Malam yang sunyi, hanya lirih sepi dan semilir angin yang menemani saya. Jangkrik masih berdesir, hewan-hewan malam di luar sana masih menampakkan bunyi. Waktu hampir menunjukkan pukul 2 pagi, namun ternyata tangan ini ingin sekali tetap mematuk tombol keyboard. Entah mau nuli apa malam ini, bingung. Terbersit pikiran yang terlalu rumit, apakah saya harus menulis tentang korupsi ? Ataukah yang baru hangat-hangatnya daging sapi ? Atau tentang peredaran narkoba di kalangan napi ? Tiba-tiba saya teringat akan suatu hal sepele yang mungkin tak pernah dipikirkan sebagian manusia. Hal itu adalah….tentang inspirator hidup.
Sahabat saya yang budiman dan baik hati,
Kita tahu bahwa manusia terlahir di dunia adalah untuk hidup. Manusia hidup di alam ini untuk dua hal utama kata Allah, yaitu sebagai khalifah dan hamba Allah. Manusia hidup tak lepas dari kewajibannya untuk mengabdi, mengabdi kepada Tuhannya. Selain itu…sudah fitrah setiap manusia untuk menjadi khalifah atau pemimpin bagi diri sendiri maupun orang lain.
Perjalanan hidup manusia, mengantarkan ia untuk menemukan sebuah jati diri. Jati diri itu tidaklah mudah untuk ditemukan, karena setiap orang tentunya berbeda. Perjalanan jati diri itu membutuhkan waktu. Ya, waktu dan proses untuk mengetahui hakikat hidup di dunia. Bagi kita yang akan beruntung, Allah memberikan petunjuk dengan mudahnya bisa kita pahami. Namun, tak sedikit dari kita belum mampu memahami petunjuk dari Allah tersebut. Dengan kata lain, manusia satu dan manusia lainnya mempunyai cara pandang dan cara hidup yang berbeda.
Manusia tidak terlepas dari kodratnya sebagai makhluk sosial. Ia dalam kesehariannya memerlukan uluran dari orang lain agar ia tetap mampu berdiri kokoh dan menopang hidup. Tak jarang, diantara kita ada yang menjadikan orang lain sebagai penopang, penguat, atau inspirator. Inilah satu titik tekan dimana setiap manusia tentu mempunyai seorang figur yang bisa dijadikan contoh yang baik atau teladan yang baik, betul ? Tidak bisa dipungkiri juga, siapa yang menjadi inspirator hidup kita adalah sesuai dengan karakter yang kita miliki.
Saya mengilustrasikan : seorang guru fisika, pasti pernah mengidolakan seorang Thomas Alva Edison, seorang sosiolog pasti pernah memimpikan bertemu August Comte, atau seorang penggiat novel pasti ingin sekali bertemu Andrea Hirata. Bagaimana dengan Anda ? Saya 100% yakin bahwa Anda pasti mempunyai idola atau inspirator hidup. Tentu saja, setiap orang mempunyai inspirator hidup yang belum tentu sama, tergantung tadi : karakter atau background diri kita.
Sahabat-sahabat yangs saya cintai,
Saya pun tidak luput mengidolakan seseorang. Beberapa tokoh yang menjadi semangat dalam hidup saya antara lain : Anies Baswedan dan Prabu Revolusi. Dua tokoh ini merupakan tokoh intelektual di Indonesia. Saya mengenal Bapak Anies Baswedan baru sejak SMA. Beliau merupakan tokoh alumni SMA Negeri 2 Yogyakarta, almamater saya. Beliau adalah satu dari 100 tokoh yang menginspirasi dan membawa perubahan besar di dunia. Saya suka dengan perjalanan hidup beliau, dimulai dari masa kecilnya di Yogyakarta. Sejak kelas X di SMADA, beliau sudah menjadi ketua OSIS, bahkan pernah menjadi ketua OSIS di seluruh Indonesia, sungguh hal luar biasa yang belum tentu dimiliki oleh remaja seumurannya.
