Dari sosok guru, lahirlah manusia-manusia hebat penebar manfaat. Guru adalah lentera yang memberikan cahaya ilmu, membuka mata untuk menjelajahi dunia.
Saya terharu ketika sebuah pesan masuk ke gawai kala itu. Sebuah informasi yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Cepat-cepat saya buka isinya. Alhamdulillah, rasa syukur atas anugerah Allah Ta’ala. Saya diterima menjadi guru di SMP Islam Al-Azhar Cairo Yogyakarta. Perasaan senang dan juga bangga, terpilih diantara ribuan pendaftar. Ibarat hujan emas, saya beruntung telah lolos seleksi penerimaan guru itu. Bismillah
Hari-hari awal menjadi sesuatu yang mengesankan. Saya bertemu dengan sosok pahlawan pendidikan, mereka yang peduli dengan masa depan generasi ini. Ya, menjadi guru adalah impian saya sejak SMA. Kalau sudah menjadi mimpi, ya harus diperjuangkan. Dengan usaha dan doa, Allah bukakan jalannya. Sungguh, ini menjadi batu loncatan ke depan.
Mimpi yang Tertunda
Ada yang berbeda ketika saya mulai beraktivitas di lingkungan sekolah. Yang awalnya mendaftar sebagai guru, ternyata saya diberikan amanah lebih. Saya menjadi kepala sekolah untuk tahun ajaran 2019-2020. Tidak terbayang sebelumnya di tugas tersebut. Yang saya lakukan adalah ikhlas menerima. Sejatinya, amanah adalah titipan yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Bersama saya, ada sekitar 15 guru dan 5 staf. Harapan saya, tim kami kompak sampai akhir nanti.
Perjalanan menjadi kepala sekolah, menyadarkan saya akan pentingnya kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, supervisi, dan kewirausahaan. Semuanya berproses dari awal. Pengalaman demi pengalaman mendewasakan saya untuk lebih terbuka dan bijak dalam menyelesaikan tantangan yang ada. Demikian pula saat akhirnya satu tahun memimpin saya tutup dengan rasa syukur bersama tim.
Juli 2020 saya resmi menjalankan tugas baru sebagai guru IPS serta PPKN. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bakal berada di posisi ini. Kuncinya hanya terus bersyukur dan terus belajar lebih baik. InsyaAllah dari sini akan terbuka lebar meraih cita-cita saya, menjadi guru berprestasi. Tentu saja perlu usaha keras dan doa. Saya jalani prosesnya dengan terus belajar. Because there is no limit to learn and grow.
Terima kasih, semoga perjalanan ke depan semakin berkah dengan berbagai karya nyata. Keep dream high and pray to Allah.