Segala
puji bagi Allah Subhanahu wata’ala yang senantiasa memberi rahmat dan kasihnya
kepada para umat, sehingga pada saat ini saya bisa bercerita dan berbagi kepada
kawan-kawan semua. Berkat kasih sayang-Nya kita bisa hidup, menghirup udara
bebas yang tak ternilai harganya, bisa beraktivitas bersama manusia lainnya,
dan bisa berjuang dalam meraih mimpi-mimpi kita.
puji bagi Allah Subhanahu wata’ala yang senantiasa memberi rahmat dan kasihnya
kepada para umat, sehingga pada saat ini saya bisa bercerita dan berbagi kepada
kawan-kawan semua. Berkat kasih sayang-Nya kita bisa hidup, menghirup udara
bebas yang tak ternilai harganya, bisa beraktivitas bersama manusia lainnya,
dan bisa berjuang dalam meraih mimpi-mimpi kita.
Perjalanan
hidup ini sudah dirancang Allah secara sempurna, tanpa kurang suatu apapun.
Hidup mengajari kita untuk berjuang bersama orang-orang di sekitar kita.
Tentunya, kita tidak bisa terlepas dari dua sosok inspirator hidup yang sedari
kecil telah merawat, membesarkan, dan menjaga kita. Mereka adalah bapak dan ibu
kita. Melalui sepenggal tulisan ini saya akan berbagi sejauh mana saya mengenal
bapak dan ibu saya yang mungkin belum secerdas beliau-beliau mengenal pribadi
saya.
hidup ini sudah dirancang Allah secara sempurna, tanpa kurang suatu apapun.
Hidup mengajari kita untuk berjuang bersama orang-orang di sekitar kita.
Tentunya, kita tidak bisa terlepas dari dua sosok inspirator hidup yang sedari
kecil telah merawat, membesarkan, dan menjaga kita. Mereka adalah bapak dan ibu
kita. Melalui sepenggal tulisan ini saya akan berbagi sejauh mana saya mengenal
bapak dan ibu saya yang mungkin belum secerdas beliau-beliau mengenal pribadi
saya.
Nama
saya Janu Muhammad, seorang pemuda 20 tahun, single, putra daerah Kabupaten
Sleman. Saya lahir dan dibesarkan di Gang Pache, Ngemplak RT 05 RW 32,
Caturharjo, Sleman hingga saat ini bersama
keluarga tercinta. Di rumah hijau ini, kami berempat tinggal, saya,
bapak, ibu, dan adik perempuan saya. Saya bukan berasal dari keluarga kaya raya
atau keluarga mewah, saya berasal dari keluarga sederhana yang berusaha
menciptakan keluarga sakinah, mewadah, warohmah. Saya mempunyai seorang bapak
dan ibu. Nama bapak saya adalah Ngadiyo dan ibu saya bernama Lasiyem. Keduanya
adalah sepasang suami istri yang romantis dan saling memberi perhatian. Saya
akan menceritakan profil tentang ibu saya terlebih dahulu.
saya Janu Muhammad, seorang pemuda 20 tahun, single, putra daerah Kabupaten
Sleman. Saya lahir dan dibesarkan di Gang Pache, Ngemplak RT 05 RW 32,
Caturharjo, Sleman hingga saat ini bersama
keluarga tercinta. Di rumah hijau ini, kami berempat tinggal, saya,
bapak, ibu, dan adik perempuan saya. Saya bukan berasal dari keluarga kaya raya
atau keluarga mewah, saya berasal dari keluarga sederhana yang berusaha
menciptakan keluarga sakinah, mewadah, warohmah. Saya mempunyai seorang bapak
dan ibu. Nama bapak saya adalah Ngadiyo dan ibu saya bernama Lasiyem. Keduanya
adalah sepasang suami istri yang romantis dan saling memberi perhatian. Saya
akan menceritakan profil tentang ibu saya terlebih dahulu.
