Bu Vina dan suami memulai usaha pembuatan cookies ini sejak 2015. Memang berasal dari usaha rumahan yang kini terus berkembang. Pemberdayaan masyarakat yang dijalani Bu Vina patut mendapatkan apresiasi. Pasalnya, ia mampu membukakan lapangan kerja untuk para tetangganya. Istilah “Jadoel” yang melekat di Cookies Jadoel harapannya akan selalu dekat dengan masyarakat Yogyakarta dan agar memiliki brand yang kuat. Akhirnya saya membeli satu bungkus cookies seharga Rp 12.000,00 dan saya bawa untuk oleh-oleh ke Purworejo. Semua suka, ringan dimakan dan aromanya khas. Yang pasti, tanpa bahan pengawet, pengembang, pemanis, dan pewarna buatan.
Stand terakhir yang saya kunjungi adalah Rumah Totebag RIZQBAGS yang berasal dari Wirosaban. Beragam totebag kekinian dengan target konsumen anak muda ada di sini. Tidak sedikit pengunjung yang berswafoto di sini dengan model tas unik berbagai pola. Nah, kali ini saya membeli dompet kecil untuk tempat uang koin, seharga Rp 5.000,00, sebagai oleh-oleh juga untuk adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar di Purworejo. Dengan harga yang cukup terjangkau, usaha totebag ini kian ramai mendapatkan hati para pelanggan. Apalagi, dengan adanya akun facebook dan instagram @rizqbags_catalog yang memudahkan para pembeli untuk melihat daftar produk yang sudah rilis. Semakin mudah, kan?
Pameran produk lokal UKM yang berlangsung dua hari ini tidak sekadar diisi oleh stand UKM. Ada juga talkshow, kesenian daerah, lomba menyanyi, lomba foto, lomba blog, senam massal, bahkan ada upacara “Ganti Dwaja prajurit Jaga Kadipaten Pakualaman”. Sebagai bonusnya banyak sekali doorprize dari panitia. Nah, setelah puas membeli tiga macam produk di acara UKM Great Sale, saya pun semakin yakin bahwa potensi luar biasa dari para pelaku UKM ini perlu didukung oleh berbagai pihak. Sederhananya, kita dapat menjadi konsumen primer yang membeli produk lokal, mencintainya, dan turut menyebarkan informasinya.
Rekan-rekan dapat mengulik informasi lebih lengkap dari masing-masing stand yang saya kunjungi di atas dengan nomor kontak dan alamat media sosialnya ya. Sampai tulisan ini diketik, saya masih ketagihan dengan rasa Japemete Koffie dan Cookies Jadoel. Yuk, dicoba. Datang ke pameran UMKM ini pasti selalu berkesan, apalagi di Yogyakarta, istimewa!
Sangat tepat apa yang telah diupayakan oleh DISKOPUKM DIY ini untuk mengangkat potensi produk lokal agar makin memikat hati masyarakat dan mengudara sampai mancanegara. Sinergi yang baik antara pelaku usaha, Pemprov DIY serta sektor swasta (praktisi) sudah menjadi hal yang terus dikembangkan.
Apalagi, dengan adanya terobosan SiBakul Jogja, maka upaya pembinaan dan regenerasi UMKM akan terus berjalan, sehingga UMKM bisa tetap eksis dan maju. Yang penting pula, digitalisasi UMKM melalui peran media sosial dan sistem yang terintegrasi menjadi hal yang perlu menjadi prioritas atas, mengingat di era revolusi industri 4.0 ini para pelaku usaha harus lebih jeli melihat opportunity untuk bersaing di global market, iya kan?
Demikian artikel berjudul “Dari Cookies Hingga Japemete Koffie, Produk Lokal Makin Memikat Hati” ini diikutsertakan dalam lomba blog Dinas Koperasi dan UKM DIY serta PLUT DIY. Tulisan ini asli dan foto pada tulisan ini adalah dokumen pribadi penulis. Semoga bermanfaat.