Logo Indonesia Kita |
Perlu kita ketahui juga, dari kita untuk Indonesia kita adalah suatu gerakan untuk melihat
kembali keindahan pariwisata #Indonesiakita yang belum banyak dilihat
banyak orang. Begitu banyak objek pariwisata
di negara #indonesiakita yang belum diketahui oleh masyarakat kita
sendiri. Gerakan ini bukan hanya sekedar bertamasya atau jalan-jalan
atau menikmati pariwisata tetapi kita akan terjun langsung berinteraksi
dengan warga yang tinggal disana belajar dan berbagi disana sesuai
dengan passion yang teman-teman miliki dan sukai mulai dari pendidikan,
kewirausahaan, kesehatan, kepemimpinan, budaya sampai lingkungan untuk
menciptakan objek pariwisata #indonesiakita yang lebih kreatif dan
berdaya guna.
Output program
1. Kita bisa memperlihatkan kalau Indonesia memiliki sumber objek wisata yang lainnya.
2. Memberdayakan masyarakat disekitar objek wisata tersebut.
3. Menjadikan objek wisata tersebut semakin kreatif dan mempunyai brand masing-masing
4. Membantu menyelesaikan masalah masyarakat disekitar objek tersebut.
Perlu diingat keadaan Pulau Biawak adalah seperti ini:
1. Akses dari Pelabuhan Karangsong dapat ditempuh ± 4 jam.
2. Tidak ada signal operator seluler.
3. Tidak ada listrik, hanya memakai sumber listrik dari diesel yang dioperasikan dari pukul 18.00-06.00.
4. Tidak ada tempat perbelanjaan, jadi para peserta harus membawa
bekal (cemilan, keperluan obat-obatan, dsb.) selama kegiatan
berlangsung.
Baiklah teman, biar tidak berpanjang lebar, yuk kita cek lebih dekat tentang prrofil Pulau Biawak. Info ini saya share dari http://indonesiaindonesia.com/f/100166-berlibur-pulau-biawak-jawa-barat/ dan beberapa pengetahuan saya tentang Pulau Biawak, semoga bisa semakin membuka mata kita 😀
Gambar 1. Pulau Biawak |
Pulau Biawak, begitu banyak orang menyapa. Pulau yang banyak dihuni oleh biawak ini terletak sekitar + 40 km dari
Indramayu, Jawa Barat memang masih banyak yang kurang tahu
keberadaannya. Selain memang aksesnya yang cukup sulit yaitu sekitar
4-5 jam perjalanan menggunakan perahu kecil (kapasitas 10-13 orang) dari
Desa Brondong, Indramayu.
Untuk pergi ke Pulau Biawak ini sebaiknya berangkat beramai-ramai,
selain memang akan lebih seru, budget yang dikeluarkan pun akan lebih
ringan, karena bisa sharing untuk sewa perahunya.
Gambar 2. Seekor Biawak |
Sesungguhnya nama pulau tersebut adalag Pulau Rakit, tetapi oleh
Pemkab Indramayu dinamakan Pulau Biawak karena di pulau ini banyak
dijumpai satwa liar yang justru menjadi ciri khasnya, yakni biawak (Varanus salvator).
Satwa ini tergolong unik karena hidup di habitat air asin. Setiap
menjelang matahari terbenam, puluhan biawak dengan panjang antara 20
centimeter hingga 1,5 meter terlihat berenang di tepian pantai.
Satwa-satwa itu memang tengah berburu ikan untuk kebutuhan makannya.
Selain disebut sebagai pulau Biawak, pulau ini juga disebut sebagai Pulau Menyawak dan Pulau Bompyis. Pulau itu memiliki pesona wisata yang unik, karena karangnya yang
masih ‘perawan ‘ dan hidup. Di antara keempat pulau itu, hanya Pulau
Biawak yang masih utuh dalam segalanya. Sedangkan tiga pulau lainnya
hanya berupa hamparan pulau karang semata. Pulau Gosong, misalnya,
kondisinya rusak karena jutaan meter kubik material karangnya diambil
untuk pengurukan lokasi kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan VI
Balongan.
