Allah, Tuhan yang Maha Besar, Maha Bijaksana. Di keheningan menuju fajar
ini hamba mencoba merefleksikan diri, mengevaluasi, dan membenahi diri
sebelum bulan suci tiba. Hamba ingin sekali menyiapkan segala
sesuatunya, karena bisa saja ini Ramadhan terakhir bagi hidup saya. Kita
tidak pernah tahu sampai berapa tahun usia seseorang, hamba hanya ingin
mempersiapkan segala sesuatunya sebelum terlambat. Ketika melihat
sahabat-sahabat yang lain ikut dalam euforia piala dunia, atau sekadar
mengkritik dan membela masing-masing capres pilihannya, hamba baru bisa
diam, mengamati secara detail dan bukan berarti diam itu apatis.
Bukankah kekuatan doa itu menjadi senjata paling utama ?
Allah, bimbinglah kami memaknai hakikat hidup…
Dulu
ketika masih studi di SMA Negeri 2 Yogyakarta, kita sama-sama berazzam,
kita bersepakat untuk menjaga diri ini, kita duduk dalam lingkaran
mentoring, mendiskusikan mimpi-mimpi masa depan. Kita mempunyai semangat
kuat untuk menimba ilmu Allah, berjanji menyampaikan dakwah Islam
sampai kapanpun dan dimanapun, masih ingat itu sahabat ? Kita
berpegangan erat menebarkan ilmu Allah dan mengajak kepada kebaikan dan
mencegah segala kemungkaran…
Saya sadar, bahwa di zaman modern
sekarang ini dakwah begitu berat. Umat Islam kadang sebagain memandang
dakwah harus disampaikan di pengajian-pengajian saja, di forum keagamaan
semata. Coba lihat sisi lain dari sebuah amar ma’ruf nahi munkar nya Bu
Risma walikota Surabaya yang menolak secara tegas dan berupaya menutup
lokalisasi Dolly ? Bukankah itu salah satu implementasi dari dakwah itu
sendiri ? Begitulah hakikat hidup, hidup untuk selelu menebar kebaikan.
Rabb, tunjukkan kami jalan yang lurus…bukan jalan yang Engkau murkai dan sesat…
Banyak
di antara kami yang saat ini sering tak sadar memfitnah, hanya
gara-gara sebuah tulisan, sebuah berita yang belum tentu benar
kejelasannya. Hanya karena sebuah moment menuju pemilihan pemimpin untuk
negeri ini. Kami berlindung kepada-Mu, agar lisan dan perkataan ini
selalu Engkau jaga. Agar hati ini jauh dari segala prasangka. Agar mata
hati ini selalu menunduk malu, bahwa Engkaulah yang Maha Mengetahui.
Bahwa Engkaulah yang Maha Tinggi.
Allah, berikan kami kesempatan untuk memaknai hidup untuk berbagi…
Hamba
sadar ketika di semester 1 dulu mempunyai mimpi tinggi, hamba
menulikannya di buku harian, buku masa depan. Kami ingin menjadi diri
kami yang paling tinggi dan sukses. Ternyata Engka telah mengetuk pintu
hati kami. Bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia
lainnya dalam kebaikan. Kami sadar bahwa pencapaian prestasi setinggi
apapun akan tidak bernilai tanpa hadirnya sebuah keikhlasan untuk
berbagi. Berikanlah kami waktu untuk lebih banyak berbagi, menebarkan
kebaikan untuk sesama. Ingatkanlah kami ketika hati ini menjadi condong,
ingatkanlah kami ketika niat ini tidak lurus. Kami ingin sekali
bermanfaat untuk masyarakat di mana kami tinggal, untuk orang tua dan
sahabat kami tercinta, untuk agama Islam yang mulia. Karena saya sadar,
betapa berharganya nilai berbagi, nilai yang hanya dimiliki oleh mereka
yang berpikir ke depan, mereka yang mengesampingkan kepentingan pribadi,
mereka yang ingin meraih surga bersama-sama, bukan sendiri.