Ibu
saya, ibu Lasiyem adalah sosok wanita tangguh, sabar, lembut, dan sangat
tanggung jawab. Beliau lahir di bumi Sleman, 18 Agustus 1967. Beliau tidak
menamatkan sekolah dasarnya, sehingga ijazah pun tidak punya, demi adik
laki-lakinya yang bisa bersekolah sampai ke perguruan tinggi. Masa kecil ibu
penuh dengan tantangan, beliau sudah bekerja sejak usia muda, mulai dari
berjualan makanan, ayam, dan sayuran hingga saat ini, sungguh berat apa yang
beliau alami. Semua itu beliau lakukan demi bisa menyekolahkan adiknya yang
kini telah memegang pangkat Kapten TNI AD. Waktu pun berjalan hingga Allah
mempertemukan ibu dengan bapak. Pada saat itu beliau langsung mau dinikahi oleh
bapak, hingga pada tahun 1993 dikaruniai seorang anak laki-laki tampan bernama
Janu. Ibu saya menyukai makanan nasi putih yang dilengkapi dengan sayur dan
lauk, itu makanan favorit ibu. Untuk minumannya, beliau menyukai teh manis
hangat yang sering diminum pada pagi hari sebelum berangkat ke pasar. Ketika
saya bertanya tentang hobi, ternyata hobi ibu saya adalah berjualan atau
berdagang, sesuatu yang sudah ibu lakukan sejak masa remaja bersama nenek
hingga awet sampai saat ini. Hal positif yang beliau sukai adalah bekerja dan
bekerja, kalau memasak di dapur sepertinya sudah tidak lagi karena terlalu
sibuk di pasar. Ibu saya juga mempunyai cita-cita bisa menyekolahkan kedua
putra-putrinya. Ada satu cita-cita terbesar beliau yaitu bisa naik haji,
aamiin, semoga saya kelak bisa mewujudkannya. Prinsip hidup yang beliau
tanamkan adalah bahwa hidup itu untuk ibadah dan jujur di mana saja dan kapan
saja.
saya, ibu Lasiyem adalah sosok wanita tangguh, sabar, lembut, dan sangat
tanggung jawab. Beliau lahir di bumi Sleman, 18 Agustus 1967. Beliau tidak
menamatkan sekolah dasarnya, sehingga ijazah pun tidak punya, demi adik
laki-lakinya yang bisa bersekolah sampai ke perguruan tinggi. Masa kecil ibu
penuh dengan tantangan, beliau sudah bekerja sejak usia muda, mulai dari
berjualan makanan, ayam, dan sayuran hingga saat ini, sungguh berat apa yang
beliau alami. Semua itu beliau lakukan demi bisa menyekolahkan adiknya yang
kini telah memegang pangkat Kapten TNI AD. Waktu pun berjalan hingga Allah
mempertemukan ibu dengan bapak. Pada saat itu beliau langsung mau dinikahi oleh
bapak, hingga pada tahun 1993 dikaruniai seorang anak laki-laki tampan bernama
Janu. Ibu saya menyukai makanan nasi putih yang dilengkapi dengan sayur dan
lauk, itu makanan favorit ibu. Untuk minumannya, beliau menyukai teh manis
hangat yang sering diminum pada pagi hari sebelum berangkat ke pasar. Ketika
saya bertanya tentang hobi, ternyata hobi ibu saya adalah berjualan atau
berdagang, sesuatu yang sudah ibu lakukan sejak masa remaja bersama nenek
hingga awet sampai saat ini. Hal positif yang beliau sukai adalah bekerja dan
bekerja, kalau memasak di dapur sepertinya sudah tidak lagi karena terlalu
sibuk di pasar. Ibu saya juga mempunyai cita-cita bisa menyekolahkan kedua
putra-putrinya. Ada satu cita-cita terbesar beliau yaitu bisa naik haji,
aamiin, semoga saya kelak bisa mewujudkannya. Prinsip hidup yang beliau
tanamkan adalah bahwa hidup itu untuk ibadah dan jujur di mana saja dan kapan
saja.
