Segala puji syukur hanya kepada
Allah Ta’ala. Berkat Allah lah semua ini dapat terjadi. Saya masih belum
menyangka hari ini telah tiba di Australia, negeri kangguru dengan pesona alam
menakjubkan.
Allah Ta’ala. Berkat Allah lah semua ini dapat terjadi. Saya masih belum
menyangka hari ini telah tiba di Australia, negeri kangguru dengan pesona alam
menakjubkan.
Kamis siang, 6 November 2014 kami
delegasi Gerakan Mari Berbagi (GMB) di homestay program memulai perjalanan
udara dari rumah Bang Azwar Hasan, inisiator GMB. Setibanya di bandara Soekarno
Hatta kami bersiap diri menunggu take off Pkl 15.00 WIB. Ini, kali kedua saya melakukan
penerbangan internasional setelah tahun 2013 kemarin ke Belanda. Setelah
semuanya kumpul, kami berangkat menuju maskapai Air Asia. Ada pengalaman baru,
ternyata maskapai ini belum selengkap maskapai yang saya pakai tahun kemarin
dengan kelas ekonomi, tidak masalah. Saya duduk bersama mas Andi dan mbak Pida,
dua rekan perjuangan di seleksi GMB sejak interview di Kemenpora. Ya Rabb, kami
bertiga sampai saat ini tetap bisa duduk berdampingan setelah sekian mengalami
tantangan-tantangan yang diberikan GMB. Setidaknya 6 tahapan GMB telah kami
lalui, namun ini baru awal untuk benar-benar berguna di masayarakat kelak.
delegasi Gerakan Mari Berbagi (GMB) di homestay program memulai perjalanan
udara dari rumah Bang Azwar Hasan, inisiator GMB. Setibanya di bandara Soekarno
Hatta kami bersiap diri menunggu take off Pkl 15.00 WIB. Ini, kali kedua saya melakukan
penerbangan internasional setelah tahun 2013 kemarin ke Belanda. Setelah
semuanya kumpul, kami berangkat menuju maskapai Air Asia. Ada pengalaman baru,
ternyata maskapai ini belum selengkap maskapai yang saya pakai tahun kemarin
dengan kelas ekonomi, tidak masalah. Saya duduk bersama mas Andi dan mbak Pida,
dua rekan perjuangan di seleksi GMB sejak interview di Kemenpora. Ya Rabb, kami
bertiga sampai saat ini tetap bisa duduk berdampingan setelah sekian mengalami
tantangan-tantangan yang diberikan GMB. Setidaknya 6 tahapan GMB telah kami
lalui, namun ini baru awal untuk benar-benar berguna di masayarakat kelak.
Pida, Janu, Andi adalah rekan seperjuangan sejaka seleksi di Kemenpora |
Delegasi GMB ke Australia (masih kurang mas Doki) |
Beberapa jam kemudian kami
landing di Kuala Lumpur. Sejenak istirahat dan melepas lapar. Tidak lupa, saya
isi ulang botol dengan air yang ada di kran, bisa langsung minum. Saya pun
bergegas sholat maghrib dan isya, di jamak. Sekitar Pkl 21.00 kami berangkat
menuju Gold Coast Queensland. Ada pesan dari Bang Azwar agar Janu segera tidur
karena baru mulai flu dan demam. Tenang bang, Janu pasti akan sembuh setelah
minum obat dan minta petunjuk Allah. Saya pun tidur pulas, tidak terasa sampai
matahari terbit. Ya Rabb, saya lupa belum sholat Subuh. Seketika saya langsung
menuju toilet dan wudhu di washtafle, dengan teknik tertentu pastinya. Saya sholat
dengan posisi duduk, karena memang kondisi ruang di pesawat sempit.
