Oleh : Janu Muhammad
Mahasiswa Pendidikan Geografi UNY
NIM 11405241002
Tugas Geografi Budaya SP 2012
Sleman adalah sebuah kecamatan dan ibukota kabupaten di Kabupaten Sleman, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Secara administrates, Kecamatan Sleman adalah satu dari 17 kecamatan di
Kabupaten Sleman. Wilayah ini terletak di jantung Kabupaten Sleman atau
tepatnya di pusat pemerintahan daerah Sleman. Secara geografis,
Kecamatan Sleman terletak di sebelah selatan Kecamatan Turi, di sebelah
timur Kecamatan Tempel, di sebelah utara kecamatan Seyegan, dan di
sebelah utara Kecamatan Mlati. Wilayah kecamatan ini membentang
sepanjang jalan Magelang arah Yogyakarta-Magelang.
Secara administrates, Kecamatan Sleman adalah satu dari 17 kecamatan di
Kabupaten Sleman. Wilayah ini terletak di jantung Kabupaten Sleman atau
tepatnya di pusat pemerintahan daerah Sleman. Secara geografis,
Kecamatan Sleman terletak di sebelah selatan Kecamatan Turi, di sebelah
timur Kecamatan Tempel, di sebelah utara kecamatan Seyegan, dan di
sebelah utara Kecamatan Mlati. Wilayah kecamatan ini membentang
sepanjang jalan Magelang arah Yogyakarta-Magelang.
Kecamatan Sleman sendiri terdiri dari lima desa atau kelurahan. Kelima desa tersebut meliputi : Desa Caturharjo, Pandowoharjo, Tridadi, Triharjo, dan Trimulyo.
Kelima daerah ini masing-masing mempunyai sumber daya alam tersendiri
yang semain menambah kekayaan alam Kecamatan Sleman. Secara umum,
bentang alam yang hampir terdapat di seluruh wilayah dengan camat Drs.
Suyudi, MM ini adalah daerah dataran rendah yang terletak di lembah
Gunung Merapi. Caturharjo yang berada di wilayah ujung barat merupakan
desa dengan berbagai potensi pertanian, perikanan, industri rumah
tangga, dan pabrik. Pandowoharjo yang begitu potensial untuk lahan
bisnis adalah daerah tujuan wisata alam dengan segudang panorama dan
kekayaan alamnya, seperti adanya bududaya jamur, desa wisata, pertanian,
pabrik, dan lain-lain. Tridadi yang berada di pusat pemerintahan Sleman
adalah daerah maju dengan tingkat perekonomian pesat, seperti adanya
Pasar Sleman dan berbagai pusat perdagangan lainnya. Triharjo yang
terletak di tengah-tengah Kecamatan Sleman merupakan wilayah
administratif dengan kekayaan berupa adanya industi tekstil, perumahan,
bisnis, dan sector lain sebagainya. Sedangkan Trimulyo, adalah daerah
yang juga sangat potensial untuk pengembangan potensi Sleman.
Kelima daerah ini masing-masing mempunyai sumber daya alam tersendiri
yang semain menambah kekayaan alam Kecamatan Sleman. Secara umum,
bentang alam yang hampir terdapat di seluruh wilayah dengan camat Drs.
Suyudi, MM ini adalah daerah dataran rendah yang terletak di lembah
Gunung Merapi. Caturharjo yang berada di wilayah ujung barat merupakan
desa dengan berbagai potensi pertanian, perikanan, industri rumah
tangga, dan pabrik. Pandowoharjo yang begitu potensial untuk lahan
bisnis adalah daerah tujuan wisata alam dengan segudang panorama dan
kekayaan alamnya, seperti adanya bududaya jamur, desa wisata, pertanian,
pabrik, dan lain-lain. Tridadi yang berada di pusat pemerintahan Sleman
adalah daerah maju dengan tingkat perekonomian pesat, seperti adanya
Pasar Sleman dan berbagai pusat perdagangan lainnya. Triharjo yang
terletak di tengah-tengah Kecamatan Sleman merupakan wilayah
administratif dengan kekayaan berupa adanya industi tekstil, perumahan,
bisnis, dan sector lain sebagainya. Sedangkan Trimulyo, adalah daerah
yang juga sangat potensial untuk pengembangan potensi Sleman.