Hal
yang diinginkan ibu kepada Janu Muhammad adalah bisa menjadi anak yang sholeh
dan bisa bekerja di kemudian hari. Dua harapan ini yang membuat saya merinding
ketika mendengarnya, apakah sampai saat ini saya sudah bisa menjadi anak yang
beliau harapkan ? Semoga sedikit demi sedikit saya bisa mewujudkan harapan ibu.
Lalu, ketika saya bertanya : Apa yang disukai ibu dari bapak ? Ibu saya
menjawab “Apa adanya dari Bapak.” Sebuah jawaban yang singkat, padat, dan
jelas. Beliau tidak menginginkan sifat yang muluk atau harta yang berlimpah,
namun hanya apa adanya menerima satu sama lain dan saling hidup bersama.
yang diinginkan ibu kepada Janu Muhammad adalah bisa menjadi anak yang sholeh
dan bisa bekerja di kemudian hari. Dua harapan ini yang membuat saya merinding
ketika mendengarnya, apakah sampai saat ini saya sudah bisa menjadi anak yang
beliau harapkan ? Semoga sedikit demi sedikit saya bisa mewujudkan harapan ibu.
Lalu, ketika saya bertanya : Apa yang disukai ibu dari bapak ? Ibu saya
menjawab “Apa adanya dari Bapak.” Sebuah jawaban yang singkat, padat, dan
jelas. Beliau tidak menginginkan sifat yang muluk atau harta yang berlimpah,
namun hanya apa adanya menerima satu sama lain dan saling hidup bersama.
Tibalah
saatnya saya sharing profil bapak. Pak Ngadiyo adalah seorang suami dari ibu
Lasiyem. Bapak lahir di Sleman, 31 Desember 1965 (di KTP) dan merupakan
tetangga desa ibu saya sewaktu muda. Beliau juga tidak menamatkan pendidikan
sekolah dasarnya, hanya sampai sekitar kelas 3 SD. Beliau memilih untuk
bekerja, membiayai adik perempuannya. Beliau sejak muda sudah bekerja di sawah
atau membantu simbah kakung. Bapak adalah inspirator hidup saya. Beliau adalah
sosok pria yang tegap, tegas, lembut, sabar, dan pastinya tanggung jawab.
Makanan kesukaan Bapak adalah tahu susur, tahu yang di dalamnya ada isi
sayurannya dan digoreng. Untuk minuman favorit bapak adalah teh manis hangat
seperti yang ibu sukai, biasanya diminum sebelum berangkat ke pasar bersama
ibu. Ternyata bapak saya tidak punya hobi, namun setahu saya bapak sering
sekali bekerja tanpa lelah, baik di sawah maupun pasar bersama ibu. Sekali
lagi, orang tua saya bekerja sebagai pedagang sayur di Pasar Sleman. Hal yang
disukai dari Bapak adalah menjadi seorang ‘bakul’ atau bekerja bersama ibu
tercinta di pasar Sleman, sebuah romantisme tersendiri bagi beliau. Cita-cita
beliau adalah bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang yang tinggi, sama
seperti cita-cita ibu. Prinsip hidup bapak adalah ketika punya rezeki itu
digubakan untuk ibadah dan membiayai janu beserta isti, adik saya. Harapan
besar Bapak kepada saya dan adik adalah menjadi anak yang pintar dan bisa
langsung bekerja. Hal yang disukai bapak dari ibu adalah sosok ibu yang mau
bekerja keras, mapan, dan mandiri, tidak ada wanita lain sehebat ibu.
saatnya saya sharing profil bapak. Pak Ngadiyo adalah seorang suami dari ibu
Lasiyem. Bapak lahir di Sleman, 31 Desember 1965 (di KTP) dan merupakan
tetangga desa ibu saya sewaktu muda. Beliau juga tidak menamatkan pendidikan
sekolah dasarnya, hanya sampai sekitar kelas 3 SD. Beliau memilih untuk
bekerja, membiayai adik perempuannya. Beliau sejak muda sudah bekerja di sawah
atau membantu simbah kakung. Bapak adalah inspirator hidup saya. Beliau adalah
sosok pria yang tegap, tegas, lembut, sabar, dan pastinya tanggung jawab.
