Assalaamu’alaikum Sahabatku,
Alhamdulillah, puji syukur hanya
kepada Allah karena hingga saat ini kita masih diberikan kesehatan dan waktu
lapang. Setelah sekian lama kita belum bersua melalui media ini, perkenankan
saya untuk menyapa sahabat sekalian. Bagaimana kabar Anda hari ini sahabat ?
Semoga keberkahan Allah selalu menyertai kita.
kepada Allah karena hingga saat ini kita masih diberikan kesehatan dan waktu
lapang. Setelah sekian lama kita belum bersua melalui media ini, perkenankan
saya untuk menyapa sahabat sekalian. Bagaimana kabar Anda hari ini sahabat ?
Semoga keberkahan Allah selalu menyertai kita.
Sahabat, pada pagi hari ini Kamis
26 September 2013 saya ingin berbagi sebuah kisah, semoga bisa kita petik
hikmah bersama-sama, insya Allah. Mari kita simak petikan kisah di bawah ini
(ilustrasi).
26 September 2013 saya ingin berbagi sebuah kisah, semoga bisa kita petik
hikmah bersama-sama, insya Allah. Mari kita simak petikan kisah di bawah ini
(ilustrasi).
Sebuah, hiduplah dua manusia di
bumi, keduanya bernama A dan B. A adalah sosok lelaki yang sangat sederhana,
murah senyum, mudah bergaul, santun, dan penyayang. Dia adalah seorang ayah
dari dua anak yang bermimpi memiliki sebuah usaha yang mapan. Dia hidup di
sebuah desa terpencil yang jauh dari kemajuan. Lelaki kedua bernama B, adalah
sosok ayah yang kaya raya, memiliki banyak perusahaan dan telah mempekerjakan
banyak orang. Berbeda karakter dengan A, B cenderung orang yang selalu ingin
unggul dan menikmati segalanya untuk dia sendiri. B memiliki sebuah perusahaan
tekstil dan letaknya di sebelah desa A.
bumi, keduanya bernama A dan B. A adalah sosok lelaki yang sangat sederhana,
murah senyum, mudah bergaul, santun, dan penyayang. Dia adalah seorang ayah
dari dua anak yang bermimpi memiliki sebuah usaha yang mapan. Dia hidup di
sebuah desa terpencil yang jauh dari kemajuan. Lelaki kedua bernama B, adalah
sosok ayah yang kaya raya, memiliki banyak perusahaan dan telah mempekerjakan
banyak orang. Berbeda karakter dengan A, B cenderung orang yang selalu ingin
unggul dan menikmati segalanya untuk dia sendiri. B memiliki sebuah perusahaan
tekstil dan letaknya di sebelah desa A.
Saat itu, B mempunyai perusahaan
tekstil yang telah maju pesat. Ia pun memiliki asset banyak. B sebagai seorang
pemimpin di perusahaan itu memang belum lama memimpin, ia meneruskan ayahnya
yang dahulu telah membangun perusahaan itu. Namun saying, karakter B jauh
berbeda dari ayahnya. B adalah sosok ‘bos’ yang serba menuntut dan ‘menyuruh’
kepada setiap karyawannya yang berkerja. Ia mengutamakan kesempurnaan dalam
kinerja karyawannya. Sangat kontras, ia bisa menyuruh namun jarang sekali
melaksanakan apa yang ia perintahkan kepada karyawannya. Ia menuntut bawahannya
untuk bekerja tepat waktu, namun ia sendiri selalu datang ke kantor terlambat.
Ia meminta mereka kerja keras, namun ia sendiri hanya malas untuk bekerja.
Setelah pulang kerja, ia pun sering ‘keluar’ mencari angin, padahal anak dan
istrinya sudah lama menunggu di rumah. Selang beberapa bulan ia memimpin
perusahaan itu, ternyata perusahaan itu justru bangkrut dan akhirnya gulung
tikar.
tekstil yang telah maju pesat. Ia pun memiliki asset banyak. B sebagai seorang
pemimpin di perusahaan itu memang belum lama memimpin, ia meneruskan ayahnya
yang dahulu telah membangun perusahaan itu. Namun saying, karakter B jauh
berbeda dari ayahnya. B adalah sosok ‘bos’ yang serba menuntut dan ‘menyuruh’
kepada setiap karyawannya yang berkerja. Ia mengutamakan kesempurnaan dalam
kinerja karyawannya. Sangat kontras, ia bisa menyuruh namun jarang sekali
melaksanakan apa yang ia perintahkan kepada karyawannya. Ia menuntut bawahannya
untuk bekerja tepat waktu, namun ia sendiri selalu datang ke kantor terlambat.
