Musim penghujan tahun ini berlangsung cukup lama. Sudah hampir bulan Mei, namun hujan masih saja mengguyur bumi Jogja. Di satu sisi, hujan merupakan berkah bagi masyarakat dan juga bisa memicu adanya musibah.
Siang tadi, saya bersama kawan-kawan UKMF Penelitian SCREEN berencana untuk silaturahmi ke salah satu pengurus, tempatnya di daerah Taman Siswa Yogyakarta. Langit yang awalnya cerah ternyata berubah menjadi mendung. Gerimis mulai turun ketika kami sampai di rumah yang dituju. Sesekali air hujan turun begitu deras, namun juga hanya beberapa bulir kecil. Hujan belum juga reda, kami hanya bisa melanjutkan obrolah yang hangat ini.
potret ketika banjir tiba |
Sekitar pukul 15.30 sepertinya cuaca sudah bersahabat lagi, kami memutuskan untuk pamit pulang. Di luar ternyata sudah cerah. Saya berpikiran positif di daerah utara sudah tidak hujan, namun ternyata tidak. Kondisi di bagian utara ternyata justru hujan lumayan deras. Arah gerak awan sulit untuk diprediksi dan hujan pun kini sulit ditebak kapan kedatangannya. Selokan-selokan meluap, parit-parit terlihat sesak oleh air yang membanjiri sampai ke jalan-jalan. Saluran irigasi di jalan-jalan mampet dan tidak berfungsi dengan baik. Alhasil, banjir terjadi di sepanjang jalan tadi. Jogja akhirnya terkena banjir. Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi saat itu, namun saya sering menjumpainya pada kesempatan lain di tempat yang berbeda, misalnya : sekitar kampus UNY, UGM, UIN, depan monjali, dan jalan-jalan di sekitar Jogja.
Mengapa ini bisa terjadi ? Hipotesis saya adalah :
1. Kurang baiknya sistem drainase di Kota Yogyakarta
2. Tidak berfungsinya selokan dengan baik
3. Buruknya pembangunan berkelanjutan di Kota Yogyakarta
4. Tingginya volume sampah
Banyak faktor yang menjadi penyebab seringnya air hujan yang turun di Kota Yogyakarta akhirnya hanya menjadi air limpasan dan terbuang entah ke mana. Air yang seharusnya mengalir di parit-parit dan selokan, bahkan meresap ke dalam tanah justru menjadi limpasan banjir di jalan-jalan. Miris dan ironis ketika mengalami kejadian seperti tadi.
Apa yang seharusnya dilakukan ?
Sudah barang tentu perlu segera dicarikan solusi dari masalah ini. Ini bukan masalah kecil karena dampaknya luar biasa.
Kita tidak ingin Jogja menjadi seperti Jakarta yang sering langganan banjir. Adakah solusi yang tepat untuk masalah banjir di Jogja ini ?
Manakah fungsi pembangunan berkelanjutan ???