Bismillah wal
hamdulillah, segala puji hanya kepada Allah subhanahu wata’ala, Tuhan semesta
alam. Semoga kita senantiasa diberikan kerahmatan dan keberkahan oleh Allah.
Ba’da tahmid, sholawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Rasulullah
Shallallahu’alaikhi wasallam beserta, keluarga, serta sahabatnya yang
senantiasa berada pada jalan Islam ini. Semoga umat Islam ini senantiasa berada
dalam jalan lurus ini dengan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai pedomannya.
hamdulillah, segala puji hanya kepada Allah subhanahu wata’ala, Tuhan semesta
alam. Semoga kita senantiasa diberikan kerahmatan dan keberkahan oleh Allah.
Ba’da tahmid, sholawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Rasulullah
Shallallahu’alaikhi wasallam beserta, keluarga, serta sahabatnya yang
senantiasa berada pada jalan Islam ini. Semoga umat Islam ini senantiasa berada
dalam jalan lurus ini dengan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai pedomannya.
Satu hal yang sudah
menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim adalah menuntut ilmu. Mengapa ilmu ?
Dalam awal Al Alaq telah dijelaskan perintah membaca. Secara langsung, hal itu
merupakan perintah dari Allah untuk umat muslim di dunia ini. Dengan kata lain,
membaca erat kaitannya dengan mencari ilmu. Ilmu yang dicari bukan hanya ilmu
untuk dunia saja, tetapi juga ilmu akhirat. Keutamaan menuntut ilmu agama Islam
sangatlah banyak. Allah sudah menjanjikan dalam Surat Al Mujaddilah ayat 11
bahwa seseorang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya di mata
Allah. Bukankah ini suatu janji Allah itu selalu benar ?
menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim adalah menuntut ilmu. Mengapa ilmu ?
Dalam awal Al Alaq telah dijelaskan perintah membaca. Secara langsung, hal itu
merupakan perintah dari Allah untuk umat muslim di dunia ini. Dengan kata lain,
membaca erat kaitannya dengan mencari ilmu. Ilmu yang dicari bukan hanya ilmu
untuk dunia saja, tetapi juga ilmu akhirat. Keutamaan menuntut ilmu agama Islam
sangatlah banyak. Allah sudah menjanjikan dalam Surat Al Mujaddilah ayat 11
bahwa seseorang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya di mata
Allah. Bukankah ini suatu janji Allah itu selalu benar ?
Mata saya mulai terbuka
lebar ketika pertama kali menapakkan kai di lantai Masjid Ash Shidiq SMA Negeri
2 Yogyakarta (Smada). Subhanallah, begitu tampak sosok-sosok “anak masjid” yang
selalu stand by menyapa para muslim yang sholat berjamaah di masjid tersebut.
Inilah sambutan Islam yang begitu indah dan menimbulkan kesan tersendiri bagi
saya di sekolah itu. Sosok-sosok siswa putra
dengan celana yang agak sedikit dilipat ke atas dan siswa putrid dengan
jilbab yang menutup hampir seluruh badan telah membuat saya jatuh hati untuk
ingin mengenal mereka lebih dekat. Ya, inilah satu perasaan yang pertama kali
saya dapatkan ketika mengenal Islam di Smada.
lebar ketika pertama kali menapakkan kai di lantai Masjid Ash Shidiq SMA Negeri
2 Yogyakarta (Smada). Subhanallah, begitu tampak sosok-sosok “anak masjid” yang
selalu stand by menyapa para muslim yang sholat berjamaah di masjid tersebut.
Inilah sambutan Islam yang begitu indah dan menimbulkan kesan tersendiri bagi
saya di sekolah itu. Sosok-sosok siswa putra
dengan celana yang agak sedikit dilipat ke atas dan siswa putrid dengan
jilbab yang menutup hampir seluruh badan telah membuat saya jatuh hati untuk
ingin mengenal mereka lebih dekat. Ya, inilah satu perasaan yang pertama kali
saya dapatkan ketika mengenal Islam di Smada.