Seiring perkembangan waktu, Kecamatan Sleman yang notabene adalah
ibukota Kabupaten Sleman berkembang pesat dengan adanya industry dan
pabrik yang berdiri di wilayah ini. Contohnya adalah pabrik tekstil
PT.Primissima, GKBI, Delta Nusantara yang semuanya terdapat di desa
Caturharjo. Kemudian disusul dengan PT.GE Light Indonesia yang terletak
di Jl.Magelang Tridadi Sleman yang juga bergerak dalam bidang tekstil.
Selain tekstil, Kecamatan Sleman juga kaya akan pabrik kayu dan meubel.
Tidak hanya itu, juga terdapat pabrik plastik yang baru saja merintis di
daerah dusun Ngemplak Caturharjo Sleman. Inilah sekilas fakta banyaknya
pabrik yang kini menjamur di Kecamatan Sleman.
ibukota Kabupaten Sleman berkembang pesat dengan adanya industry dan
pabrik yang berdiri di wilayah ini. Contohnya adalah pabrik tekstil
PT.Primissima, GKBI, Delta Nusantara yang semuanya terdapat di desa
Caturharjo. Kemudian disusul dengan PT.GE Light Indonesia yang terletak
di Jl.Magelang Tridadi Sleman yang juga bergerak dalam bidang tekstil.
Selain tekstil, Kecamatan Sleman juga kaya akan pabrik kayu dan meubel.
Tidak hanya itu, juga terdapat pabrik plastik yang baru saja merintis di
daerah dusun Ngemplak Caturharjo Sleman. Inilah sekilas fakta banyaknya
pabrik yang kini menjamur di Kecamatan Sleman.
Fenomena ini sebenarnya bisa kita analisis mendalam melalui
pendekatan geografis dan kaitannya denga tujuh unsur kebudayaan.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa tujuh unsur kebudayaan antara lain :
bahasa, sistem teknologi, mata pencaharian, organisasi sosial,
pengetahuan, sistem kepercayaan, dan kesenian. Sedangkan, beberapa
factor geografis yang mungkin berkaitan dengan banyaknya pabrik di
Kecamatan Sleman antara lain : hidrologi, morfologi, pedologi,
klimatologi, astronomi, demografis, gunung, dan lain-lain.
pendekatan geografis dan kaitannya denga tujuh unsur kebudayaan.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa tujuh unsur kebudayaan antara lain :
bahasa, sistem teknologi, mata pencaharian, organisasi sosial,
pengetahuan, sistem kepercayaan, dan kesenian. Sedangkan, beberapa
factor geografis yang mungkin berkaitan dengan banyaknya pabrik di
Kecamatan Sleman antara lain : hidrologi, morfologi, pedologi,
klimatologi, astronomi, demografis, gunung, dan lain-lain.
Dari aspek hidrologi misalnya, adanya pengairan dan irigasi yang
cukup di wilayah Kecamatan Sleman sangat berguna bagi kesuburan
sawah-sawah, sehingga banyak pabrik pengolah bahan baku kayu, makanan,
maupun olahan minuman berkembang di sini. Selain itu, adanya air
mencirikan bahwa daerah ini merupakan pedesaan dengan kultur bahasa
Jawa, mata pencaharian petani maupun karyawan pabrik, dan berkembangnya
pola pemukiman masyarakat yang cenderung mengikuti keberadaan
sumber-sumber mata air.
cukup di wilayah Kecamatan Sleman sangat berguna bagi kesuburan
sawah-sawah, sehingga banyak pabrik pengolah bahan baku kayu, makanan,
maupun olahan minuman berkembang di sini. Selain itu, adanya air
mencirikan bahwa daerah ini merupakan pedesaan dengan kultur bahasa
Jawa, mata pencaharian petani maupun karyawan pabrik, dan berkembangnya
pola pemukiman masyarakat yang cenderung mengikuti keberadaan
sumber-sumber mata air.