Indonesia Mengajar |
Selain itu, pengalaman beliau mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat juga menjadi titik kunci masa depan Pak Anies Baswedan. Pengalaman setahun di AS mungkin menjadi yang sangat berharga hingga pada masa kuliah, beliau menjadi Ketua Senat Mahasiswa UGM. Subhanallah, karir organisasinya semakin naik. Tidak hanya dari segi keaktifan beliau di kampus maupun masa SMA. Namun, intelektualnya yang tinggi menjadi ciri khas Pak Anies Baswedan. Mengapa ? Sekarang ini mencariseorang tokoh yang ‘mumpuni’ dan berintelektual bagus sangat sulit bung ! Kebanyakan tokoh zaman sekarang adalah tokoh instan yang mengejar ketenaran. Tetapi itu tidak terjadi pada diri beliau.
Hal yang membuat saya bersyukur lagi adalah : ketika beliau memulai sebuah gerakan Indonesia Mengajar. Ini merupakan gebrakan besar untuk dunia pendidikan di Indonesia. Peran serta beliau yang cinta terhadap dunia pendidikan semakin tampak. Terbukti, rektor Universitas Paramadina ini juga sukses menyelenggarakan program IM sampai angkatan ini. Beliau sangat aktif dan peduli terhadap nasib pendidikan bagi anak-anak di Indonesia. Sungguh amal yang mulia sekali…
Janu,Bastian,Pak Anies,Fandi,Yogi saat Lustrum IX SMADA |
Nah, masih banyak cerita yang menjadi perjalanan hidup Bapak Anies Baswedan. Untuk yang Pak Prabu Revolusi saya suka gayanya dalam menjadi seorang jurnalis. Saya mengikuti awal karirnya di Trans dan akhirnya sekarang di Metro. Kepiawaian dan profesionalismenya dalam menyampaikan berita kepada masyarakat Indonesia patut diacungi jempol. Tak heran, Pak Prabu Revolusi mendapat ruang di masyarakat Indonesia. Intinya saya suka gaya jurnalismenya yang merintis dari awal hingg sangat tenar ini. Sebenarnya dua tokoh ini mempunyai persamaan. Pak Anies dan Pa Prabu sama-sama pinter. Kenapa pinter ? Karena banyak membaca buku dan menulis. Inilah dua poin penting yang ingin saya tekankan “baca buku dan menulis”. Bagi saya, tiadalah arti sebuah pekerjaan tanpa didasari dengan ilmu yang jelas. Untuk memahami ilmu itu, mautidak mau harus baca buku dan menulis.
Ayah juga merupakan inspiratorku |
Engkaulah inspirator hidupku,
Sesuai judul di atas, sebenarnya ada satu yang menjadi insirator hidup bagi saya dan semua umat muslim di dunia ini. Adakah yang tahu siapa beliau ? Beliau adalah…Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah adalah sebaik-baik teladan, uswatun hasanah. Berkat perjuangan beliaulah kita bisa hidup dalam harmonisasi muslim ini dengan tenang dan damai. Sifat jujur, amanah, fatonah, dan tabligh adalah sebaik-baik sifat yang harus dipegang teguh oleh setiap manusia, Melalui keteladanan beliau, setiap umatnya pasti ingin sekali untuk bertemu beliau di surga kelak, betul ? Inilah yang menjadi motivasi utama umat Islam agar nantinya bisa memaksimalkan ibadah dan mendapat tiket untuk melihat wajah beliau di akhirat,aamiin
Jadi, kesimpulan dari cerita kita kali ini adalah :
Setiap manusia pasti mempunyai inspirator hidup. Sangat sayang sekali jiak ia tidak memilikinya karena itu akan menjadi sosok yang berguna dan menjadi penyemangat di kala kita merasa susah. Setidaknya, kita bisa mencontoh hal-hal baik yang bisa diamalkan dalam kehidupan kita. Tapi, jadilah dirimu sendiri 😀
Sekian sedikit curhatan dari saya, mohon maaf atas segala khilaf.
Wallahu’alam bisahawab
Sleman, 7 Februari 2013
Pkl 02.31 WIB
-Janz-
2 Comments. Leave new
ditunggu kunjungan balik mas
http://agetra-sugandi. tk
siiaapppp 😀