Ia meminta mereka kerja keras, namun ia sendiri hanya malas untuk bekerja.
Setelah pulang kerja, ia pun sering ‘keluar’ mencari angin, padahal anak dan
istrinya sudah lama menunggu di rumah. Selang beberapa bulan ia memimpin
perusahaan itu, ternyata perusahaan itu justru bangkrut dan akhirnya gulung
tikar.
Pada suatu hari, A berkeinginan
membangun sebuah usaha pembuatan batik. Namun dia bingung, dari mana ia
mendapatkan modal yang besar itu ? Di satu sisi ia memang sosok kepala keluarga
yang sederhana dan pendapatannya sebagai petani selama ini hanya mampu untuk
menghidupi keluarga, itu pun sekadar ‘cukup’ untuk makan nasi. Ia berihtiar
agar ada tetangga baik yang ikhlas memberinya pinjaman modal. Ia bersama istri
akhirnya berhutang di salah satu koperasi desa dan dengan bekal keterampilan
membatik yang ia dapatkan di SMA, ia bersama istri memulai usaha batik itu.
Banyak tantangan yang ia hadapi, mulai dari sulitnya mendapatkan
konsumen/pelanggan, sampai kesulitan untuk bertahan menghadapi kran impor
batik. Mereka tetap tegar, menjalani usaha itu dengan sabar dan tawakal. Mereka
terus berusaha dan sangat berharap bisa mengajak para pemuda yang masih
menganggur di desanya untuk mengembangkan usaha tersebut. A berupaya agar bisa
menghandel usahanya dengan baik demi untuk mencukupi keluarga. A dan istrinya
tidak menuntut harga mahal, prinsip mereka adalah wirausaha yang mampu member manfaat
bagi orang lain.Mereka selalu mengajak para pemuda untuk bergabung dan selalu
mengajarkan kepada mereka keterampilan membatik agar bisa bergabung di kemudian
hari.
membangun sebuah usaha pembuatan batik. Namun dia bingung, dari mana ia
mendapatkan modal yang besar itu ? Di satu sisi ia memang sosok kepala keluarga
yang sederhana dan pendapatannya sebagai petani selama ini hanya mampu untuk
menghidupi keluarga, itu pun sekadar ‘cukup’ untuk makan nasi. Ia berihtiar
agar ada tetangga baik yang ikhlas memberinya pinjaman modal. Ia bersama istri
akhirnya berhutang di salah satu koperasi desa dan dengan bekal keterampilan
membatik yang ia dapatkan di SMA, ia bersama istri memulai usaha batik itu.
Banyak tantangan yang ia hadapi, mulai dari sulitnya mendapatkan
konsumen/pelanggan, sampai kesulitan untuk bertahan menghadapi kran impor
batik. Mereka tetap tegar, menjalani usaha itu dengan sabar dan tawakal. Mereka
terus berusaha dan sangat berharap bisa mengajak para pemuda yang masih
menganggur di desanya untuk mengembangkan usaha tersebut. A berupaya agar bisa
menghandel usahanya dengan baik demi untuk mencukupi keluarga. A dan istrinya
tidak menuntut harga mahal, prinsip mereka adalah wirausaha yang mampu member manfaat
bagi orang lain.Mereka selalu mengajak para pemuda untuk bergabung dan selalu
mengajarkan kepada mereka keterampilan membatik agar bisa bergabung di kemudian
hari.
Selang 1 tahun, usaha itupun
membuahkan hasil, berbagai pesanan baik lokal maupun nasional, bahkan
internasional berhasil diwujudkan. Keinginannya telah tercapai berkat kerja
keras, doa kepada Allah, dan sebuah teladan yang ia bangun selama ini. Ketika
ia meminta pemuda desa yang bekerja dengannya datang pagi, ia juga datang lebih
pagi dari mereka. Ketika para karyawannya terlihat lelah meskipun belum waktu
istirahat, dengan lembut ia mempersilakan mereka untuk sejenak istirahat dan
menari secangkir the hangat. Ya, usaha batik miliknya kini sudah terkenal dan
menjadi unggulan di daerahnya. Tetangganya pun kini sangat terinspirasi dengan
menjadi partner usaha yang ia bangun.
membuahkan hasil, berbagai pesanan baik lokal maupun nasional, bahkan
internasional berhasil diwujudkan. Keinginannya telah tercapai berkat kerja
keras, doa kepada Allah, dan sebuah teladan yang ia bangun selama ini. Ketika
ia meminta pemuda desa yang bekerja dengannya datang pagi, ia juga datang lebih
pagi dari mereka. Ketika para karyawannya terlihat lelah meskipun belum waktu
istirahat, dengan lembut ia mempersilakan mereka untuk sejenak istirahat dan
menari secangkir the hangat. Ya, usaha batik miliknya kini sudah terkenal dan
menjadi unggulan di daerahnya. Tetangganya pun kini sangat terinspirasi dengan
menjadi partner usaha yang ia bangun.