Hari berikutnya
akhirnya setelah saya melakukan penelusuran mendalam, didapatlah informasi
bahwa mereka adalah pengurus Kharisma (Kerohanian Islam Smada). Alhamdulillah,
Allah mulai menuntun saya untuk bergaul dengan mereka, meskipun masih sangat
lugu dan penuh dengan keingintahuan. Beberapa peristiwa dan kegiatan yang
berbau Islami pun telah menyambut kami sebagai siswa baru. Hingga pada suatu
saat, dibukalah pendaftaran pengurus Rohis Kharisma. Bismillah, hati kecil ini
berkata untuk mencapai panggilan itu. Dengan keterbatasan yang ada, diri ini
saya arahkan untuk ikut dan tergabung dalam ukhuwah Rohis Kharisma bersama
mereka tadi. Dengan kata lain, itulah kali pertama ‘dakwah’ mulai bersemayam di
hati saya yang masih penuh dengan kepolosan.
akhirnya setelah saya melakukan penelusuran mendalam, didapatlah informasi
bahwa mereka adalah pengurus Kharisma (Kerohanian Islam Smada). Alhamdulillah,
Allah mulai menuntun saya untuk bergaul dengan mereka, meskipun masih sangat
lugu dan penuh dengan keingintahuan. Beberapa peristiwa dan kegiatan yang
berbau Islami pun telah menyambut kami sebagai siswa baru. Hingga pada suatu
saat, dibukalah pendaftaran pengurus Rohis Kharisma. Bismillah, hati kecil ini
berkata untuk mencapai panggilan itu. Dengan keterbatasan yang ada, diri ini
saya arahkan untuk ikut dan tergabung dalam ukhuwah Rohis Kharisma bersama
mereka tadi. Dengan kata lain, itulah kali pertama ‘dakwah’ mulai bersemayam di
hati saya yang masih penuh dengan kepolosan.
Hari-hari berikutnya
telah tampak suasana dan iklim Islam di Smada. Salah satu hal baru yang saya
temui adalah adanya orang asing yang selalu dating dan berkumpul pada hari
Jumat. “Siapakah mereka ?” tanya saya dalam hati. Setelah mendapatkan info,
mereka adalah alumni Smada yang biasa dating pada hari Jumat untuk mengisi
mentoring. “Apa itu mentoring?” tanya saya dalam hati lagi. Pertanyaan saya
tadi bisa terjawab ketika saya pertama kali diwawancara dalam pos test
mentoring untuk pertama kali dalam tahun pelajaran itu. Kami dijelaskan
mentoring sendiri yang begitu sangat penting bagi generasi muda. Sampai pada uji kemampuan seberapa besar
pengetahuan para siswa baru muslim tentang pengetahuannya dalam beragama Islam.
telah tampak suasana dan iklim Islam di Smada. Salah satu hal baru yang saya
temui adalah adanya orang asing yang selalu dating dan berkumpul pada hari
Jumat. “Siapakah mereka ?” tanya saya dalam hati. Setelah mendapatkan info,
mereka adalah alumni Smada yang biasa dating pada hari Jumat untuk mengisi
mentoring. “Apa itu mentoring?” tanya saya dalam hati lagi. Pertanyaan saya
tadi bisa terjawab ketika saya pertama kali diwawancara dalam pos test
mentoring untuk pertama kali dalam tahun pelajaran itu. Kami dijelaskan
mentoring sendiri yang begitu sangat penting bagi generasi muda. Sampai pada uji kemampuan seberapa besar
pengetahuan para siswa baru muslim tentang pengetahuannya dalam beragama Islam.
Sejak awal mengenal
mentoring tersebut, sejak pertama kalinya pula saya mengenal sosok seorang
mentor. Mentor adalah seorang yang menjadi orang tua ketika saya dan
teman-teman mengikuti mentoring. Mentor adalah seorang kakak yang senantiasa
membantu dan memberikan bimbingan kepada adik-adiknya. Sedangkan mentee adalah
mereka yang menjadi peserta dalam mentoring itu sendiri. Perjalanan
bermentoring pun dimulai. Alhamdulillah pada hari Jumat adalah waktu yang
dinanti-nanti untuk berkumpul bersama teman satu halaqah. Memang, aturan di
sekolah kami sudah lama mewajibkan siswa-siswa muslim kelas sepuluh untuk
mengikuti kegiatan pendampingan agama Islam yaitu mentoring.
