Cerita ini diambil dari catatan saudara saya. “anjing” hanya sebagai contoh belaka. Renungan hikmah buat kita semua^^
Sebuah pet shop menerima telpon dari seorang anak kecil berumur 10th.
” Selamat siang pak. Saya ingin seekor anjing untuk menemani saya bermain.. “
Sang pemilik toko menjawab,
” Boleh ! Kebetulan sekali anjing kami melahirkan beberapa waktu lalu. Ada 5 anjing kecil yang siap menemani kamu.. “
Si anak bertanya lagi,
” Berapa harganya pak? “
” Ada 4 ekor anjing harganya Rp. 2.000.000,- dan ada 1 ekor lagi Rp 1.250.000,- “, jawab si pemilik toko.
Si anak kemudian bertanya,
” Mengapa 1 ekor anjing itu beda harganya? “
” Karena dia cacat. Dia hanya memiliki 3 kaki. Makanya dia dijual lebih murah atau tidak ada yang mau beli.. “
Si anak langsung berkata,
” Saya mau beli anjing itu ! Saya akan bayar Rp 2.000.000,- ! Saya menuju ke sana sekarang.. “
Pemilik toko sangat kebingungan. Tak lama kemudian, sebuah mobil mewah berhenti di depan toko hewan tersebut. Seorang anak kecil turun dari mobil berjalan perlahan dengan tongkat karena kakinya hanya satu.
Dengan antusias, dia menemukan anak anjing berkaki tiga itu dan memeluknya. Ketika ditanya oleh pemilik toko hewan tsb mengapa dia mau membeli si anak anjing Rp. 2.000.000,-, si anak menjawab,
” Seperti anak anjing ini, saya pun ingin dihargai sama seperti yang lain. “
Refleksi :
Bagaimana sikap kita melihat kekurangan orang lain? Apa kita sering merasa kita hebat dan lebih mahal dari orang lain? Sesungguhnya, harga setiap manusia dinilai dari pikiran dan karakternya,, sama halnya dengan suatu organisasi,, eksistensi dari suatu organisasi itu dilihat dari seberapa banyak yang menghargai organisasi itu dan itu semua bisa didapat ketika organisasi itu menghargai yang lain dan berdiri atas keberagaman bukan satu yang dipaksakan..