Alhamdulillah, pagi itu dapat melihat cantiknya matahari di atas benua
Australia. Tidak lama kemuddak lama kemudian kami tiba di Gold Coast
International Airport. Alhamdulillah…akhirnya sampai juga di benua Australia.
landing di Kuala Lumpur. Sejenak istirahat dan melepas lapar. Tidak lupa, saya
isi ulang botol dengan air yang ada di kran, bisa langsung minum. Saya pun
bergegas sholat maghrib dan isya, di jamak. Sekitar Pkl 21.00 kami berangkat
menuju Gold Coast Queensland. Ada pesan dari Bang Azwar agar Janu segera tidur
karena baru mulai flu dan demam. Tenang bang, Janu pasti akan sembuh setelah
minum obat dan minta petunjuk Allah. Saya pun tidur pulas, tidak terasa sampai
matahari terbit. Ya Rabb, saya lupa belum sholat Subuh. Seketika saya langsung
menuju toilet dan wudhu di washtafle, dengan teknik tertentu pastinya. Saya sholat
dengan posisi duduk, karena memang kondisi ruang di pesawat sempit.
Alhamdulillah, pagi itu dapat melihat cantiknya matahari di atas benua
Australia. Tidak lama kemuddak lama kemudian kami tiba di Gold Coast
International Airport. Alhamdulillah…akhirnya sampai juga di benua Australia.
Alhamdulillah….sampai juga di negeri sebelah |
Dari Belanda Menuju Australia
Pengalaman kedua mendarat di luar
negeri ini begitu luar biasa dan terasa berbeda. Dulu ketika saya ke Belanda,
benar-benar sendiri dan harus bertahan di tengah lingkungan baru yang saya
kenal. Sekarang, saya bersama teman-teman berangkat bersama, menunggu bersama,
dan segala proses kegiatan ini ada teman yang dapat diajak cerita. Beberapa
pengalaman ketika di bandara antara lain terkait declare barang-barang bawaan.
Pemetintah Australia saya rasa sangat ketat terhadap orang baru yang datang
dari luar Australia. Sewaktu laporan imigrasi, kami diminta membuka koper
beserta menyerahkan formulir deklarasi barang bawaan. Jika bawa souvenir dari
kayu, makanan, bubuk atau biji, sepatu dan lain-lain tolong di declare.
Alhamdulillah kami lolos dan menuju pengambilan bagasi.
negeri ini begitu luar biasa dan terasa berbeda. Dulu ketika saya ke Belanda,
benar-benar sendiri dan harus bertahan di tengah lingkungan baru yang saya
kenal. Sekarang, saya bersama teman-teman berangkat bersama, menunggu bersama,
dan segala proses kegiatan ini ada teman yang dapat diajak cerita. Beberapa
pengalaman ketika di bandara antara lain terkait declare barang-barang bawaan.
Pemetintah Australia saya rasa sangat ketat terhadap orang baru yang datang
dari luar Australia. Sewaktu laporan imigrasi, kami diminta membuka koper
beserta menyerahkan formulir deklarasi barang bawaan. Jika bawa souvenir dari
kayu, makanan, bubuk atau biji, sepatu dan lain-lain tolong di declare.
Alhamdulillah kami lolos dan menuju pengambilan bagasi.
Nah, masalah mulai timbul ketika
koper teman kami Sherly ternyata tidak ada. What ? Koper besar berwarna pink
itu hilang entah kemana. Dia pun langsung diminta mengisi formulir pengaduan.
Saya yakin koper akan kembali karena itu adalah tanggung jawab utama maskapai,
tenang.
koper teman kami Sherly ternyata tidak ada. What ? Koper besar berwarna pink
itu hilang entah kemana. Dia pun langsung diminta mengisi formulir pengaduan.
Saya yakin koper akan kembali karena itu adalah tanggung jawab utama maskapai,
tenang.
Kami langsung bertemu Matthew, country representative program homestay
di Australia. Matt baik banget, dia menjemput kami, mengajak kami ke tempat
perform nyanyi, mengantarkan kami ke hill, bahkan mengantarkan ke Brisbane
Mosque untuk sholat Jumat. Sorenya, kami diantar satu-satu untuk bertemu
hostfam.
di Australia. Matt baik banget, dia menjemput kami, mengajak kami ke tempat
perform nyanyi, mengantarkan kami ke hill, bahkan mengantarkan ke Brisbane
Mosque untuk sholat Jumat. Sorenya, kami diantar satu-satu untuk bertemu
hostfam.