mentoring tersebut, sejak pertama kalinya pula saya mengenal sosok seorang
mentor. Mentor adalah seorang yang menjadi orang tua ketika saya dan
teman-teman mengikuti mentoring. Mentor adalah seorang kakak yang senantiasa
membantu dan memberikan bimbingan kepada adik-adiknya. Sedangkan mentee adalah
mereka yang menjadi peserta dalam mentoring itu sendiri. Perjalanan
bermentoring pun dimulai. Alhamdulillah pada hari Jumat adalah waktu yang
dinanti-nanti untuk berkumpul bersama teman satu halaqah. Memang, aturan di
sekolah kami sudah lama mewajibkan siswa-siswa muslim kelas sepuluh untuk
mengikuti kegiatan pendampingan agama Islam yaitu mentoring.
Di lain pihak, Allah
telah merencanakan hal terbaik untuk semua makhluk-Nya. Suatu keberkahan dan
izin Allah, saya diterima menjadi pengurus rohis. Mulai saat itu saya mengenal
apa itu ‘amanah’ ataupun yang sudah tidak asing lagi apa itu ‘dakwah’. Pada
esensinya sebuah amanah dalam dakwah itu merupakan pesan kebaikan yang harus
tersampaikan kepada para umat. Dakwah yang pada intinya beramar ma’ruf nahi munkar
mengajarkan kita untuk istiqomah dalam melakukan perbaikan umat maupun
perbaikan diri sendiri. Ya, saat itu cita-cita saya adalah ingin menjadi lebih
baik dengan belajar agama Islam. Bukankah Allah sudah menjanjikan pahala yang
berlimpah pula ?
telah merencanakan hal terbaik untuk semua makhluk-Nya. Suatu keberkahan dan
izin Allah, saya diterima menjadi pengurus rohis. Mulai saat itu saya mengenal
apa itu ‘amanah’ ataupun yang sudah tidak asing lagi apa itu ‘dakwah’. Pada
esensinya sebuah amanah dalam dakwah itu merupakan pesan kebaikan yang harus
tersampaikan kepada para umat. Dakwah yang pada intinya beramar ma’ruf nahi munkar
mengajarkan kita untuk istiqomah dalam melakukan perbaikan umat maupun
perbaikan diri sendiri. Ya, saat itu cita-cita saya adalah ingin menjadi lebih
baik dengan belajar agama Islam. Bukankah Allah sudah menjanjikan pahala yang
berlimpah pula ?
Pada intinya yang
namanya mentoing tidak bisa dilepaskan dengan adanya dakwah itu sendiri. Dakwah
adalah menyampaikan kebaikan, mentoring pun mengajak ke dalam kebaikan.
Mentoring yang telah menjadi sebuah kegiatan tersendiri juga secara langsung
akan terlihat keberhasilannya ketika kita menyampaikan dakwah. Pernah suatu
ketika, kelompok mentoring yang seharusnya lengkap, tetapi ternyata ada satu
dua mentee yang tidak datang. Saya saat itu berusaha untuk selalu hadir
mentoring, namun ternyata mulai timbul gejala tidak sehat ketika amanah begitu
banyak.
namanya mentoing tidak bisa dilepaskan dengan adanya dakwah itu sendiri. Dakwah
adalah menyampaikan kebaikan, mentoring pun mengajak ke dalam kebaikan.
Mentoring yang telah menjadi sebuah kegiatan tersendiri juga secara langsung
akan terlihat keberhasilannya ketika kita menyampaikan dakwah. Pernah suatu
ketika, kelompok mentoring yang seharusnya lengkap, tetapi ternyata ada satu
dua mentee yang tidak datang. Saya saat itu berusaha untuk selalu hadir
mentoring, namun ternyata mulai timbul gejala tidak sehat ketika amanah begitu
banyak.
