ABSTRAK
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
UNTUK ESTIMASI TINGKAT KERENTANAN BANJIR
DI SEKITAR ALIRAN SUNGAI CODE KOTA
YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
Oleh:
Akhmad Ganang
Hasib, Janu Muhammad, Lulut Al Huda,
Hasib, Janu Muhammad, Lulut Al Huda,
Wisnu Putra Danarto
Sungai Code yang mengalami
pendangkalan akibat banjir lahar hujan Gunung Merapi
membawa dampak pada kondisi wilayah di sekitar sungai maupun Sungai Code
sendiri.
Pendangkalan
tersebut disebabkan karena material
yang terbawa arus banjir saat musim hujan menyebabkan Sungai Code semakin
dangkal, sehingga muka air akan semakin tinggi dan menambah risiko kerentanan
banjir Sungai Code. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerentanan banjir di sekitar aliran
SungaiCode Kota Yogyakarta serta mengetahui distribusi tingkat kerentanan
banjir di sekitar aliran Sungai Code Kota Yogyakarta dengan menggunakan
aplikasi Sistem Informasi Geografis.
pendangkalan akibat banjir lahar hujan Gunung Merapi
membawa dampak pada kondisi wilayah di sekitar sungai maupun Sungai Code
sendiri.
Pendangkalan
tersebut disebabkan karena material
yang terbawa arus banjir saat musim hujan menyebabkan Sungai Code semakin
dangkal, sehingga muka air akan semakin tinggi dan menambah risiko kerentanan
banjir Sungai Code. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerentanan banjir di sekitar aliran
SungaiCode Kota Yogyakarta serta mengetahui distribusi tingkat kerentanan
banjir di sekitar aliran Sungai Code Kota Yogyakarta dengan menggunakan
aplikasi Sistem Informasi Geografis.
Variabel bebas
meliputi : ketinggian tanggul, penggunaan lahan, kemiringan lereng dan tanggul,
tekstur tanah, curah hujan, jarak sungai
ke permukiman, lebar sungai, dan morfologi sungai (bentuk lahan). Sedangkan,
variabel terikatnya yaitu kerentanan banjir. Model
dari penelitian ini menggunakan model penelitian teknik kuantitatif. Peneliti
melakukan dengan memanfaatkan data-data yang ada dan diproses dari data input
hingga menghasilkan output pemetaan secara digital. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan April-Juli 2012 dengan mengambil lokasi di sekitar aliran Sungai
Code Kota Yogyakarta. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah skoring.
Artinya, dilakukan pemberian skor terhadap variabel bebas. Dari skoring
tersebut, akan didapatkan analisis kerentanan sungai, mulai dari skor paling
bawah sampai paling atas. Kemudian akan dipakai dalam aplikasi Sistem Informasi
Geografis ini digunakan metode overlay yaitu proses penyatuan data dari
lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi
visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.
meliputi : ketinggian tanggul, penggunaan lahan, kemiringan lereng dan tanggul,
tekstur tanah, curah hujan, jarak sungai
ke permukiman, lebar sungai, dan morfologi sungai (bentuk lahan). Sedangkan,
variabel terikatnya yaitu kerentanan banjir. Model
dari penelitian ini menggunakan model penelitian teknik kuantitatif. Peneliti
melakukan dengan memanfaatkan data-data yang ada dan diproses dari data input
hingga menghasilkan output pemetaan secara digital. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan April-Juli 2012 dengan mengambil lokasi di sekitar aliran Sungai
Code Kota Yogyakarta. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah skoring.
Artinya, dilakukan pemberian skor terhadap variabel bebas. Dari skoring
tersebut, akan didapatkan analisis kerentanan sungai, mulai dari skor paling
bawah sampai paling atas. Kemudian akan dipakai dalam aplikasi Sistem Informasi
Geografis ini digunakan metode overlay yaitu proses penyatuan data dari
lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi
visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.
Berdasarkan
skoring dan overlay tersebut menunjukan skor tertinggi ialah 16 sedangkan skor
terendah ialah 10. Dari hasil penskoran diperoleh hasil kelas tidak rentan
banjir ialah ≤ 11, klas potensi sedang pada interval 12-13, dan klas potensi
tinggi ialah ≥ 14. Wilayah yang berada disepanjang sungai Code kota Yogyakarta
termasuk dalam tingkat kerentanan sedang-tinggi. Penggunaan lahan disepanjang
aliran sungai Code Yogyakarta belum ideal karena didominasi oleh permukiman
yang meningkatkan kerentanan terhadap banjir. Ruang terbuka hijau dapat
mengurangi tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap banjir.
skoring dan overlay tersebut menunjukan skor tertinggi ialah 16 sedangkan skor
terendah ialah 10. Dari hasil penskoran diperoleh hasil kelas tidak rentan
banjir ialah ≤ 11, klas potensi sedang pada interval 12-13, dan klas potensi
tinggi ialah ≥ 14. Wilayah yang berada disepanjang sungai Code kota Yogyakarta
termasuk dalam tingkat kerentanan sedang-tinggi. Penggunaan lahan disepanjang
aliran sungai Code Yogyakarta belum ideal karena didominasi oleh permukiman
yang meningkatkan kerentanan terhadap banjir. Ruang terbuka hijau dapat
mengurangi tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap banjir.
Kata kunci: Banjir, SIG, dan Sungai Code