Dari aspek bentang lahan atau morfologi, Kecamatan Sleman bukanlah
daerah gersang atau karst, tetapi merupakan daerah dataran rendah dengan
fenomena alam berupa lahan pertanian. Kondisi pada saat ini adalah
banyaknya lahan pertanian yang pada akhirnya digunakan sebagai tempat
pendirian pabrik maupun usaha lainnya. Kondisi demikian jauh berbeda
dengan 10 tahu lalu yang masih asri dan kaya akan lahan pertanian. Tentu
hal ini mempengaruhi kondisi budaya masyarakat yang dulunya bertani,
namun sekarang banyak yang beralih menjadi pekerja pabrik, seperti yang
dialami para pemuda Kecamatan Sleman. Dari segi demografis, adanya
pabrik di Kecamatan Sleman turut menyumbang penghasilan daerah dan juga
menyerap tenaga kerja yang memang sebagian masyarakatnya tidak taman
SMA.
daerah gersang atau karst, tetapi merupakan daerah dataran rendah dengan
fenomena alam berupa lahan pertanian. Kondisi pada saat ini adalah
banyaknya lahan pertanian yang pada akhirnya digunakan sebagai tempat
pendirian pabrik maupun usaha lainnya. Kondisi demikian jauh berbeda
dengan 10 tahu lalu yang masih asri dan kaya akan lahan pertanian. Tentu
hal ini mempengaruhi kondisi budaya masyarakat yang dulunya bertani,
namun sekarang banyak yang beralih menjadi pekerja pabrik, seperti yang
dialami para pemuda Kecamatan Sleman. Dari segi demografis, adanya
pabrik di Kecamatan Sleman turut menyumbang penghasilan daerah dan juga
menyerap tenaga kerja yang memang sebagian masyarakatnya tidak taman
SMA.
Aspek kebudayaan yang perlu diperhatikan adalah berkembangnya
pengetahuan masyarakat Sleman untuk menggunakan teknologi yang ada, mata
pencaharian yang semulanya mayoritas petani tetapi kini bercabang
sebagai karyawan pabrik dan budaya masyarakat Kecamatan Sleman yang
cenderung bekerja keras dalam bekerja, gigih, saling ‘handarbeni’,
saling guyub rukun, dan mau maju dengan pesatnya industry dan pabrik
yang ada di daerah ini.
pengetahuan masyarakat Sleman untuk menggunakan teknologi yang ada, mata
pencaharian yang semulanya mayoritas petani tetapi kini bercabang
sebagai karyawan pabrik dan budaya masyarakat Kecamatan Sleman yang
cenderung bekerja keras dalam bekerja, gigih, saling ‘handarbeni’,
saling guyub rukun, dan mau maju dengan pesatnya industry dan pabrik
yang ada di daerah ini.
A. Pengaruh
- Langsung :
- Adanya kecenderungan dan berubahnya mata pencaharian masyarakat yang
dulu mayoritas bertani, namun sekarang juga menjadi pekerja pabrik. - Adanya lahan yang subur menyebabkan pola persebaran pabrik yang merata di setiap desa di Kecamatan Sleman.
- Tidak Langsung :
- Adanya pabrik di Kecamatan Sleman secara tidak langsung turut
mengembangkan pengetahuan masyarakat untuk belajar menggunakan
teknologi. - Adanya pabrik juga semakin menguatkan sistem bahasa yang berkembang
di masyarakat yaitu lestarinya Bahasa Jawa ‘ngoko’ maupun ‘krama alus’
di setiap kegiatan di pabrik.
- Adanya pabrik di Kecamatan Sleman secara tidak langsung turut
- Adanya kecenderungan dan berubahnya mata pencaharian masyarakat yang
KESIMPULAN :
Dengan berkembangnya beberapa macam pabrik di kawasa Kecamatan Sleman
merupakan pengaruh bentang lahan yang subur dan ideal untuk tumbuhnya
industry dan pabrik. Pengaruh secara langsung maupun tidak langsung dari
factor-faktor geografis tersebut berdampak pada berkembangnya sistem
teknologi, pengetahuan, mata pencaharian, maupun kondisi masyarakat yang
berjalan menuju modernitas budaya, meskipun kaidah hokum masyarakat
tradisional masih lestari di kecamatan ini.
merupakan pengaruh bentang lahan yang subur dan ideal untuk tumbuhnya
industry dan pabrik. Pengaruh secara langsung maupun tidak langsung dari
factor-faktor geografis tersebut berdampak pada berkembangnya sistem
teknologi, pengetahuan, mata pencaharian, maupun kondisi masyarakat yang
berjalan menuju modernitas budaya, meskipun kaidah hokum masyarakat
tradisional masih lestari di kecamatan ini.