Makanan kesukaan Bapak adalah tahu susur, tahu yang di dalamnya ada isi
sayurannya dan digoreng. Untuk minuman favorit bapak adalah teh manis hangat
seperti yang ibu sukai, biasanya diminum sebelum berangkat ke pasar bersama
ibu. Ternyata bapak saya tidak punya hobi, namun setahu saya bapak sering
sekali bekerja tanpa lelah, baik di sawah maupun pasar bersama ibu. Sekali
lagi, orang tua saya bekerja sebagai pedagang sayur di Pasar Sleman. Hal yang
disukai dari Bapak adalah menjadi seorang ‘bakul’ atau bekerja bersama ibu
tercinta di pasar Sleman, sebuah romantisme tersendiri bagi beliau. Cita-cita
beliau adalah bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang yang tinggi, sama
seperti cita-cita ibu. Prinsip hidup bapak adalah ketika punya rezeki itu
digubakan untuk ibadah dan membiayai janu beserta isti, adik saya. Harapan
besar Bapak kepada saya dan adik adalah menjadi anak yang pintar dan bisa
langsung bekerja. Hal yang disukai bapak dari ibu adalah sosok ibu yang mau
bekerja keras, mapan, dan mandiri, tidak ada wanita lain sehebat ibu.
Itulah
sepenggal kisah saya untuk mengenal bapak dan ibu sebagai inspirator saya.
Keduanya adalah sepasang pahlawan hebat yang selalu menyemangati saya,
mendorong saya untuk maju dan belajar sungguh-sungguh agar bisa menjadi manusia
yang bermanfaat dalam kebaikan. Menjadi manusia yang jujur, sederhana, rendah
hati, bersungguh-sungguh, dan taat pada agama Islam adalah pesan yang selalu
beliau ajarkan kepada saya dan adik saya. Bahwa hidup itu untuk beribadah,
bahwa hidup itu harus sederhana, bahwa menjadi keluarga itu harus saling
menerima apa adanya, bahwa menjadi sebuah keluarga itu harus saling memberi
perhatian, dan menjadi seorang anak itu harus berbakti kepada orang tua. Belajar,
berkarya, dan menjadi pribadi yang baik adalah sebuah usaha untuk mengukir
senyum kedua orang tua, semoga dimudahkan. aamiin
sepenggal kisah saya untuk mengenal bapak dan ibu sebagai inspirator saya.
Keduanya adalah sepasang pahlawan hebat yang selalu menyemangati saya,
mendorong saya untuk maju dan belajar sungguh-sungguh agar bisa menjadi manusia
yang bermanfaat dalam kebaikan. Menjadi manusia yang jujur, sederhana, rendah
hati, bersungguh-sungguh, dan taat pada agama Islam adalah pesan yang selalu
beliau ajarkan kepada saya dan adik saya. Bahwa hidup itu untuk beribadah,
bahwa hidup itu harus sederhana, bahwa menjadi keluarga itu harus saling
menerima apa adanya, bahwa menjadi sebuah keluarga itu harus saling memberi
perhatian, dan menjadi seorang anak itu harus berbakti kepada orang tua. Belajar,
berkarya, dan menjadi pribadi yang baik adalah sebuah usaha untuk mengukir
senyum kedua orang tua, semoga dimudahkan. aamiin
oleh : Janu Muhammad