sedikit catatan yang belum lolos di Mipa Untuk Negeri UI 2012
Mentoring
Smada dan Simbolisasi Pendidikan Karakter
Smada dan Simbolisasi Pendidikan Karakter
(Kajian Kritis Ekstrakurikuler Mentoring
terhadap Eksistensi Pendidikan Berbasis
Karakter di SMA Negeri 2 Yogyakarta)
terhadap Eksistensi Pendidikan Berbasis
Karakter di SMA Negeri 2 Yogyakarta)
Janu Muhammad ;
Miftahudin Nur Ihsan
Miftahudin Nur Ihsan
Universitas
Negeri Yogyakarta
Negeri Yogyakarta
Abstrak: SMA
Negeri 2 Yogyakarta (Smada) yang merupakan salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional di Indonesia mempunyai komitmen untuk mengembangkan bakat dan
kepribadian siswa. Salah satu tantangan yang kini dihadapi sekolah ini adalah
adanya krisis karakter siswa yang bermuara pada tindak pelanggaran dan
kriminalitas. Hal ini perlu diwaspadai, mengingat pada zaman sekarang semakin
marak pelanggaran dan berakhir dengan adanya tawuran pelajar. Beberapa upaya
preventif dan represif telah dilakukan oleh SMA Negeri 2 Yogyakarta. Salah satu
usaha preventifnya adalah dengan mengadakan ekstrakurikuler mentoring. Penulis
mencoba menganalisis secara kritis pengaruh Mentoring Smada terhadap
simbolisasi pendidikan karakter. Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini
adalah untuk mengetahui dan menjelaskan faktor pembentuk identitas Mentoring
SMA Negeri 2 Yogyakarta (Smada) sebagai simbolisasi pendidikan karakter. Sedangkan
tujuan umumnya adalah untuk mengetahui pengaruh mentoring terhadap eksistensi
pendidikan berbasis karakter dan aspek-aspek kehidupan di lingkungan SMA Negeri
2 Yogyakarta. Penelitian
ini telah berlangsung mulai tanggal 1 April-20 Mei 2012 dengan objek penelitian
adalah sebuah kegiatan mentoring di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dalam penelitian
dan penulisan karya tulis ini digunakan metode deskriptif kualitatif. Gagasan tulisan dikembangkan
dengan sumber pustaka, data observasi, dan data hasil wawancara mendalam kemudian
dilakukan analisis serta sintetis untuk mendapatkan data akhir penyusunan karya
tulis. Mentoring
agama Islam adalah kegiatan pendidikan dan
pembinaan agama Islam dalam bentuk kelompok kecil yang
diselenggarakan rutin setiap hari Jumat setelah pulang sekolah. Pelaksana
kegiatan ini adalah seorang pemandu (mentor) dan 8-10 peserta (mentee). Melalui
kegiatan Mentoring Smada, siswa muslim kelas X diajarkan karakter mulia,
seperti akhlak, budi pekerti, tata karma pergaulan, dan lain sebagainya. Identitas
mentoring Smada yang disandang selama ini terbentuk berdasarkan kesamaan pada warga Smada yang berupa kemauan untuk menanamkan
pendidikan karakter siswa. Identitas mentoring dengan usia 18 tahun dan pertama
di Kota Yogyakarta yang melekat di SMA Negeri 2 Yogyakarta ini merupakan wujud eksistensi
dari proyek identitas (project identity) pembentukan mental siswa. Pengaruh identitas ekstrakurikuler Mentoring
Smada tidak hanya berpengaruh terhadap eksistensi pendidikan berbasis karakter,
tetapi juga membawa dampak pada pengembangan potensi siswa, serta sinergitas
antara character building for student
dan character education yang sedang
menjadi isu hangat pendidikan akhir-akhir ini.
Negeri 2 Yogyakarta (Smada) yang merupakan salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional di Indonesia mempunyai komitmen untuk mengembangkan bakat dan
kepribadian siswa. Salah satu tantangan yang kini dihadapi sekolah ini adalah
adanya krisis karakter siswa yang bermuara pada tindak pelanggaran dan
kriminalitas. Hal ini perlu diwaspadai, mengingat pada zaman sekarang semakin
marak pelanggaran dan berakhir dengan adanya tawuran pelajar. Beberapa upaya
preventif dan represif telah dilakukan oleh SMA Negeri 2 Yogyakarta. Salah satu
usaha preventifnya adalah dengan mengadakan ekstrakurikuler mentoring. Penulis
mencoba menganalisis secara kritis pengaruh Mentoring Smada terhadap
simbolisasi pendidikan karakter. Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini
adalah untuk mengetahui dan menjelaskan faktor pembentuk identitas Mentoring
SMA Negeri 2 Yogyakarta (Smada) sebagai simbolisasi pendidikan karakter. Sedangkan
tujuan umumnya adalah untuk mengetahui pengaruh mentoring terhadap eksistensi
pendidikan berbasis karakter dan aspek-aspek kehidupan di lingkungan SMA Negeri
2 Yogyakarta. Penelitian
ini telah berlangsung mulai tanggal 1 April-20 Mei 2012 dengan objek penelitian
adalah sebuah kegiatan mentoring di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dalam penelitian
dan penulisan karya tulis ini digunakan metode deskriptif kualitatif. Gagasan tulisan dikembangkan
dengan sumber pustaka, data observasi, dan data hasil wawancara mendalam kemudian
dilakukan analisis serta sintetis untuk mendapatkan data akhir penyusunan karya
tulis. Mentoring
agama Islam adalah kegiatan pendidikan dan
pembinaan agama Islam dalam bentuk kelompok kecil yang
diselenggarakan rutin setiap hari Jumat setelah pulang sekolah. Pelaksana
kegiatan ini adalah seorang pemandu (mentor) dan 8-10 peserta (mentee). Melalui
kegiatan Mentoring Smada, siswa muslim kelas X diajarkan karakter mulia,
seperti akhlak, budi pekerti, tata karma pergaulan, dan lain sebagainya. Identitas
mentoring Smada yang disandang selama ini terbentuk berdasarkan kesamaan pada warga Smada yang berupa kemauan untuk menanamkan
pendidikan karakter siswa. Identitas mentoring dengan usia 18 tahun dan pertama
di Kota Yogyakarta yang melekat di SMA Negeri 2 Yogyakarta ini merupakan wujud eksistensi
dari proyek identitas (project identity) pembentukan mental siswa. Pengaruh identitas ekstrakurikuler Mentoring
Smada tidak hanya berpengaruh terhadap eksistensi pendidikan berbasis karakter,
tetapi juga membawa dampak pada pengembangan potensi siswa, serta sinergitas
antara character building for student
dan character education yang sedang
menjadi isu hangat pendidikan akhir-akhir ini.
Kata Kunci: Mentoring Smada, Simbolisasi Identitas,
Pendidikan Karakter.
Pendidikan Karakter.