Mata saya sedikit terbuka ketika alarm handphone menunjukkan
Pkl 03.00. Deringan nada yang cukup keras itu memekakkan telinga, sehingga saya
terbangun dari pulasnya tidur. Saat itu saya masih berada di sebuah masjid,
masjid Al Hakim namanya. Kebetulan sejak hari kemarin (Sabtu, 3 November 2012)
kami dari forum Lembaga Dakwah Sekolah Kota Yogyakarta sedang mengadakan MABIT
atau Malam Bina Iman dan Takwa. Tepatnya di kompleks SD IT Luqman Hakim utara
balai Kota Yogyakarta. Sekitar Pkl 03.30 WIB saya terbangun secara total dan
melihat bahwa teman-teman sudah mengambil air wudhu kemudian melaksanakan
sholat Lail.
Pkl 03.00. Deringan nada yang cukup keras itu memekakkan telinga, sehingga saya
terbangun dari pulasnya tidur. Saat itu saya masih berada di sebuah masjid,
masjid Al Hakim namanya. Kebetulan sejak hari kemarin (Sabtu, 3 November 2012)
kami dari forum Lembaga Dakwah Sekolah Kota Yogyakarta sedang mengadakan MABIT
atau Malam Bina Iman dan Takwa. Tepatnya di kompleks SD IT Luqman Hakim utara
balai Kota Yogyakarta. Sekitar Pkl 03.30 WIB saya terbangun secara total dan
melihat bahwa teman-teman sudah mengambil air wudhu kemudian melaksanakan
sholat Lail.
Sontak saya bergegas mengambil air wudhu yang berada di
samping masjid. Dinginnya air dan udara pagi itu bercampur padu dalam segarnya
air wudhu. Setelah itu saya langsung menunaikan sholat lail. Sekita Pkl 03.45
WIB saya selesai kemudian mengirim pesan singkat kepada ibu yang masih di rumah.
Karena hari ini adalah hari Ahad, maka saya upayakan untuk membantu bapak ibu
berjualan di pasar. Maklum, kami sekeluarga adalah pedagang sayur mayur yang
sedang berjuang untuk mencari rezeki yang halal. Dengan kondisi ini, kemudian
saya menghubungi panitia untuk izin pulang meninggalkan acara dengan alasan
ini. Alhamdulillah, saya diizinkan untuk pulang.
samping masjid. Dinginnya air dan udara pagi itu bercampur padu dalam segarnya
air wudhu. Setelah itu saya langsung menunaikan sholat lail. Sekita Pkl 03.45
WIB saya selesai kemudian mengirim pesan singkat kepada ibu yang masih di rumah.
Karena hari ini adalah hari Ahad, maka saya upayakan untuk membantu bapak ibu
berjualan di pasar. Maklum, kami sekeluarga adalah pedagang sayur mayur yang
sedang berjuang untuk mencari rezeki yang halal. Dengan kondisi ini, kemudian
saya menghubungi panitia untuk izin pulang meninggalkan acara dengan alasan
ini. Alhamdulillah, saya diizinkan untuk pulang.
Waktu kini menunjukkan sekitar Pkl 04.00 WIB, waktunya sholat
Subuh untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Setelah melewati area
jalan Adisutjibto, jalan Colombo, jalan Kaliurang, saya singgah di Masjid Siswa
Graha (kalau tidak salah namanya) di utara teknik UGM, tepatnya di daerah
Pogung Kidul. Ternyata di sana sudah azan Subuh dan siap dilaksanakan solat
Subuh. Usai ibadah Subuh, saya meluncur ke rumah, daerah Caturharjo Sleman,
sekitar 17 km dari kampus UNY. Ketika di perjalanan, sempat saya merasakan
segarnya udara Minggu pagi di pedesaan karena memang daerah saya sangat asri.
Setibanya di rumah, saya langsung berganti pakaian dan sarapan secangkir kopi
dan dua potong roti. Alhamdulillah, bisa untuk ganjal perut ini.
Subuh untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Setelah melewati area
jalan Adisutjibto, jalan Colombo, jalan Kaliurang, saya singgah di Masjid Siswa
Graha (kalau tidak salah namanya) di utara teknik UGM, tepatnya di daerah
Pogung Kidul. Ternyata di sana sudah azan Subuh dan siap dilaksanakan solat
Subuh. Usai ibadah Subuh, saya meluncur ke rumah, daerah Caturharjo Sleman,
sekitar 17 km dari kampus UNY. Ketika di perjalanan, sempat saya merasakan
segarnya udara Minggu pagi di pedesaan karena memang daerah saya sangat asri.
Setibanya di rumah, saya langsung berganti pakaian dan sarapan secangkir kopi
dan dua potong roti. Alhamdulillah, bisa untuk ganjal perut ini.