Futur adalah suatu hal
yang saya rasakan saat itu. Ketika amanah dakwah begitu berat, ketika amanah
lain telah menanti, dan ketika sering pamitan kepada mentor adalah saat-saat
paling bisa saya rasakan hilangnya ruh dan semangat dari diri ini. Dengan kata
lain, mentoring adalah satu hal yang amat sangat urgent bagi diri saya dan semua orang, bukankah demikian ? Mulai
saat itu Alhamdulillah saya kembali mencoba untuk bangkit dengan
mengintensifkan diri untuk hadir dalam mentoring. Alhamdulillah, kapasitas
dakwah bisa kembali tercapai berkat keistiqomahan kepada Allah dengan selalu
ngaji.
yang saya rasakan saat itu. Ketika amanah dakwah begitu berat, ketika amanah
lain telah menanti, dan ketika sering pamitan kepada mentor adalah saat-saat
paling bisa saya rasakan hilangnya ruh dan semangat dari diri ini. Dengan kata
lain, mentoring adalah satu hal yang amat sangat urgent bagi diri saya dan semua orang, bukankah demikian ? Mulai
saat itu Alhamdulillah saya kembali mencoba untuk bangkit dengan
mengintensifkan diri untuk hadir dalam mentoring. Alhamdulillah, kapasitas
dakwah bisa kembali tercapai berkat keistiqomahan kepada Allah dengan selalu
ngaji.
Beberapa bulan
setelahnya, ada yang berbeda dengan mentoring saya. Pada saat itu saya mulai
dijelaskan yang namanya halaqah atau liqo’. Seiring dengan berjalannya waktu,
mentor pun berganti dengan istilah murobbi dan mentee berganti menjadi
mutarobbi. Suka duka, senang sedih, haru bahagia berpadu dalam balutan halaqah.
Setidaknya saya bisa mengambil ibror bahwa kita berhalaqah bukanlah hanya untuk
formalitas sebagai aktivis dakwah semata. Kita berhalaqah bukanlah hanya untuk
mengikuti perintah murobbi semata. Tetapi sejatinya halaqah itu adalah wujud
ibadah kita kepada Allah. Halaqah adalah wujud kita dalam bersemangat mencari
ilmu Allah. Halaqah tidak membutuhkan kita, namun kitalah yang membutuhkan
halaqah tiap pekan.
setelahnya, ada yang berbeda dengan mentoring saya. Pada saat itu saya mulai
dijelaskan yang namanya halaqah atau liqo’. Seiring dengan berjalannya waktu,
mentor pun berganti dengan istilah murobbi dan mentee berganti menjadi
mutarobbi. Suka duka, senang sedih, haru bahagia berpadu dalam balutan halaqah.
Setidaknya saya bisa mengambil ibror bahwa kita berhalaqah bukanlah hanya untuk
formalitas sebagai aktivis dakwah semata. Kita berhalaqah bukanlah hanya untuk
mengikuti perintah murobbi semata. Tetapi sejatinya halaqah itu adalah wujud
ibadah kita kepada Allah. Halaqah adalah wujud kita dalam bersemangat mencari
ilmu Allah. Halaqah tidak membutuhkan kita, namun kitalah yang membutuhkan
halaqah tiap pekan.
Akan sangat sia-sia
amal yang kita lakukan dan dakwahkan ini
jika tanpa adanya suatu ilmu syar’i sesuai petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah.
Untuk itu, sudah jelas kiranya esensi dari halaqah yang mendidik kita untuk
istiqomah dalam berdakwah. Ketegaran kita dalam halaqah merupakan indikator
seberapa jauh keimanan kita karena yang dinamakan mengaji dan mencari ilmu
syar’i tidak terbatas oleh waktu. Semoga
kita termasuk orang-orang yang tegar dalam setiap halaqah dan istiqomah dalam
menyampaikan dakwah, lillah. InsyaAllah
amal yang kita lakukan dan dakwahkan ini
jika tanpa adanya suatu ilmu syar’i sesuai petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah.
Untuk itu, sudah jelas kiranya esensi dari halaqah yang mendidik kita untuk
istiqomah dalam berdakwah. Ketegaran kita dalam halaqah merupakan indikator
seberapa jauh keimanan kita karena yang dinamakan mengaji dan mencari ilmu
syar’i tidak terbatas oleh waktu. Semoga
kita termasuk orang-orang yang tegar dalam setiap halaqah dan istiqomah dalam
menyampaikan dakwah, lillah. InsyaAllah