Dianatar ke rumah hostfam… |
Betapa bahagianya hari ini, khususnya pengalaman baru ikut sholat
Jumat selama 2 jam ! Ya, di khutbah Jumat yang mayoritas diikuti orang timur
tengah itu mengandung pesan akan pentingnya menegakkan Sholat. Sholat menjadi
kewajiban nomor satu, baru setelahnya dapat mencari rezeki, yang menjadi
perintah Allah untuk produktif dalam hidup. Saya ingin menangis, barangkali
selama ini sholat belum seutuhnya saya hayati dan resapi dalam diri, baru
sekadar untuk menunaikan kewajiban.
Jumat selama 2 jam ! Ya, di khutbah Jumat yang mayoritas diikuti orang timur
tengah itu mengandung pesan akan pentingnya menegakkan Sholat. Sholat menjadi
kewajiban nomor satu, baru setelahnya dapat mencari rezeki, yang menjadi
perintah Allah untuk produktif dalam hidup. Saya ingin menangis, barangkali
selama ini sholat belum seutuhnya saya hayati dan resapi dalam diri, baru
sekadar untuk menunaikan kewajiban.
Kota Brisbane di atas bukit |
Masjid Brisbane di Holland Park |
“Ya Allah, terimakasih atas
kesempatan ini. Saya menjadi minoritas di sini baru tersadar akan pentingnya
agama, pentingnya menjaga keutuhan Islam di tengah masyarakat yang multicultural ini.”
kesempatan ini. Saya menjadi minoritas di sini baru tersadar akan pentingnya
agama, pentingnya menjaga keutuhan Islam di tengah masyarakat yang multicultural ini.”
Beberapa pelajaran yang saya rasakan ketika persiapan berangkat sampai setibanya di Australia :
- Pentingnya membuat persiapan sebaik mungkin, mulai dari persiapan logistik, kesehatan, spiritual, dan tentunya emosional.
- Pelajari bagaimana prosedur ke bandara, check in, sampai hal-hal kecil di mana harus sholat, waktu transit, dan taat aturan di bandara. Saya ada pengalaman lupa tidak bawa passport waktu ke ATM, akhirnya hampir tidak boleh masuk karena lewat pintu keluar.
- Persiapan kesehatan amat penting, saya waktu kemarin mulai flu, minum obat yang teratur dan tidur yang cukup karena perjalanan akan panjang.
- Pastikan jadwal kegiatan homestay tersusun jelas agar waktu ditanya hostfam sudah siap.
- Pentingnya menjaga sholat di manapun berada.
- Pentingnya menjaga pola makan biar tidak komplikasi (diare dsb)
- Jangan lupa sampaikan “thank you” kepada orang-orang yang telah berjasa, dan senyum khas ala Indonesia 🙂
- Bawa peta atau google map biar tidak tersesat, pastikan power bank ready.
Perjalanan sampai di Australia ini tidak akan terjadi tanpa restu orang tua, tentu juga dari anugerah Sang Maha Pencipta. Tantangan-tantangan di awal akhirnya dapat dihadapi dengan solusi terbaik, selagi kita mau berjuang, mau berusaha dan berdoa. Allah akan membukakan jalannya, Allah akan memberikan yang terbaik. Jangan pernah mengeluh, jangan memikirkan kegagalan. Buat sugesti positif bahwa kita bisa melaluinya, bahwa esok akan tiba di Australia dan membawa pelajaran hidup untuk dibagikan kepada orang-orang di sekitar. Terimakasih kepada semua orang yang telah berbuat baik kepada Janu, dalam berproses bersama membangun Indonesia ini di kemudian hari.
Terimakasih, atas pengalaman
pertama makan roti di rumah Matt, terimakasih atas sambutan keluarga Gwenda
Spencer, Tom Spencer, dan Alex. Kita berjumpa di kisah selanjutnya…
Janu Muhammad
Mahasiswa Pendidikan Geografi UNY 2011
Mahasiswa Pendidikan Geografi UNY 2011
Delegasi GMB Homestay Program 2014
Salam hangat dari Australia
3 Comments. Leave new
ahh, yang ditungu-tunggu akhirnya nongol juga. thank's mas sudah mau berbagi. btw, kenapa dengan kesan pertam kali makan roti? Tros, kopernya sherly gimana kejelasan status keberadaannya. 😀 ?
maaf baru balas bro…rotinya rasa macem-macem soalnya .hehe. Koper udah ketemu alhamdulillah 🙂
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.