Sesuai dengan rencana tadi, saya langsung meluncur ke Pasar
Sleman untuk membantu bapak dalam berjualan. Sesampainya di sana, suasana pasar
telah ramai. Hiruk pikuk para penjual dan pembeli terlihat di mana-mana. Minggu
pagi itu di Pasar Sleman belum seramai biasanya. Pasar Sleman yang biasanya
dipenuhi para pembeli di sepanjang jalan tempat itu idak seramai dulu lagi,
mengapa ? Sejak sekitar satu Minggu yang lalu Pasar Sleman telah berubah. Bukan
berubah menjadi pasar modern, bukan berubah menjadi toko swalayan, tetapi
berubah tatanan tempatnya akibat adanya relokasi. Sebuah relokasi yang terjadi
sekitar Idul Adha 1433 H kemarin telah memberi sebuah tamparan kepada seluruh
pedagang di Pasar Ini. Lapak para pedagang yang berada di sekitar Jl. Letkol
Subadri, atau di sekeliling Pasar Sleman secara tuntas dibersihkan dan
dipindahkan di bekas Pasar Hewan sebelah timur. Sementara itu, pasar hewan kini
berada di sebelah selatan pasar sayur yang baru.
Sleman untuk membantu bapak dalam berjualan. Sesampainya di sana, suasana pasar
telah ramai. Hiruk pikuk para penjual dan pembeli terlihat di mana-mana. Minggu
pagi itu di Pasar Sleman belum seramai biasanya. Pasar Sleman yang biasanya
dipenuhi para pembeli di sepanjang jalan tempat itu idak seramai dulu lagi,
mengapa ? Sejak sekitar satu Minggu yang lalu Pasar Sleman telah berubah. Bukan
berubah menjadi pasar modern, bukan berubah menjadi toko swalayan, tetapi
berubah tatanan tempatnya akibat adanya relokasi. Sebuah relokasi yang terjadi
sekitar Idul Adha 1433 H kemarin telah memberi sebuah tamparan kepada seluruh
pedagang di Pasar Ini. Lapak para pedagang yang berada di sekitar Jl. Letkol
Subadri, atau di sekeliling Pasar Sleman secara tuntas dibersihkan dan
dipindahkan di bekas Pasar Hewan sebelah timur. Sementara itu, pasar hewan kini
berada di sebelah selatan pasar sayur yang baru.
Peristiwa relokasi inilah yang juga dialami oleh keluarga
saya. Bapak dan ibu saya yang dahulu berjualan di sekitar Jl Letkol Subadri
utara pasar kini pindah di sebuah tempat terpencil di pasar sayur Sleman.
Alasan yang saya dengar dari ibu saya dan juga teman-teman ibu saya adlah untuk
menertibkan pasar agar tertata rapi. Selain itu, ada satu alasan mengapa
dilakukan relokasi yaitu untuk mempersiapkan Sleman sebagai calon peserta penghargaan
Adipura. Memang ini alasan yang logis, namun relokasi ini setidaknya membawa
banyak dampak yang kini dialami para pedagang maupun pembeli.
saya. Bapak dan ibu saya yang dahulu berjualan di sekitar Jl Letkol Subadri
utara pasar kini pindah di sebuah tempat terpencil di pasar sayur Sleman.
Alasan yang saya dengar dari ibu saya dan juga teman-teman ibu saya adlah untuk
menertibkan pasar agar tertata rapi. Selain itu, ada satu alasan mengapa
dilakukan relokasi yaitu untuk mempersiapkan Sleman sebagai calon peserta penghargaan
Adipura. Memang ini alasan yang logis, namun relokasi ini setidaknya membawa
banyak dampak yang kini dialami para pedagang maupun pembeli.
Ketika saya sampai di lapak dagang, terlihat jumlah pedagang
yang tidak sebanding dengan jumlah pembeli. Banyaknya para pedagangyang
berjualan ternyata belum diimbangi oleh jumlah pembeli yang masih sangat
sedikit. Apalagi, mayoritas pedagang di sini merupakan pedagang sayuran, maka
persaingan menjadi sangat ketat. Ini satu potret tantangan yang harus dihadapi
para pedagang. Di sisi lain, pembeli pada saat ini akan sedikit terkendaladalam
mengakses lokasi pasar sayur karena lebih repot dari biasanya. Yang dahulu bisa
dengan mudah di pinggir jalan, namun sekarang harus turun dari sepeda motor dan
berjalan mencari pedagang yang telah menjadi langganannya.
yang tidak sebanding dengan jumlah pembeli. Banyaknya para pedagangyang
berjualan ternyata belum diimbangi oleh jumlah pembeli yang masih sangat
sedikit. Apalagi, mayoritas pedagang di sini merupakan pedagang sayuran, maka
persaingan menjadi sangat ketat. Ini satu potret tantangan yang harus dihadapi
para pedagang. Di sisi lain, pembeli pada saat ini akan sedikit terkendaladalam
mengakses lokasi pasar sayur karena lebih repot dari biasanya. Yang dahulu bisa
dengan mudah di pinggir jalan, namun sekarang harus turun dari sepeda motor dan
berjalan mencari pedagang yang telah menjadi langganannya.