Demikian ceritera yang saya
tulis, adakah diantara sahabat yang ingin mengemukakan hikmahnya ?
tulis, adakah diantara sahabat yang ingin mengemukakan hikmahnya ?
Baik, secara umum kisah di atas
mencerminkan dua sosok pemimpin yang berbeda. Si A yang sangat sederhana itu,
mampu mewujudkan mimpi melalui perjuangan hebat bersama istrinya. Ia adalah
pemimpin keluarga yang menjadi teladan dan inspirasi bagi tetangganya. Dengan
perjuangan dan teladan yang ia bangun, A telah berhasil member contoh ‘gaya
kepemimpinan’ ideal. Bukan melalui perfeksionis yang diminta oleh si B, namun
melalui kesederhanaan dan perjuangan. Bukan hanya mau ‘menuntut’ namun juga mau
berusaha. Bukan hanya mau ‘enaknya’ namun merasakan perjuangannya. Ia telah
mengajarkan kepada kita bahwa teladan baik dari seorang pemimpin mampu
memberikan kekuatan bagi orang lain. Bahwa pemimpin yang ideal adalah ia yang
mampu membangun komitmen dengan perilaku baik yang ia miliki, dengan ‘karakter’
baik yang ada dalam dirinya.
mencerminkan dua sosok pemimpin yang berbeda. Si A yang sangat sederhana itu,
mampu mewujudkan mimpi melalui perjuangan hebat bersama istrinya. Ia adalah
pemimpin keluarga yang menjadi teladan dan inspirasi bagi tetangganya. Dengan
perjuangan dan teladan yang ia bangun, A telah berhasil member contoh ‘gaya
kepemimpinan’ ideal. Bukan melalui perfeksionis yang diminta oleh si B, namun
melalui kesederhanaan dan perjuangan. Bukan hanya mau ‘menuntut’ namun juga mau
berusaha. Bukan hanya mau ‘enaknya’ namun merasakan perjuangannya. Ia telah
mengajarkan kepada kita bahwa teladan baik dari seorang pemimpin mampu
memberikan kekuatan bagi orang lain. Bahwa pemimpin yang ideal adalah ia yang
mampu membangun komitmen dengan perilaku baik yang ia miliki, dengan ‘karakter’
baik yang ada dalam dirinya.
Semoga saja, kita bisa mengambil
hikmah dan nasihat mulia dari kisah sederhana ini, sebagai suatu refleksi diri
: sudahkah kita menjadi teladan baik bagi orang-ornag di sekitar kita ? Sudah
siapkah bekal-bekal kita menjadi seorang pemimpin Indonesia ? Mari
merefleksikan diri kita dengan bertanya dalam hati dan mengucap istighfar.
hikmah dan nasihat mulia dari kisah sederhana ini, sebagai suatu refleksi diri
: sudahkah kita menjadi teladan baik bagi orang-ornag di sekitar kita ? Sudah
siapkah bekal-bekal kita menjadi seorang pemimpin Indonesia ? Mari
merefleksikan diri kita dengan bertanya dalam hati dan mengucap istighfar.
Sebuah nasihat ini saya sampaikan
untuk nasihat pribadi, kepada sahabat, dan seluruh pemimpin negeri ini agar mau
berkaca dan introspeksi diri agar lebih baik, insya ALLAH.
untuk nasihat pribadi, kepada sahabat, dan seluruh pemimpin negeri ini agar mau
berkaca dan introspeksi diri agar lebih baik, insya ALLAH.
Wallahu’alam bishawab…
Kamar Inspirasi, 26 September
2013 Pkl 6.10 WIB
2013 Pkl 6.10 WIB
(Dalam sebuah renungan pagi, bersama
alam di desa terpencil bumi Sleman)
alam di desa terpencil bumi Sleman)
Salam hangat untuk emak dan bapak yang baru dagang di pasar dan adek Isti yang mau berangkat sekolah, barokallah…
Janu