Keberadaan pulau ini sangat berbahaya bagi alur pelayaran kapal-kapal
laut yang melintas di kepulauan tersebut. Maka tak heran,
bangsa Belanda semasa menjajah kepulauan Indonesia, mendirikan bangunan
menara mercusuar. Mercusuar dengan ketinggian sekitar 65 meter itu
dibangun oleh ZM Willem pada 1872. Hingga kini, bangunan itu masih
berfungsi untuk memandu kapal-kapal besar maupun kecil yang melintas.
Melihat usia bangunan tersebut, mercusuar itu diperkirakan seumur dengan
mercusuar di Pantai Anyer.
Gambar 3. Mercusuar di Pulau Biawak |
Gambar 4. Gerbang Masuk Salah Satu Dusun |
AKTIVITAS & LOKASI MENARIK
Berenang dan Snorkling
Pantai di sekitaran Pulau Biawak yang masih asri menyungguhkan
pemandangan bawah laut yang tidak kalah bagusnya dengan ujung kulon, dan
memang tidak disangka di pantai utara pulau Jawa ini memiliki trumbu
karang yang cantik-cantik & melihat sekawanan ikan-ikan yang
berenang bergerombol memberikan sensasi yang menyenangkan, lokasi yang
terbaik untuk snorkling adalah di sebelah kiri dermaga. Hati-hati yaa
berenang di sekitaran pantai menjelang matahari terbenam karena tidak
jarang ada biawak yang ikut berenang juga heheeee?.
Gambar 5. Aktivitas Snorkling |
Pulau Gosong
Selain bersnorkling ria di kawasan dermaga pulau biawak, ada lokasi lain
yang bisa dijadikan tempat alternatif yaitu di sekitaran pulau gosong,
untuk mencapainya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan dari Pulau
Biawak dengan menggunakan perahu kecil
Pulau Gosong ini berukuran sangat kecil dan sepertinya semakin terkikis
oleh air laut. Sayang sekali trumbu karang disekitaran pulau gosong ini
sudah banyak yang hancur dan terdapat banyak sekali bulu babi, sehingga
bukan lokasi yang pas untuk snorkling.
Biawak (Varanus Salvator)
Gambar 6. Monster Biawak, hehehe |
Jika diperhatikan bentuk biawak dan gerak geriknya mengingatkan saya
dengan reptil yang ada di Pulau Komodo, hanya saja ukurannya yang lebih
kecil, meskipun panjang biawak ada yang mencapai 1,5 meter. Biasanya
biawak akan menghindar masuk kedalam hutan apabila di daerah dermaga
banyak orang, untuk memancingnya keluar adalah dengan memberikan umpan
ikan segar yang merupakan makanan favoritnya.
Mercusuar dan Hutan
Wisata lain yang disuguhkan di pulau biawak adalah mercusuar bangunan
peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1872 oleh ZM Willem. Untuk naik
ke atas mercusuar harus berhati-hati karena kondisi tangga yang sudah
berkarat dengan lingkaran yang curam dan agak licin karena tetesan air
hujan. Begitu tiba di atas pemandangan landscape yang indah, dengan
latar dermaga, garis pantai – laut, dan kawasan hutan bakau menjadi
lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise. Di hutan belakang mercusuar terdapat kuburan belanda, di jalan menuju
kesana banyak nyamuk, jadi jangan lupa gunakan lotion anti nyamuknya.
Hutan bakau dan pinus serta rawa yang sangat lebat menutup semua jalur
untuk trecking, saya menemukan sumur tua yang konon dipercaya sebagai
tempat mandinya ratu biawak.
Gambar 7. Mercusuar dan Hutan di Sekitarnya |
MAKANAN
Di Pulau ini tidak terdapat warung atau rumah makan, karena memang
fasilitasnya terbatas, tapi tidak perlu khawatir untuk ketersediaan
makanan selama berlibur di Pulau Biawak, kita bisa mengatur untuk
disediakan makanan oleh ABK kapal dengan tambahan biaya tentunya.
Eiiits? jangan salah walaupun masakannya sederhana tapi rasanya Enak!
Mungkin ini dulu deh yang buat postingan#1 ini, mau tahu banget tentang Pulau Biawak ??? Tunggu postingan selanjutnya yah teman. Hope you still faithfull.
Thank you ^_^