muslimin yang senantiasa bersemangat menuntut ilmu kepada para ulama. Juga
mendoakan untuk para ulama, semoga Allah menguatkan dan memudahkan langkah
dalam menebarkan dakwah secara lembut seperti yang Rasulullah ajarkan.
Ikhwah fillah rakhimakumullah…
Alhamdulillah ba’da Sholat Maghrib dilanjutkan dengan kajian
inti bersama beliau Syaikh Prof. Dr. Anis Thahir Jamal al Indunisy dengan tema
“Mencintai Allah, Rasulullah, dan Kaum Mukminin” dan penerjemah Ustadz Aris
Munandar hafizhahulloh.
inti bersama beliau Syaikh Prof. Dr. Anis Thahir Jamal al Indunisy dengan tema
“Mencintai Allah, Rasulullah, dan Kaum Mukminin” dan penerjemah Ustadz Aris
Munandar hafizhahulloh.
Cinta kepada Allah Ta’ala adalah ibadah, lebih dari apapun. Betapa
mulianya urgensi mencintai Allah Subhanahu wata’ala daripada diri sendiri. Indikator
bukti kecintaan kita kepada Allah adalah menyegerakan menaati seruan Allah dan
bertekad kuat dalam menuntut ilmu serta beramal. Lemahnya indikator akan terasa
apabila lemah dalam menuntut ilmu serta mudah berbuat dosa.
mulianya urgensi mencintai Allah Subhanahu wata’ala daripada diri sendiri. Indikator
bukti kecintaan kita kepada Allah adalah menyegerakan menaati seruan Allah dan
bertekad kuat dalam menuntut ilmu serta beramal. Lemahnya indikator akan terasa
apabila lemah dalam menuntut ilmu serta mudah berbuat dosa.
Pada sesi kedua ba’da Sholat Isya, Syaikh menyampaikan
kiat-kiat supaya dicintai Allah. Hal yang paling penting adalah Allah mencintai
kita. Diantara kiat-kiatnya yakni:
kiat-kiat supaya dicintai Allah. Hal yang paling penting adalah Allah mencintai
kita. Diantara kiat-kiatnya yakni:
- Berdoa
kepada Allah agar Allah mencintai kita. Analoginya, iman itu seperti kain.
Awalnya baru, namun setelah dipakai lama-lama akan menjadi kusut. Maka mohonlah
kepada Allah agar Allah memperbaiki iman-iman kita. - Bersegera
dalam melakukan kebaikan. Maka perbanyaklah amalan sunnah setelah melaksanakan
hal wajib. Maka mohonlah kepada Allah agar kita termasuk golongan orang-orang
seperti itu. - Mencintai
perkara-perkara yang dicintai Allah dan membenci perkara-perkara yang dibenci
Allah. Sungguh ya akhi, ana tak kuasa ingin meneteskan air mata ketika
mendengar petikan ini, “Ikatan iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah
dan benci karena Allah.” Rasanya ia telah mewakili jutaan mukmin yang
senantiasa saling mencintai karena Allah. - Merenungkan
dan memikirkan ayat-ayat dalam Al Qur’an, riwayat hadist, termasuk juga
ayat-ayat Qauliyah yang membentang di bumi ini. Inilah maksud diturunkannya Al
Qur’an, agar orang-orang mengambil pelajaran. Beliau Syaikh Anis hafizhahulloh
menceritakan indahnya menuntut ilmu di masa-masa SMP/SMA. Saat itu beliau
diajarkan oleh guru yang beliau hormati, mengajarkan berbagai pelajaran seperti
fisika, kimia, matematika, dan mengaitkannya dengan kandungan Al Qur’an.
Sungguh, itulah makna yang sebenarnya sebagai bukti kebenaran kitab umat Islam
ini. - Menaati
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Cintailah nabi dan laksanakan setiap
ajarannya. Seandainya cintamu kepada Allah adalah sejati, maka engkau akan
mengikuti setiap perintah-Nya. “Wahai Nabi! Sesunggunya Kami Mengutusmu untuk
menjadi saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan.” QS. Al Ahzab
: 45, silakan dapat diresapi ayat
setelahnya.
CINTA
KEPADA RASULULLAH
KEPADA RASULULLAH
Beliaulah
yang berjasa bagi kita. Satu perkara untuk cinta kepada Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam adalah perkara agung setelah mencintai Allah Ta’ala. Seperti kisah
Umar saat menyampaikan kepada Rasulullah bahwa beliau adalah orang yang lebih
ia cintai daripada dirinya. Maka sempurnalah imannya. Maka cintailah Rasulullah
dengan mengikuti segala ajarannya. Lalu, bagaimana menjadi manusia yang cinta
kepada Rasul ? Berikut adalah kiat-kiatnya.
yang berjasa bagi kita. Satu perkara untuk cinta kepada Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam adalah perkara agung setelah mencintai Allah Ta’ala. Seperti kisah
Umar saat menyampaikan kepada Rasulullah bahwa beliau adalah orang yang lebih
ia cintai daripada dirinya. Maka sempurnalah imannya. Maka cintailah Rasulullah
dengan mengikuti segala ajarannya. Lalu, bagaimana menjadi manusia yang cinta
kepada Rasul ? Berikut adalah kiat-kiatnya.
