Jadi ceritanya hari ini saya mengikuti kegiatan yang diinisiasi oleh komunitas Earth Hour Jogja. Sebenarnya tulisannya adalah EHJogja begitu. Ada yang belum tahu apa itu Earth Hour ? Mari kita simak dari penjelasan http://earthhour.wwf.or.id 🙂
Earth Hour Indonesia 2013 diadakan pada Sabtu, 23 Maret, jam 20.30 –
21.30 (waktu setempat). Tahun ini kelompok masyarakat, komunitas, media
massa, korporasi, dan pemerintahan kota yang mendukung Earth Hour ada di
33 kota; yaitu Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Jabodetabek, Bandung,
Cimahi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Gresik, Kediri,
Sidoarjo, Denpasar, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Balikpapan,
Samarinda, Sangatta, Tarakan, Sorowako, dan Makassar. Setiap kota punya
target untuk mematikan ikon kota/nasional dan mendapat dukungan dari
pemimpin kota. Targetnya, kampanye perubahan gaya hidup ini dapat
diadaptasi oleh 100% masyarakat Indonesia melalui inovasi baru dan
kearifan lokal yang telah ada di budaya Indonesia.
21.30 (waktu setempat). Tahun ini kelompok masyarakat, komunitas, media
massa, korporasi, dan pemerintahan kota yang mendukung Earth Hour ada di
33 kota; yaitu Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Jabodetabek, Bandung,
Cimahi, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Gresik, Kediri,
Sidoarjo, Denpasar, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Balikpapan,
Samarinda, Sangatta, Tarakan, Sorowako, dan Makassar. Setiap kota punya
target untuk mematikan ikon kota/nasional dan mendapat dukungan dari
pemimpin kota. Targetnya, kampanye perubahan gaya hidup ini dapat
diadaptasi oleh 100% masyarakat Indonesia melalui inovasi baru dan
kearifan lokal yang telah ada di budaya Indonesia.
Kampanye Earth Hour 2013 di
Indonesia berlangsung selama 60 hari, yaitu 30 hari sebelum dan 30 hari
sesudah 23 Maret 2013. Kampanye Earth Hour ditutup pada hari Bumi, yaitu
22 April. Kenapa? Karena Komunitas Earth Hour Indonesia hendak memberi
pemahaman bahwa perubahan kebiasaan tidak bisa diraih hanya dengan
proses edukasi yang dilakukan satu kali selama satu jam setiap tahun,
tapi perlu dilakukan setiap hari. Dan, Earth Hour bukan peristiwa
seremonial, namun momentum yang mengingatkan diri sendiri untuk
perubahan kecil yang berdampak besar bila menjadi gaya hidup.
Indonesia berlangsung selama 60 hari, yaitu 30 hari sebelum dan 30 hari
sesudah 23 Maret 2013. Kampanye Earth Hour ditutup pada hari Bumi, yaitu
22 April. Kenapa? Karena Komunitas Earth Hour Indonesia hendak memberi
pemahaman bahwa perubahan kebiasaan tidak bisa diraih hanya dengan
proses edukasi yang dilakukan satu kali selama satu jam setiap tahun,
tapi perlu dilakukan setiap hari. Dan, Earth Hour bukan peristiwa
seremonial, namun momentum yang mengingatkan diri sendiri untuk
perubahan kecil yang berdampak besar bila menjadi gaya hidup.
Kami tidak pernah berhenti
ber-AKSI dan hendak mengapresiasi inisiatif yang telah dilakukan banyak
orang namun belum diangkat. Maka tahun ini WWF-Indonesia dan Komunitas
Earth Hour Indonesia mengadakan Penghargaan Aksi untuk Bumi bagi kota
yang memiliki aksi menarik yang dilakukan sekolah dan kelompok
masyarakat. Dan, Penghargaan Aksi untuk Bumi bagi korporasi yang telah
mulai memperhatikan praktek 3R (reduce, reuse, recycle) dan kampanye/kebijakan internal yang lebih ramah lingkungan. Aksiku! Mana Aksimu?
ber-AKSI dan hendak mengapresiasi inisiatif yang telah dilakukan banyak
orang namun belum diangkat. Maka tahun ini WWF-Indonesia dan Komunitas
Earth Hour Indonesia mengadakan Penghargaan Aksi untuk Bumi bagi kota
yang memiliki aksi menarik yang dilakukan sekolah dan kelompok
masyarakat. Dan, Penghargaan Aksi untuk Bumi bagi korporasi yang telah
mulai memperhatikan praktek 3R (reduce, reuse, recycle) dan kampanye/kebijakan internal yang lebih ramah lingkungan. Aksiku! Mana Aksimu?
Itu petikan dari websitenya EH. Alhamdulillah, hari ini saya diberi kesempatan untuk mengikuti kelas KUMBANG, pada intinya adalah kumpul bareng untuk belajar. Ya, saya adalah salah satu volunteer baru EHJogja. InsyaAllah saya berniat untuk berbagi ilmu, apalagi saya dari geografi, erat kaitannya dengan hal-hal lingkungan hehe. Ini langkah saya juga untuk lebih dekat mengenal dunia.
Apa yang saya dapatkan untuk kumpul Kumbang tadi : ada penjelasan apa itu EH, semangat gaya hidup hijau, semangat berkontribusi untuk keberlanjutan lingkungan, cegah perubahan iklim. O iya, saya tadi juga sempat bertemu dengan kakak2 yang menjadi volunteer 350, Hilo, Young on Top, dan ehem..ada l-men jogja :3 Saya juga baru tahu mengapa Earth Hour ada tulisannya : 60+ Jadi, 60 itu maksudnya kita memadamkan listrik 60 menit pada tanggal 29 Maret yang menjadi puncak kampanya EH. Lalu ada + nya menandakan bahwa perilaku hemat listrik ini menjadi gaya hidup di masa sekarang dan depan.
Ya disyukuri saja ilmu-ilmu yang sudah didapat dan harus segera ditransfer ke teman-teman lewat blog sederhana ini. Melalui tulisan ini pula saya mengajak rekan-rekan untuk :
1. Membiasakan gaya hidup hemat energi
2. Membiasakan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar
3. Membantu meneruskan pesan ini kepada orang di sekitar Anda
Mari kita ingat, bumi akan tetap hidup tanpa adanya kita. Namun, kita tidak ada apa-apanya tanpa adanya bumi. Mari jaga bumi kita agar tetap hijau lestari.
Earth Hour : One Step Closer to Know World
Let’s try not to give up ! Ini aksiku, mana aksimu ?
Semangat menebar kebaikan dan menginspirasi 🙂
Sleman, 7 Desember 2013
23.23