Saya pun sempat melihat banyaknya lapak yang tanpa pembeli
satu pun ketika saya menemani bapak berjualan. Mereka yang sedang berjualan
terlihat pucat raut wajahnya yang telah lama menunggu pembeli. Lebih parah lagi
pedagang yang mendapat tempat di daerah pojok paling barat-selatan. “Ya Allah, apa
ini yang harus dihadapi kami ?” batin saya dalam hati. Akibat dari relokasi ini
tidaklah sedikit. Memang, dengan adanya relokasi ini akan membawa perubahan
baik dari segi penataan pasar. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah
kesiapan lahir batin yang harus dihadapi para pedagang. Betapa tidak sedikit
kecewa mereka, dulu yang setiap pagi dagangan langsung habis, namun sekarang
tidak semudah itu. Faktor lokasi lah yang menjadi penyebabnya. Dari kacamata
geografi memandang adanya akses yang dekat dengan jalan akan mempermudah adanya
transaksi, namun adanya akses dari keramaian di jalan akan menyulitkan akses
lokasi.
satu pun ketika saya menemani bapak berjualan. Mereka yang sedang berjualan
terlihat pucat raut wajahnya yang telah lama menunggu pembeli. Lebih parah lagi
pedagang yang mendapat tempat di daerah pojok paling barat-selatan. “Ya Allah, apa
ini yang harus dihadapi kami ?” batin saya dalam hati. Akibat dari relokasi ini
tidaklah sedikit. Memang, dengan adanya relokasi ini akan membawa perubahan
baik dari segi penataan pasar. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah
kesiapan lahir batin yang harus dihadapi para pedagang. Betapa tidak sedikit
kecewa mereka, dulu yang setiap pagi dagangan langsung habis, namun sekarang
tidak semudah itu. Faktor lokasi lah yang menjadi penyebabnya. Dari kacamata
geografi memandang adanya akses yang dekat dengan jalan akan mempermudah adanya
transaksi, namun adanya akses dari keramaian di jalan akan menyulitkan akses
lokasi.
Dengan peristiwa relokasi ini, setidaknya ada beberapa
masukan yang bisa dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sleman sebagai pihak
berwajib yang mengurusi masalah ini. Pertama,
perlu dilakukan sosialisasi jauh-jauh hari sebelumnya. Terlihat di lapangan
banyak pedagang dan pembeli yang kurang tahu dan belum siap untuk di relokasi. Kedua, seharusnya disediakan tempat yang
layak untuk berjualan. Fakta di lapangan menunjukkan kumuhnya tempat dan
kurangnya penataan tempat yang bagus sehingga tidak sedap untuk dipandang.
Seharusnya disediakan fasilitas pendukung, seperti bangunan beratap dan
sanitasi yang baik. Ketiga, adanya
tanggung jawab pemerintah kepada para pedagang untuk menjamin keberlangsungan
usaha mereka. Selain itu, perlu kontinuitas agar pada waktu yang akan datang
para pedagang tidak akan kembali berjualan di sekitar jalan Pasar Sleman lagi. Keempat, saran untuk para pedagang
adalah tetap berdagang dan berbisnis secara sehat dan halal. Meskipun banyak
pedagang yang berjualan, mereka adalah mitra, bukan pesaing. Kemudian saran
untuk para pembeli tetaplah berbelanja di Pasar Sleman meski kini sudah
dipindah, tunjukkan loyalitas pembeli 😀 Semoga dengan sebuah relokasi ini
memberi pelajaran berharga bagi kita semua. Bahwa relokasi itu tidak selamanya
berkonotasi buruk, namun berkonotasi baik J Tetap semangat dalam mencari rezeki
halal !
masukan yang bisa dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sleman sebagai pihak
berwajib yang mengurusi masalah ini. Pertama,
perlu dilakukan sosialisasi jauh-jauh hari sebelumnya. Terlihat di lapangan
banyak pedagang dan pembeli yang kurang tahu dan belum siap untuk di relokasi. Kedua, seharusnya disediakan tempat yang
layak untuk berjualan. Fakta di lapangan menunjukkan kumuhnya tempat dan
kurangnya penataan tempat yang bagus sehingga tidak sedap untuk dipandang.
Seharusnya disediakan fasilitas pendukung, seperti bangunan beratap dan
sanitasi yang baik. Ketiga, adanya
tanggung jawab pemerintah kepada para pedagang untuk menjamin keberlangsungan
usaha mereka. Selain itu, perlu kontinuitas agar pada waktu yang akan datang
para pedagang tidak akan kembali berjualan di sekitar jalan Pasar Sleman lagi. Keempat, saran untuk para pedagang
adalah tetap berdagang dan berbisnis secara sehat dan halal. Meskipun banyak
pedagang yang berjualan, mereka adalah mitra, bukan pesaing. Kemudian saran
untuk para pembeli tetaplah berbelanja di Pasar Sleman meski kini sudah
dipindah, tunjukkan loyalitas pembeli 😀 Semoga dengan sebuah relokasi ini
memberi pelajaran berharga bagi kita semua. Bahwa relokasi itu tidak selamanya
berkonotasi buruk, namun berkonotasi baik J Tetap semangat dalam mencari rezeki
halal !
Sleman, 4 November 2012 Pkl 16:08 WIB
Janu Muhammad