- Berjihad, yakni melawan diri sendiri
(nafsu) dan lebih mencintai Rasulullah sebagai manusia yang paling dicintai. -
Melaksanakan konsekuensi syahadat,
percaya sepenuhnya dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Senantiasa
menjalankan apa yang Dia perintahkan dan menjauhi apa saja yang dilarang. - Bersemangat mengikuti ajaran nabi
dalam beribadah kepada Allah sehingga mengharuskan kita untuk belajar, memahami
hadist-hadist nabi dan menimba ilmu dari para ulama.
Pada akhir kajian, Syaikh memberikan nasihat berharga perihal
urgensi menjaga persatuan kaum mukminin serta bahayanya melakukan kreativitas
dalam beribadah kepada Allah. Maksud kreativitas di sini adalah mengada-adakan
perkara baru dalam beribadah. Bahwa Allah sangat murka kepada hal itu. Yang
diajarkan Islam adalah membangun ukhuwah, di manapun berada. Tinggalkanlah
seruan jahiliyah yaitu fanatisme pada suatu kelompok tertentu. Ikatan yang
dibangun adalah karena iman, bukan karena fisik. Seperti dinukil dari kisah
Ibnu Mas’ud. Karena betisnya kecil maka orang-orang di sekitarnya sering
menertawakannya. Sungguh, apabila betis itu ditimbang maka lebih berat dari
Gunung Uhud. Maka, kita berdoa kepada Allah agar umat Islam di penjuru dunia
senantiasa terjaga kesatuannya, tidak tersulut emosi ketika mendapatkan fitnah.
Kita perlu belajar pada kisah Rasulullah ketika sholat di sekitar ka’bah dan dilempari
kotoran unta di atas pundaknya oleh pasukan Abu Jahal. Beliau tetap tenang,
diam, dan tidak membalas keburukan. Maka sesunggunya, kesabaran umat Islam saat
ini sedang diuji dan hanya kepada Allahlah tempat kita bergantung dan berserah
diri.
urgensi menjaga persatuan kaum mukminin serta bahayanya melakukan kreativitas
dalam beribadah kepada Allah. Maksud kreativitas di sini adalah mengada-adakan
perkara baru dalam beribadah. Bahwa Allah sangat murka kepada hal itu. Yang
diajarkan Islam adalah membangun ukhuwah, di manapun berada. Tinggalkanlah
seruan jahiliyah yaitu fanatisme pada suatu kelompok tertentu. Ikatan yang
dibangun adalah karena iman, bukan karena fisik. Seperti dinukil dari kisah
Ibnu Mas’ud. Karena betisnya kecil maka orang-orang di sekitarnya sering
menertawakannya. Sungguh, apabila betis itu ditimbang maka lebih berat dari
Gunung Uhud. Maka, kita berdoa kepada Allah agar umat Islam di penjuru dunia
senantiasa terjaga kesatuannya, tidak tersulut emosi ketika mendapatkan fitnah.
Kita perlu belajar pada kisah Rasulullah ketika sholat di sekitar ka’bah dan dilempari
kotoran unta di atas pundaknya oleh pasukan Abu Jahal. Beliau tetap tenang,
diam, dan tidak membalas keburukan. Maka sesunggunya, kesabaran umat Islam saat
ini sedang diuji dan hanya kepada Allahlah tempat kita bergantung dan berserah
diri.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ
عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ
وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى
الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ
لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ
وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى
الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ
لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad
dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan
orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi
Maha mengetahui.” (QS. Al Maa`idah [5]: 54)
dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan
orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi
Maha mengetahui.” (QS. Al Maa`idah [5]: 54)
Wallahu’alam bishawab, demikian sedikit ilmu yang berhasil
saya catat. Semoga dapat diambil faedahnya. Semoga Allah menjaga beliau Syaikh
Prof. Dr. Anis Thahir Jamal al Indunisy. Terucap jazakumullahu khairan katsiran
kepada segenap panitia kajian akbar atas curahan waktu dan tenaganya. Smeoga
Allah membalas dengan pahala yang berlipat.
saya catat. Semoga dapat diambil faedahnya. Semoga Allah menjaga beliau Syaikh
Prof. Dr. Anis Thahir Jamal al Indunisy. Terucap jazakumullahu khairan katsiran
kepada segenap panitia kajian akbar atas curahan waktu dan tenaganya. Smeoga
Allah membalas dengan pahala yang berlipat.
1 Comment. Leave new
Assalamu'alaikum yaa Akhi fillah. Baarokallohu fik… Masya Alloh tulisan yang baik dan berfaedah. berikut adalah Ta'liq yang saya tulis untuk tulisan Antum di atas. Semoga menjadikan tulisan Antum lebih ilmiah dan lebih bermanfaat. 🙂
1. https://wismadarulquran.wordpress.com/2015/08/05/taliq-komentar-atas-tulisan-janu-m-tentang-faedah-nasehat-syaikh-anis-al-indunisy-hafizhohullohu-bag-1/
2. https://wismadarulquran.wordpress.com/2015/08/05/taliq-komentar-atas-tulisan-janu-m-tentang-faedah-nasehat-syaikh-anis-al-indunisy-hafizhohullohu-bag-2/