“Ah,
akan dibawa ke mana kami ini ?” batin saya ketika bis yang membawa
rombongan mahasiswa Pendidikan Geografi FIS UNY terantuk-antuk melawan
terjalnya medan di antara dua bukit karang. Kami selama kurang lebih 2
km bersabar meski adrenalin semakin naik. Bis kami menuju sebuah tempat
yang konon menyimpan berjuta keindahan pantai khas Gunung Kidul.
akan dibawa ke mana kami ini ?” batin saya ketika bis yang membawa
rombongan mahasiswa Pendidikan Geografi FIS UNY terantuk-antuk melawan
terjalnya medan di antara dua bukit karang. Kami selama kurang lebih 2
km bersabar meski adrenalin semakin naik. Bis kami menuju sebuah tempat
yang konon menyimpan berjuta keindahan pantai khas Gunung Kidul.
Lepas
dari perjalanan yang mendebarkan itu, akhirnya sebuah pemandangan
cantik terpampang di depan mata. Hamparan pasir putih dengan deburan
ombak biru seakan menjadi penawar lelah setelah menyusuri jalan berbatu
tadi. Kebetulan sore itu sekitar Pkl 17.00 kami langsung disuguhi
pemandangan matahari yang hampir sunset. Pada kesempatan itu,
tanggal 6-7 Oktober 2012 kami mengadakan sebuah kemah wisata di Pantai
Pok Tunggal Gunung Kidul. Kegiatan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa
pendidikan geografi UNY ini bertujuan selain untuk mengakrabkan
mahasiswa geografi, juga untuk media pembelajaran alam langsung.
dari perjalanan yang mendebarkan itu, akhirnya sebuah pemandangan
cantik terpampang di depan mata. Hamparan pasir putih dengan deburan
ombak biru seakan menjadi penawar lelah setelah menyusuri jalan berbatu
tadi. Kebetulan sore itu sekitar Pkl 17.00 kami langsung disuguhi
pemandangan matahari yang hampir sunset. Pada kesempatan itu,
tanggal 6-7 Oktober 2012 kami mengadakan sebuah kemah wisata di Pantai
Pok Tunggal Gunung Kidul. Kegiatan yang diikuti oleh puluhan mahasiswa
pendidikan geografi UNY ini bertujuan selain untuk mengakrabkan
mahasiswa geografi, juga untuk media pembelajaran alam langsung.
Banyak
orang yang belum tahu pesona Pantai Pok Tunggal. Padahal, di pantai ini
terdapat tebing tinggi yang berdiri kokoh dan melindungi pantai di
sebelah utara. Tebing-tebing dengan ketinggian 50 meter ini dapat
dimanfaatkan secara ekonomis untuk jalur panjang tebing. Bahkan, pada
kesempatan itu beberapa mahasiswa menyempatkan diri menyusuri tebing
terjal dan akhirnya sampai di puncak tebing. “Sebuah kepuasan tersendiri
saya bisa sampai di puncak ini”, kata Surya Waradi salah satu peserta
camping geografi. Pemandangan pantai nan indah dari atas tebing sungguh
membuktikan bahwa inilah kebesaran Tuhan. Sesekali kami juga melihat
singkapan sebuah pulau di Samudera Hindia sebelah selatan Pantai Pok
Tunggal.
orang yang belum tahu pesona Pantai Pok Tunggal. Padahal, di pantai ini
terdapat tebing tinggi yang berdiri kokoh dan melindungi pantai di
sebelah utara. Tebing-tebing dengan ketinggian 50 meter ini dapat
dimanfaatkan secara ekonomis untuk jalur panjang tebing. Bahkan, pada
kesempatan itu beberapa mahasiswa menyempatkan diri menyusuri tebing
terjal dan akhirnya sampai di puncak tebing. “Sebuah kepuasan tersendiri
saya bisa sampai di puncak ini”, kata Surya Waradi salah satu peserta
camping geografi. Pemandangan pantai nan indah dari atas tebing sungguh
membuktikan bahwa inilah kebesaran Tuhan. Sesekali kami juga melihat
singkapan sebuah pulau di Samudera Hindia sebelah selatan Pantai Pok
Tunggal.
Kegiatan camping
ini sendiri dalam rangka wisata alam sekaligus agenda keakraban kelas
Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Yogyakarta. Acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan pentas
seni, dan malam keakraban. Para peserta sangat antusias mengikuti
camping di area pantai ini dengan berlindung di dome-dome. Dari
pengamatan kami, pantai ini tergolong masih sepi sehingga tidak ada
sampah yang mencemari pantai. Meskipun demikian, pengunjung tetap bisa
mendapatkan fasilitas dengan adanya warung makan dan kamar mandi yang
disewakan warga setempat. Dengan berdirinya beberapa usaha di sekitar
objek wisata menandakan bahwa kawasan ini mulai berkembang. Sektor
ekonomi yang menjadi unit usaha masyarakat seharusnya bisa didukung oleh
pemerintah setempat agar manfaat lebih bisa dimanfaatkan para warga.
ini sendiri dalam rangka wisata alam sekaligus agenda keakraban kelas
Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Yogyakarta. Acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan pentas
seni, dan malam keakraban. Para peserta sangat antusias mengikuti
camping di area pantai ini dengan berlindung di dome-dome. Dari
pengamatan kami, pantai ini tergolong masih sepi sehingga tidak ada
sampah yang mencemari pantai. Meskipun demikian, pengunjung tetap bisa
mendapatkan fasilitas dengan adanya warung makan dan kamar mandi yang
disewakan warga setempat. Dengan berdirinya beberapa usaha di sekitar
objek wisata menandakan bahwa kawasan ini mulai berkembang. Sektor
ekonomi yang menjadi unit usaha masyarakat seharusnya bisa didukung oleh
pemerintah setempat agar manfaat lebih bisa dimanfaatkan para warga.
Surga
tersembunyi di balik pesona Pantai Pok Tunggal dengan hamparan pasir
putih yang dikelilingi oleh dinding perbukitan ini merupakan lokasi yang
asyik untuk dieksplorasi. Pantai Pok Tunggal yang terletak di antara Pantai Indrayanti dan Pantai Siung
ini semakin mengukuhkan Gunungkidul sebagai gudangnya pantai-pantai
cantik berpasir putih yang masih alami. Pada akhirnya kegiatan camping diakhiri pada hari Sabtu 7 Oktober 2012 Pkl 09.00 dengan kegiatan akhir bersih-bersih pantai.
tersembunyi di balik pesona Pantai Pok Tunggal dengan hamparan pasir
putih yang dikelilingi oleh dinding perbukitan ini merupakan lokasi yang
asyik untuk dieksplorasi. Pantai Pok Tunggal yang terletak di antara Pantai Indrayanti dan Pantai Siung
ini semakin mengukuhkan Gunungkidul sebagai gudangnya pantai-pantai
cantik berpasir putih yang masih alami. Pada akhirnya kegiatan camping diakhiri pada hari Sabtu 7 Oktober 2012 Pkl 09.00 dengan kegiatan akhir bersih-bersih pantai.
Penulis :
Janu Muhammad
Mahasiswa Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
janu.muhammad2@gmail.com
1 Comment. Leave new
biaya sewa untuk kemah disana berapa ya?