Rabb, izinkan kami membuat orang tua bahagia, izinkan kami bersama pergi haji…
Betapa
besar nikmat yang Engkau berikan kepada saya dan adik yang sholehah,
memiliki dua pahlawan hidup paling berharga. Mamak dan bapak yang selalu
ikhlas membimbing kami, mamak dan bapak yang tak pernah lelah mencari
nafkah. Mereka mulai jam 3 pagi sudah bersiap ke pasar, mereka bekerja
hanya demi kami bisa sekolah. Kami sadar betul, belum bisa membalas
kebaikan beliau. Ya Allah, semoga ada saatnya kami dapat memberikan yang
terbaik untuk beliau. Menjadi pribadi sholeh/sholehah dan cerdas adalah
keinginan beliau kepada kami. Semoga juga hamba suatu saat dipertemukan
kepada sosok pendamping hidup sholehah dan cerdas, yang bisa bersama
berbakti mewujudkan keinginan mamak bapak untuk pergi haji. Semoga
Engkau tunjukkan, tanpa adanya sebuah pacaran. Hamba yakin itu akan
lebih mulia. Hamba percaya pasti Engkau akan menunjukkan jalan yang
tidak disangka-sangka.
Rabb, semoga adik menjadi wanita sholehah dan cerdas…
Mempunyai
adik seperti dia adalah nikmat berharga dari-Mu. Ia yang selalu
berbakti, ia yang mempunyai cita-cita tinggi, ia yang mau belajar dari
kesederhanaan keluarga kami. Ia yang selalu semangat pergi menuntut
ilmu, ia yang ingin menjadi seorang pendidik. Limpahkanlah cahaya-Mu
untuk adik semata wayang hamba, semoga menjadi anak sholehah dan
berguna. Semoga tetap bisa menjaga diri sampai dewasa nanti.
Allah, muliakanlah saudara serta sahabat kami…
Betapa
bersyukurnya kami, memiliki sahabat dan saudara yang baik, sahabat yang
selalu menjadi teman bicara dan berdiskusi. Lantunan doa kami semoga
menjadi kekuatan untuk mereka meraih mimpi. Untuk mereka yang selalu
memotivasi kami, untuk mereka yang senantiasa mengingatkan kami berbuat
baik dan berguna. Kami ingin bersama ke surga-Mu, maka kuatkanlah jalan
menuju tempat terindah-Mu itu.
#Refleksi Hidup : Hidup untuk Bersyukur dan Berbagi
Tidak sedikit dari kita yang masih sering mengeluh,
Tidak sedikit dari kita yang belum mau bersyukur,
Masih ada di antara kita yang belum mengucapkan terimakasih ketika menerima kebaikan,
Masih sedikit pula di antara kita yang masih ragu untuk berbagi…
Apalagi mahasiswa, masih ada juga yang semata-mata mementingkan kuliah, lalu lulus dengan IPK tinggi, dan lulus entah ke mana…
Adakah jejak yang dapat kita tinggalkan sebelum lulus ?
Adakah jejak hidup dan jasa yang dapat kita bangun untuk masyarakat dan negara ? Tentu juga untuk agama ?
Masih
ingatkah, betapa kehilangannya bangsa Indonesia terhadap ustadz Jeffri
Al Buchori ? Seperti itulah harapan kita semua, menjadi pribadi baik
yang selalu dinanti kedatangannya dan dirindukan segala kebaikannya…
Menjadi pribadi yang mau berbagi kebaikan, mengajak orang-orang sekitar untuk bersama memikirkan nasib dan masa depan mereka.
Bukan kita yang masih acuh, dan kita yang masih berdiri sendiri menuju masa depan.
Namun kita yang mampu berjalan bersama meraih masa depan terbaik, meraih surga bersama.
Sebuah
refleksi, dari hamba yang ingin selalu belajar dan berbenah diri.
Semoga senantiasa dikuatkan jalan menuju tempat terindah di surga sana,
insyaAllah…
Allahu’alam bishawab…kesempurnaan hanya milik Allah
Menuju Ramadhan yang dinanti keberkahannya…
Yogyakarta, 16 Juni 2014
Janu Muhammad